NovelToon NovelToon
Gadis Simpanan Mas Dewan

Gadis Simpanan Mas Dewan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Trauma masa lalu
Popularitas:29.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Elsheva selalu percaya keluarga adalah tempat paling aman.
Sampai malam itu, ketika ia menjadi saksi perselingkuhan terbesar ayahnya—dan tak seorang pun berdiri di pihaknya.

Pacar yang diharapkan jadi sandaran justru menusuk dari belakang.
Sahabat ikut mengkhianati.

Di tengah hidup yang runtuh, hadir seorang pria dewasa, anggota dewan berwajah karismatik, bersuara menenangkan… dan sudah beristri.
Janji perlindungan darinya berubah jadi ikatan yang tak pernah Elsheva bayangkan—nikah siri dalam bayang-bayang kekuasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketemu Lagi

.

.

.

" Kamu kan tahu aku udah pergi tiga hari, apa kamu nggak pengin meluangkan waktu untuk aku? Pending sebentar hobi kamu itu." Heksa menoleh dengan muka masamnya. Davina makin mendekat ke arahnya, memasang wajah penuh sesal.

"Sorry sayangg, ya udahh sekarang aku udah pulang, kamu berhenti pacaran sama laptopnya aku siap temenin kamu istirahat, yaa?"

Heksa tak bergeming, dia masih saja fokkus pada pekerjaanya.

Davina menyerah, suaminya kalau sudah ngambek dia mau telanjang di depannya sekalipun tidak akan pernah Heksa gubris. Davina memilih untuk membereskan belanjaannya lalu membersihkan badan. Hingga jam dinding menunjukan pukul sepuluh, Heksa pun tidak berkeinginan untuk menghampiri istrinya itu.

Davina yang gemas dia justru mengambil foto suaminya dari arah belakang lalu posting di media sosialnya tanpa merasa bersalah.

" Sayangg, udahh yuukkk istirahatt. Kamu udah capek pasti perjalanan seharian ini. "

Davina berusaha merayu, duduk di pangkuan Heksa dengan mengenakan lingerie andalannya, tangannya bergelayut manja di leher suaminya. Dia terus menggodanya hingga Heksa jengah, bukannya dia terpancing untuk merespon gerakan sensual Davina, malah dia makin enggan pada wanita itu bahkan juniornya pun tidak tergoda sama sekali.

"Kamu  masih marah mas aku pulang telat? "

"Menurut kamu? "

"Iyaa maaf, aku udah minta maaf, kan?"

"Aku capekk." ucap Heksa singkat tak ingin dibantah, lalu bersiap untuk menuju tempat tidurnya, dia ingin segera tidur.

Percuma saja Davina mencoba membangkitkan minat Heksa, tetap saja dia tidak mau meresponnya. Heksa sangat tidak bernafsu untuk melahapnya. Karena seperti yang sebelum-sebelumnya, Davina pasti akan semangat menggodanya ketika ia butuh saja dan ia juga tidak akan memuaskan Heksa. Hanya diam, telentang membiarkan Heksa yang memimpin permainan mereka.

Heksa sudah terlanjut kesal dengannya yang serasa tidak menganggap keberadaan Heksa sebagai suami, teman-teman dan belanjaannya selalu lebih penting.

***

Els bersama kedua temannya sudah duduk manis di loby hotel tempat seminar di laksanakan. Aroma pengharum ruangan khas premium bercampur wangi parfum para tamu membuat suasana pagi terasa glamor sekaligus menegangkan. Dress ivory selutut dengan blazer broken white membalut tubuh Els, sederhana tapi anggun. Sesekali ia merapikan rambut, mencoba tetap kalem meski perutnya ikut menegang.

"Ru,, ini beneran kita dapet seat VIP, kan? Undangannya belum lo pegang? " Bella sedang mondar mandir menggigit jarinya dengan cemas. Khawatir tidak bisa masuk ke seminar yang sangat penting untuk mereka bertiga. Bisa berakibat fatal untuk kuliah mereka kalau sampai kehilangan kesempatan kali ini.

"Ck, beneran lahh Bel, kapan sii Oppa bohongin gue. Tunggu aja bentar lagi. " balas Els tenang. Tidak mungkin Heksa akan membohonginya terkait hal sepenting ini.

Helza yang sejak tadi diem berkutat dengan ponselnya, ikut menimpali. "Iya Bel, lo tenang aja kalau Els yang minta si Oppa pasti mengabulkan, bagaimanapun caranyaa. Wkwkwk... " sahut Helza dengan anggun, tidak akan ada yang percaya kalau dia adalah wanita simpanan milik seorang Dion Dirgantara, pengusaha muda yang sepak terjangnya dalam dunia bisnis sudah mendunia.

" Hahaha... yesss dan kalian berdua harus traktir gue karena gue yang udah berusaha keras sepenuh hati buat merayunya. "

" Siapp, btw berapa round semalam beb, hmm? " Bella menaikkan turunkan kedua alisnya untuk menggoda Els. Sedangkan gadis yang di goda hanya nyengir kuda sambil geleng-geleng kepala.

"Unlimited gesss. "

Tawa mereka terpotong saat sosok Gwen muncul dengan langkah cepat. Assisten heksa itu tampak terengah namun tetap rapi seperti biasanya.

"Els, sorry telat nggak?" tanya Gwen sambil merapikan blazer hitamnya.

" Nggak kak Gwen, pas banget, gimana? "

" Aman, yukk masuk. Aku udah booking vip seat, untuk 3 orang, kan? " Gwen menunjukan undangan digital dari ponselnya.

" Iyaa."

Dengan percaya diri, mereka bertiga mengikuti Gwen masuk melalui pintu samping ballroom. Berbeda dengan pintu masuk para peserta lain yang harus registrasi lebih dulu, dan itu tentu saja mengundang penasaran beberapa peserta reguler. Bagaimana bisa mereka langsung masuk bahkan langsung diarahakan ke deretan kursi paling depan.

" Thanks kak Gwen, mau langsung pulang? "

" Iyaa,, aku masih ada urusan Els, nggak apa-apa kan? Aman? "

" Aman kak, take care yaa. Salam buat Oppa, bilangin thankyou"

" Siapp. " Gwen yang super sibuk itu pun langsung melangkah cepat mennuju ke mobilnya kembali.

Begitu acara dimulai, suasana ballroom mendadak hening. Els, Bella, dan Helza fokus penuh. Mereka memang nakal, tapi soal akademik, tak ada yang bisa meremehkan. Catatan-catatannya rapi, sorot matanya tajam ketika mengikuti materi.

Namun, di ujung acara, fokus Helza pecah. Ia tiba-tiba menepuk-nepuk lengan Els histeris.

“Omo! Omo! Gaesss! Cakep banget itu siapa?!” Matanya melebar tak berkedip ke arah podium. “Sumpah, kayaknya gue pernah liat mukanya. Kok nggak asing, ya?”

" Hehh! Mata lo nemu ajaa yang cakep. Ingett yang cakepp gitu  cuma bikin sakit atii, wkwk." sahut Els, enggan berkomentar lebih banyak. Membuat Helza merengut, tapi dia membenarkan. Bella juga cuma bisa cekikikan di sampingnya.

Dua jam seminar yang padat akhirnya usai. Peserta mulai keluar ballroom dengan wajah lelah sekaligus puas. Bella melirik arlojinya lalu menoleh ke Helza.

“Helzaaa, lo ikut gue nggak? Mobil gue masih di basement.”

Helza menggeleng sambil tersenyum tipis. “Nggak, Bel. Mas Dion udah nungguin di minimarket depan. Lagian gue tahu kok, ini waktunya lo ketemu mas Arash juga kan?”

Bella hanya meringis." Ya udah lo duluan nggak apa-apa gue nunggu Elsheva dulu."

Baru saja ia akan menyusul, Els muncul dari arah toilet, wajahnya lebih segar setelah touch up make up. “Jess, ayo keluar. Gue udah lapar banget.” Els langsung menggandeng tangan sahabatnya, seolah tak ingin membiarkan cacing diperutnya terus meronta.

Namun langkah mereka terhenti ketika sosok pria asing—yang tadi membuat setengah ruangan perempuan terpukau—tiba-tiba mendekat dengan senyum ramah. Aura karismanya sama seperti di podium tadi, hanya saja kini terasa lebih hangat.

“Permisi …” suaranya bariton, tegas tapi lembut. “Kalian yang waktu itu di klinik kecantikan, kan?”

Bella dan Els saling pandang, lalu Els lebih dulu mengangguk sopan.

“Oh iya, kak… Eh, gimana lukanya? Aku langsung inget. Kemarin itu parah banget,” balas Els tulus, tak bisa menyembunyikan sisi dokter kecil dalam dirinya.

Pria itu mengangkat sedikit tangannya, menunjukkan kalau bekas perban sudah berganti dengan balutan rapi. “Udah jauh lebih baik. Terima kasih, ya. Kalian kan anak kedokteran? Dan kamu…” tatapannya jatuh pada Els,  “yang kemarin sempat diisengin sama Dirra, bukan?”

“Iyaa, kak,” jawab Els singkat, tapi tetap menjaga senyum.

Senyum pria itu melembut. “Aku belum sempat bilang makasih. Mau makan siang dulu bareng? Anggap aja ucapan terima kasih.”

Bella spontan bersorak kecil, matanya berbinar-binar. “Wahh, kebetulan banget nih kita juga laper, kan beb?”

Namun, tidak dengan ELs. Ia cepat-cepat menarik tangannya dari genggaman Bella. Wajahnya masih ramah, tapi jelas ada garis tegas di suaranya. “Ohh, nggak usah, kak. Makasih banyak, tapi kita ada urusan lain.”

Ia menundukkan kepala sopan, lalu menggandeng Bella untuk segera pergi dari hadapan Samudera. “Ayo, Bel,” bisiknya, seolah tak ingin membuka ruang untuk mereka bicara lebih jauh.

.

.

.

1
Elliyana 123
bingung sndr se els...sama Heksa nyaman..bgitu ada samudra merasa ada getaran berbeda . bs2 els hancur sndr nantinya
Qaisaa Nazarudin
Tapi menurut ku saat Els sama Heksa,hidupnya terlalu monoton,gak jauh2 dari DAPUR,KASUR,KULIAH DAN SHOOPING..
Tapi dengan saat bersama Samudera baru bikin Adrelin bekerja,gak monoton2 amat..Lagian sama Heksa,Heksa itu gak TEGAS orangnya, Isteri kayak Davina aja masih lagi di pertahankan,Biarkan saja Heksa bersama Davina,biar dia nyesel nanti..
Qaisaa Nazarudin
Gak semua wanita klepek2 lihat lelaki putih mulus kek gitu,ada kebanyakan nya suka yg kulit maskulin,kelihatan macho gitu,dari pada putih terkesan Kayak mayat hidup,Atau hasil oplas gitu..
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Heksa gak suruh orang untuk menyelidiki Davina? Mending Cerai dari punya isteri tapi gak pernah mengurus suami..
Qaisaa Nazarudin
Kalo gini pasti gak jauh2 dari MAFIA..
Qaisaa Nazarudin
Waahh Els akan menjadi Incaran Samudera nih.. Tapi jangan ya Els itu isteri orang lho..😁
Qaisaa Nazarudin
Lha Samudera ternyata?? Apa yg terjadi dengannya??🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Wooaaahh Gila Cowok nya manpaatin nih cewek utk ATM berjalan nya doang,Biasanya Cowok yg di jadiin ATM BERJALAN,Lha ini malah kebalik..😂😂
Qaisaa Nazarudin
Kenapa selalu Ruby yang keluar? Namanya selalu typo..
Qaisaa Nazarudin
Mending ketahuan selingkuh saat masih PACARAN, itu berarti Tuhan menunjukkan kalo dia bukan Orang yg tepat utk dijadikan pasangan hidup..
Qaisaa Nazarudin
Tapi sayangnya di gunakan utk menjadi sugar baby..
Qaisaa Nazarudin
Emang sepantasnya mas Dewan menomer satukan Els Davina,Wong Els yg memenuhi semua kebutuhan mas Dewan,Sedangkan isteri pertama cuman PAJANGAN doang..
durrotul aimmsh
bkal perang dunia g nih..
Qaisaa Nazarudin
INGAT KAMU JUGA ISTERI NYA YANG SAH,WALAUPUN GAK DIPUBLISHKAN..
RanumAksara
Mon maap, ELs bukan dituntut karena goresan mobilnya. Tapi pemilik mobil, si om botak itu hakim yang kebetulan akan mengawal sidang. Jadi ELs diminta untuk menunggunya untuk membahas ganti rugi setelah menyelesaikan sidang. 🙏
Qaisaa Nazarudin
Kelinci percubaan,satu fakultas,satu jurusan, Tapi apakah sama beruntungnya kaya Els,Yang diNIKAHIN baru diTIDURIN??,atau mereka Hanya DITIDURIN tanpa ikatan??
Qaisaa Nazarudin
Nikah perjodohan kah? Kalo udah gak ada yg bisa diharapkan,ngapain masih dipertahankan,Ntar jadi Boomerang buat kamu Sa,Saat Davina tau kamu Nikah lagi,Yang jadi korbannya pasti Els..
Qaisaa Nazarudin
Nah ini ciri2 lelaki yg ku suka,Walaupun Tajir,Tampan,Mapan tetap Pandai menjaga diri, BUKAN TEH CELUP 👍👍👍
Qaisaa Nazarudin
Kok Ruby?? Ruby itu siapa??
Nah kan bilang I love you,secepat itukah Heksa bisa mencintai,Apa karena sudah mendapatkan Virginnya Els kah??
RanumAksara: Terima kasih koreksinya🙏
aku lagi ngerjain beberapa cerita jadi suka ketuker🙏
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Katanya belum Cinta,Segitu gampangnya seorang lelaki memanggil SAYANG,YANK..dari malam tadi udah berapa kali Heksa manggil isteri nya SAYANG,YANK..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!