Jackie Anderson adalah pewaris tunggal kekayaan milik keluarga Anderson yang kaya raya.
hidupnya berubah setelah kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya dan membuat dia kehilangan kewarasannya,
banyak penderitaan yang dia alami hingga akhirnya dia dapat kembali menjadi pemilik harta kekayaan keluarganya yang sebelumnya telah di kuasai oleh adik angkat sang papa.
bagaimana kelanjutannya
ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M@RI@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
Di sebuah Mall.
Sabrina sedang berbelanja Dia terlihat begitu senang pagi tadi putrinya Farida memberikan uang untuk berbelanja persediaan makanan di rumahnya namun dia lupa diri hingga dia tak membeli sedikitpun makanan yang diinginkan oleh putrinya malah dia berbelanja pakaian dan Skin Care untuk kepentingan dirinya sendiri tanpa rasa bersalah dia pulang dengan tersenyum bahagia Sabrina merasa bangga dengan putrinya yang bisa memberikannya uang.
Sedangkan di perusahaan Anderson Fatimah masih bekerja Dia terlihat sangat bersemangat Karena sekarang kehidupannya sudah bersama ibunya ada yang mengurusnya makannya dan segala keperluannya, pagi tadi dia Memberikan sebagian gajinya untuk dibelanjakan dengan ibunya bahan-bahan makanan buat persediaan 1 bulan ke depan Fatimah sangat bersemangat.
" Sepertinya kau sedang bahagia Farida ada apa, apakah kau sedang jatuh cinta ?"goda teman dalam satu divisinya. Fatimah tersenyum dia tidak menjawab hanya menggelengkan kepalanya.
" Lalu apa dong yang buat kamu sejak tadi aku perhatikan tersenyum-senyum sendiri Apa yang membuat kamu terlihat sangat bahagia?" Farida tak menjawab
" Lina kamu itu kepo deh Biarkan saja sih dia bahagia !"ucap temannya yang lain.
sambil membuka laptopnya Farida berkata "Aku senang karena sekarang Ibu aku tinggal bersamaku jadi aku merasa bahagia!" kedua temannya mau angguk-anggukkan kepalanya, Mike yang kebetulan lewat di depan pintu mendengar ucapan Farida dia tersenyum penuh makna.
Mike menghampiri asistennya dan berkata "Panggil Farida untuk bertemu denganku di dalam !"setelah itu Mike masuk ke dalam ruangan.
tidak Berapa lama pintu ruangan Mike di ketuk "Tok! Tok! Tok!" masuk!" ucap Mike dari dalam ruangan.
" Apa kabarmu hari ini ?"tanya Mike berbasa-basi.
" Baik Tuan!" jawab Farida
"Duduklah Ada yang ingin aku katakan!" Farida duduk di hadapan Mike.
" Apa tawaranku sudah kamu terima?" Farida terlihat bingung dia melihat ke arah pengacara tersebut.
" Tawaran yang mana ya tuan ?"tanyanya. Mike tersenyum.
" Apa kamu masih merasa kerasan tinggal di rumah kecil itu Rida? " Farida mengangguk, Mike tersenyum.
"Aku dengar ibumu sekarang tinggal bersamamu apa dia betah tinggal di rumah kecil itu?" Farida Diam Dia teringat ibunya sering sekali mengeluh tentang keadaan tempat tinggalnya yang terasa sempit.
" Tawaran aku masih berlaku jika kamu ingin kamu bisa tinggal di rumah keluarga Anderson bersama ibumu tapi tidak dengan ayahmu!" Fatimah Diam dia menjawab Baiklah Tuan tapi saya akan bicara dulu dengan Ibu di rumah!" Mike mengangguk entah apa yang direncanakan oleh pengacara keluarga Anderson tersebut Sepertinya dia sengaja melakukannya
Setelah Farida keluar dari ruangannya Mike menghubungi seseorang.
" Kau bisa melakukannya sekarang cari tempat yang dapat menyembunyikannya Jangan sampai ada yang tahu aku yakin dia akan menempati rumah itu bersama ibunya!" setelah itu menutup teleponnya dia tersenyum Rencananya berhasil jika saja Gadis itu Mau mengajak ibunya tinggal bersamanya dia akan menemukan bukti jika tentang kecelakaan yang terjadi pada David dan istrinya, Mike sangat yakin jika Sabrina akan senang hati menerima tawaran tersebut karena dia tahu bagaimana watak asli wanita licik itu.
Sementara Farida masih merasa bimbang dia yakin ibunya akan sangat setuju kalau dia menempati rumah besar milik keluarga Anderson itu, Farida memutuskan akan bicara nanti setelah pulang bekerja dia tak ingin bicara melalui telepon.
***
Sabrina masih berada di mall Dia terlihat sangat senang dia pun memasuki sebuah restoran termahal, tanpa sengaja dia melihat suaminya bersama seorang wanita, dia tahu jika wanita itu selingkuhannya tapi dia terlihat sangat cuek tidak memperdulikan Arifin yang sedang bercanda dengan wanita itu, Arifin melihat kedatangan Sabrina yang baru duduk tepat di hadapan mejanya dia tersenyum sedangkan wanita yang bersamanya terlihat cemberut.
" sayang sebaiknya kita pindah saja yuk Makannya jangan di sini aku tidak berselera lagi!" ucap wanita itu sambil melirik pada Sabrina, meski mendengarkan tidak peduli dia tetap duduk dengan elegan dia bahkan memamerkan semua barang belanjaannya.
Arifin mengerutkan dahinya "Dari mana dia mendapatkan banyak uang untuk berbelanja segitu banyaknya?" pikir pria yang masih berstatus suaminya itu.
" Tunggu dulu sayang Aku ingin bicara dengannya!" Arifin berdiri dia menghampiri Sabrina sedangkan wanita itu terlihat sangat kesal.
" Rupanya kau sudah banyak uang sekarang ya pasti kamu itu menjual diri kamu dengan pria hidung belang!" Sabrina tidak mendengarkan ucapan Arifin dia tetap terlihat acuh seolah tidak mendengar apa-apa Hal itu membuat Arifin naik pitam dia menggebrak meja dan berteriak.
" Dasar l***e kamu sudah menjual diri dengan pria lain sedangkan aku belum menceraikan kamu, kamu itu masih istri aku!" Sabrina tersenyum sinis dia melirik pada Arifin.
" Kau sendiri apa yang kau lakukan dengan wanita j***ng itu, Jangan Kau pikir aku tidak tahu Kau sering membawanya ke apartemen Kita bahkan bersamanya di sana Menghabiskan malam dengan sembunyi-sembunyi dari suaminya!" Arifin terkejut Dia pikir selama ini Sabrina tidak tahu dengan dirinya lagi Rupanya masih mengawasinya.
" Jangan bicara sembarangan kamu Aku dan Dia tidak punya hubungan apapun dia hanya temanku kau jangan menuduhnya sembarangan jaga ucapanmu!" Arifin terlihat emosi Sabrina hanya tersenyum sinis.
" Sudahlah jangan banyak bicara kau pikir aku ini anak kecil yang mudah kamu bodohi sudah pergi sana jangan ganggu aku biarkan hidup aku sendiri nanti putriku akan mengurus surat perceraian kita pergi sana!" Arifin terlihat kesal, namun wanita yang bersamanya datang dan menariknya mengajaknya pergi keluar.
" Aku harus mencari tahu dari mana dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu untuk berbelanja Aku sangat yakin jika ada pria yang telah memberikannya, Awas saja kamu nanti Sabrina!" Arifin terus mengumpat dalam hatinya Dia terlihat begitu kesal.
sedangkan Sabrina merasa puas telah membuat Arifin kesal dia tersenyum tak lama makanan pesanannya datang dia makan dengan nikmatnya.
Sepanjang perjalanan Arifin sangat tidak bersemangat biar bagaimanapun dia masih mencintai Sabrina hanya karena keinginannya menjadi orang kaya dia rela menghianati istrinya dia juga sadar semua kesalahan dia, Sabrina selama ini begitu menurut dan memperhatikannya tak pernah marah meskipun dia sering berjudi dan bermabuk mabukan, Shinta wanita selingkuhannya itu melirik Arifin dia begitu kesal,
" Pasti dia sedang memikirkan istrinya yang jelek itu!" pikirnya.
Sinta menurunkan pria itu di depan apartemennya dia tak bicara apapun dia segera pergi karena masih kesal dengan sikap Arifin tetapi Arifin tidak perduli pikirannya masih kepada Sabrina dia akan mencari tahu Sabrina ke mana saja dan dari siapa uang pemberiannya.
Arifin masuk kedalam Apartemen kukuhnya dia tak perduli saat seorang security memanggilnya dia terus berjalan memasuki lift.
***