NovelToon NovelToon
Senja, Zac Dan Rumah

Senja, Zac Dan Rumah

Status: sedang berlangsung
Genre:Kisah cinta masa kecil / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Menjadi NPC / Bullying dan Balas Dendam / Cewek Gendut
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

GUBRAAKK !! Suara itu menyerupai nangka berukuran 'babon' jatuh dari pohon yang tinggi. Xavier (Zac) segera berlari meloncati semak-semak untuk segera mengambil nangka yang jatuh. Sesampainya di bawah pohon nangka, Xavier tidak melihat satu pun nangka yang jatuh. Tiba-tiba...
"Siapapun di sana tolong aku, pangeran berkuda putih, pangeran kodok pun tidak apa-apa, tolong akuu ... "
Di sanalah awal pertemuan dan persahabatan mereka.
***
Xavier Barrack Dwipangga, siswa SMA yang memiliki wajah rusak karena luka bakar.
Aluna Senja Prawiranegara, siswi kelas 1 SMP bertubuh gemoy, namun memiliki wajah rupawan.
Dua orang yang selalu jadi bahan bullyan di sekolah.

Akankah persahabatan mereka abadi saat salahsatu dari mereka menjadi orang terkenal di dunia...

Yuks ikuti kisah Zac dan Senja 🩷🩷

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 : Jebakan

"Gavin! Tunggu... " teriak Deswita berlari mengejar Gavin.

"Kita putus!!" Gavin menunjuk Deswita dengan sorot mata tajam.

"Vin, aku disidang di depan mamaku. Aku tidak bisa mengelak saat tante Monica dan Sam menemukan bungkusan titipan kamu untuk Shaka ada di rak bukuku."

"Kamu sudah tidak berguna lagi untukku Deswita. Kamu justru menyeret aku ke dalam masalahmu!" Gavin mendorong Deswita ke luar dari apartemennya.

"Vin, aku bersumpah tidak menyebutkan nama kamu sama sekali. Mereka belum tahu siapa pemilik bungkusan itu. Demi Tuhan, Vin."

"Percayalah Vin, aku bilang obat itu dari preman yang biasa Shaka hubungi. Kalau mereka sudah tahu aku bersekongkol denganmu, mereka sudah menendangku juga mamaku dari rumah mereka."

Gavin berhenti mendorong Deswita, ia menelusuri manik mata gadis itu, apa ada kebohongan di dalamnya. Sekian lama, akhirnya ia membuka lagi pintu apartemennya, lalu Deswita masuk ke dalam.

"Vin, aku nggak mau putus dari kamu. Aku cinta kamu, Vin."

"Buktikan kalau kamu cinta aku!"

"Aku sudah menyerahkan segalanya untukmu, Vin. Apalagi yang bisa buat kamu percaya?"

"Hanya kamu gadis yang aku kenalkan pada mamaku, kamu lihat bagaimana menderitanya mamaku melawan penyakit ginjalnya sendirian tanpa bantuan adik satu-satunya, om Bastian. Hatiku sakit, Des. Sakit hati pada mereka. Kakekku yang membuat papa masuk penjara, tapi mereka tidak memberiku belas kasih. Mereka membiarkanku hidup merangkak dari bawah. Aku ingin keluarga mereka hancur, merasakan hidup menderita sepertiku."

"Katakan apa yang bisa aku lakukan untuk membalas sakit hatimu pada mereka, juga sakit hatiku pada Senja dan Sam yang sudah mempermalukan aku di depan umum," bujuk Deswita.

"Hancurkan hubungan tante Monica dengan om Bastian. Tanpa pengaruh kuat dari kekayaan tante Monica dan keluarganya, om Bastian tidak punya apa-apa."

...***...

"Monic sayang... " teriak Bastian seraya melemparkan tubuhnya ke sofa di ruang keluarga. "Monic!" teriaknya.

Mas Jo mengekori Sebastian sambil menarik dua koper besar milik bosnya. Selesai meletakkan koper ke dalam kamar, mas Jo berpamitan dengan Sebastian.

"Tuan, koper dan oleh-oleh untuk nyonya sudah saya letakkan di walk in closet," ucap mas Jo.

"Iya Jo, kamu boleh pulang. Terima kasih sudah menemaniku selama satu bulan di sana."

"Sudah tugas saya, Tuan. Saya pamit." Joko mundur tiga langkah lalu memutar tubuhnya menuju pintu keluar.

Dari arah pantry, Deswita berjalan mengendap memperhatikan situasi yang terjadi di ruang televisi. Bastian sedang melonggarkan dasi di lehernya, menggulung lengan kemejanya hingga siku, lalu tangan kanannya menyalakan televisi dan mencari acara kesukaannya. National Geographic Channel.

Kesempatan emas dan sangat langka, karena malam itu Monica, Sam dan Senja sedang bermalam di rumah Kakek mereka Sutanto Prawiranegara, kakek Gavin juga.

Deswita melangkah dengan ringan mendekati Bastian. Malam itu ia memakai lingerie berwarna peach dan dilapisi peignoir berwarna senada, sangat sensual dan menggoda. Ia berinisiatif menggantikan peran Monica saat menyambut Bastian pulang, kopi dalam cangkir yang asapnya masih meliuk sudah berada di atas nampan.

"Om, kata tante malam ini mereka akan bermalam di rumah grandpa." suara Deswita mengagetkan Bastian hingga pria itu menoleh ke arah suara.

"De-deswita... Ka-kamu belum tidur?" tanya Bastian gugup melihat penampilan Deswita yang tidak seperti biasanya.

"Aku baru selesai mengerjakan PR om, lagian besok mau ulangan jadi aku belajar lebih lama."

Deswita membungkuk meletakkan cangkir kopi di atas meja, gerakannya sengaja ia buat selembut mungkin dan lama, hingga bahan sutra yang lembut itu jatuh membentuk tubuhnya dengan sempurna. Bokong yang bulat dan sintal, pinggang yang kecil, bentuk tubuh ideal yang memanjakan mata para lelaki. Yang membuat Bastian menahan napas adalah pemandangan tepat di depannya. Buah ranum itu menggelantung dengan begitu indah.

"Diminum om kopinya mumpung masih hangat, ada lagi yang bisa aku bantu om?" tanyanya sambil mengibaskan rambut ke belakang.

"T-tidak... Kamu boleh ke belakang." Bastian menarik kasar dasi di lehernya dengan wajah memerah.

Satu bulan tidak bertemu istrinya, tanpa sentuhan dan belaian Monica, Sebastian jadi salah tingkah melihat pakaian Deswita. Sebagai laki-laki normal ia sempat tergoda. Ia sampai kesulitan menelan salivanya saat Deswita memperlihatkan leher putihnya yang jenjang dan garis tubuh yang proporsional.

Terlalu gugup hingga tanpa sadar, Bastian mengambil cangkir kopi lalu meminumnya. Ia langsung menyemburkan kopi panas yang baru saja menyentuh lidahnya. Kopinya masih sangat panas.

"Om kopinya panas ya?" pekik Deswita, berlari kecil ke arah Bastian, lalu duduk di pegangan sofa. Sentuhan bokongnya dengan tangan bastian membuat bastian kembali menahan napas dengan detak jantung berdebar-debar.

Jari jemari Deswita menari di dada Bastian, pura-pura membersihkan cipratan kopi di kemeja bastian. Jarinya memutar membuat lingkaran dan lukisan abstrak di atas dadanya. Bastian memejamkan mata sambil menahan napas. Tangannya perlahan menahan tangan Deswita.

"Kamu sudah keterlaluan, Deswita. Siapa yang sedang kamu hadapi saat ini?!" bisik Bastian, suaranya datar dan mengandung ancaman.

Sorot mata Bastian menatapnya dengan tajam lalu mendorong Deswita dengan kasar hingga tubuh gadis itu terhempas ke lantai.

"Om... " rintih Deswita sambil membiarkan tubuhnya semakin terekspos. Tali spaghetti lingerie nya melorot, hingga gundukan yang lebih menonjol terlihat begitu saja.

Prok Prok Prok

Suara tepuk tangan dari Sam, Monica dan Mas Jo. Mereka keluar dari persembunyian. Senja dan bu Mira mengikuti di belakang. Mereka menyaksikan semua perbuatan Deswita dari layar televisi yang ada di pos satpam, semua sudut telah terpasang CCTV.

Wajah Bu Mira sudah sembab oleh airmata dan terus menangis karena penyesalan dan rasa malu atas perbuatan putrinya.

Plak Plak!.

Mira menampar wajah Deswita dengan keras. Matanya diliputi amarah dan rasa kecewa. "Mama nggak menyangka seperti ini kelakuanmu di belakang mama, Deswita. Kamu sudah bersujud dan meminta ampun, tapi apa?! Ini apa, nak! Nyonya Monic sudah mengampuni kamu atas tuduhan kemarin. Mereka mau menerima kita kembali bekerja di sini, Wita! Tapi begini cara kamu membalas budi baik mereka, Wita!" jerit Mira.

"Ma... Maa... " Deswita terisak menahan malu dan sedih karena mamanya tega menampar pipinya.

"Jo, antarkan mereka pulang. Mulai malam ini, Bu Mira tidak usah kembali bekerja di sini. Gaji dan pesangon ibu akan saya transfer ke nomer rekening ibu. Untuk kamu Deswita, jangan sekali-kali lagi menginjakkan kaki di rumahku lagi! Dan jangan dekati anak-anakku lagi!" hardik Bastian. Lelaki itu segera naik ke lantai atas menuju kamarnya.

"Kemasi barang-barangmu yang ada di kamar atas, Deswita." Monica tidak menoleh sedikitpun ke arah Deswita. Wanita cantik itu langsung menyusul suaminya ke kamar.

Monica mengejar Bastian yang akan masuk ke kamar mandi, lalu melingkarkan tangannya di pinggang Bastian dari belakang. "Maafkan aku sayang, pulang ke rumah kamu harus menghadapi ujian ini. Aku hanya ingin semuanya jelas, bukan praduga dan tuduhan tanpa alasan. Anak itu terus mengelak tuduhan itu, dia bilang karena dia menyayangi kita seperti papa dan mamanya, dia haus kasih sayang lengkap dari kedua orangtuanya, tatapan polos itu membuat aku luluh dan memaafkannya kembali."

Bastian langsung memutar tubuhnya dan menghadap istrinya dengan tatapan sayu. "Aku merindukanmu, Monica. Sangat merindukanmu." Tanpa memberi ruang bicara pada Monica, Sebastian langsung melahap bibir tipis istrinya, melumatnya dengan lembut hingga kasar.

Ia membawa Monica ke dalam area shower dan menuntut untuk segera dimanjakan dan dituntaskan.

Di Apartemen Zac...

"Kim... Menurutmu, bagaimana jika besok aku coba nembak Senja. Kamu setuju nggak kim?" tanya Zac pada kucing kesayangannya.

Kimi berwajah masam, ia meliuk-liukkan ekornya ke atas. Matanya menutup dengan malas. Berusaha pura-pura mendengkur, namun yang terdengar seperti hembusan napas sesak dari hidung peseknya yang tersumbat. Bengek!

"Kim, jawab dong! Jangan diem aja. Aku udah bersihin kandang kamu, tempat makan kamu, guntingin kuku kamu. Masa diajak diskusi kamu nggak bisa kasih masukan!" omel Zac sambil mencubit telinga Kimi.

"Meong!" jerit Kimi, kucing itu malah naik ke atas pangkuan Zac untuk merebahkan diri lebih nyaman, matanya kembali terpejam malas.

"Ugh payah kamu! Sebentar lagi aku akan pergi jauh, kamu akan jadi gelandangan di Jakarta. Aku nggak mau ajak kamu pindah ke Inggris," ancam Zac

Mata Kimi terbuka sempurna, ia menoleh ke arah Zac lalu berdiri memeluk Zac, tangannya ia lingkarkan di leher Zac lalu menjilati pipi Zac dengan lembut.

"Gimana, aku boleh gak nembak Senja? Kalau boleh cium pipi kananku, kalau nggak boleh kamu keluar dari kamar ini sekarang juga!" ucap Zac tegas.

Kimi dengan agresif menjilati pipi Zac dan mengendus-endus pipinya.

"Yeaayy!!" Zac meninju udara sambil menghentak-hentakan kakinya dengan girang.

"Makasih Ce-es, kekasih pertamaku, ayo sekarang kita tidur. Besok adalah hari bersejarah dalam hidupku," serunya sambil memberi tabokan ke bokong Kimi dengan gemas.

1
🌹Widianingsih,💐♥️
hmmmm....cinta sejati seperti itukah ?😭😭meski sudah disakiti berulang kali selalu tulus memaafkan.
Aksara_Dee: tetap sayang dan mau berjuang 😍
total 1 replies
Miu Nuha.
semangat lagi ya Senja.chan...
jalan masih panjang, raih mimpi sampai sukses ❤🤗
Aksara_Dee: senja semangat, authornya yang lagi hilang semangat 💔
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
saat sam mengejar rosy. senja menahan rindu pada Zac. cinta muda-mudi romantis. 😁😍
Aksara_Dee: Cinta-cintaan masih lucu
total 1 replies
Dinar Almeera
Sam angkat aku jadi adikmu boleh?
Aksara_Dee: jadi sister ya, melindungi banget soalnya 😍
total 1 replies
Dinar Almeera
Mungkin pas Tuhan membagikan pemahaman pada manusia, grandpa ketiduran jadi kebagian sisa Sam
Aksara_Dee: ego nya sih sama dengan Sam, tinggi banget
total 3 replies
Dinar Almeera
Zac diem dulu jangan bikin orang makin kecintaan terus rebut kamu nanti dikira aku orang ketiga viral deh 😄😄
Aksara_Dee: aku kudet nih yg viral yang mana tuuhhh 🤭
total 3 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kapan lagi zac akan bertemu senja.
Aksara_Dee: setelah senja jadi MUA film kab
total 1 replies
Miu Nuha.
haha,, bab kamu emang marem banget kak,, otakku gk kuat bikin segitu...
,, Zac dan Sam fokus menjalin persahabatan dulu yaa, biar makin klop 😚❤
Aksara_Dee: kadang lupa apa yg mau ditulis, ampuunn diriku 🤭
total 3 replies
Miu Nuha.
jadi inget Ray sama Haru. mereka akhirnya akur tapi endingnya plot twist 🤭
,, gk mau coba tengok k Dee 👉👈 👉👈
Miu Nuha.: ak tunggu di bab 49 ya 🤗❤
total 2 replies
Miu Nuha.
ya elah, kakekny juga sama kek bastian /Sob/
Aksara_Dee: krn kakek inilah bastian pengen Zac lbh memantaskan diri.
total 1 replies
Miu Nuha.
nggak boleh WA nan ya nanti 😆👉👈
Aksara_Dee: biar kayak jaman purba deh
total 3 replies
Astrid Kucrit
kasian banget nasibmu sam
Aksara_Dee: Iya gak di akui sebagai cucu, apalagi kondisi perusahaan papanya bangkrut, semakin diinjak.
total 1 replies
🌹Widianingsih,💐♥️
ahhh Zac....kenapa kamu nggak setia, janjimu mana ?
Aksara_Dee: Zac itu sahabatan sama rosi dari bayik, udah kayak adiknya sendiri
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
pasti mama Monica, senja sedih banget. tapi gak bisa ngapa-ngapain. shaka gimana?
Aksara_Dee: Shaka sudah diamankan kakeknya lebih dulu, nnti ada kisahnya ya ka
total 1 replies
Miu Nuha.
tetap jdi org baik maka masa depan akan membuka jalanny sendiri untukmu 🥰
Aksara_Dee: tetaplah lurus dan Green flag
total 1 replies
Miu Nuha.
yg cerai malah papany Sam,, untuk kanaya dn Reno bisa rujuk lagi...
Aksara_Dee: Karena cinta Kanaya yg begitu tulus
total 1 replies
Miu Nuha.
astaga... bocil2 kematian yg udh pada gede 😤🤣
Aksara_Dee: tapi masih tetep rusuh 😂
total 1 replies
Miu Nuha.
Yaa setidkny gk dihukum mati kan papa bastian 🤭 ,, semoga jera dn keluar menjdi org yg lbh baik...
Aksara_Dee: titik balik Bastian menjadi pengusaha sukses tanpa embel-embel mertuanya
total 1 replies
Miu Nuha.
Yap. lanjut aja Pa, biar hukum berjalan dulu... jgn kasih maaf dulu... sebastian harus ngerasaiin akibat dri perbuatannya...
Aksara_Dee: biar gak semena-mena sama orang
total 1 replies
Dee
Semangat Zac! Buktiin prestasimu biar calon mertuamu itu berhenti ngeremehin kamu
Aksara_Dee: Zac bekerja dalam diam❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!