Naura saqyla gadis cantik berusia 17 tahun, merantau ke kota Yogyakarta dan bekerja sebagai ART di sebuah rumah mewah.
dengan niat hati ingin mengumpulkan uang untuk oprasi ibu nya yang sedang di rawat di rumah sakit, karena kanker otak.
setelah mengabdi selama 5 tahun, saat dia menginjak usia 21 tahu. majikannya tiba-tiba menawarkan sebuah pernikahan yang tidak terduga pada Naura.
Usia mereka terbilang terpaut cukup jauh yang di mana majikannya berumur 35 tahun, dan sedangkan Naura dia masih muda dan labil. akankah keduanya bisa saling mencintai atau malah sebaiknya.
Bagaimana kelanjutan nya yuk baca aja 🤗
well aku UP gak setiap hari guys🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tayanlee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17.BAB
" Terima kasih, saya permisi " kata Naura dia pun cepat-cepat pergi dari hadapan pria yang tak di kenal nya.
sepertinya pria hidung belang yang suka menggoda dan mempermainkan cewek.
Evan dia menatap punggung Naura dengan tatapan yang haus akan cinta, Ia tersenyum licik pandangan nya turun pada pinggul Naura .
" wow sexy baby " seru Evan.
" ck__gw cari-cari ni anak, malah ada di sini " gerutu pria yang bernama febian, dia menghampiri Evan sahabatnya lalu memukul punggung Evan.
" hey_ bro gw cari lo dari tadi " gerutu febian, namun Evan mengabaikan ucapan sahabatnya itu Ia masih fokus pada punggung Naura yang sudah tidak terlihat lagi.
" Hah_sepertinya hari ini adalah hari keberuntungan gw " gumam Evan.
" seperti nya gw sudah menemukan cinta yang selama ini gw cari __ tak perlu lagi gw mencari cinta yang lain lagi " lanjut Evan.
" ni anak kenapa dah __ kesambet setan kali ya " gerutu febian, Ia menyerinyit dahinya melihat tingkah sahabatnya yang tiba-tiba seperti di mabuk cinta.
" ck __ udahlah ayo, cewek-cewek yang lo bayar udah nunggu kita van " ucap febian, dia menarik lengan sahabatnya itu, menyeretnya ke kasir untuk melakukan pembayaran.
" ck gw bodoh bangat jadi orang, bisa-bisanya gw lupa minta nomor nya " gerutu Evan.
" siapa sih cewek yang telah membuat lo jadi seperti ini__ secantik apa dia sampai Evan sang play boy kelas kakap jadi tergila-gila tak tertolong seperti ini " tanya febian.
" namanya Naura, dia sangat cantik amat cantik seperti bidadari__ bidadari di hati ku " ucap Evan dengan nada yang menggelikan untuk di dengar.
" lebay lo, _ segitu apa? lebih cantik dari Veronica gak " tanya febian penasaran.
" menurut gw dia lebih cantik dari si Veronica " jawab lantang Evan.
" wow __ gw jadi penasaran sama tu cewek " ucapannya.
***
Saat tiba di rumah Naura langsung naik ke tas menuju kamarnya, dia merasa lelah karena berbelanja begitu banyak untuk kebutuhan rumah, Naura segera membersihkan dirinya.
hari ini pun tidak banyak yang Naura lakukan, hanya olahraga ringan dan berbelanja sisanya dia menghabiskan waktu nya di Studio yang telah di siapakah untuk Naura, karena akhir-akhir ini dia sering melukis untuk menghilangkan rasa bosan nya.
Tak terasa matahari mulai menyembunyikan dirinya di ufuk barat, awan berubah menjadi warna jingga keemasan Naura menghentikan tangannya, menatap luar jendela Ia bisa melihat pemandangan rimbun dari pohon-pohon hijau.
aku merindukan mu, Nathan _ selalu !! aku harap kita bisa bertemu meskipun tidak saling mengenal satu sama lain.
lalu dia menggenggam liontin yang ada di lehernya, kalung yang pemberian pria yang ada di masa lalu nya, rasa rindu tak tertahan dan membayangkan masa-masa di mana mereka selalu bersama.
" sebentar lagi tuan datang_ lebih baik aku membersihkan ini lalu mandi " gumamnya, Naura pun membereskan alat-alat dan kuas yang berserakan di meja.
Saat Naura menuruni anak tangga terlihat Adrian baru pulang, dengan di sambut oleh dua orang pelayan, Naura pun mempercepat langkah nya untuk menyambut sang suaminya yang terseyum padanya.
" sayang_ tumben pulang cepat " tanya Naura, Ia mengambil jas yang ada di lengan Adrian.
" apa kamu tidak senang suami mu pulang cepat " tanya Adrian, dengan senyum tipis di bibir nya.
" bukan begitu "
Adrian mengecup pipi Naura, dia mencium bau cat dari tubuh istrinya.
" apa kamu sangat suka melukis " tanya Adrian, dengan nada beratnya. Naura hanya mengangguk pelan mereka sambil menaiki anak tangga, menuju kamar.
" aku ingin lihat seperti apa lukisan istri ku_ " ujar Adrian, Naura menoleh seketika matanya yang bulat seketika melebar.
" tidak jangan lihat " pekik Naura.
" loh kenapa _ " tanya Adrian dia menghentikan langkah nya, menatap lekat Naura.
" tidak pa-pa_ lukisan Rara kurang enak di pandang dan juga masih belum di selesaikan " jawab Naura, dia malu jika memperlihatkan lukisan nya pada Adrian.
" aku akan tetap melihatnya_ abis mandi okey " ujar Adrian, yang tidak bisa Naura tolak.
" baiklah " gumamnya, Ia pun segera menyiapkan baju ganti untuk Adrian, sambil menunggu Naura memainkan ponselnya.
tak lama Adrian keluar dari kamar mandi, dia segera memakai baju yang telah di siapkan oleh Naura, melihat istrinya yang masih fokus pada ponsel, membuat Adrian merasa di abaikan. Setelah memakai baju nya Adrian naik ke atas ranjang dan menindih tubuh mungil Naura.
aaak
" berat sayang " pekik Naura, Ia sekuat tenaga mendorong dada Adrian.
tiba-tiba Adrian mengecup bibir Naura, membuat sang empunya terdiam sejenak tidak bisa berkutik apalagi tubuhnya di tindih oleh badan besar dan kekar Adrian.
" aku menginginkan mu malam ini sayang " bisik Adrian dengan suara maskulin, membuat Naura merinding dan geli sendiri.
" apa kamu akan menolaknya " tanya Adrian, diamnya Naura membuat hati Adrian berdebar-debar.
Naura menggeleng kepalanya, lalu pandangan mereka bertemu_ " maaf jika mas telah menunggu lama, aku tidak berniat untuk menolak nya kali ini, itu sudah tugas ku sebagai istri.dosa jika aku terus menghindari nya " ucap Naura pelan.
" maaf__ " lirihnya, Ia merasa telah membuat Adrian menunggu selama hampir tiga bulan setelah mereka menikah.
" tidak apa-apa sayang, aku mengerti_ kamu pasti takut " ujar Adrian, seraya dia mengecup lembut kening Naura.
" ayo aku ingin melihat lukisan mu " pinta Adrian, mereka pun pergi ke studio Naura yang di ujung lorong.
Naura menyalakan lampunya, lalu mengangkat kain putih yang menutupi lukisan nya, terlihat sangat cantik dan indah Adrian sampai tidak bisa berkata-kata, ternyata tangan Naura begitu ahli dalam melukis.
Adrian terdiam dia hanya memandanginya tanpa berkomentar apa-apa.
tidak ada reaksi darinya_ yah itu wajar karena lukisan ku terlalu jelek.
" yang di jendela ini, apa itu aku " tanya Adrian. dia menunjuk lukisannya, jari nya telunjuknya menuju pada seorang pria di lantai atas yang tengah menatap wanita cantik di pekarangan rumah.
" Mm_ iya " jawab naura ragu-ragu.
" apa aku pernah melihat mu melalui jendela "
dia lupa atau pura-pura tidak tahu.
Naura menatap suaminya dengan binggung_
" iya_ mas suka memperhatikan ku di jendela ruang kerja, waktu itu aku kira mas Adrian hanya kebetulan atau melihat ke arah lain __ tapi semakin hari semakin sering "
Adrian terdiam dia mengusap wajahnya lalu menaruh dua jari nya di dagu, entah harus berkata apa pada Naura.
dia tahu aku memperhatikannya dari atas, _ aku kira dia tidak tahu.
pikiran Adrian kemana-mana membayangkan Naura tahu semuanya, dan itu membuat Adrian takut.
" sayang kok diem _ kenapa " tanya Naura.
" hah_ ah tidak apa-apa sayang "
" sejak kapan aku mulai memperhatikan mu " tanya Adrian. entah pura-pura tidak ingat atau hanya sebagai pengalihan, agar Naura tidak tahu apa-apa.
" mana aku tahu _ toh aku selalu mengabaikan nya _ ayo kita makan " ajak Naura.
" apa kamu ingin menjadi pelukis_ dan lukisan-lukisan kamu di pajang di museum "
" tidak _ aku tidak mau bagiku melukis hanya untuk menghilangkan rasa penat saja " jawab Naura dia pun menutup kembali kain putih pada lukisan nya.
Semangat terus yah 💪