NovelToon NovelToon
Cintai Aku Kumohon

Cintai Aku Kumohon

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Pengantin Pengganti / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: ewie_srt

reeva dipaksa menikahi seorang pria dewasa penerus grup naratama, kehidupan reeva berubah 180°, entah kehidupan bagaimana yang akan reeva jalani.
dukung karya saya yah 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ewie_srt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tiga puluh lima

Birru mengemudikan mobilnya sedikit lebih laju dari biasanya, tangisan reeva di sisinya membuat hatinya iba. Dengan sebelah tangannya mengelus lembut kepala reeva yang masih tersedu.

"doa saja, semoga ayah nggak kenapa-kenapa."

Reeva menoleh, pipinya sudah basah oleh air mata.

"ibu..seumur hidupku, aku belum pernah mendengar ibu menangis, aku takut birru, aku takut ayah kenapa-kenapa"

Elusan lembut birru di kepala reeva sedikit menenangkannya, gadis itu masih terisak. Pikirannya di penuhi hal-hal buruk yang mungkin terjadi pada ayahnya.

Reeva setengah berlari di koridor rumah sakit, menuju ruang rawat ayahnya, birru menarik tangan reeva yang terlihat kebingungan. Gadis itu reflek menoleh, birru menahannya dengan senyum.

"ayah nggak kenapa-kenapa reeva, tenanglah sedikit, ayo tarik nafas dulu, tenangkan dirimu"

Reeva menurut, ia mematuhi perintah birru.

"ayah sudah di ruang rawat, bukan di UGD, jadi ayah sudah baik-baik saja, insya Allah" reeva menganggukkan kepalanya, ia sudah sedikit lebih tenang.

Birru mengenggam jemari reeva hangat, meremas jemari gadis itu memberi kekuatan. Mereka bersamaan melangkah menuju ruang rawat ayah reeva.

Perlahan birru mendorong pintu kamar ruang, tempat pak danu dirawat, tadi birru menelepon pihak rumah sakit untuk menempatkan ayah mertuanya itu ke ruang vip. Buk nila, ibu reeva menoleh ke arah birru dan reeva yang masuk bersamaan. Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu tersenyum sedih menatap kedatangan putri dan menantunya, ia bangkit dan berjalan menuju reeva yang sudah menangis sedih, wanita itu memeluk reeva hangat.

"apa yang terjadi dengan ayah, bu?" tanya birru seraya mendatangi ayah mertuanya yang terlihat masih di bawah kondisi anastesi, pria tua itu masih tidur. Kaki dan tangan kanannya di gips.

Reeva melepaskan pelukan ibunya dan mendatangi ayahnya, suara isakannya terdengar pilu.

"ayah di serempet mobil, ketika pergi kerja tadi. Terima kasih birru, penanganan ayah tadi cukup cepat, begitu kamu menelepon pihak rumah sakit" wajah bu nila terlihat penuh terima kasih, rasa tidak sukanya kepada suami reeva itu perlahan menghilang, ternyata birru tak sebrengsek yang ia bayangkan.

"bagaimana mobil yang menyerempet ayah, apakah sudah di laporkan ke polisi?" birru menatap ibu mertuanya yang menggeleng pelan,

"belum"

birru langsung meraih ponselnya, terlihat pria itu melakukan panggilan, yang bu nila dan reeva tak pahami, hanya terdengar pria itu meminta seseorang di seberang sana, untuk menyelidiki kecelakaan mertuanya sampai tuntas.

Wajah reeva dan bu nila terlihat penuh terima kasih, apalagi ibunya reeva itu, ada rasa bangga di matanya menatap menantunya itu.

"saya sudah minta seseorang untuk menyelidiki hal ini sampai tuntas bu, enak saja berani-beraninya lari setelah menyerempet orangtua" wajah birru terlihat kelam karena marah,

"ibu nggak usah khawatir, semoga secepatnya kita akan mendapatkan hasil"

Bu nila mengangguk puas, tatapan terima kasih terlihat dari matanya.

"terima kasih birru"

"jangan begitu bu, itu sudah kewajiban saya. ayah dan ibu kan orangtua saya juga"

Reeva tersenyum bahagia, ucapan birru barusan sungguh membuat hatinya menghangat.

"ibu sudah makan?" pertanyaan birru menyadarkan reeva yang sempat termenung, bu nila menggeleng lesu.

"ibu tidak berselera"

"jangan begitu bu, ibu harus makan, sekarang ibu makan dulu dengan reeva, biar saya yang jaga ayah" saran birru, namun wanita paruh baya itu masih menggeleng.

"apakah kalian sudah makan?" bu nila balik bertanya, reeva dan birru menggeleng bersamaan,

"kalian makan duluan, ibu nanti saja"

Reeva dan birru tak bergerak, mereka hanya duduk menatap bu nila yang terlihat sedih.

"nia sudah ibu kabari?" tanya reeva memecah keheningan, ibunya mengangguk lesu.

"sudah, tapi nia sedang ikut pulang ke padang dengan mertuanya, ada acara keluarga mereka di sana ree..."

Reeva menghela nafasnya berat,

"biar ree, gantiin ibu jaga ayah, ibu istirahat saja dulu" bu nila hanya diam, menatap putri bungsunya itu dengan tatapan penuh rasa bersalah. Mengapa ia bisa memiliki rasa berbeda terhadap kedua putrinya ini, bu nila malu, padahal kedua putrinya ini lahir dari rahimnya sendiri.

"ibu nggak perlu repot-repot lagi mengurus semua tentang ayah, saya sudah siapkan perawat khusus untuk ayah, jadi ibu cukup mengawasi saja" ujar birru menyadarkan bu nila dari lamunannya.

Tatapannya beralih menatap birru, menantu yang sempat sangat ia tak suka. Bu nila tidak menyangka ternyata birru adalah pria kaya yang baik, ia sempat berpikir bahwa birru semenyebalkan orang-orang kaya kebanyakan. Ternyata dugaannya salah, birru sangat baik. Berulangkali birru menawarkan kepada suaminya untuk berhenti bekerja dan membuka usaha, tapi mereka masih segan menerimanya.

"birru, uang yang kamu kirimkan itu, kami masih bingung untuk usaha apa, tapi dengan kejadian ini mau tak mau, kami akan pikirkan lagi"

Reeva mengernyitkan keningnya heran, uang, uang apa. Matanya menatap penuh tanya ke arah birru yang melengos jengah dari tatapannya.

"nggak usah terlalu di pikirkan bu, fokus saja dulu untuk kesembuhan ayah" sahut birru tenang, matanya masih melirik sekilas ke arah reeva yang masih terlihat penasaran.

"nanti kalau ibu dan ayah ketemu kendala, saya akan bantu bu"

Bu nila menggeleng sungkan,

"kamu sudah banyak membantu birru, ibu jadi nggak enak hati.."

"ibu seperti ke orang lain aja, akukan suami reeva, menantu keluarga ibu juga" senyum birru terlihat menenangkan, menatap wajah mertuanya yang terlihat sungkan.

"saya pesan makan dulu yah bu" birru pamit keluar, ingin menelepon, memesan makan siang untuk mereka.

"bu..." panggil reeva hati-hati, bu nila menoleh ke arah putrinya yang terlihat ingin bertanya.

"heumm"

"uang apa yang birru maksud tadi?" tak tahan akhirnya reeva bertanya.

"hhhhhhhh" desah nafas bu nila terdengar berat, matanya menatap sendu putrinya yang masih terlihat penasaran.

"birru meminta ayahmu untuk membuka usaha kecil-kecilan, agar ayah tak perlu lagi bekerja, tapi ayahmu segan, mungkin karena birru dulu adalah bosnya"

Hati reeva menghangat, sungguh rasa di hatinya kembali membuncah indah. Pria itu sama sekali tak pernah membicarakan hal ini padanya, namun melihat kedekatan birru dengan ibunya, hati reeva bahagia, ternyata pria itu menganggap kedua orangtua reeva, juga orangtuanya sendiri.

"maafkan ibu selama ini ree..."

Reeva terhenyak menatap tak percaya,tiba-tiba ibunya meminta maaf padanya, hal yang tak pernah ibunya lakukan.

"maaf jika selama ini kamu merasa ibu tidak adil padamu dan nia, maafkan ibu ree" mata tua itu terlihat berkaca-kaca.

Hati reeva terenyuh, namun bahagia dengan lembut reeva memeluk ibunya yang sudah terisak dalam pelukannya.

Bersambung..

1
Afisha
kerenn, semangat terus ya thor
ewie_srt: terima kasih🙏🙏
total 1 replies
Titin Taslim
suka novel bgus,dari awal baca suka karna setiap babnya bgus,ayo ceritanya seru
ewie_srt: .terima kasih atas penilaiannya 🙏🙏
total 1 replies
Titin Taslim
bagus lanjut dong kk author
ewie_srt: siap, doakan saya bisa kasih yang terbaik 🙏
total 1 replies
rhn fidiah
Mengharukan 😢
ewie_srt: terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
Kei Kurono
Mantap banget thor, plotnya bikin gak bisa berhenti baca!
ewie_srt: terima kasih, udah mau singgah 🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!