NovelToon NovelToon
Putra Janda Kaya Mencari Papa

Putra Janda Kaya Mencari Papa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Janda / Anak Genius / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:110.6k
Nilai: 5
Nama Author: Indirani

Lusiana Atmaja adalah seorang wanita keturunan konglomerat. Hanya saja karena satu kesalahan dia menikah dengan keluarga biasa dan menjadi pelayan keluarga suaminya.

Pernikahannya dengan orang biasa itu membuat keluarganya marah besar dan mengusirnya. Dia hidup dengan keluarga suaminya yang datang sebagai penolong.

"Lusiana, kau tak perlu cemas. Aku akan membahagiakanmu dan anak kita." Sayangnya ucapan Haris itu hanya pemanis di awal kisah rumah tangga mereka.

Lusiana harus hidup menderita dengan ibu mertua, adik ipar dan suaminya yang mulai tidak setia. Satu-satunya penyemangat hidupnya adalah Raymond Bobby Atmaja, putra kesayangannya.

Tapi sayang putranya itu mengidap penyakit mematikan yang dapat merenggut nyawanya kapan saja.

"Mama, saat aku dewasa kelak, aku pasti akan membuat mama bahagia. Aku juga akan melindungi mama," ucap pria manis kecil itu dengan wajah pucat diiringi oleh tangisan Lusiana disisinya.

Penasaran kisah selanjutnya?
Baca aja! Komen,vote,dan like juga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indirani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Irene keluar dari kamar Haris dan memastikan semua orang tidak melihatnya. Dia melangkahkan kakinya ke mess tempat dia tinggal sementara.

Rasa nyeri di selangkangannya membuat gadis itu berjalan tertatih-tatih. Hingga sebuah suara membuatnya terperanjat.

"Irene, kamu dari mana saja?" Irene menoleh kebelakang dan melihat mbak Sarinah keluar dari kamar dalam keadaan menguap.

"Ah, ini mbak aku habis dari kamar kecil," jawab Irene yang terlihat agak gugup.

"Tapi kenapa cara jalanmu itu sangat aneh?" tanya Mbak Sarinah penuh selidik.

"Ah, iya mbak tadi di toilet aku jatuh terus pantatku ini sakit makanya jalanku aneh." Segala upaya Irene lakukan untuk menenangkan hatinya dan menjawab pertanyaan Mbak Sarinah setenang mungkin.

"Gimana toh kamu? Ya sudah istirahat sana. Pagi nanti kan kita mulai kerja lagi. Baru hari pertama kok sudah ceroboh begini. Tidak bisa jaga badan," omel Mbak Sarinah. Dia pun langsung menutup pintu dan masuk kembali ke kamar.

Irene merasa lega terbukti dengan dia menghembuskan napas ringan. Dia masuk kembali ke kamar dan berbaring. Tidak lupa dia mengecek ponsel dan memeriksa jumlah saldo di rekeningnya.

Jumlah yang tertera pada saldo di rekeningnya adalah Rp. 715.000.000.

Dia mencubit lengannya untuk memastikan bahwa dia tidak bermimpi. Jumlah angka fantastis yang mungkin tidak akan dia temukan jika dia bekerja di tempat lain.

500 juta adalah jumlah awal yang Haris berikan. Lalu 200 juta selanjutnya adalah uang tambahan dari Haris karena merasa kepolosan Irene menggelitik rasa kasihannya.

Lalu jumlah uang 15 juta itu adalah hasil tabungan jerih payahnya selama 2 tahun bekerja sebagai pembantu.

Sekarang dia juga sudah jadi simpanan Haris dan akan menerima uang 50 juta tiap bulan. Irene merasa dia bermimpi dan mendapatkan durian runtuh.

Uang itu bisa dia pergunakan untuk membiayai orang tua dan adik-adiknya di kampung. Rasa sesal di hati Irene berganti dengan rasa bahagia yang meluap-luap.

Pagi hari pun menjelang. Semua orang sudah bangun dan sarapan di meja makan. Tiba-tiba suara ponsel Lusiana berdering dan dia menjauh dari meja makan untuk menerima telepon.

"Lusiana, kau mau ikut bertemu dengan calon tunanganmu tidak?" Tanya Erick berusaha menggoda Lusiana lagi.

"Cukup main-mainnya kak. Cepat kasi tahu berita apa yang mau kakak sampaikan?" desak Lusiana.

"Ah, kau ini tidak bisa diajak bercanda. Pagi ini pukul 8 kau punya waktu untuk menemaniku bertemu Xavier untuk meeting mengenai proyek Jalan tol Winka milikmu itu?"

"Ehm, sepertinya bisa. Kebetulan aku memang tidak ada meeting pagi hari ini."

"Eh ingat ya Lusiana tolong tampil dengan cantik jangan membawa rambut keriting dan wajah kusam jelek mu itu lagi, sangat memalukan kau tahu?" Perintah Erick pada Lusiana yang kesal mendengar ucapan kakaknya itu.

"Baiklah, baiklah aku akan tampil dengan cantik. Kau puas?"

"Nah begitu baru adikku. Kalau begitu sudah ya aku sibuk mau meeting nih." Telepon langsung saja dimatikan dan Lusiana kembali ke meja makan.

Harus mulai bertanya pada Lusiana tentang orang yang menelepon tapi Lusiana berdalih bahwa yang menelepon adalah sekretarisnya.

Tring!

Tring!

Tring!

Pesan masuk whatsapp terdengar di ponsel Lusiana dan itu mengganggu waktu makannya. Terpaksa dia membuka ponsel dan melihat jumlah pesan yang begitu banyak dari Dallen.

"Lusiana, kantormu apa namanya?"

"Alamatnya ada dimana?"

"Aku harus pergi kemana?"

"Ini fotoku sudah siap memakai pakaian formal." Dallen mengirim sebuah foto dia menggunakan jas dan celana panjang kain serta kaos putih di dalamnya.

Tampilannya terlihat segar dan seni formal.

Lusiana mengirim pesan pada Dallen. "WinkaJaya Corporation, aku tunggu jam setengah 8. Kalau kau tidak ada. Aku akan tinggalkan."

Lusiana mengaktifkan mode senyap sehingga dering nada pesan whatsapp tidak terdengar lagi. Lusiana memberi tahu pada Haris bahwa dia dihubungi oleh Sekretaris pribadinya yang baru.

Seperti biasa, Lusiana mengantarkan Raymond ke sekolah baru dia akan berangkat ke kantor. Lusiana melihat jam sudah menunjukkan pukul 7 lewat 15 menit. Dia hanya bisa berganti pakaian dan makeup di mobilnya.

Dalam waktu kurang dari 20 menit Lusiana kembali pada tampilannya yang lebih normal. Rambut panjang hitam dibiarkan tergerai indah. Dia juga hanya menggunakan makeup sederhana dengan pemerah bibir yang sesuai dengannya.

Tidak lupa dia juga mengganti pakaiannya menjadi lebih formal dan feminim dengan menggunakan rok span berwarna coklat. Atasan berwarna putih dan blazer coklatnya nampak sangat cocok dengan kulit putih milik Lusiana.

Lusiana mengirim pesan pada Dallen tapi sebelum itu terjadi, sahabat karibnya itu sudah mengetuk jendela mobil Lusiana.

Wanita itu pun segera bertukar posisi dengan Dallen. Kini Dallen yang mengantarnya ke Xavier Corporation.

Saat Lucia keluar dari mobil dan tiba di depan Xavier Corporation semua pria dan wanita yang lalu lalang di sana memperhatikan Lusiana.

Mereka melihat seorang wanita cantik yang menggunakan barang bermerk di seluruh tubuhnya. Di mulai dengan kaca mata Chennal yang dia gunakan kemudian jam tangan merk Piagget yang seharga rumah mewah.

Dia juga menggunakan Tas Herme' dan sepatu BLenciaga.

Beberapa orang berbisik-bisik. "Siapa wanita cantik ini?"

"Lihat semua barang mewah itu?" Dia pasti anak konglomerat.

"Itu Tas Herme' yang sangat aku inginkan," keluh wanita yang lain.

"Ah pria yang berada di sampingnya juga lumayan tampan."

Lusiana mengambil ponsel dari dalam tasnya dan memanggil kontak dengan nama Erick.

Lusiana masuk ke lantai dasar Xavier Corporation dan melihat kakaknya melambaikan tangan. Lusiana dan Dallen menghampirinya kakaknya dan 2 orang staff kantor yang menjadi bawahan dari Erick untuk bersama-sama bertemu dengan Xavier.

"Eh, Dallen apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Erick yang heran dengan kehadiran Dallen.

"Eh, Kak Erick. Aku bekerja sebagai sekretaris sekaligus supir pribadi Lusiana, sekarang," ucap pria itu dengan bangga. Lusiana kemudian menjelaskan secara singkat pertemuan di antara mereka.

"Begini Dallen, kau kan orang baru. Sebaiknya tidak perlu masuk ke ruang meeting dulu."

Erick merengkuh Dallen secara pribadi menjauhi Lusiana. "Xavier itu orang gila. Kau benci orang yang suka dengan sejenisnya kan? Xavier orang yang seperti itu."

"Aku takut kau akan jadi santapannya mengingat kau lumayan tampan. Aku memperingatimu karena kau adalah sahabat dari adikku," bisik Erick pada sahabat adiknya itu.

Tentu saja wajah Dallen terlihat panik dan sedikit ketakutan. Dia juga merasa bulu kuduknya berdiri tanda dia meras takut dengan hal yang Erick sampaikan tadi.

"Gila aku tidak mau masuk dalam ruang meeting. Aku akan menunggu di luar saja," ujar Dallen sembari merasakan tubuhnya sedikit gemetar.

Tentu saja kesalahpahaman akan orientasi seksual Xavier ini akan terus berlanjut dan berlangsung lama.

1
Perdes Amsil
terbanting k tanah ... duhhh tour ... imajinasiku jd kejaman dulu ...😀
Perdes Amsil
kwaaaakkkkkwaaakkk lusiana kaburrr ...... lagian ngapa kamu nongol toooonhhh🤣
Perdes Amsil
ceritanya bagus ... cuma tata bahasanya ...kurang dan banyak kata yg salah pemakaian ....
Catur Prastya
ayo dng kak. ksih up ny. udh lma nunggu tp gk up2 jg.
Marlina Tambun
Reymon .jgn " anak xavier. lanjut dong mbk.
Sri Maulida
lanjut...
Pratama Putra
lanjut
Dwi Indrayuni
hayoo
Nurul Shafinas
terbongkar sudah.. 😉
widiya setiyaningrum
kenapa lama sekali tor upload nya ??
giliran upload cuma 1 😌 kan penasaran lanjutan nya
Indirani: maaf ya beb agak2 sibuk kerjaan lain jadi aku sempet sempetin nulisnya /Scream//Sob//Sob/
total 1 replies
Syafiah Anggina
aku mampir Thor, masih penasaran ceritanya
🥰
Nurul Shafinas
ketahuan??? raymond kuat 💪
Nurul Shafinas
cool lah bapa ii nihh
Nurul Shafinas
dorg gay atau apa ya?? 🤔
Indirani: sahabatan aja kak heheeh
total 1 replies
Nurul Shafinas
/Good//Good//Good/
Iqmahbundanya Arfan
lanjut thor
Iqmahbundanya Arfan
apa munkin lusiana di jebak yah aslinya bukan tiddur sama haris
Indirani: bisa jadi kak liat nantikan bab selanjutnya yaaaa
total 1 replies
Nurul Shafinas
raymond 😭
Nurul Shafinas: sedih dgn berkeinginan seorg ayah..
Indirani: kenapa Raymond nya 😭
total 2 replies
Jue
Xavier boleh saja tes DNA kan ? , Kalau muka boleh aja sama tapi Riwayat penyakit jantung ini selalunya asal dari keturunan yang sama , Kepintaran Raymond juga mungkin datang dari keturunan Xavier , Jangan lupa tuntut balasan tentang Virus pastikan Hariz meringkuk di dalam pagar besi barus puas hati para pembaca .
Indirani: Pastinya dung
total 1 replies
Mei Lapan Satu
raymond dan xavier punya penyakit yg sama,apa mungkin mereka itu ayah dn anak ya 🤔
Indirani: bisa jadi....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!