NovelToon NovelToon
Lala Putri Yang Terlupakan

Lala Putri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Lanjutan dari novel yang berjudul Cinta yang terluka.


"Om, om baik, aku ceneng deh kalo baleng cama om," ucap Lala gadis kecil yang imut,manis dan cerdas itu.



"Iya, om juga seneng kalo bisa ketemu sama Lala tiap hari," kata Antonio yang sudah balik dari Australia sejak tiga tahun yang lalu sejak perceraian dirinya dengan Laras yang membuat dia sangat shock dan patah semangat untuk melanjutkan hidupnya.


"Om baik, kata mama ...papa nya aku itu pelgi jauh.....cekali tapi campai cekalang papa gak datang-datang aku Lindu cama papa...," ucap Lala yang lucu dan cadel itu.


Entah mengapa Antonio selalu merasakan kehangatan dan kebahagiaan saat dia bersama Lala.


Antonio tidak mengerti dengan perasaannya sendiri yang selalu ingin bertemu dengan Lala si bocah perempuan kecil yang selalu membuat hatinya bahagia.


Siapakah Lala.....yuk baca di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 17

"Ya Tuhan...kenapa badan kamu semakin panas nak....," Laras terlihat cemas sambil menatap Lala yang kembali memejamkan matanya.

"Kenapa Bu Laras?" tanya Antonio yang melihat Laras dari kaca mobil yang ada di atas kepalanya itu.

"Suhu badan Lala semakin panas pak," ucap Laras dengan wajah sedih.

"Sabar ya, sebentar lagi kita sampai?" kemudian Antonio membelokkan mobilnya masuk ke dalam halaman rumah sakit dan mengarahkan mobilnya ke ruang UGD.

Setelah tiba di depan ruang UGD dengan segera Antonio membopong kembali tubuh Lala dan masuk ke dalam ruang UGD di ikuti oleh Laras di belakang.

"Suster tolong," ucap Antonio pada perawat yang ada di dalam ruang UGD itu.

"Mari pak, silahkan letakkan di sini saja," kata suster yang ada di dalam ruang IGD tersebut.

Antonio merebahkan tubuh Lala di atas ranjang pasien itu.

Setelah itu perawat tadi datang kembali bersama seorang dokter muda dengan membawa alat medis untuk melakukan pemeriksaan pada Lala.

Dengan perlahan dokter itupun mulai memeriksa tubuh Lala dan setelah beberapa menit Lala sudah selesai di periksa.

"Panasnya sudah berapa hari ini Bu?" tanya dokter itu pada Laras yang masih berdiri di samping Antonio.

"Mulai semalam dok," kata Laras pada dokter muda itu.

Dokter muda itu menganggukkan kepalanya dan berkata lagi pada Laras ," anak ibu terdeteksi kena demam berdarah jadi harus menjalani perawatan di sini selama beberapa hari ke depan," ucap dokter muda itu.

"Demam berdarah dok?" tanya Laras cemas.

"Betul Bu," sahut dokter muda itu pada Laras.

"Iya dok," ucap Laras pada dokter muda itu sambil sedikit termenung.

Kemudian dokter muda itu pun berlalu dari hadapan Laras dan Antonio. Lalu Laras masuk ke dalam kamar tempat Lala di rawat dan Antonio mengikutinya dari belakang.

Laras berjalan mendekat ke arah Lala yang terbaring, lalu dia duduk di sisi tempat tidur itu sambil melihat Lala dan mengusap kepala putri kecilnya itu.

"Mama," Lala membuka matanya yang tadi sempat terpejam.

"Iya sayang," Laras tersenyum.

Pandangan Lala beralih pada Antonio yang sedang berdiri di belakang Laras.

"Om baik," ucap Lala pada Antonio.

"Iya," Antonio tersenyum pada Lala.

"Mama, ayok pulang ke lumah," ucap Lala pada Laras sambil merengek.

"Sayang...kata dokter tadi Lala itu masih sakit, jadi harus di rawat dulu di rumah sakit dan tidur di sini," Laras tersenyum memberikan penjelasan pada Lala.

"Enggak mau Lala gak mau tidul sini, Lala maunya pulang ke lumah," Lala merengek lagi.

"Lala tidur sini cuma sebentar kok nanti kalau sudah sembuh boleh pulang dan tidur di rumah lagi ya," Laras berusaha membujuk Lala."

"Enggak mau pokonya Lala gak mau tidul sini," Lala menangis.

"Lala...nanti mama juga tidur sini temani Lala ya," Laras mengusap airmata Lala yang masih menangis itu.

"Enggak mau...pokoknya Lala gak mau...!" teriak Lala.

Laras jadi kebingungan karena usahanya membujuk Lala tidak berhasil. Sementara itu Antonio yang melihat hal itu jadi berusaha mencari cara juga untuk membujuk Lala agar mau di opname di rumah sakit.

"Emmm... bagaimana kalau nanti om kasih hadiah tapi Lala harus mau nginep sini dan di rawat sampai sembuh, gimana?" ucap Antonio pada Lala yang masih menangis.

Lala menatap Antonio dengan wajah yang masih cemberut sambil bertanya pada Antonio," om baik mau kacih hadiah apa cama aku?" tanyanya.

"Emmm...boneka," ucap Antonio pada Lala.

"Iya mau,' ucap Lala sambil menganggukkan kepalanya tanpa senyum.

"Nah gitu dong, coba senyum dulu," bujuk Antonio pada Lala.

Kemudian Lala menyunggingkan senyumnya pada Antonio.

"Nah kalau senyum gitu kan cantik Lala," puji Antonio pada gadis kecil yang lucu itu.

"Lala mau cekalang hadiahnya," ucap Lala pada Antonio dengan manja.

"Lala... gak boleh gitu nak, om baik kan capek habis nganterin Lala dan mama ke rumah sakit tadi," Laras mengusap lembut lengan Lala.

"Gak apa-apa Bu Laras, saya akan belikan," ucap Antonio pada Laras.

"Tapi pak, saya tidak mau merepotkan bapak,"Laras berkata dengan sungkan.

"Bu Laras gak usah pikirkan hal itu, ini semua demi Lala kan? supaya dia mau di rawat di sini."

Laras menipiskan bibirnya mendengar perkataan dari Antonio, dia juga tidak bisa menyangkal kalau Antonio rela melakukan apapun demi Lala karena memang adanya ikatan batin yang kuat di antara keduanya.

"Kalau begitu om pergi dulu ya mau belikan boneka buat Lala," ucap Antonio pada Lala yang sedang melihat ke arah dirinya dan Laras.

Lala mengangguk-anggukkan kepalanya pelan pada Antonio.

"Saya keluar dulu," pamit Antonio pada Laras yang masih duduk di samping Lala.

"Iya pak," ucap Laras pada Antonio.

Antonio berjalan keluar dari kamar rawat Lala itu dan terus menyusuri koridor rumah sakit dan akhirnya dia pun sampai di pelataran parkir rumah sakit itu.

Lalu Antonio masuk ke dalam mobilnya dan perlahan dia pun mulai menjalankan mobilnya meninggalkan rumah sakit tempat Lala di rawat.

Antonio mengarahkan mobilnya ke sebuah toko boneka yang pernah dia lihat, dan tak berapa lama akhirnya dia sampai juga di toko mainan tersebut.

Dengan bergegas Antonio keluar dari mobilnya dan melangkah masuk ke dalam toko mainan itu.

Di dalam toko mainan itu banyak terpajang beraneka ragam boneka lucu-lucu dan Antonio berjalan berkeliling mencari boneka yang cocok untuk Lala.

Di sudut rak sana terlihat sebuah boneka Teddy bear yang berwarna pink dan berukuran agak besar.

Antonio meraih boneka itu dan memperhatikannya untuk sesaat sambil bergumam," mudah-mudahan Lala suka dengan boneka ini," Antonio tersenyum lalu dia berjalan ke arah kasir untuk membayar boneka Teddy bear itu.

"Silahkan bapak," ucap kasir perempuan itu dengan ramah pada Antonio.

Antonio tersenyum sambil menyodorkan boneka Teddy bear yang di pegangnya itu pada kasir tersebut.

"Terimakasih bapak," ucap kasir itu pada Antonio dengan ramah sambil menyerahkan paper bag yang berisi boneka Teddy bear yang di beli Antonio tadi.

"Sama-sama," ucap Antonio sambil menyunggingkan senyum pada kasir itu.

Dan setelah itu Antonio pun bergegas masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya itu dengan kencang menuju ke rumah sakit tempat di mana Lala di rawat.

Beberapa menit kemudian mobil yang di kemudikan oleh Antonio itu pun sudah tiba di halaman rumah sakit Medistra.

Dengan bergegas Antonio turun dari mobil dan berjalan menyusuri koridor-koridor rumah sakit menuju ke kamar tempat Lala di rawat.

Sesampainya di depan kamar itu dengan perlahan Antonio membuka pintu kamar tersebut dan masuk dengan perlahan.

1
Lady Ve
Semangat ya kawan💕.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!