Artefak User

Aroma tubuh gadis ini sangat lembut serasa memberikan kedamaian. Awalnya Pemuda ini ingin tidak memperdulikan. Tapi aroma itu memabukan. Sepertinya ini bukan pertama kali Joe mencium nya. Tapi entah dimana. Aroma ini begitu dekat.

Melihat gadis tak berdaya memeluk dirinya, meskipun hanya memegang bajunya, Joe merasa ada orang yang menyerahkan dirinya dibawah sayapnya. membuat dirinya tidak tega membiarkan gadis ini di usik oleh tangan-tangan kotor. Seolah seperti bunga yang indah akan di petik oleh tangan kotor sehingga akan hilang keindahannya.

“Kalian enyahlah dari pandanganku. “ Pemuda penyakitan ini membentak. Sebelumnya gadis cantik itu yang di usir, sekarang para perampok itu. Pemuda ini tidak ingin mengganggu orang lain tapi juga tidak ingin di ganggu. “Jangan ganggu aku. “

“Kaulah yang menyingkir. “ penjahat yang lain membentak.

“Aku tidak perduli kalian mau merampok atau apapun. Tapi jangan halangi jalanku. “ Meskipun ucapan ini seperti tidak perduli terhadap gadis cantik itu, itu merupakan alasan untuk membantu gadis itu secara tidak langsung. Seolah menyingkirkan para bajingan itu agar dirinya bisa bebas berjalan.

“Kau pikir dirimu siapa? Kalau kau seorang User boleh saja berkata seperti itu. “ Seorang penjahat meremehkannya. “Ayo serang. “

Sebelum di serang, dengan cepat pemuda itu menyingkirkan gadis beraroma wangi lalu memukul salah satu penjahat tepat di kepalanya. Penjahat yang lain mencoba membantu. Tapi sebuah tendangan bersarang di perut bajingan itu.

Gadis itu hanya diam menutup matanya. Pegangan di baju pemuda itu sudah terlepas. Air matanya belum berhenti. Perkelahian itu terdengar sangat dekat tapi tidak ada pukulan atau tendangan yang mengenai gadis itu. Jadi dia mencoba membuka mata.

Akhirnya terjadi pertarungan tiga lawan satu. Pemuda itu sudah pengalaman berkelahi di jalanan. Hidup sebatang kara membuat dirinya bergaul dengan orang jalanan. Sementara gadis itu hanya berdiri ketakutan.

Pemuda itu tidak takut sama sekali sekalipun menghadapi tiga lawan sekaligus. Gerakanya seperti seorang petinju pro.

“Kalian memilih lawan yang salah karena aku pernah masuk di club tinju. “ Pemuda itu bergairah kembali. Semua penyakitnya di lupakan. Buku-buku tangannya berdarah setelah memukul beberapa wajah.

Dalam lima menit Satu per satu tumbang. Yang satu kepalanya di benturkan di tembok dan yang lainnya dibanting. Sisa yang seorang mulai kuatir.

Penjahat yang baru di banting kini bangkit lagi. Tangannya telah mengambil pisau dari pinggangnya. Dari arah belakang penjahat itu menusuk pemuda itu.

Pemuda malang ini tidak memperhatikan hingga benda dingin masuk ke dalam perutnya. Gadis muda itu hanya bisa berteriak histeris. Gadis itu merasa apa yang terjadi kepada pemuda itu adalah ulahnya.

“Bangsaat... Kubunuh kalian. “ Roji berlari keluar dari persembunyian nya . “Jooeee.”

Sejak tadi Roji sembunyi karena tidak enak ada Joe yang secara tidak langsung ikut terlibat. Joe biasanya tidak suka ikut campur, jadi Roji sembunyi sampai Joe menyingkir. Ternyata tidak demikian . Joe jadi ikut campur. Urusannya jadi kacau.

Roji awalnya kerja sama dengan Pak Ram sopir gadis itu untuk merampok gadis kaya ini. Roji memanggil preman untuk mempermudah. Tapi menjadi runyam karena ada Joe lewat.

Melihat ini ke tiga penjahat langsung kabur. Awalnya Roji sudah memberi pesan kepada ke tiga preman itu hanya menggertak tanpa melakukan kekerasan. Tapi setelah di hajar habis-habisan, harga dirinya jadi tercoreng. Tiga orang preman pasar di kalahkan oleh seorang pemuda. Ini sangat memalukan. Jadi terpaksa harus bertindak dengan senjata tajam untuk memperbaiki harga dirinya.

Pemuda itu hanya memegang punggungnya yang penuh darah. “Roji. Apa yang kau lakukan? “ Dia yakin pasti Roji yang membuat ulah.

“Joe, maafkan aku. “ Roji cepat memeluk Pemuda itu sebelum terjatuh ke tanah. “Jangan mati Joe, aku akan membawamu ke dokter. “

Roji mengangkat tubuh Joe kemudian berlari tanpa memperdulikan gadis muda itu menangis.

Kesadaran Pemuda itupun mulai lenyap. Pandangannya menjadi gelap. Kemudian pemuda itu jatuh pingsan.

Setelah matanya terbuka dia berada di  dokter yang telah merawat sebelumnya. Disana ada Roji dan Gadis muda itu.

“Bagaimana Dokter akan keadaannya. “ Gadis itu cemas.

“Sudah aman. Tidak terkena alat fitalnya. Hanya perlu beristirahat karena banyak darah yang terbuang. “ Balas Dokter itu. “Hei, Jonah, kau sudah sadar? “

“Santai saja Dok. Fisikku masih kuat. “  Pemuda yang di panggil Jonah itu tersenyum seperti tidak mengalami apapun.

“Maafkan Aku . Karena Aku maka kau jadi begini. “ Gadis itu masih cemas.

“Jangan di pikirkan. Bukan kesalahanmu. Biang keladinya ini teman saya. “ Jonah menunjuk Roji.

“Ngg... Anu... Aku... “ Roji tidak dapat berkata apapun.

“Jawab Aku Roji. “  Jonah menatap Roji. “Apakah ini ada hubungannya dengan sopir Nona ini.? “

“Anu.. Sebenarnya... “ Roji serba salah.

“JAWAB! “ Jonah berteriak.. “Aghh.. “  Perutnya terasa sakit.

“Iya... Iya benar. “ Roji gemetar. “Sopir itu bersengkokol dengan kami. Mobil Nona ini sebenarnya tidak rusak. “

“Apa? “  Gadis itu memegang dadanya. “Sopir itu baru di angkat dua bulan yang lalu. Bagaimana  bisa kau tahu kalau sopir itu bersengkongkol dengannya? “

“Aku hanya menduga saja. Tidak mungkin mobil semewah itu bisa mogok.” Jonah kembali menyandarkan kepalanya di bantal. “Lalu temanku ini ada di tempat itu pasti hendak melakukan sesuatu yang bodoh. Gerombolan itu pasti preman yang main judi bersamamu. Mereka sengaja nongkrong disitu menunggu mangsa. “

“He he... Iya. “ Roji menunduk.

“Kalau boleh tahu siapakah namamu? Temanmu memanggil Joe tapi Dokter memanggilmu Jonah. Supaya aku dapat memanggil namamu. “ Gadis  sudah tidak merasa canggung lagi. Gaya orang berpengaruhnya mulai tampak. “Nama Saya Chaterine. Kau dapat memanggil ku Kate. “

“Namaku Jonathan Kesek. Kau bisa memanggilku apa saja, Joe, Jonah atau JK. “

“Baik Jonah. Untuk berterima kasih padamu, Apa yang bisa kuberikan padamu? Apa yang kau butuhkan? “

“Tidak perlu. Sudah kukatakan ini adalah perbuatan temanku jadi sewajarnya Aku menyelesaikannya sebagai permohonan maaf.  Lagi pula orang secantik nona tidak pantas berada di tempat kotor seperti ini. Sebaiknya nona pulang saja. Tidak usah kuatir kan kita disini. “

“Tidak Jonah. Kau membantu ku untuk mengetahui belangnya sopir ku. Maka Aku harus berterimakasih. Berterima kasih  bukan dengan sekadar kata-kata. Tanpa mu maka tidak tahu apa yang terjadi denganku. Jadi katakan apa yang bisa kubantu? Uang? Pekerjaan? “ Gadis yang di panggil Kate memaksa.

Kalimat gadis itu sebenarnya dapat membuat tersinggung tapi tidak ada alasan untuk menjadi tersinggung oleh kebiasaan orang kaya. “Apakah semua orang kaya menyelesaikan hanya dengan uang? “ Joe menyadari sesuatu ada yang salah. “Ahh. Maksudku bukan menyinggung mu hanya saja kalimat itu terlalu enteng di ucapkan.”

Sekarang giliran gadis itu yang kaget. Orang seperti nya memang sudah biasa menyelesaikan masalah dengan uang. Jadi kalimat itu ringan di ujung lidah. “Bukan maksudku menyinggung. Hanya keseriusan ku ingin berterima kasih. Seandainya saja ada yang dapat kubantu dengan kemampuan ku. “

“Baiklah. Bagaimana jika kau berikan hatimu? “ Ucap Jonah. “Terasa berat kan? . “