Baca "Cinta Seorang Pengganti" lebih dulu.
Season 2 novel sebelumnya.
Pertemuan tidak terduga antara Devano dan putranya membuat Kayla kembali dilema disaat sosok lelaki lain sudah siap menikahinya.
Bertunangan dengan seorang duda anak satu, Kayla kembali akan bernasib menjadi seorang pengganti, tepatnya menjadi ibu pengganti bagi putra tunangannya.
Siapa yang menyangka bahwa Devano tiba-tiba hadir menyapa hidupnya lagi yang sudah move on dari masa lalu dengan putranya yang tampan dan pintar sebagai pelipur lara Kayla selama merantau ke kota sebelah.
Pertemuan antara ayah dan anak itu pula yang membuat hati Kayla kembali rumit. Lalu Nikayla?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wheena the pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luka
Suasana kian memanas saat Adrian mengatakan bahwa sang Mama sengaja kabur dari pernikahan.
Keluarga Gilang merasa terhina, mereka semua marah akan kejadian hari ini. Namun semua sudah terlanjur, Kayla tidak pernah datang hari itu.
Mama Hana terduduk lesu, sang cucu menggenggam tangannya memberi pengertian tentang apa yang telah dilakukan oleh kedua orangtuanya yang seolah sengaja mengacaukan semua rencana yang telah matang hampir terlaksana.
"Adrian?"
"Aku lebih memilih punya orangtua yang utuh seperti teman-teman ku yang hidup normal, maafkan aku Nek, aku yang mengantarkan Mama pada Papa."
Mama Hana kehilangan kata-kata, ia juga tidak bisa menjelaskan pada anak kecil itu tentang betapa urusan setelah ini tidaklah seringan yang Adrian bayangkan, entah apa yang akan dihadapi oleh Kayla setelah semua terjadi.
Yang pasti keluarga Gilang sungguh merasa dipermalukan oleh gagalnya pernikahan sore ini.
Di sisi lain, Kayla tidak jauh berbeda dari sang ibunda, perasaannya kacau entah kemana. Pernikahan yang seharusnya ia menjadi mempelai wanita sore tadi berganti menjadi sebuah kata gagal akibat ulah mantan suaminya.
Ia hanya bisa terduduk lesu di sebuah bangku taman. Entah mereka berada di daerah mana, Kayla pun tidak tahu, yang pasti beberapa saat lalu hati dan kepercayaannya hancur begitu saja oleh sebuah kenyataan yang diungkapkan oleh Dev soal siapa Gilang sebenarnya.
Bahkan mereka bertemu seseorang yang mengaku sebagai istri dari Gilang dan seorang dua anak kecil sebagai putri dari calon suaminya.
Gilang masih berstatus suami orang, suami dari wanita yang juga mendapatkan iming-iming kesetiaan, bahkan wanita itu dinikahi sejak berkhianat dari kakak perempuan Devano yang telah meninggal.
"Sekarang kau percaya?" Dev mulai bersuara memecah keheningan.
Kayla masih terdiam, kenapa hidupnya begitu rumit jika menyangkut percintaan batinnya. Entahlah Kayla sedih sekarang.
Memandang kebaya putih hasil payetan tangannya sendiri, anggun dipadu dengan kain tenun milik ibunya saat menikah dengan ayahnya dulu, ternyata semua tidak berjalan sesuai apa yang ia inginkan. Gagal.
"Kayla?" lirih Dev meraih tangan Kayla dengan lembut.
Kayla menatap tangan lelaki itu dengan butiran bening jatuh begitu saja dari wajahnya yang telah pucat kedinginan.
"Apa aku tidak berhak bahagia Bang Dev?" lirihnya dengan suara parau.
Dev mendengarnya menjadi tidak tega. Ia mendekat lalu merangkul Kayla untuk bersandar di bahunya. Kayla merebahkan kepalanya tanpa membantah.
"Kau akan bahagia bersamaku," balas Dev yakin.
"Kau dan Gilang sama saja!"
"Hei, kenapa kau malah menyamakan aku dengan pria tengik itu?"
Dev menatap Kayla. Namun perempuan itu kembali merebahkan kepalanya di bahu Dev sambil menghapus air matanya.
"Iya sama-sama terlibat dengan banyak hati. Aku sungguh terluka Bang Dev," kata Kayla pelan.
Dev terdiam. Lama mereka hening dengan posisi seperti itu. Di taman yang mulai sepi karena hari kian larut, larut dalam sebuah permainan hati yang Kayla kembali menjadi korbannya.
"Antarkan aku pulang, Adrian dan Mama pasti cemas."
Kayla menjauh dari Dev, ia merapikan rambutnya yang diterpa angin. Dev menatap wajah cantik nan lesu itu dengan tatapan lama lagi dalam.
"Aku mencintaimu Kayla."
"Sudah tidak ada gunanya," cetus Kayla mulai berdiri.
Dev menyusul, ia raih tangan Kayla sebelum perempuan itu menghindar.
"Aku tidak sedang main-main."
"Bang Dev cukup! Bukan saatnya kau mengatakan hal yang tidak penting seperti ini. Kita hanya mantan."
"Mantan bertemu mantan tidak ada salahnya CLBK bukan?" canda Dev tersenyum.
Kayla menghembus napas kasar, bagaimana Dev bisa bercanda dalam situasi hatinya yang tidak baik seperti sekarang.
"Aku bingung, kau menculik ku hanya untuk ini?"
"Kita punya Adrian Kayla," sela Dev keukeuh.
"Bang Dev, aku baru saja gagal menikah. Hatiku hancur, perasaan ku entah kemana. Kenapa kau seolah menambah garam di luka ku ini?"
"Hei tidak seperti itu, aku bicara benar Kayla. Aku mencintaimu lepas dari apapun yang terjadi. Aku bahkan tidak bisa move on dari gadis yang dulu mengejar ku ini, aku tidak bisa Kayla. Semula aku bisa menerima keputusan mu yang memilih lelaki lain, tapi setelah tahu itu Gilang, aku putuskan tidak. Tidak lagi untuk melepas mu pada siapapun."
"Aku tidak akan kembali pada siapapun! Kau tak ubahnya Gilang, kalian sama saja. Suka mempermainkan hatiku. Ayo antarkan aku pulang!" ucap Kayla sambil berlalu ke mobil Dev berada.
Dev mengusap wajahnya, ia segera menyusul langkah Kayla.
Di mobil, Dev mencairkan suasana dengan bercanda namun Kayla tetap diam tanpa menghiraukannya.
Sampai pada Dev mengerem mendadak. Kayla terkejut.
Dev sibuk mencari sesuatu yang menarik perhatian Kayla.
"Bang Dev ada apa? Apa yang kau cari? Kenapa kita berhenti?"
Dev masih sibuk mencari hingga ke jok penumpang seperti kehilangan sesuatu.
"Bang Dev, apa kau mencari ponselmu?" tanya Kayla lagi.
Akhirnya Dev kembali ke bangku kemudi, ia menatap Kayla yang tampak bingung.
"Bang Dev ada apa? Kau mencari apa?"
"Aku mencari suaramu!"
Kayla ternganga oleh jawaban Dev.
"Apa?"
Cup. Dev mencuri kecupan dari bibir Kayla secepat kilat sambil tersenyum puas.
"Bang Dev, apa-apaan kau ini!" teriak Kayla marah.
"Makanya jangan diam saja, atau ku cium kau sepuasnya. Jangan biarkan aku mengantuk, ajak aku bicara agar Adrian tidak kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakaan, ini sudah dini hari kau pikir mengemudi di jam seperti ini aku bisa fokus?"
Kayla hanya bisa menatap dengan kesal.
"Terserah kau saja," jawab Kayla marah.
"Hei, jangan marah!" Dev meraih tangan Kayla lagi.
Wanita itu menepis namun Dev lebih kuat.
"Jangan sentuh aku!"
"Oke, aku cium saja boleh?" canda Dev.
"Bang Dev, jangan konyol ini tengah malam!"
"Justru karena ini tengah malam, akan lebih nikmat jika kita mampir ke penginapan terdekat bagaimana?" goda Dev menaikkan alisnya.
Kayla membesarkan matanya.
"Jangan macam-macam Bang Dev, aku akan teriak!"
"Teriak saja, disini sepi!"
Kayla melihat sekitar. Sepi.
"Bang Dev, aku mohon. Jangan lakukan apapun, kau akan melukai ku karena hal ini. Pikirkan Adrian," rengek Kayla mulai cemas.
"Aku sudah tidak peduli, kita hanya berdua di sini. Aku mencintaimu, aku ingin kau menjadi milikku lagi," ucap Dev semakin mendekat.
Kayla terdesak saat Dev memegang kedua lengannya, ia memejamkan matanya sambil menyatukan tangan memohon ketakutan.
"Bang Dev, tolong jangan seperti ini. Aku mohon jangan lakukan apapun!"
Benar saja Dev mendaratkan lagi sebuah kecupan lembut di bibir perempuan yang masih menutup mata ketakutan itu. Dev melepaskan lengan Kayla sambil terkekeh.
"Aku hanya bercanda, aku tidak akan menyakiti mu Kayla, hanya sebuah kecupan apa salahnya, lagi pula aku sudah menahannya sejak tadi."
Kayla membuka mata, Dev sudah kembali ke tempat duduknya semula.
"Bang Dev, aku gagal menikah bukan berarti kau seenaknya bisa menciumku seperti ini!"
"Bukankah kau juga suka menciumku dulu? Ingat?"
Kayla terdiam, wajahnya mendadak malu.
Wanita itu akhirnya terdiam, ia memalingkan wajah ke luar jendela mobil.
"Ayo jalankan mobilnya, aku lelah ingin cepat pulang!"
Dev terkekeh lagi.
"Baiklah, aku hanya bercanda jangan diambil hati."
Dev menjalankan mobilnya, mereka terlibat keheningan selama perjalanan. Baik Dev maupun Kayla.
"Tidurlah jika kau mengantuk," ucap Dev melirik Kayla yang bersandar dengan mata termenung.
"Aku tidak mau kita kecelakaan."
"Aku akan fokus mengemudi, istirahat lah aku tahu ini hari yang lelah untukmu."
"Iya, benar-benar lelah. Tapi aku tidak mengantuk, terus saja mengemudi jangan hiraukan aku!"
Dev melirik Kayla, ia tahu perempuan itu butuh waktu. Dev hanya tersenyum sambil membelai rambut Kayla yang terburai.
Kayla menghindar, membuat Dev kembali terkekeh.
"Baiklah, perjalanan kita masih panjang. Boleh ku hidupkan musik?"
Kayla mengangguk.
#####
Maaf pemirsahhh, kesehatan otornya benar-benar menurun sudah satu minggu terakhir. Maaf upnya lama ya, semoga kita sehat-sehat semua😚😚