NovelToon NovelToon
Om Duda Teman Papa

Om Duda Teman Papa

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Addryuli

"Hai Om, ganteng banget sih. mana lucu, gemesin lagi."

"Odel. a-ah, maaf tuan. teman saya tipsy."

Niccole Odelia jatuh cinta pada pandangan pertama pada seseorang pria dewasa yang ditemuinya di bar. meski mabuk, dia masih menginggat dengan baik pria tampan itu.

Edgar Lysander, seorang pengusaha yang tampan dan kaya. dia tertarik pada Odelia yang terus menggodanya. namun dibalik sikap romantisnya, ada sesuatu yang dia sembunyikan dari Odelia.

Akankah cinta mereka semulus perkiraan Odelia? atau Odelia akan kecewa dan meninggalkan Edgar saat mengetahui fakta yang disembunyikan Edgar?

ikuti terus kisah cinta mereka. jangan lupa follow akun Atuhor.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Addryuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 3

Kring...

Kring...

Odelia membelakan matanya terkejut saat mendengar suara alarm. Dia menoleh ke arah meja nakas lalu meraih jam alarm itu lalu mematikannya. Saat bangun, seketika rasa pusing mulai terasa. Odelia memegangi kepalanya lalu perlahan menyibakkan selimutnya.

"Ih, pusing banget pala gue." gumam Odelia.

Odelia masuk ke toilet lalu mandi, air dingin mengucur mengenai kepalanya membuatnya segar. Odelia membutuhkan waktu lima belas menit untuk mandi, dia segera masuk ke walk-in closet lalu memakai seragamnya.

Setelah memakai setelan putih abu-abunya, Odelia duduk didepan meja rias lalu mulai mengeringkan rambutnya. Tiba-tiba terlintas dipikirannya tentang kejadian semalam. Sudut bibir Odelia terangkat saat mengingat wajah pria tampan tadi malam.

"Tck, namanya siapa ya?" gumam Odelia.

Tok.

Tok.

"Odel, udah siang sayang. Nanti kamu telat loh."

Terdengar suara mamanya yang berteriak dari luar.

"Iya mah, Odel lagi siap-siap." pekik Odelia.

Setelah selesai berisap, Odelia mengambil tasnya lalu keluar kamar. Dia melirik jam dipergelangan tangannya yang sudah menunjukan hampir pukul tujuh pagi.

"Sial, gue telat."

Odelia mempercepat langkahnya, sampai dibawah dia segera berlari menuju halaman depan.

"Sarapan dulu sayang." teriak mama Odelia.

"Nggak sempet mah, Odel telat."

Odelia langsung masuk ke dalam mobilnya, dia segera melesat menuju sekolahnya. Odelia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, sebentar lagi gerbang sekolahnya akan di tutup.

Tin.

Tin.

Odelia menekan klakson mobilnya saat mobil didepannya berhenti mendadak.

"Ini orang-orang pada kenapa sih? Nggak tau apa gue udah telat." kesal Odelia.

Entah apa yang menyebabkan kemacetan di depan sana, Odelia terus membunyikan klakson mobilnya. Odelia berkali-kali mengumpat karena kesal.

Drrtt.

Drrtt.

Ponsel Odelia bergetar didasbor mobilnya, dia mengambilnya lalu menatap siapa yang menghubunginya.

"Halo Zar."

"Lo dimana Del? Udah bel masuk nih."

Odelia menatap lalu lintas didepannya yang masih belum bergerak.

"Gue kejebak macet nih."

"Masih lama nggak? Jam pertama matematika anjir, lo mau kena semprot pak Wahyu lagi karena telat?"

"Zara please, ini bener-bener nggak bergerak sama sekali." ucap Odelia panik.

"Selamat pagi semuanya." terdengar suara guru disebrang telepon.

"Odel, gue tutup dulu. Pak Wahyu udah masuk."

Tut.

Odelia menatap layar ponselnya yang sudah menghitam, dia mengenggam erat ponselnya sambil menatap mobil didepannya yang tak kunjung bergerak.

"Masih pagi tapi udah ketiban sial aja, anjir banget lah." Kesal Odelia.

Tak lama mobil di depan Odelia mulai bergerak, gadis itu langsung tancap gas agar cepat sampai di sekolah.

Ckitt.

Odelia menatap pintu gerbang yang sudah tertutup, dia memukul stir mobilnya sedikit kencang untuk meluapkan kekesalannya.

"Aduh, gimana nih?" gumam Odelia.

Dia menatap sekeliling lalu menemukan sebuah toko yang tak jauh dari sekolah. Odelia membawa mobilnya ke depan toko itu lalu memarkirkannya.

Blam.

"Permisi."

"Ya neng, mau beli apa?" tanya pemilik warung.

Odelia menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Anu pak, saya mau titip mobil."

"Oh, boleh neng."

Odelia tersenyum, dia segera merogoh dompetnya lalu mengeluarkan dua lembar uang merah. Odelia lalu pergi dari sana menuju ke pagar samping sekolahnya. Dia menatap sekeliling tak ada yang menjaganya, Odelia kemudian masuk begitu saja.

"Huftt, selamat." lirihnya.

Gadis cantik itu kemudian masuk ke dalam sekolah yang sudah sepi, dia segera pergi menuju kelasnya. Saat hampir sampai, tiba-tiba punggungnya ditepuk.

"Aaa." pekik Odelia terkejut.

"Mau kemana kamu?"

Odelia meringis kecil saat mendapati guru BK di belakangnya.

"Anu pak, mau ke kelas." jawabnya dengan cengiran khas.

"Ikut saya! Sudah telat, main masuk saja."

"Tapi pak."

"Tidak ada tapi-tapi."

Terpaksa Odelia mengikuti guru BK itu menuju ruang pertemuan. Odelia mengerutkan keningnya bingung.

"Kok ke sini pak?"

"Iya, hari ini anak pemilik sekolah akan datang berkunjung. Jadi hukuman kamu adalah membersihkan ruang rapat ini."

"APA?" pekik Odelia.

"Sudah, cepat bersihkan."

Guru BK segera pergi dari sana membuat Odelia melemahkan bahunya. Gadis cantik itu rasanya seperti ingin menangis sekarang, di mansionnya saja dia tak pernah mengerjakan pekerjaan asisten rumah tangga. Ehh, sekarang dia harus menyapu dan mengepel ruangan ini.

"Gue mulai dari apanya dulu nih? Ihh, sebel banget."

Odelia menghentak-hentakkan kakinya kemudian mulai mengambil sapu dan menyapu seluruh ruangan. Selesai menyapu, Odelia mengambil ember serta pel dan cairan pembersih lantai.

Odelia menatap bingung alat pel itu sambil berdecak pinggang.

"Gimana caranya ngepel njir?"

Odelia mengeluarkan ponselnya lalu membuka aplikasi merah dan mencari tutorial mengepel. Dia mulai mengikuti tutorial itu satu persatu.

"Oh, kecil ini mah." gumamnya.

Odelia mulai mengikuti petunjuk dari aplikasi tadi, beberapa kali dia mengusap peluh di keningnya. Tangan serta kakinya mulai terasa pegal.

Brak.

Odelia menaruh pel dengan kasar ke lantai, lalu duduk di kursi sambil menyandarkan tubuhnya. Nafasnya tersengal-sengal karena lelah, rambut depannya juga lepek terkena keringat.

"Apa sudah selesai?"

"Aaa." pekik Odelia terkejut.

Guru BK masuk ke dalam ruang rapat sambil melihat ke penjuru ruangan.

"Mejanya sudah kamu lap?"

"Pak, Odelia capek." keluh Odelia.

"Permisi pak, apa ruang rapatnya sudah siap? Karena anak pemilik sekolah sudah datang." ucap staf sekolah.

"Tolong bantu Odelia mengelap seluruh meja dan bereskan semua alat ini." ucap guru BK.

"Baik pak."

Odelia dengan lemas mengambil lap lalu mengelap setiap meja dibantu staf sekolah. Beberapa menit kemudian pekerjaan mereka selesai, Odelia kemudian berjalan keluar dari ruang rapat menuju toilet.

"Omaigat, itu kan...." Pekik Odelia sambil menunjuk seseorang yang berjalan ke arahnya.

1
Reni Anjarwani
suka deh bisa doubel up keren ceritanya
Liana Alda: happy reading kak
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
keren bgtt kalau bisa doubel up thor
Liana Alda: on proses kak, punya 2 on going soalnya. masih susah bagi waktu 😭😭
total 1 replies
Reni Anjarwani
ceritanya bagus kalau bisa doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel. up seru ceritanya
EatYourHeartOut
Sudah berhari-hari menunggu update, thor. Jangan lama-lama ya!
Kiran Kiran
Menghibur banget!
Liana Alda
terima kasih kembali
Bunny Koo
Gak terasa waktu lewat begitu cepat saat baca cerita ini, terima kasih author!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!