Berpisah selama tiga tahun, berjumpa kembali dengan kondisi yang tambah menyakiti hati Askana Arga. Bagaimana tidak saat kembali berjumpa dengan pujaan hati Pricilla Anima dia tak sendiri lagi tapi bersama balita dan memanggil dengan sebutan *mama*.
Apakah itu anak Pricilla atau bukan, yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arbai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Kembali ke ruang tamu
Ricill sudah terlihat keluar dari kamarnya dalam keadaan fresh dan cantik ia memakai baju berwarna cream, beberapa bunga warna biru tercetak di baju itu. Dan ia memakai jeans biru navy sebagai bawahan nya.
"Sus, Kak Arga belum tiba ya?" tanya ke suster Amoy
"Sedari tadi nona, saya lihat di taman belakang saat bawa baju ganti Amoy usai berenang dengan tuan besar" kata Suster Amoy
Ricill melenggang pergi ke belakang, sedari tadi ia mengomel sambil mandi, karna mengira Arga lupa jadwal ke boutique, ternyata dia yang asyik tidur.
Sebelum sampai taman, ia menubruk badan Arga yang berjalan dari arah luar taman.
"Siapa yang mengejar mu?" kata Arga
Ricill segera berdiri tegak lurus dan meneliti raut wajah Arga.
"Kakak marah?" tanya Ricill
"untuk?" Arga
"Katanya sedari tadi tiba, tapi aku ketiduran "ucap Ricill sambil mengatupkan tangan nya di depan dada
"Dari pilates kan?" tanya Arga. Dan Ricill mengangguk berkali kali.
"Aku gak marah, jadi santai saja" kata Arga
"Beneran" Ricill memastikan
"Iyaaaaa, sana pamit ke Amoy lalu kita pergi ke boutique" Arga
Ricill berlalu meninggalkan Arga menuju ke taman belakang, melihat anaknya asyik bermain bersama Ayah Ferdinand, ia menghampiri anaknya dan mengatakan bahwa ia akan pergi bersama Arga, Ricill sudah berharap anak itu ingin ikut, ternyata ia lebih memilih bermain dengan Ayah Ferdinand dan mengatakan.
"Jangan nakal mama, nanti papa malah" kata kata itu mungkin di tiru dari mama nya sendiri, karna Ricill sering mengatakan kalimat tersebut, agar anak itu segan ke siapapun.
Setelah pamit ke anaknya dan Ayah Ferdinand Ricill ke ruang tamu dimana Arga menunggu nya.
"Udah kak, Ayo pergi nanti kemaleman" Ricill
Arga bangun dari duduknya, berjalan dahulu meninggalkan Ricill yang sedang berbicara ke suster Amoy, menyampaikan bahwa ia keluar beberapa jam dan minta tolong anaknya di jaga, padahal ya, suster itu sudah tahu jelas tugasnya tapi naluri seorang ibu tetap kental, risau jika anak di tinggal pergi walaupun ada suster dan lainya yang bantu jaga.
Arga sudah ada di balik kemudi menunggu Ricill, tak berapa lama Ricill muncul dan masuk ke kursi penumpang samping Arga.
"Amoy gak nangis pengen ikut?" tanya Arga ketika mobil sudah bergerak meninggalkan rumah utama
"Malahan menasehati ku, ( mama jangan nakal nanti papah marah)" Sambil meniru cara bicara Amoy.
"Menggemaskan sekali" ucap Arga menatap Ricill
"Iya kan. Amoy makin hari semakin menggemaskan dan makin aktif juga" Ricill
Padahal maksud Arga, Ricill yang menggemaskan saat meniru Amoy berbicara tapi yasudah lah, biarkan kesalahpahaman ini berlanjut.
"Setelah ke boutique, rencana kemana lagi?" alihan Arga
"Gak ada kak, dan gak mau kemana mana juga, nanti jadi trending kalau tertangkap kamera lagi" kata Ricill dan Arga mengerti
"Reza menghubungi ku ingin bertemu di cafe xxxx, katanya ada sesuatu ingin di sampaikan penting" Kata Arga
"Jadi aku pulang naik taksi online?" terka Ricill
"Gak, kalau kamu gak mau ikut kami, nanti ku antar pulang dulu setelah itu baru menemui Reza" Jelas Arga
"Aku ikut saja kak, kasian kamu udah perjalanan jauh, masa bolak balik lagi" Ricill memutuskan ikut karna berpikir kasian Arga sudah capek-capek dari kantor harus bolak-balik antar aku.
"Gak jadi masalah, kamu juga butuh istirahat, capek pasti nurutin kemauan ibu " Arga
"Heh, siapa bilang malahan ibu memberiku yang terbaik, habis olahraga kalau gak ke salon pasti spa luluran badan dulu, nikmat sekali" Kata Ricill dengan bahagia
Arga tersenyum mendengar itu, ikut bahagia melihat binar bahagia di wajah Ricil, tidak di pungkiri Ricill semakin hari makin cantik apalagi bodynya sekarang jauh lebih baik di banding saat terlantar di ujung kos sempit.
"Kak, aku ingin bertanya sesuatu?" Ricill
"Tanyakan saja" kata Arga yang masih setia memegang kemudi di depan nya
"Semenjak kita bertemu kembali, biaya hidupku dan Amoy terjamin padahal aku gak kerja, gak ngasilin duit, kadang berat di hati dan timbul tidak enak. Padahal kalian sekeluarga memperlakukan aku sangat baik"
"Takut di kira meras kalian, apalagi aku di kenal jahat di luar sana?" Lanjut Ricill
Arga melepaskan satu tangan nya dari kemudi dan mendarat kan salah satunya ke kepala Ricill dan menepuk-nepuk nya
"Jangan berpikir seperti itu, ibu bahagia punya anak perempuan, di ajak ke salon, olahraga dan berbelanja, itu impian ibu yang tidak bisa ku penuhi dan kamu hadir sebagai pelengkap yang tidak mampu ku lengkapi, hampir setiap hari ibu menelpon. Mengatakan kegiatan kalian, bahkan ibu mengajukan permintaan agar setelah nikah nanti kamu tetap di rumah utama, tidak ke penthouse bersama ku" kata Arga membelai rambut Ricill
"Kakak setuju?" tanya Ricill
"Tentu aku menolak, walaupun aku senang ibu bahagia, tapi tidak juga merelakan kebahagiaan ku diambil alih oleh dirinya" ucap Arga hingga Ricill menarik tangan yang sedari tadi mengusap usap kepala nya dan menggigitnya dengan keras
"Awww" Arga menjerit sakit dan segera menarik tangan nya
"Jangan buat aku baper kak" kata Ricill setelah menggigit tangan Arga
Arga hanya tertawa pelan dan melirik Ricill
Sesampainya di boutique.
Mereka di sambut baik oleh para staff boutique karna sudah beberapa kali mereka kesini, untuk melihat progres gaun dan seragam resepsi nanti.
Setelah Ricill mencoba gaun pengantin nya, staff mencatat bagian bagian yang akan di permak lagi.
"Nona Pricilla, anda terlihat bersinar menuju hari bahagia" kata Staff itu membuat pipi Ricill bersemu merah dan Arga juga keluar dari ruang ganti setelah mencoba beberapa jas pernikahan nanti.
Staff menyuruh mereka berdua duduk di sofa dan staff mulai bertanya tanya tentang kenyamanan saat mencoba memakai pakaian masing masing.
Staff masih berada di antara dua calon pengantin di depannya, dan terbawa baper atas interaksi mereka berdua, bawaan lelaki serius dan cepat tanggap tapi si perempuan kadang lemot tapi di situ letak mesranya, si calon suami mencoba menerangkan tapi si calon istri masih ngah ngeh ngoh, dan kadang mereka hanya saling menatap tapi bisa tertawa bahagia, seakan pikiran mereka sejalan mengeluarkan jokes.
Setelah staff selesai dengan pertanyaan nya, Arga dan Ricill pamit undur diri, karena masih ada yang ingin mereka kunjungi.
Cafe xxxx
Ricill sudah berada di cafe tempat janji temu Reza dan Arga.
Saat mereka masuk, Arga menatap sekeliling cafe mencari si pembuat janji tapi tidak memberi tahu di mana letak reservasi, tak kunjung temu Arga bertanya ke staff cafe dan ternyata berada di lantai dua, Arga merasa perlu ke toilet jadi ia menyuruh Ricill duluan menghampiri Reza.
Ricill sudah berada di lantai dua dan menuju ruang VIP yang di pilih Reza, tanpa ketuk pintu Ricill masuk
Braaak
Pintu terbuka, ia kaget melihat Reza tidak sendiri ternyata ada wanita cantik berambut sebahu bersama nya, segera ia menutup pintu lagi dan mengulang adegan membuka pintu nya tapi di lengkapi dengan.
Tok tok tok( mengetuk pintu)
Membuka pintu dengan pelan tidak sekasar tadi
"Boleh masuk?" katanya celingukan di pintu
"Wooy kenapa kamu yang datang, mana Arga?" tanya dengan suara lantang
Ricill tidak peduli dengan Reza, justru tanpa malu mendekati wanita bersama Reza dan mengajak nya berkenalan
"Haii, aku Pricilla" Mengulurkan tangannya dahulu
"Cheryl Nona" jawabnya
Sebenarnya Cheryl sudah tahu Pricilla tanpa kenalan karna di media sosial gosip nya masih wara Wiri di beranda, yang membuat nya syok ternyata Pricilla secantik itu.
Ricill duduk tanpa di persilahkan dan mengatakan.
"Mbak kok mau sih, diajak keluar sama cowok
ini" kata Ricill dan menunjuk Reza dengan garpu.
TBC