Hanya cerita fiksi‼️
Seorang wanita solehah bertemu dengan pria arogan pemaksa?.
Pria dengan sejuta pesonanya tapi dibalik wajahnya yang tampan terdapat sifat pemaksa, posesif dan bahkan pemarah.
"you are mine"
Dan sialnya pria itu adalah putra tunggal dari keluarga billionaire yang perintahnya tidak bisa di bantah siapapun.
Semua kemauan pria itu harus terpenuhi!.
Happy reading:)
Guys kalau ada kata-kata yang salah atau kalimat apapun itu. Komen ya karena aku juga baru belajar hehe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blursky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Guru Agama
"Tuan." Panggil Ken.
"Ada apa?." Tanya Darren membalikan badannya.
"Orang kita menangkap seseorang yang selalu mengikuti pergerakan tuan muda. Tapi salah satu dari mereka berhasil lolos." Jawab Ken.
"Maksudmu putraku diikuti orang lain?." Tanya Darren.
"Benar tuan."
"Pria tua itu?." Tanya Darren.
"Benar, suruhan tuan besar Herry." Jawab Ken.
"Aku tau,dia pria paling keras kepala yang pernah ku temui. Ellard adalah satu-satunya cucu laki-laki dari keluarga Walton,aku yakin dia akan selalu melihat pergerakan Ellard. Dia akan menjadikan Ell pewaris tunggal Herry'Company sama seperti ku dulu." Ucap Darren.
"Tuan bagaimana jika tuan besar mengetahui gadis pilihan tuan muda?." Tanya Ken.
"Jangan sampai!. Mereka harus menikah terlebih dahulu,sebelum pria tua itu tau. Dia akan menggagalkan pernikahan ini jika dia mengetahui latar belakang gadisnya Ellard,pria itu sangat serakah." Ucap Darren.
"Itu artinya kita harus mempercepat rencana pernikahannya tuan?." Tanya Ken.
"Ya sebelum bawahannya berhasil menemukan identitas asli Dara. Mereka harus menikah." Ucap Darren.
"Setelah mereka menikah Ell bisa menjaga Dara sepenuhnya. Karena ayah tidak akan segan menghilangkan apapun yang akan menjadi penghalangnya. Dan aku tidak mau pria tua itu mengambil kebahagiaan Ellard,sama sepertinya saat mengambil kebahagiaan ku."Lanjut Darren sambil mengepalkan kedua tangannya.
Ken menundukkan kepalanya menjawab.
Darren melangkah pergi ke ruang Nike,Ken tidak mengikutinya ada urusan yang harus diselesaikannya menyangkut penguntit itu.
Brak
Darren langsung membuka pintunya tanpa mengetuk terlebih dahulu.
"Benar-benar anak dan ayah sama saja." Gumam Nike kesal sambil mengelus dadanya.
Darren langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa,sambil memijit pelipisnya.
"Kau kenapa?." Tanya Nike mendekat kearah Darren, sepertinya pria itu mempunyai masalah serius.
"Pria tua itu mulai lagi." Ucap Darren.
"Paman Harry?." Tanya Nike memastikan.
Darren mengangguk menjawabnya, "Aku harus bertindak sebelum dia mengetahui Ellard menyukai seorang gadis dari kalangan biasa,dan terlebih lagi gadis itu wajahnya mirip dengan Della." Ucap Darren.
"Ellard sudah tau jika kakeknya,pria seperti itu?."
"Tidak mungkin,pria tua itu selalu mencari muka di depan cucunya sendiri." Jawab Darren.
"Ya,mau bagaimanapun hanya Ellard yang bisa memegang perusahaannya. Karena kau menolak mentah-mentah posisi pimpinan Herry'Company. Hanya tinggal Ellard satu-satunya penerus perusahaannya." Ucap Nike.
"Setelah apa yang pria tua itu lakukan pada Della, dia masih berani untuk memintaku memegang perusahaannya?." Ucap Darren mengepalkan tangannya.
"Dan sekarang anak mu yang akan terkena imbasnya, karena kau menolak tawaran itu." Ucapan Nike membuat Darren sadar.
Benar juga karena dirinya menolak pria itu, ayahnya akan mengusik hidup putranya,pikir Darren geram.
"Eh maksudku bukan menyalakan mu tapi-."
Darren langsung berdiri dari duduknya kemudian melangkah keluar.
"Ah salah bicara aku." Ucap Nike mengusap wajahnya.
*****
Ellard sedang duduk bersandar di ranjang rumah sakit,dengan Dara yang menyuapinya makan.
Rasanya Ellard benar-benar senang mimpinya bisa disuapi seorang wanita yang penting untuknya kini terwujud juga. Dan sebentar lagi wanita didepannya akan menjadi miliknya seutuhnya.
Sebentar? bulshit 40 hari!! bukan waktu singkat, Ellard sudah memikirkan rencana agar pernikahan itu di ajukan secepatnya. Dia harus bicara pada Darren dulu setelah itu baru Dara.
Baru kali ini dia merasa sangat menyesal telah minum alkohol. Membuatnya harus menunda pernikahannya,tidak! bukan pernikahan tapi lebih tepatnya memiliki Dara seutuhnya. Walaupun tidak ada pernikahan Dara hanya boleh bersamanya.
"Ell mau minum?." Tanya Dara meletakan semangkuk bubur di meja.
Ellard mengangguk menjawabnya, Dara mengambilkan minuman lalu menyodorkannya kepada Ellard. Ellard hanya diam tidak menerimanya, wajahnya seperti menahan kesal.
"Ada apa?." Tanya Dara bingung apa dia salah? kenapa pria ini tiba-tiba diam saja sepertinya tadi jika Dara tidak salah liat Ellard senyum-senyum sendiri.
"Tanganku ini masih sakit kau bisa memberikannya padaku lewat tanganmu." Ucap Ellard kesal.
"Bukankah tangan kirimu yang sakit?." Tanya Dara.
"Ah ya ya baiklah." Jawab Dara saat melihat wajah Ellard benar-benar kesal.
Dara mendekatkan gelasnya kedepan bibir Ellard, Ellard melirik kearah gelasnya dengan menahan senyumnya lalu meminum airnya.
"Aku ingin apel." Ucap Ellard menunjuk kearah buah-buahan di meja dengan dagunya.
Dara meringis mendengarnya, "Em Ell bukankah kau baru saja makan bubur dan tiga potong kue?." Tanya Dara.
"Ya. Lalu?." Jawabnya acuh.
"Sekarang kau ingin makan lagi?." Tanya Dara ragu.
"Kau tau tiga hari tidak bertemu dengan mu aku tidak makan teratur. Apa salahnya aku ingin makan banyak sekarang." Jawab Ellard.
"T-tidak salah baiklah." Jawabnya lalu Dara mengambil apel dan mengupasnya.
Ceklek
Darren masuk kedalam ruangan Ellard, Dara dan Ellard langsung melihat kearah pintu.
"Dad ingin bicara pada kalian." Ucap Darren.
Dara mengangguk lalu meletakan apel dan pisaunya di meja sedangkan Ellard hanya diam saja.
"Dad akan mengajukan pernikahan kalian." Ucap Darren tanpa basa-basi.
Dara dan Ellard langsung terkejut, Ellard melihat kearah ayahnya yang sedang menganggukkan kepalanya.
Baru kali ini ia menyukai perintah ayahnya, Ellard memuji Darren dalam hatinya.
"Tapi-." Ucap Dara berhenti.
Ellard yang tadinya senang langsung diam melihat kearah Dara yang seperti tidak menyukai keputusan Darren.
"Kenapa?, bukankah kau sudah bersedia? kapan waktunya itu juga pasti akan terjadi." Ucap Ellard menahan amarahnya.
"Ell-."
"Kau tidak mau menikah dengan ku Dara?." Tanya Ellard marah.
Dara melihat kearah Ellard, "A-aku." Ucap Dara terbata.
Ellard langsung bangun dari sandarannya kemudian mencengkram erat lengan Dara.
"Katakan dengan jelas Dara?! kau tidak menikah denganku?!." Tanya Ellard mengeram.
"Kau berniat kabur dari pernikahan itu?!."
"Ell-."
"Ell, Dara butuh waktu untuk menerima semuanya dan semua juga butuh proses. Mungkin Dara belum
mencintaimu sabarlah,cintanya akan tumbuh saat kalian berumah tangga nanti." Jelas Darren saat melihat Ellard mulai hilang kendali.
Ellard tambah emosi saat mendengar ucapan Darren,apa dia bilang? belum mencintainya, Dara harus mencintainya harus! Daranya harus mencintainya! hanya dia!.
"Dua hari lagi kita menikah." Ucap Ellard tegas.
Dara langsung mendongak menatap Ellard,ia meminta waktu sekitar sebulan lebih untuk bisa memantapkan hatinya. Dirinya harus yakin jika suatu saat Ellard tidak akan meninggalkan dirinya,bukanya tidak mungkin ini New York wanita yang sudah di nodai kebanyakan akan ditinggal pergi. Dara adalah anak sebatang kara,yang paling berharga untuknya,yaitu kesucian maka dari itu ia akan memberikannya kepada orang yang tepat.
Sedangkan Darren hanya diam saja,ia tidak bisa menghentikan aksi gila anaknya. Karena ini yang ia mau agar Ellard bisa menikah secepatnya. Banyak orang di masa mendatang akan menghancurkan hubungan mereka. Dengan adanya ikatan pernikahan mereka berdua bisa bersama-sama untuk menghadapinya, mungkin?.
"Kau ingin aku belajar agama bukan? setelah aku belajar agama maka aku langsung menikahimu." Ucap Ellard..
Dara melihat sendu Ellard kenapa tidak ada yang meminta pendapatnya?. Apakah ia harus menjalani ini semua,yang bahkan kehidupan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Menikah di usianya yang masih muda, menikah dengan orang yang baru beberapa hari ini bersama dengannya.
******
Hari ini Ellard sudah diperbolehkan pulang,dia meminta pada Ken agar dicarikan guru agama. Gadisnya sedang bersekolah sedangkan ia masih di skors sehari lagi. Ia minta pada keduanya temannya untuk menjaga Daranya. Bukan meminta lebih tepatnya ia memerintah,jika segores saja tubuh gadisnya terluka maka Ellard akan memberi pelajaran kepada mereka berdua.
Saat ini Ellard sedang bermain PS di samping ruang keluarga tepatnya di ruang televisi. Kakinya ia luruskan di meja dengan setoples keripik di perutnya.
"Shittt!!." Umpatnya sudah berapa kali ia ucapkan.
Ia menggunakan handsfree ditelinga,dan bantal dilehernya.Badanya bergerak kekiri dan kekanan saat melihat layar yang menampilkan permainannya.
"Assalamualaikum." Ucap seseorang yang baru saja masuk kedalam ruangan.
Ellard tidak mendengarnya ia sibuk dengan game yang ia mainkan.
"Assalamualaikum." Sapanya sekali lagi.
Orang tersebut menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah anak muda di depanya ini.Ia berjalan mendekat kearah Ellard lalu menurunkan handsfree di telinga pria itu.
"Kurang ajar!! beraninya kau-." Ucap Ellard terputus saat melihat orang yang berani menganggunya.
"Astaga!!!." Ucap Ellard kaget sambil memundurkan badannya.
"K-kau siapa?." Tanya Ellard melihat dari atas kebawah orang didepannya ini sangat aneh menurutnya.
Orang tersebut memakai baju panjang dengan janggut sepanjang lehernya juga kumis dibawah hidungnya dan memakai peci.
Yang membuat Ellard bergidik adalah cara pria itu tersenyum bukannya apa-apa tapi mulutnya tertutup kumis dan membuat senyuman itu terlihat em aneh,Pikir Ellard.
"B-bagaimana kau bisa masuk?." Tanya Ellard.
"Lewat pintu." Jawabnya dengan senyum.
"Hei jangan tersenyum kau terlihat menyeramkan." Ucap Ellard.
Pria itu tetap tersenyum sambil menggelengkan kepalanya,ia berjalan mendekat kearah Ellard.
"Kau mau apa? jangan mendekat." Ucap Ellard memundurkan tubuhnya.
"Saya mau duduk." Jawabnya.
"Aku-."
"Tuan muda." Sapa Ken yang baru saja masuk.
"Ken tolong pria ini tiba-tiba masuk,entah dari mana datangnya dia." Ucap Ellard keras.
"Tuan saya yang membawanya." Ucap Ken.
"A-apa?! apa maksudmu!." Ucap Ellard kesal.
"Anda bilang ingin saya carikan guru agama." Ucap Ken.
"Jadi dia-."
"Benar tuan." Jawab Ken menundukkan kepalanya.
"Apa modelnya harus begitu?!." Ucap Ellard.
"Tuan jika anda mau menikah dengan nona Dara maka segeralah belajar agama. Jika saya carikan yang lain akan memakan waktu banyak. Di New York ini tidak banyak orang yang pandai beragama,saya membawanya dari Hamtramck."
"Ya ya baiklah ini demi Dara." Ucap Ellard lalu duduk di sofa.
"Kau mau kemana?." Tanya Ellard saat melihat Ken melangkah keluar.
"Saya ada pekerjaan tuan." Jawab Ken.
"Lalu kau mau meninggalkanku berdua dengan pria ini?." Tanya Ellard menunjuk pria di depannya lalu melihat kearah Ken.
"Semoga anda belajar dengan baik tuan." Ucap Ken lalu berjalan keluar dan menutup pintunya.
"Bangs*at!!."
"Astagfirullah." Ucap pria didepan Ellard membuat Ellard menengok kearahnya.
"Ada apa?." Ucap Ellard kesal.
"Jaga lisanmu,dalam riwayat lain dari Abu Hurairah disebutkan, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam (jika tidak mampu berkata baik)." Ucap pria itu.
(HR: al-Bukhari dan Muslim).
"Apa maksudmu!." Ucap Ellard.
"Maksud saya jika kau tidak bisa berkata-kata baik lebih baik diam." Ucapnya.
"Kau menyuruhku tidak berbicara ya,lalu apa gunanya memiliki mulut?." Ucap Ellard tidak terima.
"Allah menciptakan mulut bukan untuk berbicara kasar,itu tergantung dirimu sendiri bisa mengontrol cara berbicara mu atau tidak. Biasakanlah berbicara yang baik,karena setiap ucapanmu selalu di catat oleh malaikat dan akan diperhitungkan di hari akhir nanti."
"Aku sama sekali tidak mengerti kau ribet sekali menjelaskannya aku hanya berbicara apa salahnya." Ucapnya kesal.
Pria itu menarik nafasnya dalam-dalam sepertinya ia harus ekstra sabar menghadapi pria muda ini.
"Lisan lebih tajam dari pada pedang." Ucapnya.
"Baiklah mulai saja pada pelajaran pertama tentang tiang agama. Shalat itu adalah tiang agama Islam, maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama dan barangsiapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah merubuhkan agama (HR. Baihaqi). Jadi saya akan mengajarkan kau bagaimana tata cara sholat dan doa yang benar." Jelasnya.
"Dengar jika kau ingin menjadi suami yang baik maka kau harus membawa keluarga mu ke surganya. Jangan mengajak mereka masuk kedalam neraka. Ingat suami adalah nahkoda bagi keluarga kecilnya. Kau harus membawa mereka kejalan shiratal mustaqim atau jalan lurus."
Ellard diam,ia sedang mencerna semua perkataan pria itu,jadi ini yang Dara bilang menjadi suami itu adalah tanggung jawab yang besar,pikir Ellard.
"Sebelum itu saya akan menjelaskan tentang kuasa Allah.Dan kau dengarkan baik-baik." Ucapnya lalu menarik nafasnya.
Ellard mulai mendengarkan dengan serius ia benar-benar ingin menjadi muslim yang baik.
*******
"Bu bos, bos Ell meminta kita membawa Bu bos kemansion." Ucap Lay menghentikan langkah Dara.
Dara mengangguk menjawabnya ia kemarin dipaksa oleh Ellard untuk datang kerumahnya. Sekarang tidak ada alasan lain lagi untuknya bisa menolak.
"Aku akan mengambil mobil sebentar Bu bos." Ucap Lay.
"Baiklah. Dimana Frank?." Tanya Dara.
"Dia sedang dikamar mandi." Jawab Lay.
Dara mengangguk, Lay melangkah pergi menuju kearah parkiran mobil.
"Dara kau mau kemansion Ellard?." Tanya Selin tiba-tiba muncul.
"Selin? i-ya Ellard kemarin sakit jadi aku akan melihat kondisinya lagi." Ucap Dara sambil meremas kedua tangannya.
Selin menyipitkan matanya, "Apa!!. Ellard sakit? dia sakit apa Dara?." Ucap Selin terkejut.
"Dia hanya kelelahan." Jawab Dara.
"Oh begitu, Dara sebenarnya kau mempunyai hubungan apa dengan Ellard?." Tanya Selin hati-hati.
"Eh, a-aku itu-."
"Dara." Panggil Frank dari belakang.
"Frank." Ucap Dara sedangkan Selin menatap tak suka kearah Frank sambil mengepalkan tangannya. Saat wajahnya dan wajah Frank bertemu ia langsung merubah ekspresinya dan memberikan senyuman terbaik miliknya.
"Dimana Lay? kenapa dia meninggalkan mu disini apalagi berada di dekat wanita ular ini?." Ucap Frank sinis.
"Apa maksudmu Frank? Selin temanku." Ucap Dara.
"Oh maaf aku tidak tau jika kau teman Dara, masalahnya wajahmu seperti pemeran bermuka dua." Ucap Frank.
"Frank." Ucap Dara.
Selin mengepalkan tangannya erat, ia berusaha keras untuk tersenyum.
"Dara kau bilang jika Ell sedang sakit apa aku boleh ikut denganmu untuk menjemputnya?." Tanya Selin.
Saat Dara akan membuka suaranya Frank lebih dulu menyela.
"Orang asing dilarang masuk kedalam mansion Walton." Ucap Frank sepertinya ia mulai tau apa yang ada di pikiran wanita itu.
Dara menatap tak enak kepada Selin, "Selin maaf-."
"Tidak masalah,aku pulang dulu." Ucap Selin kesal lalu berjalan menjauh.
"Selin marah ya?." Tanya Dara pada Frank
"Tidak. Ra sebaiknya kau jauhi wanita tadi." Ucap Frank.
"Kenapa?." Tanya Dara.
"Jauhi saja sebelum Ellard melihatnya lebih baik jangan berbicara lagi padanya." Ucap Frank.
Tin....Tin....Tin.
"Ayo masuk." Ucap Frank membukakan pintu mobilnya untuk Dara.
"Terimakasih." Ucap Dara lalu masuk kedalam.
Mobil meninggalkan gerbang besar sekolah ternama HIS.
"Biasanya kalian mengunakan motor?." Tanya Dara memecahkan keheningan,ia duduk di belakang sendirian sedangkan mereka berdua duduk didepan dan hanya diam saja.
"Tentu saja ini suruhan yang mulia bos Ellard." Ucap Lay.
"Ya benar. Kita bisa dibunuh jika membonceng mu mengunakan motor." Ucap Frank.
Dara tertawa mendengarnya, "Tidak mungkin Ellard sesadis itu." Ucap Dara ragu di akhir kalimat saat otaknya langsung konek di peristiwa Ellard memukul orang lain.
Frank dan Lay meringis mendengarnya, "Kau yakin?." Tanya Frank memastikan.
"Sepertinya tidak." Jawabnya pelan.
*******
Mobil yang mereka tumpangi mulai memasuki gerbang mansion Walton.Dara langsung melihat sekelilingnya,apakah ini benar-benar rumah atau sebuah kastil,indah sekali pikirnya.
"Ayo Dara." Ucap Frank menyadarkan lamunan Dara.
"B-baiklah." Jawab Dara lalu membuka pintu mobilnya.
Mereka bertiga berjalan memasuki mansion.
"Tuan Frank dan tuan Lay silahkan masuk." Sapa Adam.
"Kau kurang menyapa satu lagi Adam." Ucap Frank menggeser tubuhnya karena dara berdiri di belakangnya dan Lay.
"Eh em s-siang." Ucap Dara terbata ini pertama kalinya dia menginjakan kakaknya lantai marmer.
Adam yang melihat Dara seketika langsung terkejut kemudian menormalkan kembali ekspresinya.
"Siang juga nona." Jawab Adam dengan dengan senyum ramahnya.
"Dimana Ell,Adam?." Tanya Frank.
"Tuan muda sedang berada diruang televisi tuan." Jawab Adam.
"Baiklah, terimaksih." Ucap Frank lalu berjalan kearah ruang televisi.
"Ayo Bu bos." Ucap Lay meminta Dara berjalan lebih dulu.
Dara mengangguk menjawabnya lalu berjalan mengikuti Frank. Ia menundukkan kepalanya,jika tidak maka matanya akan melihat kemana-mana dan itu tidak sopan.
"Haloo Ell." Teriak Frank diluar ruang tv.
Cekek
Hal yang pertama mereka lihat adalah Ellard duduk dilantai sambil menundukkan kepalanya.
"Lo kenapa broo?." Tanya Frank binggung.
"Bos kenapa? bos?." Tanya Lay khawatir.
"Tidak masalah." Jawab Ellard dengan suara seraknya masih berusaha menghapus jejak air matanya.
"Ell." Suara lembut itu langsung membuat Ellard mendongakkan kepalanya.
Frank,Lay dan Dara terkejut mendapati Ellard yang sehabis menangis terlihat jelas matanya sembab dan hidungnya merah.
Ini pertama kalinya Frank dan Lay melihat Ellard menangis,dari dulu pria itu selalu tertutup tentang apa yang dirasakannya.
"Dara." Ucap Ellard pelan berdiri lalu melangkah mendekati Dara dan memegang pergelangan tangannya yang dilapisi kain dan membawanya keluar dari sana.
Frank dan Lay saling pandang lalu melihat kearah pintu yang baru saja tertutup.
"Ada apa denganya?." Tanya Frank beralih menatap Lay.
"Mendapat hidayah." Jawab seseorang dari arah belakang.
Mereka berdua langsung membalikan badannya, seketika langsung terperanjat kaget.
"Astaga!!!." Teriak Lay dan Frank bersamaan.
Bersambung......
Semangat puasa Arafah ya semuanya......
Puasa Arafah
Dari Abi Qatadah al-Ashari ra, Rasulullah SAW ditanya mengenai puasa Arafah, beliau bersabda: “Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang."
(HR. Muslim).