Jiang Ruo, anak dari seorang jendral besar di Kekaisaran Jiang,harus menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan Jiang kun.
karna konspirasi Kekaisaran yang mengharuskan ia berpisah untuk waktu yang lama.
belum lagi,ia harus berjuang dalam dunia kultivator yang kejam.
dimana segala sesuatu di ukur dri kekuatan.
bagaimana perjuangan seorang Jiang Ruo hingga ia sampai pada panggilan takdirnya sebagai kultivator semesta.....???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qian Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali ke Sekte
Selesai dengan jamuan makan dan berbincang bincang, jendral Wei menyerahkan sebuah lencana identitas pada Ruo
"apa ini paman,,, " Ruo yang menerima lencana itu bertanya heran pada pamanya...
"itu adalah lencana sekte poenix Ruo'er,,,, Dan murid murid ini adalah bagian dari sekte poenix,,, jika suatu saat kamu dan yang lain melancong ke Kekaisaran Jiang, cobalah untuk mampir mengunjungi teman baru kalian" jendral Wei berharap Ruo cs akan mau berkunjung ke sekte teman baru mereka dari sekte poenix
"terimakasih paman,,, suatu saat Ruo akan mampir untuk berkunjung"
"hemmm,,,, " mendengar ucapan Ruo paman Wei hanya menganggukkan kepala....
Dan tak terasa, haripun berganti rombongan jendral Wei pun sudah kembali bersiap untuk melanjutkan perjalanan....
"Ruo'er,,, dan terutama kalian berempat" jendral Wei menatap Wuji, Qian Qin, Zhang san dan Bai Huang
"Ingatlah untuk berkunjung, kadatangan kalian pasti di nantikan seseorang, apa kalian mengerti" jendral kembali mengingatkan
"hehehehe.... tenang saja paman, jika saatnya tiba, kami semua pasti akan berkunjung ke sekte poenix... hehehee" Wuji berkata sambil melirik gadis yang secara kilat sudah menjadi pasangan masa depanya...
mendapati lirikan dan senyuman dari Wuji, muka gadis cantik itu memerah karna malu....
"hahahahaaa""
semua yang melihat tingkah konyol Wuji sontak tertawa
"sekarang kami pamit" tak lama Jendral Wei mulai meninggalkan Ruo cs dan melanjutkan perjalanan mereka yang tertunda
"akhirnyaaaaaaa....... si tampan ini punya pasangaaaaannnnn"
setelah rombongan jendral Wei tak lagi tampak, Wuji berteriak lantang kegirangan
"Aaiissssss,,,, makin gila saja saudara kita yang satu ini" Wan Li, yang keheranan melihat tingkah Wuji menunduk malu sendiri...
"eeiiittt,,,,, saudara Li,kamu iri dengan si tampan ini yaaa" Wuji mencoba menggoda Wan Li.
"iri matamu itu.... sudahlah, mari kita pulang, kali ini kita pasti kena hukuman""
Wan Li tak meperdulikan Wuji, dan langsung mengajak semua sahabatnya kembali ke kediaman....
Semapainya Ruo cs di kediaman ...
"Hohoho....... mentang mentang, sekarang sudah terkenal, kalian se enaknya melupakan waktu" kepulang Ruo cs langsung di sambut sinis oleh Patriak Li
"anu patriak,,, kami bisa jelaskan" Ruo sedikit tidak enak dan hendak menjelaskan penyebab mereka tidak pulang seharian...
"Nanti bisa kalian jelaskan, setelah kalian menjalani hukuman.... buka baju kalian, dan berjemur di halaman setengah hari" pada akhirnya, mereka bertujuh pasrah dengan hukuman yang di berikan... merekapun membuka baju atasan dan berjemur di halaman pelataran kediaman mereka...
"Berakit lakit ke hulu, berenang ketepian..... Bersenang senang dahulu berjemur kemudian... hahahahaaa" Wuji berpantun di tengah mereka menjalani hukuman... yang membuat suasana akhirnya pecah dengan tawa.
"Aiisssssss,,,,,,, bocah bocah nakal itu" gumam patriak melihat tingkah ketujuh muridnya, lalu dia kembali menemui tamu yang masih menunggunya
"adapa patriak,,, "
yang menjadi tamu patriak kali ini adalah patriak sekte teratai putih dan patriak sekte tombak langit...
"ehhh.... itu, bocah bocah nakal itu baru pulang setelah seharian, dan aku memberi hukuman pada mereka" patriak menjelaskan
"aihhh... aihhhh.... saya kira ada apa" Pteiak Mu An, dari sekte teratai putih menpali...
"yaaahhhh,,,, bagaimanapun, mereka belum genap 16tahun, jadi wajar mereka kadang seperti itu" giliran Lin Dong, patriak sekte tombak langit yang berbicara...
"hehee,,,, kalian sebentar lagi akan tau sebab mereka seharian tidak pulang saudara Lin, Saudari An" dengan senyum penuh misteri patriak seperti mengetahui sesuatu, yang membuat kedua ptriak itu ke heranan...
Dan benar saja, tak lama ada beberapa prajurit yang datang di kediaman patriak....
"Salam patriak,,,, kami berdua di utus oleh walikota untuk memberikan hadiah pada ke tujuh murid sekte anda, yang telah berkonstibusi menumpas bandit hutan yang selama ini menjadi buronan Kekaisaran" dua prajurit itu kemudian menyerahkan satu peti berukuran sedang pada patriak Li setelah menjelaskan berbagai hal dan undur diri tidak lama setelahnya....
"seratus bandit hutan"" patriak Lin Dong dan Patriak Mu An, sama sama di buat kaget tak percaya setelah mendengar penjelasan dua prajurit utusan...
"Ada apa dengan wajah kalian""
"ehh... em... itu.... tidak tidak... tidak ada apa apa patriak Li" keduanya salah tingkah dengan sikap mereka sendiri...
"sekarang kalian mengerti maksud ku bukaaannn" ucap patriak Li dan kedua tamunya mengangguk.
seminggu berlalu, dan saatnya bagi rombongan sekte Lembah Angin untuk kembali,,,, setelah semua urusan sudah beres.
kepulangan mereka ternyata di sambut oleh seluruh warga desa galian, dan warga desa sekitar, mereka sengaja datang untuk melihat ketujuh jagoan yang sudah mengharumkan nama sekte Lembah Angin, dan juga Desa mereka ada juga pihak kerajaan yang menaungi wilayah mereka yg turut hadir menyambut kedatangan rombongan Ruo cs.
melihat antusias warga, patriak Li meminta ketujuh muridnya keluar dari kereta untuk menyapa para warga.
mendapati, jagoan mereka turun dan menyapa ribuan warga yang hadir berdesak desakan untuk sekedar melihat wajah mereka, bahkan kalau bisa memeluk Ruo cs.
hal ini tentu saja mebuat patriak dan tetua Li merasa senang, apalagi mendapati ketujuh muridnya itu sangat ramah pada semua warga yang sengaja datang untuk mereka.... sampai akhirnya mereka tiba di sekte.
"Patriak,,,, selamat atas prestasi sekte anda yg menjuarai turnament Kekaisaran" Dua orang perwakilan dari Kerajaan memberi selamat pada patriak Li, tak lama setibanya mereka di dalam sekte..
"Terimakasih atas kebaikan dan wktunya saudara, bagaimanapun,,,, kemenangan ini kami persembahkan untuk kerajaan Lembah emas" ucap ptriak
Hari itu, Sekte terlihat sangat ramai oleh banyaknya warga yang berkunjung, para warga yang sebelumnya tak menganggap sekte Lembah Angin, kini mulai memiliki kesan berbeda.
karna tak ingin mengecewakan pengunjung yang hadir, patriak Li memilih keluar menyapa para warga
"patriak,,, kapan sekte membuka pendaftaran murid baru" teriak salah satu warga...
"ahhh... itu, secepatnya" patriak Li menjawab.
sore hari, perlahan warga mulai membubarkan diri, setelah puas berinteraksi dengan patriak sekte Lembah Angin dan juga Ke tujuh idola baru mereka.
berbeda dengan semua murid sekte yang mulai dengan kegiatan beres beres membersihkan seluruh pelataran sekte....
"Li Ren, Li RanYan,,, setelah hari ini, kita akan kembali mengaktifkan gedung kultivasi dan lainya, seperti yang kalian lihat, sebentar lagi sekte Lembah Angin ini akan kembali ke masa jayanya" patriak Li yang sudah memikirkan banyak hal ttg apa yang di butuhkan sekte nya, mengingatkan ke dua anaknya...
" dan jangan lupa untuk melibatkan ketujuh bocah itu" pesan patriak pada dua tetua Li yang di setujui oleh keduanya.
setelah hari itu,,, perombakan besar besaran terjadi di sekte Lembah Angin, semua sektor kembali di aktifkan kembali, guna menunjang perkembangan kwalitas seluruh murid sekte Lembah Angin.... dari tempat ujian murid baru sampai paviliun misi, semua di tata ulang, begitupun dengan tempat tinggal murid, hingga bangunan sekte Lembah Angin di perluas dan di permegah, meski memerlukan biaya yang tak sedikit, namun itu sepadan dengan tujuan dan prinsip sekte Lembah Angin, karna sekarang sekte Lembah Angin di kenal sebagai salah satu pilar Kekaisaran.