Bunga Adelwis memiliki IQ di bawah rata rata , bandel , suka bolos , tentunya sering mendapat hukuman dari guru , terutama guru tampan dan galak pujaan hati siswi seantero sekolah .
Karna surat wasiat dari mendiang kakek Bunga . Ia pun harus menikah dengan seorang pria , yang ternyata guru paling galak disekolahnya ,cucu dari sepupu kakek Bunga . Dan bisa di bilang , Guru galak calon suaminya itu adalah sepupu jauhnya .
"Mama ! Bunga gak mau menikah sekarang ! titik ! , apa lagi dengan Guru galak itu , Bunga gak suka Ma !" bantah Bunga .
"Mama juga inginnya seperti itu sayang !, Tapi ini sudah wasiat mendiang Kakekmu !"
"Kenapa harus sekarang Ma !, apa gak bisa setidaknya Bunga lulus SMA dulu !" tawar Bunga .
"Apa kamu tega menolak permintaan Nenek Marni yang lagi sakit ?. Dia sangat ingin melihat cucu satu satunya menikah !" tanya Ibunya Bunga .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Arya menahan rasa cemburunya , mendengar Bunga meneriakkan nama pria lain di dalam pelukannya . Ya ! Arya cemburu dengan kedekatan Bunga dengan Aldo , Sehingga ia meminta Nenek Marni membantunya , supaya ia bisa memiliki Bunga sepenuhnya dengan menikahinya . Dengan memanfaatkan surat wasiat perjodohan konyol itu .
"Aku minta maaf ! , aku tidak akan mengulanginya lagi" ucap Arya , hanya membujuk Bunga yang bisa ia lakukan saat ini .
"Ceraikan aku sekarang Aaryan..!." Bunga tidak lagi memanggil Arya dengan embek embel Pak atau Bapak . Menurut Bunga itu sudah tidak penting lagi , apa lagi mereka lagi tidak berada di lingkungan sekolah .
"Itu tidak akan Bunga !"
"Kenapa ?, bukankah kita tidak saling mencintai ?" tanya Bunga.
"Akan Bunga ! , kita akan saling mencintai !" jawab Arya .
Bunga menggeleng gekengkan kepalanya di dalam pelukan Arya .
"Aku mencintai laki laki lain , aku mencintai Aldo" aku Bunga dengan suara lirih .
"Aku tau ! , tapi aku tidak akan menceraikanmu sampai kapan pun ! . Selama aku hidup !" balas Arya .
"Kenapa ?" tanya Bunga lemah .
"Karna kamu sudah menjadi istriku !" jawab Arya , tidak ingin mengakui perasaan cintanya .
Bunga diam tidak bersuara lagi , tubuhnya melemah seperti tak bertulang . Bibirnya bergetar , menangis pilu . Harapannya putus untuk bisa bersama Aldo , apa lagi Aldo sudah pergi menjauhinya .
"Sssttt....!"
Arya menepis cairan bening yang meleleh di wajah Bunga dengan jari tangannya . Kemudian mencium kening Bunga lama dengan rasa cinta . setelah melepas ciumannya , ia pun mengangkat tubuh Bunga , menggendongnya ala bridal style , membawanya kembali ke meja makan .
Mendudukkan tubuhnya di kursi , membiarkan Bunga berada di atas pangkuannya .
"Minumlah !" ucap Arya ,setelah mengambil gelas yang berisi air putih di depannya , menempelkannya ke bibir Bunga .
Bunga menolak dengan menggelengkan kepalanya .
"Menikah itu bukan perkara main main Bunga ! , itu adalah hal yang sakral , berurusan langsung dengan Tuhan , apapun alasannya kita menikah Bunga !" jelas Arya .
"Apa alasanmu menikahiku ?" tanya Bunga menatap mata Arya .
"Tidak ada !" jawab Arya . membalas menatap Bunga , samapi lama mereka bertatapan saling diam .
"Jangan meninggalkanku Bunga !, aku tidak memiliki siapa siapa lagi selain dirimu" pinta Arya dengan wajah memohon .
Bunga diam tidak menjawab, ia terus memandangi wajah Arya tanpa berkedip . Ia tidak sadar kalau ia berada di atas pangkuan Pak Guru galak idola satu sekolahnya itu .
Krrriukk krrucuk krrucuk...!
Tanpa sadar Bunga menyembunyikan wajahnya di dada bidak Arya , karna malu mendengar perutnya berbunyi .
Arya mengulum senyum , sambil tanganya mengusap kepala Bunga , mencium ubun ubun Bunga , Gemas melihat tingkah istri kecilnya itu . Ingin rasanya Arya memakan Bunga habis hingga ke tulang tulang , tapi ia harus menahannya sampai setahun lebih lagi , atau sampai Bunga siap dan mencintainya . Karna ia harus menjaga kesucian Bunga seperti janjinya kepada Pak Fariq .
" Sarapanlah ! , para cacing cacingmu sudah berdemo karna kamu belum membagi bagi mereka sembako pagi ini . Bu Ipa sudah membuatkan pecal untukmu !. selesai sarapan aku akan mengantarmu pulang" ucap Arya lembut . Menghapus air mata Bunga , lagi ! ia mencium kening Bunga .
Bunga mendongakkan kepalanya ke arah Arya dengan kening yang mengerut , menyiratkan tanda tanya .
"Kenapa ?Hm..!" tanya Arya ,sambil tangannya merapikan rambut Bunga kebelakang .
Bunga menggelengkan kepalanya lagi , kemudian bergerak ingin turun dari pangkuan Arya , tapi Arya menahannya . Pangkuan Arya ! , Bunga baru menyadari kalau ia berada di atas pangkuan Arya dan memeluknya , ternyata sangat nyaman dan hangat . Seketika wajah Bunga terasa panas dan mungkin sudah merona merah , ia mendadak malu .
Semenjak kapan aku tau malu ?, dan tadi si burung gagak ini memelukku menciumiku ! . Kenapa aku jadi patuh begini ya ?. Ada apa denganku ? , batin Bunga .
Arya pun mengambil pecal yang terhidang di meja makan , menyendoknya , kemudian menyuapkannya ke mulut Bunga .
"Biarkan aku menyuapimu !" ucap Arya , karna Bunga tidak membuka mulutnya .
"Aku mau makan sendiri !" tolak Bunga .
"Sekali saja !"
Bunga diam , dipandanginya wajah Arya , perlahan ia pun membuka mulutnya menerima suapan dari Arya . Mengunyah makanan di mulutnya tanpa melepas pandangannya dari Arya .
"Kenapa ? Hm..! , apa suamimu ini sangat tampan di lagi hari , membuatmu terpesona?." Arya mengembangkan senyumnya .
"Gak !" bohong Bunga , padahal ia memang terpesona . Ia tidak menyangka guru yang terkenal galak dan jarang tersenyum itu , bisa narsis juga .
"Aku tau disekolah para cewek cewek banyak menyukaiku ! . Kamulah yang beruntung bisa mendapatkanku Bunga !" ucap Arya lagi dengan percaya dirinya .
Bunga memutar bola matanya jengah dengan kepercayaan diri Arya , meski pada kenyataannya seperti itu .
"Tapi aku tidak menyukaimu !" imbuh Bunga .
"Aku tau ! , justru itu ! aku merasa memiliki tantangan untuk membuatmu menyukaiku !" balas Arya .
"Tidak akan !"
"Oh ya ?"
"Cintaku sudah mentok untuk Aldo" ucap Bumga. Membuat Arya cemburu .
"Jangan sebut nama laki laki lain di depanku Bunga !, aku ini suamimu !" ucap Arya tidak suka .
"Kenapa ?, bukankah kamu tidak mencintaiku ? , aku rasa itu tidak masalah" tanya Bunga .
"Masalah !"
"Apa masalahnya ?"
"Ayo habiskan sarapanmu ! , biar kamu ku antar pulang !" suruh Arya , tidak ingin menjawab pertanyaan Bunga .
"Jangan jangan kamu mencintaiku !" tebak Bunga , berbicara dengan memicingkan matanya ke arah Arya . Memperhatikan raut wajah Arya yang tidak bereaksi sama sekali .
Arya mendekatkan wajahnya ke wajah Bunga ." Aku tidak mencintaimu Bunga ! , tapi sangat mencintaimu !" ucap Arya di atas wajah Bunga .
Entah kenapa seketika wajah Bunga memerah , terasa panas seperti ingin terbakar .Dan jantungnya ? jantunya serasa seperti genderang perang , bertalu talu mendengar ucapan Arya . kemudian Bunga mengalihkan wajahnya ke arah lain, Membuat Arya tertawa cekikikan , melihat Bunga salah tingkah .
Arya mengacak acak rambut Bunga gemas , kemudian memindahkan Bunga ke kursi yang ada di sampingnya .
" Sarapanlah !" ucapnya .
Bunga diam tidak menjawab , menarik piring yang berisi pecal ke dekatnya , dan langsung melahapnya , menyibukkan diri untuk menentralkan detak jantungnya yang seperti meloncat loncat .
Ingat Bunga ! kalau kamu membencinya !batin Bunga . Ia tidak ingin terbuai dengan perlakuan Arya , meski tanpa ia sadari , ia sudah terbuai .
Usai mereka menghabiskan sarapan mereka , Arya pun mengantar Bunga pulang ke rumah orang tuanya .
"Besok kamu harus masuk sekolah !, kalau tidak ! , aku akan menghukummu !" Ancam Arya . Setelah ia melajukan kenderaannya keluar dari pekarangan rumahnya .
"Aku sudah biasa di beri hukuman !" ucap Bunga .
"Aku akan memberikan hukuman yang tidak bisa kamu bayangkan sebelumnya !" balas Arya .
"Hukuman apa ?"
"Melakukan adegan 21+" jawab Arya . tanpa melihat ke arah Bunga , karna sibuk memperhatikan jalan di depannya .
Bunga langsung bergidik ngeri mendengarnya , mengerti akan hukuman yang akan diberikan Arya kepadanya .
"Aku masih di bawah umur !, aku bisa melaporkanmu ke dinas perlindungan anak !" ancam Bunga balik .
Arya tersenyum mendengar jawaban Bunga . Sebenarnya Bunganya bukanlah benar benar bodoh , hanya saja tidak peduli dengan yang namanya belajar .
"Laporkan saja !" Balas Arya dengan santai .
"Dasar pedo.."
"Kamu sudah tujuh belas Tahum Bunga ! bukan lagi anak anak ! . Aku juga belum menyentuhmu , memintamu untuk melayaniku !." potong Arya langsung , terdengar marah ."Jangan ucapkan kata itu lagi" tegur Arya , merendahkan suaranya . Ia benar benar tidak terima , Bunga menyebutnya pedopil .
.
.
.