Seorang gadis remaja sederhana akhirnya mampu meluluhkan perasaan dari Juanda dan merubah kehidupan Juanda menjadi sosok laki-laki muda yang lebih baik dari sebelumnya. Lantas apakah Juanda mampu untuk meredam emosinya yang selama ini meletup-letup?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervina Dwiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Siapa Nih?
Robert menggaruk kepalanya tidak terasa gatal sama sekali ia pagi-pagi kayak gini udah dibikin berpikir sama Inara apa sih sebenarnya maksud Inara kenapa tiba-tiba aja membahas tentang tulisan romantis padahal sama sekali nggak pernah menuliskan kepada siapapun.
"Aneh banget sih itu orang tiba-tiba aja ngomong kayak begitu nggak mungkin banget nggak ada angin dan nggak ada hujan apa sih sebenarnya yang jangan ada yang sengaja fitnah gue lagi nggak jelas kayak begitu?" batin Robert dalam hati.
Prilly pun langsung menghampiri Inara menanyakan siapa sebenarnya pengirim surat itu? robot langsung menghampiri mereka berdua menanyakan apa sih yang dimaksud oleh Inara tadi dan ia pun mengatakan kalau misalkan ada sesuatu hal yang aneh makanya mencoba untuk langsung mendekati mereka berdua.
Inara menatap kedua mata Prilly dengan tetapan yang sangat tajam banget dan ia pun merasa bingung harus menjawab seperti apa, takutnya nanti Robert bakalan tersinggung dengan apa yang nantinya bakalan ia tanyakan makanya mencoba untuk tetap santai dan biasa-biasa aja.
Prilly pun mengatakan kepada Robert kalau misalkan Inara itu mendapatkan sebuah pesan romantis alias tulisan romantis kalimat romantis yang diberikan oleh seseorang, seseorang yang bertulisan di situ adalah namanya Robert dan membuat Inara merasa bingung apakah itu benar atau tidak?
Robert pun menaikkan alisnya sedikit agak naik ke atas dan ia pun tidak pernah mengirimkan sebuah surat kepada Inara bahkan ia sama sekali nggak pernah menuliskan kalimat-kalimat romantis nah itu yang membuat Robert merasa bingung. Robert pun menanyakan kepada Inara tulisannya dan pengen melihat tulisan itu apakah tulisan dirinya atau bukan.
Inara pun tampak ragu dan ia pun langsung saja mengeluarkan tulisan itu setelah Prilly mengatakan kepadanya kalau misalkan gak usah disembunyikan atau kayak gimana!
Robert membacanya dengan sangat-sangat sama banget nyata kan kalau misalkan tulisan itu bukan tulisannya dan dia sama sekali tidak pernah memberikan tulisan itu kepada siapapun. robot langsung menanyakan siapa sebenarnya pelaku dari ini kok tiba-tiba aja mengatakan namanya? Robert bisa aja melaporkan ini kepada pihak yang berlaku wajib kalau misalkan ini adalah pencemaran nama baik karena dirinya sama sekali tidak melakukannya dan tidak pernah seperti itu, Inara dan Prilly pun menggelengkan kepala mengatakan kalau misalnya mereka berdua sama sekali enggak tahu juga kenapa tiba-tiba aja kayak begitu makanya Inara sangat sungkan banget untuk menanyakan hal ini kepada Robert takutnya bakalan marah dan terjadilah.
"Hem gue pengen nanya di sama lo lo dapat di mana surat yang kayak begini?"
Inara mengatakan kalau misalkan dirinya juga nggak tahu tiba-tiba aja ketika udah sampai di rumah ada sebuah tulisan amplop yang menulis kalimat romantis kayak begini dan Inara pun tidak langsung menuduh kalau misalkan itu adalah Robert yang melakukan makanya bertanya-tanya kenapa bisa-bisanya kayak begini?
"Sorry gue semenjak deket sama siapapun itu nggak pernah yang namanya tulis-menulis kayak begitu, bukannya gue selalu kegantengan atau kayak gimana tapi gue merasa kalau misalkan tulisan-tulisan kayak gitu tuh gue sama sekali nggak suka makanya gue ngomong sama lo kalau misalkan gue nggak ada maksud apa-apa kayak begini!"
"Iya aku juga nggak pernah berpikiran yang aneh-aneh dan lagi pula juga aku nggak pernah mengatakan kalau misalkan aku kegeeran, cuman aku cuma sekedar bertanya-tanya aja siapa sih sebenarnya melakukan hal ini iseng banget jadi orang kok sama sekali nggak suka kalau misalkan kayak begini!"
Prilly pun menyilangkan tangan di atas dada pasti bukan orang jauh melainkan itu orang dekat, tiba-tiba aja ia menanyakan siapa pemilik tulisan ini?
Mereka pun mencoba untuk menanyakan satu persatu kepada teman yang ada di kelas mereka dan mereka pun menjawab kalau misalkan nggak tahu apa-apa ada satu teman mereka juga yang ibaratnya kayak meragukan gitu dan Prilly pun ngerasa yakin kalau misalkan dia adalah orang disuruh sama orang ini.
"Aku sama sekali nggak tahu juga kalau misalkan ini adalah tulisan siapa, kamu jangan nuduh-nuduh nggak jelas kayak begitu dong aku nggak tahu menahu kalau misalkan tulisan!"
Prilly dengan cepat mengambil buku yang tergeletak di atas meja lalu menyamakan dengan tulisan tersebut dan tulisan itu memang benar-benar sama nggak mungkin kalau misalkan tulisan itu sama semua pasti ada yang benar-benar miripnya 100%.
"Mending kamu jujur aja deh sama kita bertiga, kamu disuruh siapa sih sebenarnya kita sama sekali nggak pernah merasa takut itu sama sekali nggak pernah menuduh yang gimana-gimana yang paling penting jujur terlebih dahulu biar mendapatkan hasil yang benar-benar nyata!"
Rendi merasa panik dan ia pun langsung ikut nimbrung di antara mereka menanyakan ada apa ngikut tiba-tiba aja kayak bergerombol gitu di belakang. Robert mengatakan kalau misalkan ada orang dengan setengah jauh banget penulis tulisan romantis kayak begitu sama sekali nggak suka apalagi difitnah nggak jelas kayak begini pastinya nanti bakalan berpikiran yang negatif.
"Oh ya mungkin aja lo suka sama Inara nggak mungkin dong dengan kalimat-kalimat romantis kayak begitu. Dan gue ngerasa yakin aja kalau misalkan emang lo beneran suka ya udah ungkapin aja ngapain lo harus marah sama lo emang lo malu gara-gara dia itu bukan dari anak orang kaya ya?"
Inara merasa kaget banget tiba-tiba aja Rendi mengatakan seperti itu, apa sih orang-orang itu kalau misalkan marah atau kayak gimana pasti aja membawa harkat dan martabat bahkan dari tahta.
"Huh sabar terlebih dahulu aku sangat yakin dan percaya kalau misalkan semuanya itu bahkan berakhir dengan baik, kalau misalkan aku marah-marah akunya bakalan dikeluarkan dari sekolah ini aku nggak boleh marah. Aku nggak boleh emosi yang paling penting aku bisa lebih tenang," batinnya dalam hati mencoba untuk sabar berhak tidak terpancing emosi dan semuanya itu berkat kesabaran Islam ini makanya nggak ada konflik dan beasiswa mengalir dengan sangat lancar.
"Ah lo jangan kompor-kompor nggak jelas kayak begitu dong gue sama sekali nggak suka mendingan gini aja deh kita cari tau aja sampai dapat sampai orangnya itu ditemukan kita nggak bakalan kasih ampun nyebelin banget fitnah-fitnah orang gak jelas kayak begitu gue sama sekali nggak suka,"
Rendi berusaha semaksimal mungkin untuk tetap santai agar terlihatnya itu tidak mencurigakan tapi padahal jantungnya berdegup lebih kencang dari sebelum-sebelumnya tapi berusaha untuk santai dan biasa-biasa aja.