NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Winarsih

Misteri Kematian Winarsih

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Matabatin / Cinta Beda Dunia / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu
Popularitas:34.9k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Kematian Winarsih sungguh sangat tragis, siapa sebenarnya dalang di balik pembunuhan wanita itu?

Gas baca!
Jangan lupa follow Mak Othor, biar tak ketinggalan updatenya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKW Bab 4

Tidak ada yang menyangka jika Winarsih akan dibunuh dengan cara yang kejam, tidak ada yang tahu bagaimana cara pembunuhan Winarsih terjadi. Orang sekampung halamannya juga merasa heran kenapa wanita itu bisa ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Pasalnya wanita itu merupakan sosok wanita yang begitu baik, Winarsih terkenal sering berbagi dengan anak yatim piatu. Winarsih bahkan sering berbagi dengan tetangganya yang kurang mampu, wanita itu sering memberikan utangan uang kepada warga yang kekurangan.

Rasanya tidak mungkin kalau ada orang yang ingin membunuh Winarsih, karena wanita sebaik winarsih tidak pantas dibunuh.

Tentu yang lebih mengabaikan lagi adalah keadaan bayi Winarsih. Bayi yang keluar dari perut Winarsih tidak bergerak sama sekali, tetapi janin itu masih anteng dalam pelindungnya.

"Gas! Sebenarnya ada apa?"

"Nggak tau, aku gak tau. Pas pulang udah kaya gini, istriku udah kaya gitu."

Bagas menangis sesenggukan, para warga yang iba langsung memanggil pemandi jenazah. Mereka juga memanggil pak ustadz guna mendoakan Winarsih dan juga mendoakan bayi yang keluar dari perut wanita itu.

"Mau lapor polisi gak?"

Bagas kebingungan, kalau melaporkan kepada polisi laporannya tentang apa. Pasalnya rumahnya memang terlihat begitu berantakan, Winarsih juga ditemukan dalam keadaan yang mengenaskan.

Namun, setelah dia meminta warga untuk memeriksa keadaan rumahnya, ternyata tidak ada barang yang hilang satu pun. Seperti ada yang mengincar kematian Winarsih, tetapi saat pak ustadz memeriksa jenazah wanita itu, pak ustadz berkata kalau yang membunuh winarsih bukanlah manusia.

"Jadinya mau gimana? Mau langsung dimandikan atau bagaimana?"

Salah satu warga yang ada di sana nampak bertanya, pak ustadz berkata kalau Winarsih lebih baik segera dimakamkan. Kasihan wanita itu, sudah meninggal dengan mengenaskan tapi harus masih ditonton warga.

"Aku terserah Pak Ustadz aja," ujar Bagas pada akhirnya.

Ditinggalkan oleh orang yang begitu dia cintai tentunya membuat hati dan perasaannya hancur, saat ini pikirannya benar-benar ngeblank. Dia tidak tahu harus berbuat apa dan tidak tahu harus memikirkan apa.

Pak Ustadz akhirnya meminta sang pemandi jenazah untuk segera memandikan Winarsih dan juga bayinya, tetapi ketika pemandi jenazah itu membuka pelindung bayinya, ternyata bayi itu masih bergerak.

"Bawa ke bida dulu, Gas. Ini anaknya masih hidup, atau panggil Emak Ijah aja. Dia pasti bisa urus bayi ini, anaknya cantik Gas, perempuan."

"Masya Allah, bentar Mak."

Padahal tadinya Bagas terlihat begitu lemas, karena separuh jiwanya sudah pergi. Namun, mendengar bayinya masih bergerak Bagas dengan cepat berlari menuju rumah Emak Ijah yang tak jauh dari sana. Emak Ijah adalah seorang dukun beranak yang sudah tua tapi masih sangat berguna jasanya.

"Mana bayinya?" tanya Emak Ijah setelah dia sampai di kediaman Bagas.

"Itu, Mak."

Bagas menunjuk bayi mungil berwarna merah yang digendong oleh salah satu warga, bayi itu sudah terbungkus dengan kain secara asal. Ari-arinya saja belum dipotong.

"Astagfirullah! Cepat bawa kemari sebelum terlambat," ujar Emak Ijah yang melihat bayi mungil itu tampak mengenaskan.

Tubuh bayi berjenis kelamin wanita itu sudah nampak membiru, matanya terpejam seakan tak ingin melihat dunia. Warga yang mendengar kata Emak Ijah langsung menghampiri wanita itu dan memberikan bayi mungil itu kepada Emak Ijah.

"Masya Allah, kamu cantik sekali. Sayang kamu dilahirkan ke dunia dengan cara yang unik, kamu nanti akan mendapatkan kebahagiaan nantinya."

Emak Ijah sampai menangis ketika menggendong bayi mungil itu, karena detak jantungnya begitu lemah. Wanita itu duduk dan langsung memotong ari-arinya, setelahnya dia membersihkan bayi itu dan mengoleskan minyak yang dia bawa.

Dia membaca doa agar bayi itu selamat, sehat dan bisa bernapas dengan baik. Dia meminta kepada Sang Pencipta agar anak itu diselamatkan.

"Hiduplah dengan baik, Nak. Ada ayah kamu yang ingin diberikan kesempatan untuk menjadi orang tua yang baik," ujar Emak Ijah sambil mengusap seluruh tubuh bayi itu.

Bayi itu masih tetap terpejam, bayi itu tetap meringkuk dengan tubuhnya yang membiru. Seperti tak ada kesempatan untuk anak itu hidup. Melihat akan hal itu, Bagas menghampiri Emak Ijah.

Lalu, pria itu mengambil alih putrinya dari gendongan emak Ijah. Dia menangis sambil menatap wajah putrinya itu, dia usap wajah putrinya dengan jari telunjuknya.

"Sayang, jangan tinggalkan Ayah. Bunda sudah pergi terlebih dahulu, kamu tega tinggalkan Ayah sendirian hem?"

Semua orang yang ada di sana nampak begitu terharu, mereka sedih sekali melihat Bagas yang menangis di hadapan putri cantiknya.

"Ayah janji akan membuat kamu bahagia, kalau Ayah ingkar, kamu boleh menegur Ayah dengan cara apa pun."

Bayi itu secara ajaib menggeliat, dia membuka matanya. Menatap Bagas sebentar dan menangis dengan kencang.

"Alhamdulillah," ujar semua orang yang ada di sana setelah mendengar bayi mungil itu menangis.

"Terima kasih, Sayang." Bagas mengecup kening putrinya dengan penuh kasih, lalu dia menolehkan wajahnya ke arah Emak Ijah. "Tolong urus anak saya, Mak. Saya mau urus istri saya dulu," imbuhnya.

"Ya,'' jawab Emak Ijah.

Sebenarnya Bagas ingin menemani putrinya itu, tetapi dia juga ingin melihat istrinya yang saat ini sedang dimandikan. Dia ingin memiliki waktu lebih lama untuk melihat wajah istrinya secara langsung, karena setelah dimakamkan pasti dia tidak akan bisa melihat istrinya secara langsung lagi.

"Sayang, kenapa kamu tega meninggalkan kami? "

Bagas menangis sambil melihat jenazah istrinya, rasanya tak kuasa dia melihat perut istrinya yang seperti itu. Dia sungguh menyesal karena sudah meninggalkan istrinya sendirian.

"Sebenarnya siapa yang sudah melakukan ini? Kenapa ada yang begitu tega melakukan ini?"

"Ehm! Maaf, Nak Bagas. Tapi, sepertinya memang ada yang sengaja ingin mencelakai istri kamu." Sang pemandi jenazah ragu-ragu untuk mengatakan hal itu.

"Masa sih?" tanya Bagas tak percaya.

"Ya, ada yang ingin kedudukan itu."

"Entahlah, tapi ada yang ingin kebahagian untuk wanita lain yang selain istri kamu."

Bagas terdiam, dia bingung harus menanggapinya seperti apa.

1
Ass Yfa
Alhamdulillah..makasih kak othor
Ass Yfa: 081380823008
total 1 replies
neni nuraeni
Alhamdulillah
Cucu Suliani: Pulsa atau danaa?
neni nuraeni: 085624871719
total 2 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
yeyyyyy dapett lagiiii🌹🌹🌹🌹🌹🤭🤭🤭😎😎😎😎😈😎😈😈😈🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Cucu Suliani: Pulsa atau daana?
total 1 replies
Yuli a
wah.... selamat yg dapat ga...🥳🥳🥳🥳
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
rasain makanya jangan lupa waktu ...sampe lupa ada istri di rumah sendirian....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
oh kiriman orang rupanya ....pasti nyesel itu suaminya nyuruh winarsih di rumah sendirian
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
serem amat sih...lagian hamil gede sendirian di rumah ...malam2 ada yang ketuk pintu itu jangan di buka napa
adam Ridho
selamat bagi yg mendapat give away sweeptstakes😍🎁
Bunggo Sikumbang
aduh.ada bae yg sirik
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hhehehehehe lupa thor🙈🙈🙈🙈 lanzuttTttttt
Cindy
lanjut kak
neni nuraeni
ayo bgas kmu hrus bisa melindungi cntik dan juga wati
Ass Yfa
1.Bagas,bagus,budi,dedi,basri,mbh dukun,pak tarno,bisma,bahar,pak ustad
2.Winarsih,Wati,bi tuti,bu tarni,wanda,winda,
3.bi tuti dgn suami gaibnya
4.alasannya pingin menjadikan Wati nyonya Bagas
5.ceritanya seru,,dan bikin penasaran,horor..masih batas wajar,,penulisan dan gaya bahasanya terkesan santai dan ceritanya tdk memaksa ato terburu2...makasih othonya
Rembulan menangis
1.bagas,dedi ,bagus ,bahar ,bisma ,pak tarno
2.winarsih,wati ,wanda ,winda bi tuti ,bu tarni
3.bi tuti yg mmbunuh
4.krn bi tuti ingin mnjodohkan wati dan bagas supaya wati hidup makmur jdi org kaya tdak susah lg
Bunggo Sikumbang
1.bagas.2.wati.3.tuti ibu nya wati.
Yuliana Tunru
jawab di sini z ya thor..
1.bagas
2 wati
3.bu tuti
Cucu Suliani: Ada lima soal loh, terus no 1 dan 2 semua pemeran ya, Kak😁
total 1 replies
neni nuraeni
Bagas,pak Budi,bian,bagus,Bahri,Dedi,pak ustadz,dukun
Winarsih,Wanda,Winda,Wati,tuti
si tuti
Cucu Suliani
Jawabnya boleh di kolom komentar yes🥰
1. Sebutkan nama pemeran pria!
2. Sebutkan nama pemeran wanita!
3. Siapa yang membunuh Winarsih?
4. Sebutkan motif dibalik pembunuhan Winarsih!
5. Bagaimana komen kalian dengan cerita yang Mak Othor buat?
kaliaa🐈🐈‍⬛👯: bu dokter, pak dokter, ibu pengurus jenazah, bapak dukun jahat, tetangga tetangga yang mengurus jenazah mbak win🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯: 1.Budi, Bagas, bagus, Basri, Dedi
2.wanda, Winda, Wati, Winarsih, Tuti, Mak Ijah,
3. bi tuti, dan suami ghaib nya👻
4. mau ngejodohin Bagas sama anak kandung nya (Wati) biar Wati dapet ngerasain kebahagiaan punya suami penyayang
5. ceritanya bagus banget, menarik, alurnya ga bikin pusing, yang paling aku sukak ga terlalu banyak adegan 18+ nya🤣 horor, serem, kesellnya apalagi dapet bngt ini mah🌹🌹🌹 author Mak cu nya juga selalu aktif ngebalesin komen, baik banget masyaallah 🌹🌹 (buat yang soal 1&2 aku tau dan ingetnya segitu)
total 8 replies
neni nuraeni
eeh Bagas eta jlma nu nyantet wrung mneh kde bisi pmjikan mneh disntet ku Dedi goblok,lnjut thor
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!