Mempunyai paras cantik dambaan semua wanita tak membuat kisah percintaan Rania mulus.
Rania mendapati sebuah penghianatan besar dalam hidupnya, yang dilakukan oleh calon suaminya sendiri.
Terlebih lagi Rania juga harus menerima kenyataan jika dirinya disebut - sebut sebagai perawan tua oleh sebagian masyarakat yang masih mempercayai mitos.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiyarakey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pendekatan
Rania pun tak menghiraukan tatapan Irwan yang penuh tanda tanya terhadapanya.
Saat mobil yang di tumpangi berlalu dari hadapannya, Rania pun kembali memasuki rumahnya lagi.
"nduk,,,, kamu kenal dimana laki - laki itu???" tanya Pak Hamid pada Rania, saat mereka duduk bersama.
"ouw,,, Mas Kevin maksud bapak???"
"dia yang nolongin aku pak, waktu motorku mogok" jawab Rania
"kenapa dia bisa tahu rumah kita,,,"
"kerena tadi malam dia yang mengantar aku pulang pak,,,"
"dia juga yang nolong aku, waktu aku jatuh waktu itu,,," imbuh Rania.
"kamu ada perasaan sama dia???" Bu Ningrum.
"tidak bu,,,"
"tapi ibuk lihat dia ada perasaan sama kamu nduk"
"masak sih bu???"
"walaupun dia hanya sopir tapi kalau di lihat - lihat dia memang ganteng juga" ucap Bu Ningrum.
"karena dia tidak kerja di sawah kaya bapak, kalau bapak kerjanya di tempat yang teduh, pasti bapak juga ganteng kayak Kevin tadi" kelakar bapak, yang disambut dengan tawa mereka semua.
"ingat ya nduk,,,,
kamu jangan memberi harapan pada pria itu kalau kamu tidak suka,,, ibu tidak mau dia sering datang kesini jika kalian tidak serius, ini kampung nduk, sedangkan dia orang kota, disana kan bebas" ucap Ibu Ningrum.
"iya bu,,, aku tahu,,,"jawab Rania yang kemudian pamit untuk mencuci piring bekas makan mereka tadi.
Seusai mencuci piring Rania merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya, karena memang saat hari libur dia akan menghabiskan waktu untuk bermalas - malasan saja.
tiingg,,,
"Rania makasih atas makan siangnya,,, masakanmu enak sekali" tulis Kevin dalam pesannya.
"ah,,, bisa aja mas,,,, aku hanya memasak masakan kampung saja kok" balas Rania.
"kapan - kapan aku yang akan traktir kamu makan di luar, maukan???" tulisnya lagi.
"insyaallah ya mas,,,, enggak janji,,,"
"aku berharap kamu bisa"
Rania pun memutuskan untuk tidak membalas pesannya lagi, karena tak ada yang ingim dia katakan lagi.
Tak berapa lama pesan yang lain pun masuk, pesan dari Irwan.
"siapa yang tadi bertamu kerumahmu dek" tulis Irwan.
"teman"
"pacar baru kamu???"
"sepertinya itu tidak ada hubungannya denganmu mas!!!" tulis Rania yang mulai jengkel.
"ya jelas ada,,, aku masih mengharapkanmu dek,,,, aku akan menunggu sampai kapan pun sampai kamu mau menerimaku lagi"
"tidak perlu menungguku mas,,, jalani saja kehidupanmu sendiri, aku sudah tidak ada sangkut pautnya lagi denganmu"
"aku harap kamu tidak ada hubungannya dengan orang kota itu"
Rania yang kesal pun tak berniat membalas pesan yang Irwan kirimkan kepadanya,
Saat Rania melihat Irwan beberapa waktu yang lalu, ia sudah yakin Irwan sudah punya kekasih baru.
Namun sekarang ia mulai ikuy campur urusannya lagi yang membuat Rania merasa tidak nyaman.
Beberapa waktu telah berlalu sejak kedatangan Kevin ke rumahnya, sejak itu pula hubungan Rania dengan Kevin semakin dekat.
Setiap hari Kevin akan mengiriminya pesan, hanya sekedar menanyakan hal - hal sepele, itu yang membuat Rania bahagia karena merasa di perhatikan.
Hari ini adalah hari libur Rania lagi, dan Kevin berniat untuk mengajak Rania makan siang bersama, karena jika mengajak Rania makan malam pasti di tolaknya mentah - mentah.
Pukul 10 pagi Kevin sudah berjanji akan menjemput Rania, meski Kevin harus berkorban membatalkan beberapa meeting yang sudah terjadwalkan. Demi Rania apapun Kevin akan jalani.
Rania nampak sangat cantik, walau hanya dengan celana jeans dan juga tunik bermotif bunga, dengan rambut ekor kudanya.
Kevin terpesona dengan kecantikan gadis desa itu, gadis yang tak pernah ia temui dimana pun.
Setelah berpamitan pada kedua orang tua Rania, Kevin pun mengajak Rania menaiki sepeda motornya yang baru ia beli saat berada di kampung ini.
Rania mengajak Kevin mengunjungi tempat wisata di daerahnya yang belum pernah Kevin kunjungi.
Mereka mendatangi wisata yang menyuguhkan pemandangan antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
Pemandangan yang sungguh menyejukan mata Kevin, dengan udara yang sejuk mereka menikmati jagung bakar dan juga tempe mendoan hangat, makanan khas daerah tersebut.
"kalau makanan ini kamu pernah coba kan mas???" ujar Rania.
"belum,,, kalau jagung bakar sudah pernah,,," kelakar Kevin.
"aku kok jadi curiga kamu bukan berasal dari Jakarta, tapi dari planet antah berantah" kelakar Rania, yang di sambut dengan acakan rambut oleh Kevin.
"Mas Kevin, nanti rambutku berantakan" gerutu Rania.
"kamu cantik kalau cemberut gitu" celoteh Kevin, yang membuat wajah Rania memerah seperti udang rebus.
"Mas Kevin jangan gitulah,,," ucap Rania sambil menunduk.
"beneran kamu cantik, sumpah aku ngak bohong" ucap Kevin sambil meneggakkan kepala Rania.
"gombal,,,"
"udah ah,,,, pulang yuk!!!" ajak Rania.
"kita makan siang dulu ya,,, sekarang biar aku yang pilih tempatnya,,," ucap Kevin.
"oke deh,,,,"
Mereka pun menaiki motor Kevin lagi, dan kembali menyusuri jalan raya untuk mencari tempat makan yang sesuai dengan keinginan Kevin.
Karena mereka berada di pegunungan jadi mereka harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk sampai ke kota.
"kamu capek???" tanya Kevin saat mereka tengah berhenti untuk mengisi bahan bakar.
"ini minum dulu,,," tawar Kevin.
"makasih,,,"
"harusnya aku tadi bawa mobil saja, agar kamu tidak kecapekan,,,," ucap Kevin.
"ini bukan masalah kita naik apa mas,,, tapi masalahnya tempat makan yang mas cari itu terlalu jauh, bahkan ini sudah hampir lewah jam makan siang lho, , , untung tadi aku udah makan sesuatu kalau tidak aku bisa pingsan,,," gerutu Rania.
"iya maaf,,, tapi tinggal dikit lagi kok,,,kita akan sampai,,,"
Mereka pun kembali menaiki sepeda motornya lagi, dan benar, hanya beberapa menit dari tempat tadi Kevin menghentikan motornya tepat di depan sebuah restoran yang cukup mewah di pusat kota.
"yakin mas,,, kita makan disini,,, ini tempat kayaknya mahal deh mas,,,," ucao Rania yang khawatir akan harga makanannya.
"tidak usah khawatir, walaupun aku hanya supir, kalau untuk bayar makanan ini juga masih mampu,,," tegas Kevin.
"sombong,,,," celoteh Rania.
Mereka memasuki resto tersebut dan mencari meja yang dirasa pas, akhirnya pilihan jatuh di meja yang berada di bagian luar, menghadap langsung ke kolam ikan yang di penuhi dengan ikan Koi.
"mau pesen apa Ran???" tanya Kevin.
"cari saja yang termurah,,," bisik Rania di telinga Kevin.
"ya sudah,,, biar aku saja yang pesan"
Kevin membeli 2 porsi steak daging sapi import dengan kualitas premium dan juga 2 jus alpukat untuk mereka berdua.
"mas,,, ngak salah kamu pesen itu???" tanya Rania saat pelayan sudah meninggalkan mereka.
"iya,,, aku lagi pingin makan steak, semenjak tinggal disini aku jarang dapat makanan enak,,," kelakar Kevin yang membuat heran Rania.
Karena menurut Rania Kevin itu tidak seperti sopir melainkan seperti bos, dengan tata cara bicaranya yang seperti itu.
Tak berapa lama mereka menyelesaikan makan siang mereka yang telat, Kevin pun meminta bill pada seorang pelayan.
Rania kaget ketika mereka harus membayar sejumlah 850 ribu rupaih untuk sekali makan. Dan Kevin pun membayarnya dengan mengeluarkan kartu saktinya.
"mas,,, uang segitu bisa buat makan 2 minggu,,," ujar Rania saat mereka sudah di atas motor lagi.
"gakpapa Ran,,, sekali kali makan enak,,, kita kan kerja tiap hari,,"
"besok kalau tengah bulan uangmu habis jangan salahkan aku lho mas, karena traktir aku di sana,,," ucap Rania.
Kevin pun tersenyum mendengar perkataan Rania, tidak tahu saja jika uang Kevin bahkan cukup untuk membeli restoran itu.
Gadis lugu itu benar - benar menganggap jika dirinya adalah seorang sopir.
"bagaimana kalau kita jalan - jalan ke mall dulu, mumpung masih di kota" ucap Kevin.
"kita pulang saja deh mas,,, udah jam 3 lho,,,"
"kita makan es krim dulu deh,,, sekalian nonton ya,, mau ya,,," ucap Kevin yang merenggek pada Rania.
"makan es krim saja deh mas,,, nontonnya lain waktu ya,,," ucap Rania.