NovelToon NovelToon
Secercah Kasih Dari Timor

Secercah Kasih Dari Timor

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Dulu Renes berkenalan sejak masih kecil bahkan saat Valia melaksanakan pendidikan, renes selalu ada. Tapi sayang saat akan bertunangan, Valia kabur memilih menjadi istri senior yang notabene adalah duda satu anak. Luka hati tersebut membuatnya sulit menerima hadirnya wanita lain di dalam hidupnya.


Namun di waktu berganti, siapa yang menyangka Tuhan mengirimkan gadis pecicilan, kekanakan, ceroboh dan keras kepala hingga kecerobohan gadis itu membuat Renes harus bertanggung jawab dan menikahi gadis tersebut, gadis yang juga adalah adik dari suami mantan kekasihnya.

Belum cukup dengan itu, sulitnya mengatakan cinta membuat sahabatnya Aria, masuk ke tengah hubungan mereka dan membuat Renes meradang. Apakah sebenarnya Renes mencintai gadis itu.

Saat bunga rasa mulai bermekaran, ujian cinta datang. Kehilangan kekasih hati membuat guncangan batin yang hebat pada diri Renes, hingga Tuhan kembali mengirim satu cinta yang sebenarnya ia pendam dalam diamnya sejak lama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Ikhlas demi bahagia bersama.

Setelah kejadian semalam, Fia berniat lebih menjaga jarak dengan Bang Renes meskipun sebenarnya selama ini memang tidak ada kontak apapun dengan Bang Renes.

Ia merasa bersalah karena sudah membuat Bang Hara marah dan bertindak kasar pada sahabatnya sendiri. Tapi di sisi lain, Fia juga tidak bisa memungkiri bahwa ia masih memiliki perasaan pada Bang Renes.

***

Siang itu, saat Fia sedang bertugas menjadi relawan desa, tiba-tiba Bang Renes datang menemuinya. Wajahnya masih terlihat pucat, tapi matanya memancarkan keteguhan.

"Fia, saya ingin bicara sesuatu sama kamu. Penting." kata Bang Renes dengan suara pelan.

Fia terdiam, jantungnya berdegup kencang tak beraturan. Ia tahu, saat ini adalah momen yang menentukan.

"Saya tau, kamu sudah bertunangan dengan Hara. Tapi saya tidak bisa membohongi perasaan saya sendiri. Saya mencintai kamu, Fia. Sudah sejak lama saya memendam perasaan ini." lanjut Bang Renes dengan nada yang semakin bergetar.

"Maaf, Om. Fia sedang sibuk. Om kembalilah beristirahat, pulihkan tenaga Om." Fia segera menghindar.

Secepatnya Bang Renes menyambar tangan Fia dan menggamit pinggangnya. "Haruskah kita menjadi orang asing seperti ini?? Kenapa saya selalu menjadi Om, kamu. Perasaan saya padamu layaknya perasaan pria dan wanita, tidak kah kamu merasakan hal yang sama??"

Fia berusaha berontak. Ia merasa begitu bersalah pada Bang Hara. Sebenarnya ia sudah mulai mencintai Bang Hara hanya saja sosok Bang Renes juga tidak pernah hilang dari lubuk hatinya yang terdalam.

"Nggak. Fia hanya cinta sama Bang Hara." Jawabnya mantap meskipun suaranya nampak bergetar dan sedih.

Dari kejauhan Bang Hara tau pasti apa yang terjadi tapi ia tidak ingin membuat suasana menjadi keruh. Sekuatnya ia menahan diri, yakin bahwa kejadian semalam cukup membuat syok terapi bagi Fia.

Bang Renes menatap Fia dengan tatapan tak percaya. "Kamu yakin? Yakin hanya mencintai Hara? Bagaimana dengan semua kenangan kita, Fia? Hubungan kita tak pernah memiliki status tapi apakah semua yang telah kita lewati tidak berarti apa-apa bagimu?"

Fia berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Bang Renes, namun pria itu semakin kuat memeluknya. "Itu masa lalu, Om. Om sudah punya anak dan istri, jangan keterlaluan. Sekarang Fia sudah bertunangan dengan Bang Hara. Fia harus menjaga perasaannya."

Bang Renes terhenyak, dengan kata lain Fia tidak tau bahwa sudah satu setengah tahun lamanya ia menduda.

"Bagaimana dengan perasaanmu sendiri, Fia? Apa kamu bahagia dengan Hara? Apa dia bisa memberikanmu kebahagiaan yang selama ini kamu cari?" desak Bang Renes dengan sengaja untuk mengoreksi keraguan dalam hatinya.

Fia terdiam. Pertanyaan Bang Renes membuatnya bimbang. Ia memang menyayangi Bang Hara, namun ia tidak bisa memungkiri bahwa ada bagian dari hatinya yang masih merindukan Bang Renes.

"Fiaa.. Fia mencintai Bang Hara." Jawab Fia sembari meronta.

Bang Renes melonggarkan dekapannya, Fia pun berjalan cepat dan menjauh.

Sebisa mungkin Fia menahan air mata. Ia menjauh dan berniat pergi dari lokasi relawan.

Fia mengundurkan diri dan menyudahi kegiatannya namun tanda tangan terakhir ada pada Bang Hara.

...

tok.. tok.. tok..

Fia membuka pintu perlahan, sudah ada Bang Hara di ruangan itu. Ia pun menemui Bang Hara di ruangannya.

"Bang, Fia mau mengundurkan diri menjadi relawan." Kata Fia.

"Kenapa?" Tanya Bang Hara sembari menyulut rokok.

"Nggak apa-apa. Fia ingin cari pekerjaan baru saja." Jawab Fia, ia tidak seberapa berani menatap wajah pria yang sudah meminangnya itu. Namun Fia cukup kaget melihat wajah dan tangan pria tersebut nampak lebam dan luka.

"Nikah saja, mau??" Tanya Bang Hara lagi.

Sejenak Fia terdiam, ia menarik nafas panjang untuk menguatkan batinnya. Dengan nada suara bergetar, Fia mengangguk.

"Fia mau."

"Abang hubungi David dan Papamu dulu." Kata Bang Hara dengan nafas berat seolah di paksakan.

...

Raut wajah Bang David nampak meremang merah meskipun tak ada kata terucap. Ia menyentuh pundak adiknya di saksikan oleh Papa Hananto yang sudah duduk lemas disana.

Melatar belakangi hubungan yang ada, beliau masih berat akan segalanya.

"Nggak apa-apa, Bang..!!" Kata Mama Risha yang sedang hamil enam bulan dalam usia yang terbilang tidak muda lagi.

"Maaf, seharusnya ini bahagiamu dengan anak-anak kita. Bukan........."

"Hhsstt.." Mama Risha membungkam bibir Papa Hananto. "Anak adalah rejeki dan berkah, lagipula Risha yang meminta semua ini. Hanifa sudah tenang disana, sekarang selesaikan tugas Abang sebagai seorang Ayah.

"Abang belum ikhlaskan semua. Jika tidak demi inginmu dulu, tidak akan pernah Abang menyentuhnya sampai ada David dan Fia. Mereka adalah sesal dan dosa yang Abang buat. Nyatanya saat Fia lahir, ada anak Abang juga di rahim mu." Ucap Papa Hananto penuh rasa marah.

"Baaaang..!!!!!" Mama Risha sampai menangis mendengarnya, tapi beliau tau seorang ayah tidak mungkin tidak menyayangi putra putrinya.

Bang David menarik nafas panjang mendengarnya. Agaknya sudah biasa dirinya mendengar kata menyakitkan itu dari Papanya. Ia pun mengecup kening adik perempuannya.

"Dunia runtuh pun, Abang sayang padamu. Jika tidak ada tempat di hati Papa.. Ingat masih ada Abang untukmu pulang."

Fia bersimpuh pada kedua paha Bang David, kakaknya itu mengusap punggungnya dengan lembut. "Jika bukan karena Abang, Fia tidak akan mungkin merasakan kasih sayang seorang ayah. Abang adalah pengganti ayah yang sesungguhnya. Setelah ini menikahlah, Bang. Jangan pikirkan Fia lagi..!!"

Bang David menarik senyumnya di hadapan adiknya. Ia kemudian membantu Fia untuk duduk di tempat tidur.

"Tunggu disini baik-baik..!! Abang selesaikan semua hari ini, Abang akan membawa dia untukmu, laki-laki yang kamu cintai..!!"

~

Bang Hara duduk di sisi kanan meja, ia menunduk menahan tangisnya sedangkan Bang David duduk tepat di belakang Bang Renes.

Disana Bang Renes menjabat tangan seorang pria yang terbilang sudah sepuh.

"Saya terima nikah dan kawinnya...............

:

Fia menangis terisak di dada Bang Hara hingga akhirnya Bang Renes menariknya dalam dekapannya.

"Apalah kau ini, dek. Asal nemplok bae. Kamu duduk saja. Gabung makan semangka." Omel Bang Renes gemas.

Air mata Fia masih berlinang, Fia sibuk menyendok buah semangka potong di atas piring dessert.

Bang Hara tersenyum kecut namun perlahan menghindar dari kerumunan.

Bang David pun kemudian duduk berdua bersama Bang Hara di balkon rumah dinas Papa El yang menjadi titik kumpul acara pada hari ini.

"Setelah ini saya akan menikahi Rena. Ada salah satu temannya belum ada pasangan. Itu lihat, dia duduk sambil makan semangka sama Fia. Dia teman Fia juga."

Bang Hara menghela nafas panjang tapi kemudian melirik pada sosok imut yang duduk bersama Fia. Senyumnya pun tersungging.

.

.

.

.

1
dyah EkaPratiwi
semangat pak mil
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah
Maysuri
pasti si utuh ngerjain bapaknya 🤣🤣🤣
cipa
🤣🤣🤣
bagus detun, kerjain ayahmu biar gak emosian terus, bang Renes mabok sekalian ngidam disusul bang David jg kebobolan 😂😂😂
cipa
wkwkwkwk
awas tumbuh benih² sayang eh cinta 😂😂😂
Ros Miati
seperti biasa bagus banget
Ros Miati
ya Allah akhirnya bisa baca karya mbaknara lagi semangat thooor 😘😘😘😘
Sri I
kerennnnnn euyyyyy... nggak pernah gagal cerita nya
dyah EkaPratiwi
sat set nie bang hara
cipa
ayo kak buat bang David cpt nikah jg biar ngrasain pengantin baru dan bawelnya istri ngidam 😄
dyah EkaPratiwi
hahaha sabar bang renes
Lendra malayu
iya pah,, readers jg pengen tau nih /Joyful//Joyful/
dyah EkaPratiwi
hahaha ayoo jelaskan papa ren
cipa
dasar temen kompor 🤣🤣🤣🤣
Maysuri
klw damai kan enak liatnya,lanjut thor.....
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah bahagia selalu
Jero Rina
jangan lama lama kak nara
Jero Rina: sudah candu kali baca semua cerita kak nara
total 1 replies
Ella
bahagia sll Bang Renes😘
Maysuri
y allah.....sekali celup langsung tekdung aj,top cer bener bang ren....🤣🤣
Septi Astuti
/Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!