Novel yang ini akan mengus air mata kalian kawan kawan pencinta novel ..saya menulis novel ini untuk menguras adrenaline anda ..dimana perjuangan seorang anak perempuan berusia 20 tahun arus menghadapi kerasnya kehidupan ibunya meninggal ayah dan ibu tirinya mengusirnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18 . MULAI ADA RESPON
Gisel melangkah memasuki kamar Elin dengan raut wajah kesal. Kelakuan Aldo benar benar merusak moodnya hari ini .
"Nyonya makan dulu ya!" ucap Gisel sambil meletakkan nampan diatas Nakas di samping tempat tidur.
Gisel mendudukkan tubuhnya diatas kursi yang sudah sedari kosong tanpa penghuni .
Gisel memegangi tangan Elin dan mengelusnya dengan sangat lembut .
"Ayoakan Nyonya barang sedit saja !" ucap Gisel dengan penuh kelembutan .
Lagi-lagi tidak ada respon dari Elin, hanya tatapan kosong dari perempuan itu yang terus memandangi langit lagit kamar .
"Ayo Nyonya biar Gisel bantu duduk ya!" ucap Gisel tanpa putus asa membujuk Elin untuk makan .
Tapi tetap saja hasilnya nihil. Gisel merasa frustasi dan mengacak acak rambutnya sendiri.
"Aduh .......Gemes dhe!." ucapnya sambil mencubit lembut pipi Elin .
Lama Gisel termenung disana dan tiba tiba ide gilanya muncul.
"Nyonya kalau Nyonya tidak mau makan aku yang akan memakan Nyonya " ucap Gisel dengan membentangkan semua jari jari dan meletakan di pelipis kiri dan kanannya kemudian meplototkan matanya selebar lebarnya replika hantu leak orang bali.
Melihat wajah Gisel seperti itu sontak membuat Elin terbangun dan menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur .
"Iya ...Elin makan tapi jangan makan Elin ya!" ucap Elin begitu gemetar memandang wajah Gisel .
Gisel megeryitkat dahinya, Ia tak percaya kalau kelakuan konyolnya itu membuat Elin terbangun.
"Seseram itukah wajahku, sehingga wanita yang mati rasa ini sampai-sampai ketakutan melihatnya " Gumam Gisel sambil menggaruk garuk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.
"Tapi tidak mengapa yang penting Nyonya Elen mau makan dulu soal wajah nanti saya permak kembali " ucap Gisel dalam hati .
Gisel mengambil mangkok yang berisi bubur buatanya itu dan meniupnya berkali-kali untuk menghiangkan panas yang ditimbulkan dari bubur tersebut.
"Baiklah Nyonya Elin yang manis Ayo makan biar Gisel yang suapin Oke " ucap Gisel sambil menyatukan ibu jarinya dengan jari telunjuknya membentuk hurup O.
Elin mengangguk pelan matanya menatapi Gisel yang sedang Asik meniup-niup bubur dalam mangkok .
" Ayo buka mulutnya AA!." ucap Gisel sambil mempraktekkan membuka mulutnya lebar lebar .
Elin mengangguk dengan pelan dan mencoba membuka mulutnya .
Suapan demi suapan Gisel berikan ke mulut Elin dan tidak butuh waktu lama isi dalam mangkok pun ludes di lahap oleh Elin.
"Hore ..." ucap Gisel sambil memberi tepuk tangan .
Melihat tingkah Gisel yang mirip anak kecil
Elin ikut tertawa dan bertepuk tangan .
"Nyonya kan sudah makan sekarang Nyonya harus Man......!." ucap Gisel sengaja menggantung ucapan agar Elin melanjutkannya
"Makan .." ucap Elin dengan senyum lebar .
"Kok makan lagi si Nyonya kan tadi udah" ucap Gisel pura pura ngambek .
Melihat Gisel ngambek mood Elin kembali memburuk dia diam seperti tadi tanpa ada senyum lagi di bibirnya .
" Aduh salah lagi nich!, Aku harus benar benar hati hati ..perasaan wanita ini benar benar sensitif seperti kulit bayi " ucap Gisel dalam hati .
Sebelum memulai percakapan Gisel memasang senyumnya yang sangat manis kepada Elin
"Nyonya, sehabis mandi kita jalan jalan ketaman Bagaimana?." ucap Gisel sambil terus tersenyum .
Kini raut muka Elin kembali lagi ceria setelah Gisel menyebut tentang taman .
" Iya, Aku mau ..Aku mau " ucap Elin sambil memegangi tangan Gisel .
Gisel tersenyum manis. Ia tidak mau melakukan hal yang sama seperti tadi yang membuat mood Elin kembali drop.
" Kalau begitu Nyonya mandi dulu oke!." ucap Gisel memegang tangan Elin dan membantunya menuruni tempat tidur.
Elin mengangguk dan berjalan menuju kamar mandi .
👉Like ,vote ,favorite , coment masih tetap di tunggu ...mskasih .