Kayra Maheswari seorang wanita yatim piatu, hidup bersama adik satu-satunya yang di vonis sakit parah. Demi membiayai pengobatan adiknya, Kayra terpaksa melakukan cinta satu malam dengan seorang pria kaya.
Kenzo Alexander pada saat itu sedang dilema karena patah hati setelah diselingkuhi oleh kekasihnya, pada malam itu temannya sengaja membayar seorang wanita untuk menjadi teman tidurnya
Setelah kejadian itu, Kayra merasa hancur dan bersalah. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain ia tetap harus melanjutkan hidupnya. Suatu hari, Kayra ditawarkan pekerjaan sebagai pembantu rumah mewah dengan gaji yang fantastis. Siapa sangka bahwa pemilik rumah mewah itu adalah pria yang pernah melakukan cinta satu malam dengannya. Kayra gugup dan takut jika pria itu mengenali dirinya.
Akankah Kenzo mengetahui bahwa Kayra adalah wanita yang pernah ia kencani?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam yang indah
Setelah selesai membersihkan diri, Kenzo dan Kayra makan malam bersama, Kenzo begitu lahap memakan masakan istrinya.
"Kalau setip hari aku makan enak seperti ini, nanti berat badanku bisa semakin bertambah!" Kenzo sampai tertawa kecil di buatnya.
"Ya bagus dong, itu artinya Tuan tumbuh menjadi subur, tapi jangan terlalu gemuk!" Kini Kayra sudah tidak merasa canggung saat mengobrol dengan suaminya, bahkan keduanya sering sekali bercanda gurau.
Selesai makan malam, Kayra dan Kenzo memutuskan untuk duduk sejenak di teras belakang rumahnya sambil menikmati udara di malam hari.
"Kayra, mulai saat ini, janga kau panggil aku Tuan lagi ya, sekarang aku bukanlah Tuan mu tapi suamimu!" tegur nya sembari fokus menatapnya.
" Terus maunya aku panggil apa?" Kayra menatap lekat suaminya.
" Ya, apa kek, suamiku, sayangku atau honey juga boleh!" Kenzo malah tersenyum penuh arti.
Tiba-tiba Kayra mencubit tangannya cukup kencang.
"Dih maunya dipanggil kaya gitu!"
"lah kenapa? Sah-sah aja kali... Cubitan mu lumayan sakit juga ya!" Kenzo sampai meniup tangannya yang sempat memerah.
tiba-tiba Kayra merasa tidak enak karena bersikap kasar terhadap suaminya.
"duh maaf, pasti sakit ya?"
"Tuh kamu lihat saja sendiri, sampai memerah seperti ini loh!" Kenzo malah bersikap layaknya anak kecil terhadap Kayra, ia juga menunjukan bekas cubitan padanya.
"Eh, kok bisa sampai merah begini sih?" Kayra tiba-tiba mendadak menjadi panik karena telah melukai suaminya.
"Pokoknya tanggung jawab!" ucapnya merengek.
'Ish, Tuan ini sangat lebay!' batinnya kesal.
Kayra mencoba meniupnya dan mengusapnya perlahan.
Kenzo tersenyum ke arahnya, dan ia malah mengecup pucuk kepalanya, diperlakukan seperti itu, wajah Kayra tiba-tiba saja berubah menjadi merona.
"Ish, kenapa kau malah menciumku? Mencari kesempatan dalam kesempitan saja!" Kayra sampai tak berani menatap, ia menyembunyikan wajahnya dari suaminya.
"Malam sudah semakin larut, sebaiknya kita tidur, soalnya besok pagi aku harus kembali pergi bekerja!"
" Bagaimana dengan pekerjaan Tuan hari ini?" tanyanya masih tak berani menatap.
" Yah, lumayan menyenangkan! Meskipun aku masih begitu asing dengan tempat aku bekerja, tapi demi dirimu dan calon anak kita, aku akan terus berjuang dan tidak akan pernah menyerah!" jawabnya sembari menaikan dagu istrinya yang sedari tadi tak berani menatapnya.
Kini keduanya saling menatap dalam diam, rona wajah diantara keduanya sudah tak bisa mereka sembunyikan lagi, lambat laun keduanya saling mendekat, Kayra dan Kenzo kembali saling berpagutan dan seolah tak mau melepaskannya, napas keduanya saling memburu, Kayra sempat kehabisan oksigen akibat ciuman Kenzo yang begitu menuntut.
"kenapa bibirmu begitu manis?" tanyanya sembari menatap dalam Kayra, ia memperhatikan bibirnya yang semalam sempat terluka karena digigit olehnya.
"Apakah bibirmu masih sakit?" tanyanya sembari menyentuhnya.
Kayra menggeleng pelan." Sudah gak sakit!" jawabnya tersipu malu.
" Yasudah kalau begitu bisa lanjut kan?"
Kayra mengangguk malu, ia tak bisa menyembunyikan perasaannya.
Mendapatkan lampu hijau dari istrinya, Kenzo bergegas menggendong tubuhnya dan membawanya ke dalam kamar.
"Apa yang ingin Tuan lakukan?" tanyanya gugup.
" Memakanmu lah, apakah boleh?"
"Tapi aku takut janinnya kenapa-kenapa!"
" Kalau melakukannya secara perlahan tidak akan jadi masalah, aku sudah konsultasi masalah ini kepada Dokter pribadi ku, jadi aku tak mau ada penolakan lagi darimu, faham!" ujarnya sembari melangkah pelan menuju kamar tidur.
Dan akhirnya Kayra pasrah, malam ini Kenzo telah meminta haknya sebagai suami padanya, sebagai istri yang baik apa salahnya melayani suami yang sudah banyak berjuang untuknya.
.
.
Menjelang pagi, tubuh Kayra terasa remuk akibat semalaman Kenzo terus menggempurnya, meskipun ia melakukannya secara hati-hati, namum jika ia memintanya berkali-kali otomatis tubuhnya sangat lelah.
Kayra menatap lekat wajah suaminya yang tertidur pulas layaknya seorang bayi.
'kau itu sudah seperti kucing kelaparan yang tidak pernah di beri makan!' umpatnya dalam hati.
Kayra bergegas membersihkan diri dan menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya.
Sedangkan Kenzo, ia mulai terbangun dari tidur lelapnya, kemudian netranya beralih ke arah samping, ia tak menemukan keberadaan Kayra di sana.
"Kau kemana Kayra? Mengapa sepagi ini kau sudah tak ada di sisiku? Padahal aku masih ingin melanjutkan seperti semalam, aih....kenapa tubuh istriku begitu candu? Kau telah membuatku tergila-gila padamu, Kayra!" ucapnya bermonolog.
Mengingat pagi ini akan banyaknya pekerjaan yang harus segera diselesaikan, Kenzo bergegas membersihkan dirinya dan bersiap-siap pergi ke kantor, sementara itu, setelah Kayra selesai menyiapkan sarapan untuk suaminya, ia pergi ke kamar dan menyiapkan pakaian untuknya.
Setelah semuanya selesai, sepertinya Kenzo tidak sempat untuk sarapan dan Kayra memintanya untuk membawa sarapan yang sudah ia buat sebagai bekal, Kenzo pun mengiyakan usul dari istrinya.
"kamu jangan pergi kemana-mana, tetaplah stay dirumah menunggu kepulanganku, oh iya nanti kau ingin aku bawakan apa?" tanyanya sembari merapikan dasi miliknya, dan kemudian Kayra membantu merapihkannya.
"Aku gak mau apa-apa, cukup kamu pulang sampai rumah dengan selamat saja, itu sudah lebih dari cukup!" jawabnya sambil fokus merapihkan dasi
Mendengar Kayra berkata seperti itu, hatinya menjadi berbunga-bunga, lalu ia kembali memeluknya.
"I love you so much, Kayra!" ucapnya sembari berbisik di telinganya, kemudian Kenzo mengecup bibirnya sekilas.
"kamu ini suka mencuri-curi kesempatan!" protesnya.
" Tapi suka kan?" jawabnya gemas.
lagi-lagi Kayra dibuat salah tingkah dan wajahnya kembali merona.
'Aih... kenapa Tuan Kenzo pandai sekali membuat aku menjadi aneh seperti ini, Tapi kenapa aku begitu menyukainya?' batinnya tak percaya.
.
.
Setibanya di Lobby kantor, Kenzo terkejut karena bertemu dengan seseorang yang sudah tak asing lagi baginya.
"Nathan! Mengapa kau bisa ada di sini?"
" Kak, ayo kembali ke perusahaan Alexander! Perusahaan membutuhkan kakak disana!" ajaknya sembari meraih tangannya.
" Tidak bisa Nathan, kakak sudah bukan bagian dari keluarga Alexander apalagi soal perusahaan, Daddy sudah melarang kakak menginjakkan kaki di sana, jadi jangan pernah mengajak kakak untuk kembali ke perusahaan!" tolaknya secara halus.
Namun Nathan tidak mau menyerah begitu saja, ia tetap menginginkan Kenzo menjadi Presdir di perusahaan Daddy-nya, apalagi saat ini posisi perusahaan mulai goyah kembali.
"Ayolah kak, demi aku dan juga Diana! Apakah kakak mau sampai perusahaan Alexander jatuh terpuruk? Kemarin aku sempat mengobrol banyak dengan Kevin, katanya sudah tiga bulan terakhir ini perusahaan mengalami masalah yang cukup serius, tapi kakak terus berusaha agar perusahaan Alexander tetap bisa bertahan, dan saat perusahaan mulai bangkit kembali, kakak malah pergi meninggalkannya begitu saja!" Nathan sengaja memasang wajahnya yang memelas.
Lalu Kenzo mencengkram kuat kedua bahu adiknya.
"Kakak sudah tak bisa lagi kembali ke perusahaan, untuk saat ini Daddy telah mempercayakan perusahaan padamu, kakak yakin kalau kamu mampu dan bisa mengelola perusahaan." ucapnya untuk meyakinkan.
Tapi sepertinya Nathan tidak percaya diri, ia tetap membutuhkan sosok kakaknya.
"kak, aku tidak punya pengalaman apapun di bidang ini, lagian bulan depan aku baru di wisuda, masa harus mendapatkan beban berat seperti ini, rasanya aku tidak sanggup! " keluhnya sampai menghela napa panjangnya.
Kenzo yang mendengar adiknya mengeluh, ia malah tersenyum tipis.
"Nathan, kau tidak perlu khawatir, kakak akan membantu mu secara diam-diam, aku juga tidak akan mungkin lepas tangan begitu saja, karena perusahaan Alexander adalah perusahaan keluarga kita yang telah di rintis dari nol, dan kakak tidak akan membuat perusahaan Alexander gulung tikar, kakak akan tetap memantaunya dari jauh, jadi kau tidak usah khawatir lagi! "
Mendengar kakaknya berkata seperti itu, Nathan menjadi sangat lega, ia sampai mengusap dadanya.
"Yasudah Nathan, sebaiknya kau segera kembali ke Perusahaan, nanti kau bisa menghubungi ku kapan saja, asal jangan sampai Daddy tahu!"
" Baik kak, aku akan mengikuti semua saran darimu! " Nathan terlihat begitu percaya diri setelah Kenzo berkata seperti itu.
'Maafkan aku Dad, aku tidak akan mungkin untuk tidak peduli dengan perusahaan Alexander, walau bagaimanapun perusahaan Alexander telah menghidupi keluarga kita.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸
