Anatari Gayatri yang sedang magang di hotel. Ia adalah cewek yang sama sekali tak suka dengan cowok bule.
Erland yang saat itu sebenarnya sedang patah hati dan ingin menyendiri, jadi kesal dengan teriakan Anatari yang tak suka cowok bule. Ia pun bertekad hendak membuat gadis itu jatuh cinta lalu meninggalkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mertua Yang Sangat Baik
Selesai sarapan pagi bersama di restoran hotel, Anatari pun pamit hendak ke ruangan Erland.
"Pekerjaan ku masih banyak, Tante." kata Anatari Saat Faith hendak mengajaknya untuk pergi.
"Mengerjakan file-file yang sengaja di bongkar oleh anakku, ya? Jangan takut. File-file itu sudah dipindahkan ke ruangan yang sebenarnya. Kamu akan ke bagian restoran."
Anatari terkejut mendengarnya. "Benarkah?"
"Ya. Kebetulan aku akan mengadakan eksperimen untuk menu terbaru restoran ini. Namun aku harus ke supermarket untuk belanja beberapa bahan dapurnya. Makanya kita sekarang punya waktu untuk pergi, dan sebelum makan siang, kamu telepon mamamu dan kita ketemu di luar. Aku tak tahu apakah mamamu masih suka makanan Jepang atau tidak."
"Masih suka."
"Baguslah. Kita nanti makan di restoran Jepang yang ada di dalam mall saja. Nanti kalau sudah sampai di sana, kita memberitahukan kepada mamamu."
"Baiklah."
Anatari dan Faith pun pergi meninggalkan hotel. Wanita berusia 50an itu mengandeng tangan Anatari tanpa rasa sungkan.
"Naiklah di depan, nak." ujar Faith lalu membuka pintu belakang. Saat Anatari masuk ke dalam, ia terkejut melihat Erland ternyata yang menjadi sopirnya.
"Son, please take us to the supermarket where mom usually shops." ujar Faith.
Erland nampak kesal karena mamanya meminta dia mengantar mamanya hari ini. Ia pikir hanya mamanya sendiri. Tak tahunya kalau Anatari pun ikut.
Mereka tiba di supermarket andalan Faith. Setelah Erland memarkir mobil, mereka bertiga turun bersama. Faith langsung menggandeng tangan Anatari. Erland jadi kesal dibuatnya. Sebagai anak bungsu, ia sangat dimanja oleh seluruh keluarganya. Mamanya selalu menggandeng Erland jika keduanya pergi belanja. Namun sekarang justru mamanya menggandeng Anatari.
Begitu masuk ke dalam toko, Faith langsung mengambil troli namun ia meneruskan troli itu kepada Erland. "Son, kamu yang dorong ya....!"
Faith mengambil beberapa potong ayam, daging sapi dan bakso. Ia juga mengambil beberapa macam sayuran, buah-buahan dan juga rempah-rempah.
"Mom, apalagi yang harus di belanja? Trolinya sudah penuh." Erland mengeluh. Ia selalu menggunakan bahasa Inggris saat bicara dengan mamanya.
"Sudah selesai, kok."
Mereka pun menuju ke kasir. Anatari langsung membantu mengeluarkan belanjaan dari troli sedangkan Erland langsung sibuk dengan ponselnya. Rupanya ia menuliskan skenario dengan judul : rencana hampir gagal karena kedatangan mama.
"Erland masukan semua belanjaan ke bagasi mobil, setelah itu susul kami ke lantai 2. Kita akan makan siang di restoran Jepang."
Erland tak membantah perkataan mamanya. Ia langsung pergi. Untungnya mobil mereka mendapatkan tempat parkir di dekat pintu.
"Kamu sudah telepon mamamu?" tanya Faith pada Anatari.
"Sudah. Sebentar lagi mama akan tiba."
Keduanya pun memasuki restoran dan langsung menuju ke meja yang ada di sudut ruangan.
Akhirnya mama Anatari pun tiba.
Linda nampak terkejut melihat tetangganya dulu. "Faith?" tanya Linda tak percaya.
"Hallo Linda!"
"Astaga..., kamu sama sekali tak berubah. Selalu cantik. Terlihat elegan sebagai nyonya besar. Aku dengar kalau kamu menikah dengan salah satu orang terkaya di Inggris ya?" tanya Linda heboh. Ia bahkan langsung duduk tanpa menyapa putrinya.
Faith hanya tersenyum. "Aku hanya menikah dengan orang yang tepat. Suamiku baik. Kami tiap tahun pasti pulang ke Indonesia dan aku selalu pulang ke rumahku."
Erland yang baru masuk langsung menuju ke meja tempat mamanya duduk.
"Ini putra bungsu ku." kata Faith.
Erland sudah tahu mamanya Anatari dari foto-foto yang dikirimkan Joel.
"Aunty!" Sapa Erland lalu mencium punggung tangan Linda.
"Anakmu sangat ganteng. Apakah dia bisa bahasa Indonesia?" tanya Linda.
"Berapa anakmu?" Faith langsung mengalihkan pembicaraan. Erland senang karena mamanya tak membuka identitas dirinya.
"Anakku 3. Yang tertua sudah meninggal. Anakku yang kedua inilah yang magang di hotel kalian. Aku punya tiga anak. Yang bungsu denah Tolong bimbing dia ya. Anaknya memang agak keras kepala tapi dia sangat pintar." kata Linda pelan sambil melirik putrinya yang nampak asyik dengan ponselnya. "Sayangnya, anakku tak suka pria bule. Kalau dia suka mungkin bisa dijodohkan dengan anakmu."
Faith jadi tertawa.
Mereka pun makan siang bersama. Erland dan Faith lebih banyak diam sambil menikmati makanan masing-masing.
"Terima kasih ya atas makan siangnya. Aku harus segera pulang karena suamiku pasti menunggu aku untuk makan siang." Linda pun pamit. Ia memeluk putrinya. "Nak, pulanglah setiap minggu. Jangan berdiam di tempat kost terus. Mama kan kangen."
Anatari pun hanya tersenyum. Linda kemudian pamit pulang karena suaminya terus menelpon.
"Papa sambung ku orangnya sangat cemburuan." kata Anatari.
"Oh mama mu sudah menikah lagi? Terus papa kandungmu di mana?" tanya Faith penasaran.
Anatari nampak sedih. "Papa pergi entah kemana. Ada yang mengatakan kalau dia sudah meninggal di rantau. Aku sangat merindukannya." kata Faith sedih.
"Sayang, jangan sedih. Kamu pasti bisa melaluinya semua ini walaupun tidak mudah. Kita akan menjadi teman baik selama status pernikahan mu dengan anakku masih ada." Faith kembali menggandeng tangan Anatari. "Ayo kita pergi !"
Erland kesal katana dia tak dianggap. Ia pun hanya bisa berjalan di belakang dua perempuan itu.
************
Anatari membawa masakan dari hotel. Seharian ini ia belajar memasak dengan Faith.
Erland sudah ada di villa saat Anatari tiba. Lelaki itu menatap Anatari dengan lembut. "Ke sini Nata....!" panggilnya.
Anatari mendekat. "Ada apa? Aku mau mandi."
"Duduk!" perintah Erland.
Anatari akan duduk di kursi lain namun Erland justru menarik tangannya dan membuat gadis itu langsung terduduk di pangkuannya.
"Erland .....!" Anatari protes dan ingin berdiri namun tangan lelaki itu langsung melingkar di pinggang Anatari.
"Jangan melawan !" ancam Erland.
"Aku bau! Aku belum mandi." protes Anatari.
"Tidak....!" Erland mencium leher Anatari. "Kamu tetap harum."
Anatari merasa bulu kuduk nya berdiri. "Erland aku. .."
Erland langsung mencium bibir Anatari.
Anatari melepaskan ciuman itu. "Aku masih mengeluarkan darah."
"Aku tak ingin bercinta dengan mu." Erland mengusap punggung Anatari. Ia kembali mencium gadis itu sambil memegang tengkuk Anatari.
"Erland, lepaskan aku." Anatari bermaksud akan berdiri namun Erland menahan pinggang Anatari.
"Maafkan aku yang telah menyebabkan anak kita pergi."
Anatari terkejut mendengarnya.
"Kamu nggak salah. Alea yang mendorong aku."
"Mandilah dan segera keluar lagi karena kita akan makan bersama."
Anatari hanya mengangguk lalu segera berlari ke kamar. Ia bingung dengan kelembutan Erland.
Sementara di luar Erland sedang mengetik sesuatu :
Ternyata dengan bersikap lembut gadis itu bisa takluk. Apakah aku akan berhasil membuatnya jatuh cinta?
Erland tertawa mengingat bagaimana Anatari yang pasrah saja setelah dua kali dia cium. "Aku akan membuatnya tak lagi membenci bule."
********"""
Apakah rencana Erland berhasil ?
weda sll dtng tiba2 😂😆🤭🫢
jadi bgmn Anatari weda apa Erland nih..
mksh up nya thor 🥰😘
Anatari sprtinya sdh mulai bisa menerima suami bule nya 😂😍😘🥰🫢
Dan apakah Erland jg sdh bisa menerima Anatari sijutek & judes hehehehe
Erland kn lok udh dkt kmu minta jatah Mulu lah ann kn kmu udh ksih ijin kan ...dgn senang hati lah dia minta jatah nya lgi...dan lagi...lah....😄😄🤭