Kayra Maheswari seorang wanita yatim piatu, hidup bersama adik satu-satunya yang di vonis sakit parah. Demi membiayai pengobatan adiknya, Kayra terpaksa melakukan cinta satu malam dengan seorang pria kaya.
Kenzo Alexander pada saat itu sedang dilema karena patah hati setelah diselingkuhi oleh kekasihnya, pada malam itu temannya sengaja membayar seorang wanita untuk menjadi teman tidurnya
Setelah kejadian itu, Kayra merasa hancur dan bersalah. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain ia tetap harus melanjutkan hidupnya. Suatu hari, Kayra ditawarkan pekerjaan sebagai pembantu rumah mewah dengan gaji yang fantastis. Siapa sangka bahwa pemilik rumah mewah itu adalah pria yang pernah melakukan cinta satu malam dengannya. Kayra gugup dan takut jika pria itu mengenali dirinya.
Akankah Kenzo mengetahui bahwa Kayra adalah wanita yang pernah ia kencani?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya ketahuan
Setibanya di Lobby kantor, Kayra mencoba menghampiri meja resepsionis, dan menanyakan soal Tuan Kenzo.
"Maaf, permisi Mbak, apakah saya bisa bertemu dengan Tuan Kenzo?" tanyanya gugup, karena ini adalah kali pertama Kayra datang ke perusahaan Alexander, ia merasa canggung di tempat ini.
Sedangkan dua orang resepsionis menatap sinis ke arahnya.
"Memangnya ada perlu apa, kamu dengan Tuan Kenzo? Maaf ya, kalau kau belum memiliki janji, jangan harap bisa bertemu dengan Tuan muda kami! " ujar Sasa, si wanita berambut panjang namum memiliki tampang yang jutek.
"Sstttttt... Elo jangan judes begitu sama orang baru!" tegur Lila.
" Biarin saja, ngapain coba dia mencari Tuan Muda Kenzo, pasti wanita itu ingin menggodanya! " balasnya sambil tangan di lipat di atas dada.
" Hush... Kamu itu jangan suka berpikiran yang tidak-tidak, Sa! " Sahut Lila kesal.
beruntungnya Kevin datang di saat waktu yang tepat dan dia memang di tugaskan untuk mencari keberadaan Kayra atas perintah dari Tuannya.
"Akhirnya aku bisa menemukanmu di sini, Ayo mari ikut denganku, kebetulan Tuan Kenzo sudah menunggumu di dalam ruangannya!" ujarnya sampai melempar senyum.
Dua wanita resepsionis tersebut seketika diam terpaku, keduanya sampai menelan ludah berkali-kali.
"Tuh kan apa yang gue bilang barusan Sa, ternyata Tuan Kenzo sudah menunggu wanita itu, matilah kau! bersiaplah jadi pengangguran!" Ucap Lila malah membuat tubuh Sasa menjadi gemetar karena takut.
Saat di dalam lift, Kayra merasa kembali gugup ia sampai menghela napas panjangnya.
Sedangkan Kevin, ia sesekali melirik ke arahnya dengan ekor matanya.
'Aih, apakah mungkin Tuan Kenzo mulai tertarik dengan wanita ini? Cantik sih, tapi apakah dia gak melihat statusnya yang hanya seorang pelayan, ck! Setelah patah hati kepalanya malah menjadi error! ' keluhnya dalam hati.
Setibanya di lantai sepuluh, Kevin membawa Kayra menuju ruangan Tuan Kenzo, suasana di lantai ini cukup sepi, dan tidak begitu banyak orang berlalu lalang seperti tadi di area Lobby.
Kayra bisa melihat sosok pria yang sudah tak asing lagi baginya sedang duduk termenung di atas kursi kebesarannya, bahkan Kenzo sampai tak menyadari kehadirannya. Sedangkan Kevin, ia memilih untuk pergi ke tempat lain, dimana ia sudah memiliki janji dengan seseorang.
Kayra melangkah pelan menuju arah Tuannya.
"S... selamat siang Tuan!" sapanya gugup, Kayra sampai tertunduk tak berani menatap.
Akhirnya Kenzo tersadar dari lamunannya, dan saat dirinya melihat Kayra, entah kenapa ada perasaan senang di hati, seketika wajahnya berubah menjadi ceria tak semurung seperti tadi.
"Apakah kau membawakan pesanan ku?" Kenzo sampai menatap dalam Kayra.
Sedangkan Kayra, tiba-tiba saja terlintas di dalam benaknya tentang Pak Johan dan juga Roby, setahunya kedua orang tersebut bekerja satu perusahaan dengan Tuan Kenzo, karena pada malam itu keduanya sempat mengatakan bahwa mereka bekerja di tempat yang sama, seketika Kayra mendadak menjadi takut, keringat dingin mulai menjalar di sekujur tubuhnya, jika sampai ia bertemu dengan mereka berdua, otomatis Kenzo akan tahu semuanya, dan kayra tak mau sampai hal itu terjadi, ia pun tergesa-gesa memberikan bekal makan siang untuk Tuannya, dan berencana untuk segera pergi dari tempat tersebut, namun sayangnya aksinya keburu di cegah oleh Kenzo
"Kau kenapa buru-buru pergi, temani dulu aku makan siang, setelah itu baru aku ijinkan kamu meninggalkan tempat ini!" ucapnya sembari menggenggam kuat pergelangan tangannya.
Akhirnya Kayra terpaksa mengikuti keinginan Tuannya, ia terus saja menengok ke arah kanan dan kiri, Kayra terlihat seperti orang ketakutan, Kenzo memperhatikan sekilas sikap Kayra yang aneh.
"Kau kenapa terlihat gelisah? Apakah kau tidak nyaman berada di sini bersamaku? "tanyanya seraya menyindir.
Otomatis Kayra menyangkalnya dan ia tidak mau mendapatkan masalah.
"T tidak Tuan, anda jangan pernah berpikiran kesitu, baiklah kalau begitu saya tuangkan makanan ini di atas piring, kebetulan tadi saya memasak Ayam jamur kesukaannya Tuan, tadi Bu Aida sempat mengatakan ini padaku, dan saya mencoba membuatnya, meskipun ini adalah yang pertama kalinya untukku, semoga Tuan suka! "Kayra tak berani menatap, ia selalu saja menundukkan kepalanya.
"Yasudah coba kau tuangkan makanan itu ke atas piring, aku ingin menikmatinya dengan nasi hangat!"Perintahnya yang terus saja memperhatikan Kayra.
Dan akhirnya makanan tersebut sudah tersaji di atas piring, anehnya Kenzo sama sekali tidak merasa mual, begitupun dengan Kayra, ketika tadi ia memasak Ayam jamur, ia samasekali tak merasa mual, justru Kayra sampai meneteskan air liurnya karena tergoda dan ingin mencobanya, beruntungnya tadi ia sempat mencicipinya, meskipun hanya sedikit.
Kenzo begitu lahap memakan makanan tersebut, Kayra yang melihatnya seraya ingin ikut melahapnya.
Kenzo menatap sekilas lalu meminta Kayra untuk membuka mulutnya.
"Ayo cepat buka mulutmu? Aku tak tega melihat kau hanya diam memperhatikanku makan!" Kenzo sudah menuangkan satu sendok nasi plus Ayam jamur di atasnya.
"T... Tidak usah Tuan, saya masih kenyang!" tolaknya secara halus, Kayra mencoba untuk menjauh dari jangkauan Tuannya yang saat ini duduk berhadapan dengannya.
"Aku bilang buka, ya buka mulutmu! Ini perintah, paham kamu! Apa mau kau aku pecat?" ancamnya sengaja menaikan intonasi suaranya.
Pada akhirnya Kayra terpaksa membuka mulutnya dan ia mau tidak mau memakan makanan tersebut dari sendok bekas Tuannya.
ketika makanan tersebut masuk ke dalam mulutnya, tiba-tiba saja Johan dan Roby muncul! Kayra dan Kenzo menoleh ke arah mereka berdua yang saat ini kedapatan sedang berdiri di depan pintu.
Sontak Kayra terkejut tak percaya, apa yang ia takuti selama ini akhirnya terjadi juga, sedangkan Kenzo, kedua tangannya sampai ia kepal karena kedua orang ini telah berani kabur setelah membuat keonaran dengannya.
"Uhuk..uhuk...!" Kayra tersedak, dan Kenzo buru-buru mengambilkan air minum miliknya dan ia berikan kepadanya.
"glek..glek..!" satu gelas air putih kini telah tandas diminum oleh Kayra, sedangkan Johan dan juga Roby terus saja mengamati Kayra, sampai kedua bola mata mereka membulat dengan sempurna.
Sedangkan Kenzo, ia bangkit dari duduknya dan segera menghampiri Johan dan juga Roby. Sedangkan Kayra, ia berusaha untuk melarikan diri, dan mencari celah agar bisa keluar dari ruangan Tuannya.
"Rupanya kalian masih memiliki nyali untuk menemui ku hah? Dasar bajingan tengik!" Kenzo menarik kerah kemeja Johan dan juga Roby, keduanya sampai gemetar karena takut, ditambah Kenzo menatap keduanya dengan sorot matanya yang nyalang.
"Seharusnya sedari awal aku habisi kalian berdua!" ucapnya kembali dan semakin mencengkram kuat leher keduanya.
kali ini kekuatan Kenzo menjadi dua kali lipat lebih kuat.
"Uhuk..uhuk..., tolong maafkan k..kami Kenzo, kami sangat menyesal!" ucap Johan seraya memohon
Sedangkan Roby sudah tak sanggup berkata-kata lagi, ia serasa ingin terkencing di celananya.
Sementara itu, Kayra buru-buru keluar dari Ruangan Tuannya.
"S saya permisi kembali ke Mansion Tuan!" ujarnya tak berani menoleh, dan Kayra seolah menyembunyikan wajahnya agar Johan dan Roby tidak mengenalinya.
Kenzo sendiri ingin mencegahnya namun urusannya dengan Johan dan Roby harus terselesaikan hari ini juga.
"K...kenzo, siapa wanita yang barusan lewat?" tanyanya sampai terbata.
"Apa urusanmu hah? Dasar pria mata keranjang, lihat yang bening sedikit langsung melotot!" sungutnya masih dengan posisi mencekik, namun Kenzo sedikit mengurangi tenaganya.
kemudian Johan kembali mengatakan sesuatu kepada Kenzo.
"T.. tapi wanita yang barusan bersamamu, dia begitu mirip dengan wanita yang pernah aku dan Roby booking untuk menemanimu pada malam itu di klub, nama wanita itu adalah Kayra Maheswari!" ucapnya dengan lantang.
Seketika Kenzo terdiam tak bergeming, tubuhnya seolah menjadi kaku, dan pada akhirnya Johan serta Roby bisa terlepas dari tangan Kenzo yang sedari tadi melekat di leher mereka.
"Apa kau bilang barusan Johan? Wanita barusan adalah wanita yang kau booking untuk menemaniku pada malam itu? Apakah kau tidak sedang mengada-ada?" kenzo menatap tak percaya ke arah Johan.
"Serius Kenzo, dialah orangnya, penglihatan ku masih normal kali, meskipun ia tak memakai make up yang tebal, tapi aku yakin itu adalah dia!" Johan begitu yakin dengan ucapannya.
'Benarkah Kayra adalah wanita yang telah aku nodai pada malam naas itu? Sulit di percaya!' ucapnya dalam hati.
Bersambung...
Kenzo & Kayra