Anna adalah anak haram yang hidup menderita sejak kecil. Jalan hidupnya ditentukan oleh keluarga Adiguna secara kejam. Bahkan Anna harus menikahi calon suami kakak tirinya yang kabur meninggalkan pernikahan. Lion Winston, kekasih kakak tirinya, mereka saling mencintai, tapi entah kenapa kakak tirinya meninggalkan laki-laki sempurna itu. Tetapi Anna, gadis malang yang akan menerima penderitaan akibat kesalahan kakak tirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabetgultom191100, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia bukanlah penghalang
"Anna ada dirumahku, jangan cari dia. Biarkan dia bermalam di sini." Leon membaca pesan yang Alana kirimkan padanya. Ia mengerutkan keningnya, memikirkan kenapa istrinya bisa berakhir di rumah Alana. Setahunya kedua wanita itu tidak akrab setelah Alana memberi ultimatum pada Anna. Sangat mengherankan dan membuat Leon penasaran. Tapi dia percaya Alana akan menjaga istrinya.
"Ada apa dengannya sebenarnya?" Leon bergumam dengan berbagai pertanyaan di dalam kepalanya. Tadi pagi hubungan mereka masih baik-baik saja, gadis itu begitu ceria. Lalu kenapa Anna tiba-tiba menghilang dan malah pergi ke rumah Alana? Leon akan menanyakan pertanyaan itu besok.
"Apakah Anna tahu Laura sudah kembali?" Leon tidak bisa memejamkan matanya karena Anna tidak ada di sampingnya malam ini. "Tapi tidak mungkin, Laura bersamaku hari ini."
Ya, Laura akhirnya kembali setelah sekian lama. Momen yang ditunggu-tunggu semua orang akhirnya tiba. Semua orang tahu Leon dan Laura adalah pasangan terpoluler di negara itu. Tapi Leon menikahi adiknya karena Laura kabur di hari pernikahannya. Dan semua orang yakin, ketika Laura kembali keduanya akan kembali bersama dan Anna yang menyedihkan akan disingkirkan. Gadis itu hanyalah pengganti.
Keesokan paginya, Anna duduk bersama Alana di meja makan di apartemennya. Gadis itu mengenakan pakaian Alana yang pas di badannya karena kebetulan mereka seukuran. "Aku memberitahu Leon kalau kau ada di sini." ucap Alana sambil meletakkan nasi goreng sederhana buatannya di depan Anna.
Mata Anna membulat, "Apa?"
"Kalau tidak begitu, Leon akan menggila dan menggeledah seisi kota hanya untuk mencarimu." ucap Alana.
Anna sadar akan hal itu, Leon adalah laki-laki gila dan tidak sabaran. Anna mulai makan nasi goreng buatan Alana. Dan Anna akui masakan Alana sangat enak. Anna tidak menyangka gadis seperti Alana yang terlihat manja dan seperti tuan putri ternyata pandai memasak. Bahkan di apartemen sebesar ini, Alana tidak memiliki pelayan. Gadis itu terbiasa melakukan pekerjaan rumah tangga.
"Anna, aku sangat mengenal Leon. Ketika dia mengatakan padaku bahwa dia ingin berjuang untukmu, maka memang kaulah tujuannya. Sekali Leon mencintai seseorang, dia tidak akan melepaskannya. Jadi aku harap kalian bicara baik-baik nanti." kata Alana sambil menyendokkan nasi goreng ke mulutnya.
Anna mengangguk, bicara dengan Alana ternyata dapat mengurangi kekacauan hatinya setelah melihat Laura dan Leon bersama.
Ting tong
Suara bel apartemen Alana berbunyi. Alana yang kebetulan sudah selesai makan bergegas membuka pintu. Anna juga membereskan meja makan sembari Alana membuka pintu. Ketika Anna mencuci piringnya dan Alana, Alana datang bersama sosok yang sangat dia kenali. Anna menghentikan kegiatannya, terpaku pada sosok tampan yang kini melihatnya dengan sendu dan penuh kerinduan.
Alana yang peka mendorong Anna dari depan wastafel, "Kalian bicaralah di kamar, aku akan melanjutkan ini." ucap Alana sambil merebut piring dan pencuci piring dari tangan Anna. Tidak lupa membilas tangan Anna yang bersabun. "Sana." karena Anna masih bengong.
"Tidak perlu Al, kami lebih baik pulang saja. Terima kasih sudah menjaga istriku." Leon menjawab sambil mendekati dan meraih tangan Anna yang masih bengong.
Alana mengerti perasaan suami istri itu, keduanya pasti sangat ingin memperjelas isi hati mereka. "Baiklah, kalau begitu kalian hati-hati di jalan."
Anna berjalan dengan tuntunan Leon keluar dari apartemen Alana. Ia hanya diam saja, menyembunyikan perasaan yang ditahannya sejak kemarin.
Kenapa dia masih mencariku, bukannya Kak Laura sudah kembali?
Begitu banyak pertanyaan di hatinya, tapi Leon tidak membahas Laura sama sekali. Perasaan Anna berkecamuk. Ia ingin memperjelas semua ini, ditambah Leon tidak mengajaknya bicara selama di perjalanan membuatnya penasaran keputusan Leon selanjutnya. Apakah dia akan diceraikan seperti perjanjian awal? Tentu saja, Anna meyakini hal itu, dia sudah mempersiapkan hatinya untuk ini.
Leon menghentikan mobilnya di jalanan yang sepi. Ia mengusap kepala gadis itu dengan lembut, "Ada apa denganmu, kenapa tidak pulang semalam?" pria itu bertanya tanpa nada marah seperti biasanya jika dia melakukan kesalahan.
Apakah Anna harus bilang dia sedih karena sebentar lagi akan diceraikan? Anna bingung memberikan jawaban. Rasanya sangat memalukan jika sampai Leon tahu dia cemburu pada Laura. Sedari awal dia hanyalah pengganti Laura. Leon dan Laura adalah pasangan yang saling mencintai, apa haknya cemburu pada hubungan mereka?
"Bukankah kau yang paling tahu apa yang terjadi padaku?" balas Anna dengan kening yang berkerut dalam disertai jantung yang berdetak kencang menahan perasaan yang berkecamuk.
Kini Leon akhirnya mengerti, tebakannya tadi malam ternyata benar. Anna sudah tahu kepulangan Laura. Pantas saja istrinya seperti ini. Leon meraih tangan mungil istrinya, mendaratkan bibir hangatnya di sana dan memberikan beberapa kecupan yang mana membuat Anna berdesir. Ada apa dengan laki-laki ini, bukankah cinta pertamanya sudah pulang, lalu mengapa Leon masih bersikap manis padanya.
"Laura memang sudah kembali, tapi bukan berarti dia menjadi penghalang cintaku padamu." ucap Leon tulus.
Kalimat Leon berhasil membuat hatinya lemah. Sebelumnya dia hampir menangis membayangkan pria ini menceraikannya demi kembali pada Laura.
***
"Sebenarnya kemarin aku ingin menceritakan hal ini kepadamu, tapi kau malah menghilang entah kemana. Untung saja Alana memberitahuku, kalau tidak hari ini akan ada berita pencarian istri Leon Winston di berita." Leon lanjut bercerita sambil mengemudikan mobilnya menuju sekolah. Baru saja, ia berhasil meyakinkan Anna, bahwa posisinya tidak akan tergantikan meski Laura sudah kembali.
Anna tertawa kecil membayangkan jika sampai hal itu terjadi. "Jangan terlalu berlebihan."
"Baju Alana ternyata cocok untukmu." tentu Leon memperhatikan pakaian istrinya yang cukup seksi, sebuah rok pendek yang menampakkan paha mulusnya. Leon bahkan sengaja meletakkan tangannya di sana dan mengusap lembut. Anna merasa tidak nyaman lalu menyingkirkan tangan Leon membuat pria itu terkekeh.
"Siapa suruh memakai pakaian seksi seperti itu." ucap Leon.
Anna mendengus, "Hanya ini baju Alana yang paling sopan. Semua pakaiannya kurang bahan." gerutunya sambil membayangkan Alana yang selalu berpenampilan seksi.
"Kau hanya boleh berpakaian seperti ini di depanku. Di belakang ada bajumu, aku sengaja membawanya karena tahu baju Alana semuanya seksi. Gantilah sebelum turun dari mobil." ujar Leon.
Anna tidak menyangka Leon memperhatikan semuanya sedetail itu.
Laura sedang menyusui putranya saat Mariam masuk ke kamarnya. Wajah wanita itu terlihat gemuk begitu juga badannya setelah melahirkan beberapa minggu yang lalu. Rencana kepulangannya dipercepat karena dia melahirkan bayinya secara prematur. Wanita itu tidak akan melepaskan Leon sampai mati. Sehingga dia mengancam Liam yang merupakan ayah biologis putranya agar tidak mengatakan pada Leon yang sebenarnya.
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
❤️❤️❤️❤️❤️