NovelToon NovelToon
Kemelut Di Istana Juragan

Kemelut Di Istana Juragan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Harem / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Roh Supernatural / Horror Thriller-Horror / Identitas Tersembunyi
Popularitas:163.5k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Wulan Candramaya, seorang gadis belia yang terpaksa turun gunung atas permintaan bapaknya untuk menikah dengan seorang penguasa dari istana Nagari. Juragan Nataprawira, laki-laki dewasa yang berwajah tampan, tapi terkenal dengan kekejamannya.

Laki-laki berusia tiga puluh lima tahun, memiliki tiga orang istri dan satu orang anak. Wulan adalah istri keempatnya, istri tebusan hutang bapaknya.

Wulan dibuang ke gunung Munding sejak kematian sang ibu oleh bapaknya sendiri. Gunung yang tak terjamah oleh manusia dan konon dihuni oleh para demit. Wulan setuju menikah hanya untuk mengungkapkan misteri kematian sang ibunda tercinta.

Bagaimana Wulan menghadapi intrik licik dari para istri juragan di istana itu? Misteri apa saja yang Wulan temukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Bu, itu si Wulan! Dia datang ke rumah ini, Bu!" teriak Sari di depan kamar ibunya.

Panik dan ketakutan akan harta yang sedang dipakainya. Rencana-rencana untuk menjual barang-barang Wulan pun, melayang dengan sendirinya.

"Aduh, kenapa teriak-teriak? Kamu pikir Ibu budeg!" sentak Patma sembari membuka pintu kamar.

"Ibu, si Wulan datang. Apa dia mau mengambil ini semua?" Sari panik, menatap cemas pada perhiasan yang dipakainya.

"Kamu tenang saja. Dia pulang sama juragan apa sendirian?" tanya Patma sedikit merasa takut kalau-kalau juragan ikut pulang bersama Wulan.

"Sendiri, Bu. Itu ... sama perempuan tua tidak tahu siapa," jawab Sari merengek ketakutan.

Patma menepuk-nepuk tangan anaknya, menenangkannya.

"Bagus, Wulan. Ternyata kamu bisa keluar dari istana itu, tapi jangan harap kamu bisa mengambil apa yang sudah menjadi milik kami!" geram Patma tak menyangka Wulan bisa kembali ke rumah.

Saya terlalu meremehkannya. Apa yang dia lakukan terhadap juragan sampai-sampai bisa keluar dari kediamannya.

Patma bergumam di dalam hati, kemudian menghela napas panjang sebelum membawa kakinya melangkah meninggalkan kamar untuk membuka pintu yang mulai diketuk.

"Ada apa?" tanya Patma pada pelayan di rumahnya yang membukakan pintu.

"Itu Wulan, Nyai. Apa perlu diizinkan masuk?" ucap pelayan tersebut setelah meminta Wulan menunggu.

"Biarkan saja!" ucap Patma seraya duduk di kursi kayu bersama dengan Sari.

Pelayan itu mengangguk dan pergi membuka pintu kembali. Bi Sumi merangsek masuk ke dalam, dan tanpa terduga menampar pelayan itu dengan sangat keras hingga tubuhnya yang kurus terjerembab di lantai.

"Lancang! Membiarkan istri juragan menunggu di luar, kamu sudah bosan hidup!" hardik Bi Sumi melampiaskan kekesalannya.

Patma dan Sari yang semula tenang, spontan berdiri dan saling memeluk ketika melihat tubuh pelayan mereka terjatuh di dekat meja. Betapa kuat pukulan Bi Sumi.

Wulan tersenyum sinis, melangkah pelan melewati ambang pintu dengan dipapah Bi Sumi.

"Ampun, Nyai! Ampuni saya! Saya hanya menjalankan perintah dari majikan saja. Tolong ampuni nyawa saya, Nyai!" mohon pelayan wanita itu dengan air mata berlinang.

Wulan berjongkok, meraih dagu wanita itu dan mencengkramnya.

"Padahal kamu tahu siapa saya? Seharusnya kamu pun tahu bagaimana bersikap. Saya bukan lagi Wulan, gadis gunung yang mudah ditindas." Wulan menghempaskan dagu pelayan wanita itu dengan kuat.

Ia ingat saat menginjakkan kaki di rumah Asep, semua pelayan mencibir dan meremehkannya. Bahkan, berani semena-mena terhadapnya. Saat itu, Wulan tidak memiliki status dan hanya bisa pasrah. Sekarang lain cerita, dia istri sah juragan tak ada yang berani memandangnya rendah.

Wulan beranjak, menepuk-nepuk tangannya. Bi Sumi memberinya sapu tangan untuk membersihkannya.

"Ampun, Nyai! Saya tidak akan berani lagi!" mohon pelayan wanita itu sambil menangis.

"Bi Sumi! Tampar dia sampai benar-benar menyesal!" titah Wulan membuat pelayan itu membelalak.

Suara tamparan pun terdengar terus menerus. Sari bergidik ngeri, begitu pula dengan Patma. Ia meneguk saliva ketakutan sendiri.

"Wulan, kamu pikir ini rumah kamu! Jangan seenaknya kamu di sini!" bentak Sari dengan suara tinggi melengking.

Bi Sumi geram melihat sikap angkuh gadis itu. Ia menoleh padanya dengan tatapan tajam setelah membuat pelayan itu tak berdaya.

"Kurang ajar! Bagaimana Ibumu mendidik hingga tidak tahu sopan santun seperti itu! Cepat minta maaf pada Nyai Wulan, dan panggil Nyai Wulan. Kamu benar-benar mencari mati memanggil istri juragan langsung dengan namanya!" bentak Bi Sumi, tatapan matanya tajam menghujam, membuat tubuh Sari gemetar ketakutan.

Gadis itu bersembunyi di balik tubuh ibunya, berlindung dari pukulan Bi Sumi. Mata tua Bi Sumi begitu jeli, melotot ketika melihat perhiasan yang mereka pakai.

"Bi, coba lihat perhiasan yang mereka pakai. Apakah cocok dengan barang yang hilang?" pinta Wulan setelah melihat kilau di tubuh ibu dan saudara tirinya.

Bi Sumi mendekat, Patma menutupi lehernya dan Sari menyembunyikan tangannya. Bi Sumi yang bertenaga besar dengan mudah menyingkirkan tangan Patma dan menarik kalung di lehernya. Lalu, kedua anting yang dipakai pun tak lepas dari incaran Bi Sumi.

"Argh! Anting saya, kalung saya! Kalian tidak bisa mengambilnya!" jerit Patma seraya hendak mengambil kembali apa yang sudah dirampas Bi Sumi.

Bi Sumi menyerahkan semuanya kepada Wulan. Lalu, menatap Sari yang hampir menangis.

"Kamu sendiri yang mau melepaskan, atau saya yang merampasnya!" tawar Bi Sumi galak.

"Ibu!" Sari merengek, enggan memberikan perhiasan yang dia sukai itu.

Namun, saat melihat setitik bercak merah di telinga sang ibu, Sari semakin ketakutan.

"Baiklah, sepertinya saya harus turun tangan sendiri!" Bi Sumi menggulung lengan kebayanya dan mendekati Sari.

"Tunggu! Saya lepas sendiri!" ucapnya terburu-buru.

Satu per satu perhiasan yang hari itu menjadi kebanggaan untuk dipamerkan di hadapan tetangga, ia lepaskan dengan mudah. Bi Sumi yang tak sabar, merebut apa yang digenggam Sari dan memberikannya kepada Wulan.

Ia meringis tak rela, meremas lengan Patma kesal.

"Apa kalian tahu semua ini apa? Perhiasan ini adalah peninggalan ibu juragan dan sangat dihargai oleh juragan. Saya ingin tahu apa yang akan juragan lakukan terhadap kalian saat tahu barang-barang berharga ini kalian curi dari saya!" Mata Wulan melotot, membuat kedua wanita itu semakin menciut.

Patma dan Sari tersentak kaget, sungguh tak menduga jika apa yang mereka ambil adalah barang paling berharga bagi juragan.

"Memangnya kalau peninggalan ibu juragan kenapa? Sudah diberikan kepada kamu juga, jadi sudah milik kamu. Apa susahnya berbagi dengan ibu dan adikmu? Kamu itu anggota keluarga ini, jangan sampai jadi anak yang tidak tahu balas budi," ucap Asep yang datang untuk membela mereka.

"Akang!"

"Bapak!"

"Oh, benarkah begitu?"

1
Retno Palupi
lah ini yg jerit siapa?
Aisy Hilyah: tenang nanti kita cari tahu ya
total 1 replies
vj'z tri
kagetin woy kagetin biar bangun bapaknnya juragan 😅😅😅
Aisy Hilyah: balon meletus misalnya
total 1 replies
Zieya🖤
pasti yg bangun itu idajal ya...
Aisy Hilyah: iya bener
total 1 replies
Zieya🖤
astaga ini si nata bodoh banget.... setan diperca 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

ujung² nusahin wulan...
Aisy Hilyah: bener banget ih
total 1 replies
Yuliana Tunru
nata bodoh atri x kau tqk.percaya wulan knp jd oon setelah semua hal aneh yg terjadi msh jg ragu2 bikin jesel ihhh kasihan wulan yg mati2an menjaga nata dan bapak x dr iblis kirain nata jg punya sediiut kesaktian ternyata cuma ccawan kosong pantas mudah di kuasai iblis ..smoga wulan bisa bantu nata di saat genting
Aisy Hilyah: yah gimana ya nata itu cuma manusia biasa yang dalam dirinya ada kelebihan yang harus dijaga
total 1 replies
Ibu'e Syfa
juragannya kok rada rada yah , gemes banget q 🤭🤭🤭
Aisy Hilyah: emang dia mah
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Biarkan nata dibawa sama iblis ,apa yg diperintahkan wulan gk didengerin mlah sibuk dngn pendapat masing2 tmbah mumer wae
Aisy Hilyah: iyaaa yah kasihan dia
total 3 replies
Dsy_Sagitariuzz
ya iblis nya kena tipu sama nata🤣
Aisy Hilyah: hahaha bener banget ish
total 1 replies
Memyr 67
𝖽𝗎𝖺 𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁, 𝗃𝗎𝗋𝖺𝗀𝖺𝗇 𝗇𝖺𝗍𝖺 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗄𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗅 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁.
Aisy Hilyah: iya dia mah manusia biasa kan
total 1 replies
Zieya🖤
waduh.... sapi²nya juga jadi antek² iblis, mana banyak lagi...... jangan² nyamuk juga jadi antek²nya 🤭🤭🤭🤭...
semangat wulan...
Aisy Hilyah: hahahayyy bisa jadi semua yang di sana udah terkontaminasi
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Bukalah kmar tinah itu knp gk ada yg berani membukanya....satu persatu mulai dimusnahkan
Aisy Hilyah: tenang nanti kita buka ya
total 1 replies
Memyr 67
𝗂𝗇𝗂 𝗍𝖺𝖽𝗂 𝗃𝗎𝗋𝖺𝗀𝖺𝗇 𝗇𝖺𝗍𝖺 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂, 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖾 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇? 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌, 𝖺𝗉𝖺 𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋 𝗄𝖾𝖼𝗎𝗋𝗂𝗀𝖺𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗇𝗀 𝗉𝖺𝗇𝗃𝗂, 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗌𝗈𝗌𝗈𝗄 𝗒𝗀 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋𝗇𝗒𝖺?
Aisy Hilyah: hehehe itu orang-orang yang ada di rumah.. belum tentu itu ya
total 1 replies
Liana love93
Hati2 wulan ... iblis licik semua kena sihirnya muda2hn kemenangan ada ditangan wulan dan bisa mengalahkan semuanya tnpa sisa... kijagat dtang untuk membntu wulan ayo ki semangat
Aisy Hilyah: aamiin semoga ya
total 1 replies
Zieya🖤
la ingatkan hurugana ketuanya, rupanya masih ada ketuanya....
nah benar sekar itu anak setan.... isk isk isk...
Zieya🖤: ingatkan tinah suda mati, gak bangun²....
total 4 replies
Liana CyNx Lutfi
Iblis jahat bin licik
Aisy Hilyah: iblis memang licik
total 1 replies
Retno Palupi
itu meteor pasti 🤭
Aisy Hilyah: beuh bener banget
total 1 replies
vj'z tri
apaan tu 🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: coba kira kira apa
total 1 replies
Memyr 67
𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗍𝗁𝗈𝗋
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Dsy_Sagitariuzz
hayo apa itu🤔
Aisy Hilyah: hayo apa ya
total 1 replies
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
bukan wulan?????
Aisy Hilyah: belum tentu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!