NovelToon NovelToon
Aku Seorang Ibu Antagonis

Aku Seorang Ibu Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Keluarga / Romansa / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Barat
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rere Lumiere

Vivienne terbangun, dan melihat tempat itu berbeda dari rumahnya. Dia mengingat bahwa merayakan festival tahun baru untuk pertama kalinya. Di tengah keramaian yang penuh sesak itu, dia mengalami serangan panik dan penyakit nya asma yang mungkin membuat nya meninggal.

Vivienne melihat sekeliling, "Dimana aku?"

"Tentu saja di kamar anda, ya mulia," ucap seseorang membuyarkan lamunannya.

"Ya mulia? siapa aku?"

"Anda Ya mulia permaisuri Vivienne Greyhaven."

Vivienne seketika teringat sebuah novel yang berjudul I'm a villain mom. Dimana tokoh sang ibu mati dengan mengenaskan di tangan ketiga pangeran, anak-anak nya. Lalu bagimana nasib Vivienne sekarang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere Lumiere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[6] Kamar Asher

"Sayang sini,"

Vivienne melambaikan tangannya agar Asher mendekat padanya.

Namun, Asher malah memundurkan tubuh nya, "Apa mau anda?"

"Cekkk… sini," desak Vivienne menarik tangan Asher dengan cepat, seperti perkataan lembutnya tidak mempan.

Vivienne membalik tubuh Asher menjadi membelakangi nya, terlihat si kecil itu memberontak meminta di lepaskan, namun dengan kekuatannya, Vivienne mencengkram tubuh Asher.

"Anna, ambil kan aku salep untuk mengobati luka Asher, " titah Vivienne.

"Baik, Ya Mulia," jawab Anna dengan cepat menuju nakas tempat nya menyimpan obat-obatan.

Tidak berselang lama, Anna membawa kotak obat berbentuk oval kehadapan Vivienne kemudian menyerahkan pada permaisuri itu.

"Ini, Ya Mulia,"

Vivienne dengan senang hati menerimanya dan tersenyum simpul pada Anna, " Terimakasih Anna,"

"Tidak masalah Ya Mulia, sudah tugas saya," jawab Anna membungkuk kan tubuh nya seolah kepuasan majikannya adalah kehormatan baginya.

Vivienne mulai menurunkannya kaus kaki putranya dan menaikkan celana Asher.

"Jangan…jangan di buka!" tolak Asher makin memberontak, karena luka-luka itu baginya adalah aib.

"Tidak papa, kalau tidak di obati nanti infeksi," lontar Vivienne mencoba menenangkan nya.

"Biarkan saja!"

"Anna, cepat pegang pangeran," titah Vivienne.

Anna menganggukkan kepalanya kemudian memegangi tubuh Asher seperti memeluk bantal kesayangan saat tertidur lelap di malam hari.

Sedangkan, Vivienne mulai mengerjakan luka Asher. Setelah menarik celana Asher, terpampang lah luka yang memanjang di beberapa bagian.

Ada beberapa juga yang telah menghitam seolah telah lama pengajar itu melakukan kekerasan pada putranya.

Vivienne kemudian menoleh pada wajah Asher, seperti anak nya tidak meringis sama sekali, itu artinya luka itu sudah sembuh dan kering dengan sendirinya.

Selepasnya, tanpa basa-basi Vivienne lalu mengoleskan salep di luka yang masih basah, kali ini terlihat Asher mulai meringis. Namun, Vivienne tidak berhenti dan terus mengoleskan obat itu hingga semua luka tertutup.

"Sudah Anna, lepaskan pangeran," ucap Vivienne menutup salepnya, setelah sebelumnya menurun kan celana Asher.

Anna kemudian melepaskan cengkraman nya dari tubuh Asher, dan Asher dengan cepat berbalik sorot mata seperti mengeluarkan kobaran api yang seakan-akan ingin melahap Vivienne.

Namun, Vivienne nampak tidak takut sama sekali malah terkekeh geli melihat ekspresi Asher yang menurut nya lucu.

"Anda memang kejam!" gerutu Asher mengelap air matanya karena menahan rasa sakit di kakinya akibat di obati Vivienne.

Setelah mengutuk ibunya, dia kemudian berlari meninggalkan kamar Vivienne dengan sesekali menoleh pada pada ibunya, takut Vivienne mengejarnya.

"Ya Mulia tunggu!" panggil Anna takut Asher terjatuh.

Namun, Vivienne menahannya, "Anna sudah,"

"Tapi, Ya Mulia," kening Anna berkerut sebab khawatir.

"Kita datangi saja kamar nya langsung dengan beberapa membawa makanan, aku rasa anak kecil Asher pasti suka dengan manis-manis, dia pasti akan senang. Kamu tau di mana letak kamar Pengeran?" ajak Vivienne.

"Iya saya tau, kamar Ya Mulia Pengeran ada di ujung sayap kiri dari sini," papar Anna.

"Bawa aku kesana," perintah Vivienne.

"Baik, Ya Mulia,"

Anna kemudian berjalan lebih dulu demi menujukan arahnya pada Vivienne, Vivienne menuruni ranjangnya kemudian mengikuti langkah Anna.

Sesampainya di lorong sayap kiri sangat sepi, tak satu pun pelayan lalu lalang disana, padahal di lorong kamar nya tadi dia masih melihat beberapa pelayan menyapanya.

"Kenapa disini sepi sekali, " gumam Vivienne.

"Hamba tidak tau, Ya Mulia," ujar Anna menunduk.

"Maaf Ya Mulia, kamar Pengeran ketiga ada di depan Anda," tunjuk Anna.

Vivienne kemudian menoleh pada kamar itu yang terlihat hening dan tidak terawat seperti tak ada yang membersihkan nya. Namun, Vivienne tidak ingin berburuk sangka.

Vivienne berfikir, "Mungkin hanya tampilan di luarnya saja, "

Vivienne kemudian menoleh pada Anna, "Anna, minta lah juru masak membuat kue untuk Asher,"

"Baik, Ya Mulia,"

Anna terlihat menunduk kemudian mundur dari hadapan Vivienne untuk melakukan perintahnya. Sedangkan Vivienne melihat pintu besar dari bahan oak itu, menoleh di sekeliling nya bahkan pengawal pun tidak ada disana untuk menjaga Asher.

Vivienne perlahan membuka pintu besar itu, namun yang pertama di lihat gelap gulita tanpa satu penerang disana padahal hari masih siang.

Meskipun tak ada pencahayaan. Vivienne tidak takut gelap, karena gelap adalah makanan sehari-harinya dulu di dunia modern. Dia memasuki ruangan itu mencari sesuatu agar kamar itu mendapatkan sinarnya.

Dia meraba-raba dan akhirnya menemukan trai raksasa kemudian menariknya dengan kencang. Selepasnya,Vivienne menoleh pada pemandangan di belakang nya.

Betapa terkejut nya dia melihat ruangan itu tidak terurus dengan debu yang menumpuk serta mainan yang berserakkan yang nampak sudah usang.

Vivienne berjalan mengelilingi ruangan memikirkan 'bagaimana mana seorang anak kaisar bisa tinggal di tempat kumuh ini'. Vivienne merasa ada yang tidak beres, karena seprai di kamar Asher seperti nya sudah lama tidak di ganti.

"Ya Mulia, ini…" Anna baru saja datang tersentak dan menjatuhkan kue-kue yang dia bawa karena terkejut melihat kamar itu.

Vivienne yang sedang memikirkan kemungkinan-kemungkinan mengapa pengeran di perlakuan seperti ini. Lalu, menoleh pada Anna yang nampak terkejut, Vivienne pun menjatuhkan tangannya yang bertengger pada dagunya.

"Anna pasti tau sesuatu," monolog nya dalam hati kemudian menghampiri Anna.

"Anna, apakah kamu tau sesuatu tentang ini?" tunjuk Vivienne menoleh ke belakang nya.

"Ampun Ya Mulia, hamba tidak tau, "kilah Anna menunduk dalam.

"Benarkah," Vivienne menarik alisnya karena penasaran.

"Benar Ya Mulia, namun saya mendengar desas-desus dari para pelayan lain bahwa Nanny Cordelia sering melakukan kekerasan pada pengeran," tutur Anna.

"Lalu, mengapa aku tidak tau," gumam Vivienne kebingungan.

"Maaf, Ya Mulia, tapi dulu anda membenci pangeran sehingga saya tidak ingin menceritakan nya, saya hanya takut menyinggung Anda," beber Anna.

"Baiklah, itu memang salah ku, kamu jangan takut, lalu sekarang aku harus mencari putra ku kemana, dia tidak ada disini, " desah Vivienne.

"Hamba tau tempat nya, Ya Mulia, " sahut Anna.

"Dimana? jangan kamu dengar desas-desus lagi, seperti nya kamu orang yang suka menguping pembicaraan orang lain," sarkas Vivienne.

"hehehe… maaf, Ya Mulia, " Anna mengaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Tidak papa, setidaknya perilaku mu itu sedikit membantu kali ini," pungkas Vivienne.

"Baik, Ya Mulia, saya janji tidak akan menguping Anda, begini Ya Mulia saya pernah mendengar bahwa Nanny Cordelia sering membawa Ya Mulia Pangeran Ke-tiga menuju sebuah rumah kosong di taman istana sayap kiri ini." tutur Anna.

"Kamu tau tempat nya?" tanya Vivienne menyipitkan matanya seperti ingin mendengar dengan jelas perkataan dari bibir Anna.

"Iya, Ya Mulia, mari ikut saya," ajak Anna.

Anna terlihat mengarahkan Vivienne menuju taman yang di maksudkan. Hanya hitungan detik mereka akhirnya sampai di taman yang ternyata tidak jauh dari kamar Asher.

1
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Rere Lumiere: di tunggu ya 🙏
total 1 replies
swanaswana
lanjuttt thorrrrr, cumungud yaww🌷
Rere Lumiere: Makasih
total 1 replies
koko
author kok episode ngulang lagi
Rere Lumiere: oke siap
total 15 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!