KAYLA, Sang Pengganti

KAYLA, Sang Pengganti

Di hotel

"Oke, berjanjilah dengan Mama kau tidak akan kecewa jika kalah nanti?"

"Aku akan melakukan yang terbaik tentu kami akan menang!!" sahut anak lelaki itu bersemangat.

Kayla hanya bisa menghembuskan napas panjang dibuat putra kesayangannya, anak tampan itu tengah bersiap akan mengikuti pertandingan sepak bola di sekolah lain.

Bocah tampan berumur 6 tahun yang dipanggil Adrian itu berlari menemui seorang perempuan paruh baya yang masih tampak awet muda.

Entah apa yang mereka bicarakan, Kayla menatapnya dari arah ia berdiri saat ini.

Sesekali tawa geli Kayla terbit dari bibirnya yang mungil berwarna pink nude itu, betapa tidak pemandangan membahagiakan selalu hadir beberapa tahun belakangan dari dua wajah orang yang mengisi kekosongan hatinya.

Perjalanan hidup yang tidak mudah, melahirkan tanpa seorang suami disaat itu pula sang ibunda tercinta jatuh sakit dan harus dioperasi.

Tapi semua itu sudah berlalu, kini Kayla bahagia bisa hidup jauh lebih baik dari terpuruknya sebuah perasaan.

Membesarkan Adrian dengan kasih sayang penuh meski menjadi orang tua tunggal, didampingi ibunya yang semakin sehat sejak berhasil sembuh dari sakit batu empedu.

Berkat kerja kerasnya ia mampu menapaki satu tingkat kehidupan yang sangat baik, kini Kayla bangga atas pencapaiannya sendiri dimana mereka hidup berkecukupan dengan usaha toko kue yang ia bangun dan rintis dari awal bersama ibunya beberapa tahun lalu.

Toko kue yang awalnya kecil kini menjadi cukup besar dan terkenal di daerah ia tinggal saat ini, toko kue yang bersebelahan dengan toko baju yang juga milik Kayla sebagai usaha untuk menghidupi keluarga kecilnya.

Tidak sedikit pula lelaki yang berusaha mendekati janda muda itu, namun belum ada yang bisa mengambil hati si kecil Adrian, kecuali satu orang pria yang merupakan ayah dari sahabatnya, seorang duda kaya raya yang kini resmi menjadi tunangan Mamanya.

Pria yang Adrian panggil sebagai Ayah sejak kecil itu mampu mengisi kekosongan hati Adrian yang haus kasih sayang seorang Papa. Pria yang menjadi alasan usaha milik Kayla kian maju oleh bantuannya.

Cukup lama sang pengusaha batubara menunggu Kayla membuka hati, namun baru beberapa bulan terakhir sang janda cantik itu menerima pinangan pria yang bernama Gilang.

"Sudah siap?" tanya Kayla menyudahi percakapan antara nenek dan cucu itu.

Adrian mengangguk semangat, ia sudah menyandang tas di punggungnya. Sang nenek juga sudah siap untuk menemani cucu tampannya itu ikut pertandingan karena Kayla sedang ada urusan pesanan kue di toko mereka hingga Mama Hana yang akan menyaksikan langsung cucunya bertanding antar sekolah.

"Siap sekali Ma, ayo kita pergi sekarang!" ajak Adrian semangat.

Kayla tersenyum, "Tunggulah di mobil, Mama harus ke toilet dulu."

Adrian mengangguk sambil menerima uluran tangan neneknya yang mengajaknya keluar dari rumah mereka.

Sampai mereka tiba di sekolah dasar swasta tempat pertandingan Adrian dan kawan-kawannya akan dilaksanakan. Kayla mencium pipi anaknya dengan gemas seraya menyemangati Adrian dan timnya menjelang bertanding.

"Meski Mama tidak bisa melihat langsung kau bertanding, tapi percayalah nenek mu akan merekam semua aksi putra Mama ini beraksi di lapangan hijau. Harus tetap semangat oke!!"

Adrian mengangguk lagi, ia memeluk Mamanya seraya menjawab, "Aku akan memberi kemenangan sebagai kado ulang tahun Mama hari ini, percaya padaku!" kata Adrian setelah mencium pipi sang Mama.

Kayla hanya bisa terkekeh, sungguh ia lupa bahwa ia sudah berumur 25 tahun hari ini.

"Iya iya baiklah, pergi sana! Tim mu sudah menunggu, Mama janji jika semua pesanan kue toko kita selesai Mama akan menyusul mu kemari."

Lalu Kayla pamit pada Mama Hana.

"Titip Adrian Ma, aku akan kemari jika cepat selesai nanti," ucap Kayla pada Mama Hana.

"Tentu sayang, berhati-hati lah mengemudi! Mama akan menjaga Adrian dengan baik."

Lalu Kayla kembali ke mobilnya untuk melanjutkan niat mengurus semua pesanan toko kue mereka. Ia harus memastikan para karyawannya menjaga performa toko kuenya dengan menyiapkan pesanan kue tanpa kendala dan tepat waktu.

Hari ini toko kuenya mendapatkan pesanan kue kotak cukup banyak dari sebuah acara seminar kampus yang diadakan di sebuah hotel. Kayla terbiasa mengurus sendiri semua pesanan kue sampai ke tangan pemesan.

Di hotel, Kayla sibuk menelepon panitia penyelenggara seminar yang akan ia tuju untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan memastikan pesanan kuenya diterima tanpa komplain dari pihak pemesan.

Ponselnya terjatuh saat hendak masuk ke lift Kayla memungutnya, namun saat ia hendak berdiri dadanya terasa sesak oleh sebuah suara berat dari lelaki yang baru saja melewatinya. Lelaki yang sedang bicara dengan satu orang lainnya sambil masuk lift.

Suara itu, jelas sekali ia mengenalnya. Devano.

Namun saat Kayla berdiri dan menoleh, ternyata pintu lift sudah tertutup hingga ia tidak bisa melihat siapa yang baru saja melewatinya.

"Bang Dev?" gumam Kayla memegang dadanya yang bergetar tidak tentu arah.

Terpopuler

Comments

Aas Azah

Aas Azah

kalau Dev sudah bahagia dengan kehidupannya, kamu juga harus bisa move on dan raihlah kebahagiaan mu dan anakmu untuk masa depan dan mungkin Tuhan akan mengirimkan jodoh yang lebih baik dari Dev

2023-01-09

2

Syabariah BidolS

Syabariah BidolS

Aku tim Gilang Kayla.....fix...no debatssss.....😂😂😂💐💐💐❤️❤️❤️

2023-01-09

0

Cicik Uzy

Cicik Uzy

thor mkasih so up
tambah 1 lg k
Somoga sehat sll

2023-01-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!