NovelToon NovelToon
Queen Mafia'S Son, Wants Me

Queen Mafia'S Son, Wants Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Single Mom / Janda / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:56.4k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Jika biasanya seorang wanita yang terlibat oleh seorang anak dan juga ayahnya, maka kali ini berbeda.

Smith Rian Andromeda, dia harus terlibat dengan seorang anak laki-laki yang bernama Lev Zoran Rostova dan juga ibunya, Irina Rostova.

"Aku mau Ayah Smith yang jadi ayahku. Kalau tidak, maka aku tidak akan tingal sama Ibu lagi. Aku bakalan pergi dari rumah sampai Ibu tidak bisa menemukanku!"

Lev yang berusia 9 tahun tahun itu agaknya sedang masa-masa memberontak. Dia kesal dan marah karena ibunya tidak pernah menjawab saat dirinya bertanya tentang ayah kandungnya.

Bagaimana Smith menghadapi situasi ini?

Akankah Irina menerima permintaan Lev, atau dia hanya menganggap bahwa itu hanya sebuah gertakan?

Lalu, bagaimana sikap Lev saat ayah kandungnya muncul?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak Mafia 17

Pukul 19.00 Waktu Indonesia Tengah. Smith tengah mematut dirinya di depan cermin. Dia mengenakan celana panjang bahan berwana hitam ditambah kemeja lengan pendek dengan warna navy.

Awalnya Smith ingin mengenakan pakaian yang lebih santai. Namun dia menggantinya karena merasa seperti kurang sopan. Alhasil celana bahan dan kemeja menjadi pilihannya.

"Okee, sempurna,"gumamnya sambil menyemprotkan parfum ke tubuhnya.

Sebenarnya, bagi Smith ini kali pertama dia menghadiri acara makan malam tanpa tujuan pekerjaan. Tidak termasuk keluarga pemilik LT pastinya. Pasalnya mereka sudah seperti keluarga.

Tring

Sebelum masuk ke mobil, sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya. Namun Smith hanya meliriknya saja tanpa punya niat untuk membalasnya. Jangankan membalas, membuka pun enggan karena dia tahu dari siapa pesan itu berasal.

"Tidak kapok-kapok kurasa wanita itu. Haah, siapa pula yang peduli," ucap Smith tak acuh.

Ia sungguh mengabaikan pesan tersebut. Pesan dari Cantika sama sekali tidak penting baginya. Terlebih saat ini dia akan menghadiri makan malam yang entah mengapa sangat ditunggunya.

Tak

Brummmm

Smith mengemudikan mobilnya menuju vila tempat dimana dia diundang makan malam. Smith sama sekali tidak memiliki pemikiran yang macam-macam. Bahkan keberadaan Irina sendiri pun baginya tidak ada yang perlu diperhatikan secara khusus.

Klaaang

"Selamat datang, Tuan." Penjaga pintu gerbang itu menyapa Smith dengan sangat sopan. Ini sungguh sangat berbeda dari pada waktu itu.

"Ya selamat malam,"sahut Smith.

Mobil Smith terus masuk dan berhenti tepat di halaman Vila. Dia turun dari sana dan mendapat sambutan yang sangat hangat.

Lev, siapa lagi kalau bukan anak itu. Lev bahkan berlari dan memeluk Smith.

"Halo Ayah, aku senang sekali Ayah bisa datang kemari untuk makan malam bersama ku,"ucap Lev dengan riang.

"Aku juga suka bertemu dengan mu, Boy. Apa kamu sehat?" sahut Smith. Ucapannya itu bukanlah sebuah kebohongan. Dia benar-benar senang bisa bertemu dengan bocah itu lagi.

"Eung, aku baik dan sehat. Ayo Ayah, kita masuk. Ibu sudah menunggu,"ucap Lev begitu bersemangat.

"Sebelah sini Tuan Smith,"ucap Anya. Ternyata Anya sedari tadi ada di sana. Smith tidak terlalu memerhatikan wanita itu karena fokusnya hanya kepada Lev.

"Oh kau Anya, bagaimana kabarmu?"

"Sangat baik, Tuan. Terimakasih."

Mereka bertiga berjalan menuju ke ruang makan. Sesampainya di sana, Smith sungguh sangat takjub. Dia bisa melihat makanan yang memenuhi meja makan itu.

Meja makan dengan ukiran lebar 150cm dan panjang 300cm itu benar-benar terisi penuh dengan makanan. Dan sebagain besarnya merupakan makanan khas Indonesia.

Agaknya Irina benar-benar melakukan effort untuk acara makan malam ini.

"Selamat datang,Tuan Smith. Terimakasih sudah memenuhi undangan makan malam yang sederhana ini. Maaf jika makanan yang tersaji tidak sesuai dengan selera Anda,"ucap Irina. Dia sengaja menyewa koki asli Indonesia untuk membuat hidangan khas negara asal Smith. Dan ia berharap apa yang disajikan dapat memuaskan sang tamu.

"Waah ini sungguh luar biasa,Nyonya. Sudah lebih dari cukup. Saya bahkan tak pernah melihat sajian sebanyak ini untuk disantap bertiga saja,"ujar Smith jujur. Bagi mereka bertiga yang akan makan, semuanya nampak sangat banyak.

"Syukurlah kalau Anda suka, silakan dinikmati, Tuan Smith,"ucap Irina mulai mempersilakan Smith untuk makan.

Mereka makan dengan tenang, sesekali Lev dan Smith saling bicara. Irina takjub melihat kedekatan putranya dan pria itu. Baru kali ini dia melihat Lev nyaman bersama orang lain selain orang-orang di dekat mereka tentunya.

Irina sudah mendapat cerita tentang bagaimana Smith memperlakukan Lev, tapi melihatnya sendiri sungguh sangat jauh lebih menakjubkan.

"Apa anda sudah berkeluarga, Tuan?"tanya Irina tiba-tiba.

"Eh? Belum, aku masih single kok. Kenapa memangnya?" jawab Smith jujur.

"Maaf jika pertanyaan saya terkesan tidak sopan. Hanya saja, Anda sangat natural dalam berinteraksi dengan anak-anak. Seperti sudah sangat terbiasa," sahut Irina. Dia merasa aneh pada dirinya sendiri yang bertanya hal pribadi terhadap orang lain. Padahal selama ini dia tidaklah demikian.

"Aah itu. Itu karena saya punya keponakan. Dua laki-laki dua perempuan. Neha, Nayaka, Alan, dan Alna. Mereka mungkin seumuran dengan Lev juga. Lebih muda atau lebih tua ya, ya seperti itu lah," papar Smith.

"Apa keponakan yang Anda maksud adalah cucu-cucu dari pemilik LT?"

"Benar, Nyonya. Mereka adalah cucu-cucu dari Nyonya Silvya dan Dokter Dika. Ya kami lumayan dekat. Pun dengan cucu-cucu beliau berdua juga cukup dekat dengan saya."

Irina menganggukkan kepalanya. Dia tidak menyangka bahwa hubungan Smith dengan keluarga pemilik LT itu sangat dekat melebihi atasan dan bawahan.

Meskipun dirinya tidak tahu dengan secara dalam terkait Silvya Bellona Linford sebagai mantan mafia, namun kiprah wanita itu sebagai wanita karir cukup menyita perhatian.

"Oh iya Tuan, ada sesuatu yang ingin saya minta dari Anda. Saya ingin meminta sedikit bantuan,"ucap Irina. Kini mereka tengah menikmati makanan penutup sehingga bisa berbincang dengan lebih santai.

"Jika saya bisa, saya akan membantu Anda. Ah iya, jika tidak keberatan, bisakah kita bicara santai saja?" sahut Smith. Dia berkata demikian agar terasa lebih nyaman dan tidak terkesan kaku.

"Baiklah jika itu membuat mu lebih nyaman, Tuan. Begini, Lev ingin tinggal di sini. Tapi aku tidak bisa karena banyak hal yang harus ku urus. Melihat mu dekat dengannya membuatku merasa lebih nyaman meninggalkannya di sini. Aku tidak memintamu untuk menjaga Lev. Aku hanya meminta bantuanmu untuk sesekali melihatnya, apakan bisa, Smith?" pinta Irina

Smith sedikit terhenyak, namun Lev nampak sangat riang.

"Apa benar ibu memberiku izin untuk tetap di Bali? Benar begitu,Bu?"Lev sungguh sangat antusias.

"Jika Tuan Smith mau menolong Ibu untuk sesekali memeriksa mu,"sahut Irina cepat.

Eh?

Smith semakin merasa terdesak saja sekarang. Melihat binar mata Lev dan juga ekspresi memohon itu, sangat membuat Smith tidak bisa menolak.

"Apa aku hanya perlu sesekali memeriksa Lev?" tanya Smith. Dia memastikan sekiranya apa yang ia harus lakukan.

"Iya, aku tidak akan meninggalkan Lev secara sembarangan juga. Aku akan menempatkan beberapa orang termasuk Anya," ucap Irina.

"Baiklah jika demikian, aku akan membantu mu, Irina," jawab Smith pada akhirnya. Dia tidak merasa keberatan.

Obrolan mereka nampak berjalan dengan lancar dan mengalir begitu saja.

Dan hal itu cukup membuat beberapa orang do vila itu merasa heran.

Anya, Mela dan Dale, ya mereka bertiga saling pandang melihat Irina yang bebas berbincang dengan seorang pria asing. Bagi mereka ini adalah sesuatu yang luar biasa.

"Apa mungkin Irina sudah sembuh," ucap Dale tiba-tiba.

"Apa itu mungkin? Luka Nyonya sangat dalam. Tapi jika itu benar, maka aku pun sangat senang," Sahut Anya.

"Begitu pun dengan aku," timpal Mela.

TBC

1
mery harwati
Apakah kalung yang dipake Richi hanya sekedar rekaman tanpa ada kamera tersembunyi dibalik kalung itu?
Klo cuma rekaman, Richi masih aman nyawaya, tapi klo disertai kamera tersembunyi dalam kalung yang Richi pake, nyawa Richi jadi taruhan 🤔
Rita
👍👍👍👍👍kibul malah dikibulin
Srie Handayantie
benerr orang licik tuh hrus di lawan dgn cerdik . jgn mau kalah lahh rugii nantii 😅
Dew666
😍😍
Moh Rifti
up
Soraya
yg banyak thor updatenya
Heni Mulyani
lanjut
Miss Typo
Lev dan Richi emang anak² yg pinter cerdas bisa diajak kerjasama, jadi penasaran ban selanjutnya 😁
PengGeng EN SifHa
Benar² sebuah permainan ULAR TANGGA yg akan sulit ditebak.

Dimana richi akan menemukan arti keluarga di tengah² LEV & yg lainnya.

Semangat richi...kamu bener2 menemukan JATI DIRI kamu sendiri..Semangat✊️✊️
PengGeng EN SifHa: inilah kecerdasan anak didunia novel mak...sangat² best👏👏
total 2 replies
GiZaNyA
hohoho Robert Sanders.. siap2 kamu masuk jebakannya Irina..
Nanin Rahayu
anak pintar BS bersandiwara,good job Richi
Rita
wah Lev kmu dewasa sblm waktu nya
Miss Typo
akhirnya Lev tau juga siapa ayah kandung nya itu, mungkin lebih baik bilang juga ke Smith hehe
Azahra Rahma
bagus lev bantu ibumu mengancurkan Robert Sanders/Rodion ,,,buat dia menangis darah
puspa endah
double up thor please💪💪💪🙏🙏🙏🙏🙏
Ema
lanjut ka
Nurjannah Rajja
Akhirnya Lev tau asal usulnya...
GiZaNyA
akhirnya dah tau juga si Lev tentang Ayah kandungnya... gimana Lev... masih mendingan Ayah Smith kan... biarpun bukan Ayah kandung tapi kasihnya tulus ke kamu..
Soraya
semangat thor lanjut
Vie
😢😢😢😢
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!