Bagaimana rasanya jika ternyata kehormatanmu sampai direnggut oleh Kakak tirimu sendiri?
Rina terlibat cinta segitiga dengan Rangga dan juga Mega yang ternyata memiliki sebuah rencana untuk memisahkan dirinya dengan Rangga, kekasih yang merupakan sahabatnya.
Sampai akhirnya Rina pun menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh kakak tirinya sendiri yang bernama Angga. Beruntung saat Angga mulai menyadari kesalahannya terhadap Rina yang ternyata adalah adik tirinya, Rina mengalami sebuah kecelakaan yang menyebabkan dirinya hilang ingatan dan melupakan segala peristiwa pahit itu. Bahkan Rina pun melupakan Rangga kekasihnya yang merupakan calon suaminya.
Bagaimana kisah Rina menemukan jati dirinya dalam ingatannya yang hilang? Sedangkan kehormatannya telah dirampas oleh Angga, kakak tirinya sendiri?
Apakah Rina bisa lolos dari penculikan yang direncanakan oleh Mega, sampai membuatnya terbuang ke India? Ikuti kisah menarik di dalamnya dengan komedi dan action yang memukau bersama para aktor dan aktris dalam negeri juga Bollywood.
happy reading..
Terima Kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Pradita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kisah Siska
Rina pamit kepada Rangga tanpa menceritakan sedikit pun masalahnya.
Di tengah kebimbangannya, tiba-tiba handphonenya berbunyi memecahkan kegelisahannya.
Drrret-drrret-drrret
"Rin, ini aku Siska, kamu kapan ada waktu untuk bertemu?" ujar Siska memulai isi pesannya.
Seketika terlintas suatu ide di benaknya, ia berusaha untuk yakin bahwa masih ada harapan, agar ia tidak mengikuti permintaan Angga untuk menikah dengannya.
"Hari ini aku bisa, kebetulan ada sesuatu yang ingin aku ceritain." sahut Rina menjawab pesan Siska.
Setelah Rina memberitahu tempatnya kepada Siska, ia pun bersiap untuk langsung menuju ke sana. Di dalam perjalanan Rina sangat berharap Siska dapat membantunya. Siska dan Rina memang begitu dekat saat dulu kuliah, tak jarang Rina selalu menghabiskan waktu untuk berkunjung ke rumah Siska, walau Siska belum sekalipun ke rumah Rina.
Sebuah Cafe.
Setibanya di Cafe, ternyata Siska sudah terlebih dahulu menunggunya, mereka pun saling melepas rindu dan saling bercerita tentang satu sama lain.
Cerita Siska sungguh memilukan, bagi Rina ia adalah wanita yang tegar dan sangat kuat, ia sempat berhenti kuliah karena Ayahnya di tipu oleh rekan bisnisnya, yang membuat Siska saat itu harus pindah ke luar kota, tak sampai di situ setelah ia kembali ke Jakarta untuk melanjutkan kuliahnya walau di tempat yang berbeda dengan Rina, di sanalah ia bertemu dengan seorang laki-laki yang bernama Rio. Setelah saling mengenal satu sama lain, mereka pun memutuskan untuk bertunangan, namun impian Siska untuk sampai ke hari pernikahan harus kandas, Rio mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
Saat itu Siska sempat depresi berat, ia pun mengurung diri di kamarnya, keadaan inilah yang membuat Krisna Ayah Siska jatuh sakit,
Setelah melihat Ayahnya sakit-sakitan, Siska akhirnya tersadar, ia pun bangkit untuk kembali kuliah hingga sekarang bisa bekerja menjadi sekertaris di perusahaan Angga untuk menghidupi keluarganya.
Sungguh perjalanan yang sangat panjang, dengan tertatih Siska menyusun balok-balok hatinya yang hancur oleh kesedihan, namun balok-balok itu pun tak kuat untuk berdiri lama, balok itu kembali hancur, seiring kematian Ayahnya yang meninggal karena sakit yang dideritanya. Rina yang mendengar kisah Siska, tak kuasa menahan air matanya, ia pun berusaha menguatkan Siska dengan memeluknya.
"Kamu yang ikhlas ya." ucap Rina menguatkan Siska.
Siska sudah terlihat tenang, ia pun balik bertanya kepada Rina karena ingat apa yang Rina ucapkan di telepon bahwa ia ingin menceritakan sesuatu.
"Aku sudah menceritakan semua hal tentang aku, sekarang giliran kamu, selama aku gak ada hal apa saja yang terjadi dengan kamu, bagaimana kabar keluarga kamu dan laki-laki yang dulu di tempat kuliah yang selalu dekat dengan kamu, bagaimana hubungan kamu dengannya?" ujar Siska.
Rina mulai menceritakannya, Rina mengawali ceritanya dari kematian Ibunya yang mengalami kecelakaan sampai akhirnya meninggal.
"Sabar ya Rin." ujar Siska yang gantian menguatkan Rina.
"Iya Sis, aku sudah ikhlas walau terkadang aku sangat menyesali keputusanku untuk membiarkan Mamaku pergi sendirian." sahut Rina yang mulai lirih bila membahas Ibunya.
"Aku mengerti maksud kamu Rin, tapi semua ini sudah takdir, sudah takdir juga kamu tidak ada di mobil itu bersama Mama kamu, jadi kamu harus benar-benar ikhlas ya menerimanya." ucap Siska seraya menggenggam tangan Rina untuk menguatkannya.
Rina melanjutkan ceritanya tentang Rangga. Siska yang mendengarnya pun turut bahagia.
"Kamu beruntung Rin, tidak seperti aku yang harus kehilangan Rio." batin Siska piluh.
Ketika Rina mulai menceritakan Angga, mulai dari pertemuannya hingga Angga menjebak Ayahnya lewat surat perjanjian palsu. Siska tampak sangat terkejut.
"Apa? Bagaimana mungkin Angga bisa sejahat itu sama kamu Rin?" tanya Siska tak percaya.
"Aku sendiri bingung Sis, kenapa Angga bisa sejahat itu, apa Angga ingin menikah denganku karena memang ia ada perasaan denganku atau ada hal lain yang ia sembunyikan?" tanya Rina bingung.
"Baik aku akan coba bantu kamu, aku akan cari tahu, apa alasan Angga melakukan ini sama kamu?" ucap Siska.
"Tolong juga ya kalau kamu menemukan kontrak itu, kamu ambil dan berikan ke aku." tutur Rina penuh harap.
"Iya kamu tenang saja, semua akan baik-baik aja." ucap Siska sambil menenangkan Rina dengan memegang kedua tangan Rina.
"Iya makasih ya Sis, semoga ada kabar baik ya." ujar Rina.
Setelah Rina selesai menyampaikan semua masalahnya, tiba saatnya Rina dan Siska harus berpisah.
****
Bersambung✍️
