Ben Wang hidup kembali setelah kematian tragis yang membuka matanya pada kebenaran pahit—kekasihnya adalah pengkhianat, sementara Moon Lee, gadis sederhana yang selalu ia abaikan, ternyata cinta sejati yang tulus mendukungnya.
Diberi kesempatan kedua, Ben bertekad melindungi Moon dari takdir kelam, membalas dendam pada sang pengkhianat, dan kali ini… mencintai Moon dengan sepenuh hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Sementara itu, di kantor Blue Star Group—
Ben duduk di ruangannya sambil memandang layar laptop. Justin masuk dengan wajah serius sambil membawa sebuah tablet.
“Tuan, sesuai dugaan Anda, Tuan Lu dan istrinya menemui Moon Lee,” lapor Justin.
Ben tidak menoleh. “Bagus. Kirimkan rekaman itu ke nomor mereka. Biar mereka lihat sendiri… apa yang sebenarnya dilakukan oleh putri kesayangan mereka.”
Nada suaranya datar, tapi mengandung dingin dan tajam yang menusuk.
"Apakah kita akan mengirim hasil DNA itu juga?" tanya Justin.
"Tidak, sebelum dia memahami sifat asli seorang Viona. Wanita licik ini dibesarkan oleh mereka. Tentunya mereka akan lebih percaya padanya daripada Moon. Walau Moon adalah anak kandung, tapi Steven dan istrinya tidak mengerti sifat Moon Lee, jadi mereka tetap saja akan termakan hasutan dari Viona. Jadi, sebelum laporan itu dikirim, aku ingin mereka mengusir Viona dari rumah. Dan tentunya aku ingin mengumpulkan bukti perbuatan jahat Viona."
"Viona Lu dibesarkan oleh kedua pasangan itu, apakah mereka tega mengusirnya?" tanya Justin.
"Kalau saja niat jahatnya selama ini terhadap Moon terungkap, dengan sifat Steven Lu, pasti tidak akan tinggal diam. Kalau Viona masih tinggal di rumah mereka, maka aku tidak akan membiarkan Moon tinggal bersama mereka," ujar Ben.
"Tapi, Tuan, Moon adalah putri kandung mereka, apakah kita berhak melakukan itu?" tanya Justin.
"Sebagai orang luar aku tidak berhak, tapi sebagai atasan aku berhak memberi perintah dengan alasan tertentu!" jawab Ben.
"Bagaimanapun, kali ini aku tidak akan membiarkan Viona menyentuh Moon, sehelai rambutnya pun tidak!" batin Ben.
Sementara di kafe, Moon, Steven, dan Joe masih sedang berbicara.
"Kenapa Ben bisa memberi kontrak selama itu, tidak masuk akal sama sekali," ujar Joe.
"Aku juga baru kali ini mendengarnya. Tapi semakin lama Nona Lee di sini, maka Viona akan merasa tidak nyaman," kata Steven.
"Tuan, Nyonya, izinkan saya bicara sebentar. Saya hanya berharap Viona tidak mencari masalah lagi dengan saya. Selama ini kami bekerja di satu perusahaan, tapi dia selalu saja mencari masalah denganku. Kali ini dia dipecat karena telah mencemarkan nama baik saya. Bukan hanya sekali, tapi sudah berulang kali, sehingga direktur tidak bisa lagi memberinya kesempatan," ucap Moon.
"Viona adalah anak yang baik. Mana mungkin dia menimbulkan masalah? Nona Lee, apakah ada salah paham di antara kalian, atau mungkin hanya karena rasa cemburu? Nona Lee juga tahu hubungan Viona dan Ben. Lalu kenapa bisa melamar kerja di Blue Star?" tanya Joe.
"Kalau saya tahu Viona dan Ben di sana, tentu saja saya tidak akan bekerja di Blue Star," jawab Moon.
Tidak lama kemudian, ponsel milik pasangan itu bergetar. Mereka membuka dan membaca pesan tersebut.
Sebuah kiriman rekaman video tampil di layar ponsel mereka. Percakapan saat kejadian juga terdengar dengan jelas.
Viona yang berusaha memprovokasi rekan-rekannya dan menyerang Moon terlihat sangat jelas.
Steven dan Joe terbelalak kaget mendengar hinaan yang keluar dari mulut putri mereka sendiri. Anak yang mereka kira sopan dan elegan ternyata memiliki mulut yang jahat dan sikap yang tidak bisa diterima.
"Bukankah dia mengatakan kalau dia yang dihina dan diserang?" kata Steven.
"Mana mungkin Viona bisa bersikap seperti itu," ujar Joe yang hampir tidak percaya.
"Paman, Bibi, kalian ternyata ada di sini. Pantas saja Moon tidak masuk kerja. Setelah aku periksa CCTV, rupanya Anda berdua yang membawanya pergi," kata Ben yang baru tiba.
"Ben, kebetulan sekali, kami hanya ingin bertemu dengan Nona Lee," jawab Steven.
"Kalau mengenai Viona, jangan ragu menemui aku," ujar Ben.
"Direktur, aku pergi sekarang!" kata Moon yang bangkit dari tempat duduknya.
"Tuan Lu, Nyonya Lu, saya pergi dulu. Sampai jumpa!" pamit Moon yang kemudian beranjak dari sana.
Ben kemudian duduk di hadapan mereka.
"Ben, soal Viona, aku—" ucap Steven, namun terhenti.
"Rekaman itu aku yang meminta asistenku mengirim kepada kalian. Sebagai bukti kuat bahwa Viona telah melakukan kesalahan, agar ke depannya tidak ada yang menyalakan Blue Star!" kata Ben dengan tegas.
"Ben, kami percaya kalau kau yang mengurusnya. Salahku juga karena terlalu memanjakannya. Bahkan kami belum sempat meminta maaf pada Moon," jawab Joe.
"Yang kalian tahu hanya sebagian. Masih banyak hal yang belum kalian ketahui tentang Viona. Asalkan beri aku waktu, aku akan memberikan semua bukti yang sudah kukumpulkan," kata Ben.
"Ben, apa maksudmu?" tanya Steven.
"Sifat asli seorang Viona Lu," jawab Ben dingin.