"Di kota kecil bernama kota CERY,hidup seorang remaja berusia 17 tahun,dia seorang remaja yatim piatu,orang tuanya telah pergi meninggalkan dia seorang diri,hidup seorang diri dengan keadaan ekonomi yang miskin,dia berkerja sebagai pemulung yang setiap hari mengumpulkan bahas bekas untuk dijual kembali untuk memenuhi kehidupannya,suatu hari ketika dia terjebak suatu masalah yang membuat dia di ambang kematian,seketika itu pula dia mendapatkan keajaiban sebuah sistem yang menemani hidupnya untuk menuju kejayaan nyaa"
Saksikan kelanjutan cerita selanjutnyaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon abu Rizal bakri Sinaga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 29
"Maafkan Fajri ya pak, mungkin Fajri akan memberi tau jika waktu nya sudah tepat ya pak" Ucap Fajri sesal kepada pak Sunar
"Tidak apa apa nam, bapak mengerti" Balas pak Sunar sambil tersenyum
Lalu tak berselang lama, mereka akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah pak Sunar menuju ke rumah zyn.
Dan akhirnya mereka telah sampai di rumah zyn.
"Mari semua, silahkan masuk ke dalam" Kata Fajri yang langsung membuka kan pintu rumah kecil nya
Alfa kemudian ikut menyusul zyn untuk masuk ke dalam rumah zyn, sedangkan untuk ke tiga teman mereka masi ragu dengan ke putusan ini.
"Ayo, kalian juga ikut masuk" Kata alfi sambil melihat ke arah wajah mereka yang di penuhi oleh keraguan
"Ada teman teman? wajah kalian terlihat sedikit ragu? Ada yang ingin kalian tanyakan untuk melepaskan rasa ragu kalian?" Tanya alfi kepada ke tiga sahabatnya
Sahabat alfa dan alfi yang sesama tinggal di bawah lorong, mereka berisikan 1 pria berusia 22 tahun, lalu 1 wanita muda usia 19 tahun, dan kemudian, 1 anak wanita berusia 11 tahun.
Dan untuk nama si pria adalah Digo, sedang kan si wanita muda bernama Sarah, dan untuk anak kecil tersebut bernama Yulia.
Digo pun kemudian bertanya kepada alfi.
"Gini fi, kamu dan alfa yakin jika kita akan jadi anak buah tuan Fajri? bukan gimana gimana fi, sedangkan rumah tuan Fajri juga terlihat kecil, aku takut kita makin tambah menyusahkan tuan Fajri fi" Kata digo dengan suara pelan
"Itu benar bang, kami takut nambah beban ke tuan zyn" Timpal sarah
Sedangkan untuk si anak kecil hanya diam tanpa tau apa yang sedang mereka bahas.
Alfi yang mendengarkan perkataan mereka, ia hanya menarik nafas nya, dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal itu.
"Kalian tenang aja, tuan Fajri tidak merasa di susahkan oleh kehadiran kita, malahan, tuan Fajri sendiri yang meminta kita untuk bekerja bersama nya, dan untuk kondisi rumah tuan Fajri yang ini sih, setahuku hanya rumah peninggalan kedua orang tua nya, dan untuk rumah asli tuan Fajri berada di ibu kota, dan itu lah mengapa kita semua berkumpul disini sekarang" Kata alfi yang menjelaskan tentang kondisi Fajri
"Tap~" Ucapan Digo terpotong
"Sudah, tidak ada tapi tapi-an, kalau kalian masih ragu, entar kalian tanya saja sama tuan Fajri, apakah dia merasa di susah kan atau tidak dengan kita, kalau emang iya, ya kita harus pergi, kalau tidak, maka kita akan tetap bersama tuan Fajri, kalian mengerti?" Tanya alfi
Dan kemudian hanya di balas anggukan oleh mereka saja sebagai tanda mengerti.
"Bagus deh kalau kalian mengerti, yasudah, sekarang kita masuk ke dalam, tuan Fajri dan alfa pasti sudah menunggu kita di dalam, ayo masuk, tidak enak jika kita terus terusan membuat mereka menunggu kita" Kata alfi yang langsung masuk ke dalam
Mereka bertiga pun melihat ke arah alfi yang ikut menyusul ke dalam rumah Fajri, lalu digo dan sarah saling tatap, dan di angguk setuju oleh sarah.
"Semoga ini menjadi jalan untuk menuju ke jalan kami agar menjadi manusia yang lebih baik" Gumam digo yang langsung masuk ke dalam rumah Fajri, dan di susul oleh Sarah dan Yulia.
