NovelToon NovelToon
Bayangan Di Balik Gerbang

Bayangan Di Balik Gerbang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Mengubah Takdir / Akademi Sihir / Keluarga / Kontras Takdir
Popularitas:968
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di dunia Eldoria, sihir adalah fondasi peradaban. Setiap penyihir dilahirkan dengan elemen—api, air, tanah, angin, cahaya, atau bayangan. Namun, sihir bayangan dianggap kutukan: kekuatan yang hanya membawa kehancuran.

Kael, seorang anak yatim piatu, tiba di Akademi Sihir Eldoria tanpa ingatan jelas tentang masa lalunya. Sejak awal, ia dicap berbeda. Bayangan selalu mengikuti langkahnya, dan bisikan aneh terus bergema di dalam kepalanya. Murid lain menghindarinya, bahkan beberapa guru curiga bahwa ia adalah pertanda bencana.

Satu-satunya yang percaya padanya hanyalah Lyra, gadis dengan sihir cahaya. Bersama-sama, mereka berusaha menyingkap misteri kekuatan Kael. Namun ketika Gong Eldur berdentum dari utara—suara kuno yang konon membuka gerbang antara dunia manusia dan dunia kegelapan—hidup Kael berubah selamanya.

Dikirim ke Pegunungan Drakthar bersama tiga rekannya, Kael menemukan bahwa dentuman itu membangkitkan Voidspawn, makhluk-makhluk kegelapan yang seharusnya telah lenyap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 – Pilar Pertama

Aurora’s Heart bergetar pelan di atas altar kristal, memancarkan cahaya lembut yang memenuhi seluruh kuil. Tidak lagi menyilaukan, melainkan hangat, seperti pelukan sinar matahari di tengah musim dingin.

Kael melangkah mendekat, pedangnya masih bersinar samar. Setiap langkah terasa berat, seolah jiwanya diuji oleh cahaya yang begitu murni.

Elira menatapnya khawatir. “Kael… kau yakin bisa menyentuhnya? Legenda mengatakan, hanya jiwa yang seimbang antara cahaya dan bayangan yang bisa menerima kekuatan Pilar.”

Lyra menelan ludah, menggenggam tongkatnya erat. “Dan Kael… punya bayangan di dalam dirinya.”

Soren menggeram pelan. “Kalau itu jebakan, aku yang akan menghancurkannya dengan kapakku!”

Kael menoleh sekilas, tersenyum tipis. “Kalau aku tidak bisa menghadapinya, siapa lagi? Percayalah.”

Ia mengulurkan tangannya. Saat jemarinya menyentuh permukaan kristal aurora itu, cahaya menyelimuti seluruh tubuhnya. Pandangannya berubah, dunia di sekitarnya lenyap, digantikan oleh ruang luas berisi bintang-bintang yang berputar.

Di tengah ruang itu, berdiri sosok berjubah putih dengan wajah samar. Suaranya bergema lembut, bagaikan gema dari ribuan tahun lalu.

“Pewaris Cahaya… akhirnya kau datang.”

Kael terdiam. “Kau… siapa?”

“Aku adalah Eryndor, salah satu Archmage yang menciptakan Pilar Cahaya. Jiwa kami terikat pada Pilar, menunggu hingga dunia kembali membutuhkan.”

Kael menatapnya dalam diam. “Dunia memang membutuhkanmu sekarang. Retakan sudah muncul, dan Erebos…”

Nama itu membuat cahaya di sekitar mereka bergetar. Sosok berjubah putih menunduk muram. “Ya… musuh lama kami. Dulu kami bertiga menyegel Erebos menggunakan Pilar ini. Tapi segel tidak abadi. Retakan yang kau lihat… adalah tanda bahwa kegelapan itu bangkit kembali.”

Kael mengepalkan tangan. “Kalau begitu… ajari aku bagaimana menutupnya.”

Eryndor menggeleng perlahan. “Bukan aku yang bisa melakukannya. Kaulah yang harus memutuskan jalanmu sendiri. Tapi ingatlah ini—setiap Pilar akan menguji hatimu. Cahaya bukan hanya kekuatan, tapi juga beban. Jika hatimu condong pada bayangan, maka Pilar akan menolakmu… atau bahkan menghancurkanmu.”

Kael merasakan dada kirinya bergetar, seolah suara Erebos menertawakan kata-kata itu. “Benar. Mereka takut padamu. Takut bahwa kau akan memilihku pada akhirnya.”

Namun Kael menguatkan tekadnya. “Aku tidak akan menyerah pada kegelapan. Aku bersumpah, aku akan melindungi dunia ini.”

Eryndor menatapnya lama, lalu mengangguk. “Kalau begitu, Aurora’s Heart adalah milikmu.”

---

Ketika cahaya memudar, Kael kembali berdiri di altar kuil. Aurora’s Heart kini melayang di udara, berputar perlahan, lalu menyatu ke dalam pedangnya. Cahaya biru pedang itu berubah menjadi putih keemasan, membuat semua orang menatap dengan kagum.

Lyra menutup mulutnya, air matanya hampir jatuh. “Kael… kau berhasil.”

Soren tertawa kecil, meski masih terengah. “Hah! Aku hampir mengira kau akan meledak jadi abu. Tapi ternyata kau malah makin bercahaya.”

Elira tersenyum samar, menutup bukunya. “Aurora’s Heart sudah memilihmu. Itu artinya, kau memang pewaris sah dari Pilar.”

Namun di balik senyum mereka, Kael merasa beban baru menekan pundaknya. Aurora’s Heart bukan hanya kekuatan, tapi juga janji—janji yang harus ia tepati, atau dunia akan hancur.

---

Saat mereka keluar dari Kuil Senja, langit utara yang biasanya dipenuhi retakan kini sedikit lebih tenang. Cahaya aurora menari indah, seolah merayakan keberhasilan mereka. Namun retakan hitam masih ada, berdenyut perlahan di kejauhan.

“Ini baru permulaan,” kata Elira, menatap langit dengan serius. “Masih ada dua Pilar lagi yang harus ditemukan. Dan Erebos pasti akan mengirim lebih banyak utusan untuk menghentikan kita.”

Kael menggenggam pedangnya erat. Cahaya putih keemasan berkilau lembut di tepinya. “Kalau begitu, kita harus lebih cepat. Dunia tidak punya banyak waktu.”

Di kejauhan, suara gemuruh terdengar—seperti tawa rendah yang hanya bisa didengar oleh Kael.

“Ambil semua Pilar itu. Pada akhirnya… semuanya hanya akan membawamu padaku.”

Kael menghela napas dalam diam. Ia berhasil mendapatkan Pilar pertama, tapi bayangan dalam dirinya semakin keras berbisik.

Dan ia tahu—perjalanan berikutnya hanya akan menjadi lebih berbahaya.

---

1
Anonymous
😍
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa supportnya
total 1 replies
Anonymous
lanjut thor
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa support
total 1 replies
Anonymous
lanjut
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa supportnya
total 1 replies
Ardi
bagus
Sang_Imajinasi: terimakasih jangan lupa supportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!