NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Boneka kesayangan

Setelah mentransfer uang lima juta ke nomor rekening supir sampah, Sagara dan sekertaris Jo segera meninggalkan tempat pembuangan sampah. Mereka berdua akan kembali ke kantor. Namun di tengah jalan Sagara meminta sekertaris Jo agar menghentikan mobilnya. Iya, Sagara melihat ada sebuah laundry. Dia ingin mencuci boneka dekil itu agar tidak bau sampah lagi.

Sagara dan sekertaris Jo lalu turun dari mobil dan segera menghampiri tempat laundry.

"Saya ingin mencuci ini dan saya tunggu di sini sampai selesai dicuci..." ucap Sagara memberikan boneka dekil dan bau itu.

Pegawai laundry pun menatap wajah Sagara dan sekertaris Jo secara bergantian merasa heran kenapa mereka berdua bisa membwa boneka jelek dan dekil untuk di cuci di tempat Laundry. Apalagi jika dilihat dari pakaiannya, pegawai laundry tahu jika dua orang di depannya pasti orang kaya.

"Hei... Kenapa kamu bengong...? Kamu tidak mendengar apa yang saya katakan...!'' Sagara nampak kesal pada pegawai laundry.

"I..iya tuan.. Sa..saya dengar...Baik saya akan cuci boneka ini. Mohon ditunggu ya tuan..." jawab pegawai Laundry segera membawa boneka itu ke bagian pencucian.

Sagara dan sekertaris Jo menunggu di depan laundry. Dan lima belas menit kemudian boneka pun sudah selesai dicuci.

"Ini tuan... boneknya sudah selesai di cuci..." ucap pegawai.

Sagara menerima boneka tersebut lalu Sagara memberikan satu lembar uang seratus ribu kepada pegawai.

"Tuan, ini terlalu banyak...." ucap pegawai.

"Ambil saja kembaliannya buat kamu..." sahut Sagara langsung kembali ke mobilnya.

"Terima kasih tuan..."

Sekertaris Jo lalu melajukan mobilnya ke perusahaan. Dan mereka berdua lalu naik ke lantai tujuh menggunakan lift.

Sekertaris Jo berjalan di belakang Sagara melewati ruang divisi keuangan menuju ruang kerja Sagara. Sagara hanya menoleh ke arah Shaina yang sedang fokus dengan pekerjaannya, dan dia terus melangkah ke ruang kerjanya.

"Tuan...kenapa tuan tidak langsung memberikan boneka itu pada Shaina...?'' tanya sekertaris Jo.

"Nanti saja, kau lihat sendiri kan,gadis berandal itu sedang fokus dengan pekerjaannya..." sahut Sagara.

"Iya tuan...." jawab sekertaris Jo.

Sekertaris Jo lalu pamit pada Sagara untuk kembali ke ruang kerjanya karena pekerjaannya masih menumpuk.

Selepas sekertaris Jo pergi, Sagara mengeluarkan boneka milik Shaina dari dalam paper bag.

"Kira- kira apa reaksinya ketika dia tahu kalau bonekanya sudah ketemu...?'' gumam Sagara sambil menatap boneka kesayangan Shaina.

"Pasti dia akan kegirangan seperti anak kecil..." ucap Sagara lalu dia terkekeh.

Sagara lalu memasukkan kembali bonekanya ke dalam paper bag. Lalu dia mengganti baju kantornya dengan yang bersih karena Sagara merasa tidak nyaman dengan jasnya yang sudah dibawa pergi ke tempat pembuangan sampah. Ada aroma tidak sedap yang menempel. Kebetulan setiap hari Sagara selalu menyediakan pakaian ganti di ruang kerjanya untuk jaga- jaga.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Sore hari jam pulang kantor pun tiba. Para pegawai berkemas untuk pulang ke rumah masing- masing. Dan di saat bersamaan, sekertaris Jo memanggil Shaina untuk menemui Sagara.

"Aduh ada apa lagi sih...?'' batin Shaina karena seharian ini dia sudah dua kali dipanggil Sagara ke ruang kerjanya.

"Hayo loe Sha... Kamu pasti mau dihukum ucap Alvian.

"Yeee.... Memangnya aku salah apa...?'' sahut Shaina.

Shaina lalu pergi ke ruang kerja Sagara, sedangkan teman- temannya segera turun ke lantai bawah untuk pulang.

"Tuan.... Tuan memanggil saya...?'' tanya Shaina.

Sagara lalu berdiri begitu Shaina sudah berdiri di depan meja kerjanya. Sagara pun mendekat ke arah Shaina.

"Ada sesuatu yang akan saya tunjukkan padamu..." ucap Sagara.

"Apa tuan...?'' tanya Shaina.

Sagara lalu mengambil paper bag kecil yang ada di atas meja kerjanya.

"Ini..." Sagara mengulurkan paperbag tersebut pada Shaina.

"I...ini apa tuan....?'' tanya Shaina.

"Bukalah..." ucap Sagara.

Shaina lalu membuka paperbag tersebut. Dan dia pun kaget saat melihat isinya adalah boneka yang selama ini dia cari- cari.

"Hah...? Bonekaku.... Ya ampun...tuan sudah menemukannya...?" tanya Shaina dengan wajah bahagia.

"Aaahhh.... Bonekakuuuu.... Terima kasih tuan.. Terima kasih..." Shaina langsung memeluk Sagara karena begitu senang boneka kesayangannya sudah ketemu.

"Terima tuan... Terima kasih... Ya ampun...." ucap Shaina.

"I..iya...." Sagara lagsung membeku tidak bisa berkata- kata lagi saat Shaina tiba- tiba memeluknya.

"Ah..ya ampun.... Ma..maaf tuan... maaf...." ucap Shaina melepaskan pelukannya begitu dia sadar telah memeluk tuannya.

"Aduuh... Maaf ya tuan... Sa...saya tidak sengaja memeluk tuan tadi itu reflek..." ucap Shaina takut kalau- kalau Sagara akan marah padanya karena sudah lancang.

"Oh..ti..tidak... Ti...tidak papa...." Sagara tergagap.

"Oya tuan... Tuan menemukan boneka saya di mana....?'' tanya Shaina.

"Oh..i..itu... Kamu tidak perlu tahu... "jawab Sagara yang masih grogi karena dipeluk Shaina.

Shaina menghela nafas.

"Trus kok boneka ini jadi wangi sih...?'' tanya Shaina sambil mencium bonekanya yang wangi laundry.

"O..i..iya... Tadi saya mencucinya..." jawab Sagara.

"Oh ya ampun teddy... Kamu ketemu juga akhirnya.. Aku kangen sama kamu..." Shaina memeluk bonekanya.

Sagara pun tersenyum tipis melihat tingkah Shaina.

"Tuan... Sekali lagi terima kasih ya , sudah menemukan boneka saya..." ucap Shaina.

"Iya...." jawab Sagara.

Shaina pun lalu pamit pada Sagara untuk pulang ke tempat kostnya.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Keesokan harinya seperti biasa Shaina dan Fandi mewakili divisi keuangan untuk meeting bersama Sagara dan klien. Seperti sebelumnya, Shaina diminta untuk presentasi di depan para peserta rapat.

Iya ,Sagara sangat cocok jika Shaina melakukan presentase di depan peserta meeting karena pembawaan Shaina yang lugas dalam berbicara dan kalimatnya pun dapat dipahami.

Selama Shaina presentase di depan para klien dan peserta rapat lainnya, Sagara terus fokus menatap wajah Shaina. Terkadang dia tersenyum tipis. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh Sagara, tapi yang jelas raut wajahnya menggambarkan kebahagiaan.

Setelah Shaina selesai presentase semua peserta rapat bertepuk tangan puas dengan hasilnya.

"Tuan Sagara, saya suka dengan pembawaan pegawai tuan dalam melakukan presentase...." ucap tuan David sambil menoleh ke arah Shaina. Shaina pun mengaggukkan kepalanya sebagai ucapan terima kasih atas pujian yang diberikan

"Bagaimana kalau untuk meeting kita lusa dengan klien dari Kanada, gadis itu yang akan presentasi didepan mereka..." sambung tuan David.

"Hah...?'' ucap Shaina sambil menutup mulutnya.

Iya, tentu saja Shaina tidak siap untuk itu. Kemarin saja waktu presentasi di depan klien dari Singa Pura, dia begitu stres apa lagi dia harus presentasi di depan klien dari Kanada.

"Tu...tuan...tuan...." bisik Shaina memanggil Sagara. Sagara pun menoleh padanya.

"Jangan .... Jangan saya... Saya tidak bisa.... " bisik Shaina sambil menggerak- gerakkan telapak tangannya.

Sagara menatap wajah Shaina yaang sedang panik beberapa.saat.

"Jangan saya tuan.... Saya tidak bisa , saya tidak pede. Yang lain saja..." bisik Shaina lagi.

Iya, Shaina tidak pede dan selalu grogi jika presentase menggunakan bajasa inggris.

Sagara lalu kembali mengalihkan pandangannya ke arah tuan David, lalu dia menghela nafas.

"Baiklah tuan David... Saya setuju kalau gadis berandal....ehm maksud saya Shaina yang akan presentase saat meeting besok lusa di depan klien kita dari Kanada..." ucap Sagara.

"Haahh...? Tuannn....." bisik Shaina geregetan dengan tuannya itu, namun dia tidak bisa berbuat apa- apa karena mereka masih berada di meja meeting.

"Dasar laki- laki br*ngs*k... Saya sudah menolaknya , dia malah menyetujuinya.... Aarkhh... Br*ngs*k...! Br*ngs*k....!" ucap Shaina dalam hati terus mengumpat Sagara.

Sagara yang melihat ekspresi wajah Shaina pun tersenyum sambil menaikkan alisnya.

"Baiklah tuan kalau begitu kita sudahi meeting kita hari ini. Semoga kerja sama kita selalu berjalan dengan lancar...." ucap Sagara sambil menyalami tuan David.

Para peserta meeting pun membubarkan diri dari ruang meeting dan kembali ke ruangan masing- masing untuk melanjutkan pekerjaannya. Begitu juga dengan tuan David yang kembali ke perusahaan miliknya.

Sedangkan Shaina masih kesal dan tetap duduk di kursi meja meeting dengan wajah kusut memikirkan meeting untuk lusa.

"Hei gadis berandal... Kamu kenapa....?'' tanya Sagara yang juga belum meninggalkan ruang meeting.

Shaina mendengus kesal.

"Tuannnn....! Apa yang tuan lakukan....!'' Shaina kesal sambil menghentak- hentakkan kakinya di lantai.

"Memangnya saya melakukan apa...?'' Sagara bertanya balik.

Shaina bertambah kesal.

"Tadi saya sudah bilang sama tuan untuk tidak menunjuk saya, tapi kenapa tuan malah menyetujui usulan tuan David...!'' ucap Shaina dengan dada naik turun karena kesal.

"Kalau kamu menolak itu sama artinya dengan kamu menyetujuinya...." jawab Sagara.

"Hah...? Aturan dari mana itu...?'' tanya Shaina.

"Dari saya..." jawab Sagara dangan santainya.

"Hah...! iiiiihhh.... Menyebalkan....!'' sahut Shaina kesal.

"Tuannnnn.... Jangan sayaaaa... aku mohon... Yang lain saja...ya...." rengek Shaina.

"Tidak bisa... tuan David sudah memilihmu, dan saya sudah menyetujuinya. Kamu harus persiapan untuk presentase besok lusa...." jawab Sagara.

"Iiiihh...dasar CEO kejam..." Shaina langsung pergi begitu saja meninggalkan Sagara di ruang meeting sambil menghentak- hentakkan kakinya.

Melihat tingkah Shaina, Sagara malah terkekeh.

"Kenapa kalau dia lagi marah jadi menggemaskan begitu...." ucap Sagara lalu kembali terkekeh.

Shaina terus berjalan meninggalkan ruang meeting sambil ngedumel sendirian. Karena tidak melihat jalan, lagi- lagi Shaina menabrak seseorang.

"Brukkkk....!''

"Auw..." ucap Shaina langsung menoleh ke orang yang dia tabrak.

"Iiihhh... Sekertaris Jo....kenapa kau ada di depanku...! Aku jadi menabrakmu kan...!'' ucap Shaina kemudian dia berlalu begitu saja dari hadapan sekertaris Jo.

Sekertaris Jo yang melihat sikap aneh Shaina pun merasa heran.

"Ada apa dengannya...?'' ucap sekertaris Jo.

🍓🍓🍓🍓🍓🌹🌹🌹🌹🌹

"Jam istirahat hampir habis, Shaina selesai makan siang di kantin segera kembali menuju lantai tujuh. Ketika hendak masuk ke lift pegawai,Shaina melihat seseorang yang sedang bicara dengan Sagara dan sekertaris Jo di depan lift khusus CEO.

Shaina pun menghentikan langkahnya sambil memperhatikan pria yang sedang mengobrol tersebut.

"Itu bukannya pak tua..." gumam Shaina.

"Ah iya,,, itu pak tua, kenapa dia ada di sini...." ucap Shaina

Dan di saat bersamaan pak tua itu menoleh ke arah Shaina .

"Hei... Gadis wonder women..." ucap pak tua menyapa Shaina.

"Pak tua ...." Shaina melambaikan tangan sambil menampilkan senyuman lebarnya.

Pak tua langsung berjalan menghampiri Shaina. Begitu pun Shaina menghampiri pak tua.

Sagara dan sekertaris Jo yang melihat interaksi kedua orang tersebut pun saling pandang merasa heran kenapa mereka bisa saling kenal. Mereka berdua lalu mengikuti pak tua yang sedang berjalan ke arah Shaina.

Shaina menyalami pak tua dan mencium punggung tangannya.

"Bagaimana kabarmu gadis wonder women...?'' tanya pak tua sambil tersenyum ramah pada Shaina.

"Baik... Pak tua sendiri bagaimana...?'' sahut Shaina.

"Seperti yang kamu lihat, saya baik- baik juga..."jawab pak Tua.

"Wah... Pak tua pakai jas...? Saya sampai pangling... Soalnya waktu kita ketemu kemarin, pak tua cuma pakai celana pendek biasa...'' tanya Shaina melihat penampilan pak tua yang rapi memakai jas kantoran.

"Iya... Kan sekarang saya ke perusahaan besar, tentu saja saya harus memakai pakaian rapi. Bagaimana penampilan saya, pantas tidak saya pakai jas...?'' sahut pak tua.

"Wah pak tua terlihat tampan sekali..." ucap Shaina sambil menunjukkan dua jempol. Dan mereka berdua pun tertawa.

Sedangkan Sagara dan sekertaris Jo nampak heran melihat keakraban Shaina dengan pria yang dia panggil dengan sebutan pak tua.

"Kenapa pak tua ada di sini...?'' tanya Shaina menatap pak tua kemudian beralih menatap Sagara yang ada di samping pak tua.

"Saya mau...

"Ah saya tahu ,pasti pak tua mau kerja sama dengan tuan Sagara kan..." tebak Shaina.

"Iya...iya....betul...'' jawab pak tua.

"Jadi pak tua juga punya perusahaan besar seperti tuan Sagara...?'' tanya Shaina seolah tidak memperdulikan Sagara dan Sekertaris Jo yang ada di dekatnya karena dia lebih tertarik berbicara dengan pak tua.

"Hanya perusahaan kecil..." jawab pak tua.

"Hah...? Perusahaan kecil...? Aduuuh pak tua...." Shaina menarik tangan pak tua lalu mengajaknya sedikit menjauh dari Sagara dan sekertaris Jo.

"Mereka akrab sekali, kenal di mana...?" tanya Sagara pada sekertaris Jo.

Sekertaris Jo pun mengangkat bahunya menandakan bahwa dia tidak tahu. Tapi sekertaris Jo tiba- tiba ingat dengan obrolan Shaina dan ayahnya di telpon bahwa dia pernah menolong pak tua yang dijambret. Sekertaris Jo pun berfikir bahwa pak tua inilah yang Shaina maksud.

"Pak tua... Aduhh... Mending pak tua jangan kerja sama dengan tuan Sagara deh, apa lagi kalau perusahaan pak tua tidak terlalu besar. Saya khawatir..." bisik Shaina.

"Khawatir kenapa...?" tanya pak tua sambil berbisik pula.

"Bos saya ini orangnya menyebalkan. Dia suka memaksa, dan berbuat seenaknya. Saya khawatir dia akan semena- mena sama pak tua..." jawab Shaina.

"Oh begitu ya...? Wah...wah...wah..." sahut pak tua sambil menggeleng- gelengkan kepalanya.

"Makanya, mending pak tua jangan kerja sama sama dia deh... Nanti pak tua menyesal. Saya saja suka diperlakukan semena- mena sama dia..." jawab Shaina.

"Oya...?'' tanya Shaina.

"Iya... Pokoknya dia itu sangat menyebalkan..." jawab Shaina.

"Kenapa kamu tidak hajar saja dia...? Kamu kan jago karate...'' tanya pak tua.

"Mana berani.. Nanti saya bisa dipecat..." jawab Shaina.

"Ya sudah, sekarang pak tua batalkan saja kerja samanya..." ucap Shaina.

"Baiklah oke ...oke..." jawab pak tua sambil memperlihatkan jempolnya.

"Ya sudah, saya ke ruangan saya dulu ya pak tua... sebentar lagi jam kerja sudah dimulai, nanti saya bisa kena hukuman kalau tidak segera pergi ke ruang kerja saya..." ucap Shaina.

"Iya...iya... Selamat bekerja ya gadis wonder women...." ucap pak tua.

Bersambung....

1
Wang
Cie dipijitin sama babang Sagara nie yee
partini
hemmm busehhh kata" bodoh nya los dol amat adik kakak 11/12
Wang
Sagara masih cinta ngak sih sama Thania, apa cinta Thania sama Shaina?
partini
coba Thania lihat pas lagi gdebruk pasti seru Thor
Mommy Almira: Nanti ya , skrng belum waktunya, belum sehari jd anak magang nanti dia malah pingsan 😁
total 1 replies
Asmara
Lah kirain mau dikokop lagi 😄
Mommy Almira: sabar belum waktunya 😁
total 1 replies
Asmara
Sagara galau 😅
Salsa
Ahhh so sweety 😍😍
Salsa
Merong" mulu babang Sagara 🤭
partini
kasih garam dikit Thor ,,ada Thania untuk saga untuk Nia ga ada ini kasih lah pls biar seirama Seiya dan sekata
partini: kasih konflik maksudnya Thor ini kan ada Thania satu lagi boleh lah like teman nya saga atau partner kerja gitu
total 2 replies
partini
wah istri tercinta udah mudik rupanya
partini: like jelangkung dong,,ihhhh siapa tau udah kangen berat tuan CEO
total 2 replies
Asmara
Tuh kan mantannya datang... alemong deh 😄
Mommy Almira: Shaina dibuat hamsyong 😄
total 1 replies
Salsa
ja gan main pilih" aja kamu Sagara, beresin dulu tuh perceraianmu😄
Salsa
Shaina bisa menenangkan Sagara, semoga mereka berjodoh
Salsa
Sagara masih cinta nggak sih sama Thania. Jgn sampai terjadi cinta segi tiga ya, kasih amp Shaina
Wang
Sagara ngak mah jujur, soalnya sama masa lalunya belum selesai, jangan permainkan Shaina lho ya
Wang
Sagara py trauma masa lalu, kasihan
Asmara
vie jatuh cinta ni yeee.... ingat tuan Sagara, ... km belum resmi cerai 😅
partini
sehhhh mulut laki laki kaya ibu ibu komplek,,
memilih mu la hemmmm
Wang
udah sih Sagara kamu urus perceraian dulu sana
partini
ohhh belum toh ,jadi masih sah suami istri la hemmmm
partini: ah pantas ,, cinta sangat muat yah udah lama masih setia
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!