Penyesalan Abimanyu (Sandiwara Pernikahan)

Sore ini Alya dan semua karyawan kantor akan tour ke Jogjakarta. Rencananya mereka akan berangkat setelah sholat maghrib dari kantor Rama. Dan Alya sudah siap sekarang.

"Saya berangkat sekarang mas." Pamit Alya.

"Aku akan mengantarkan mu." Sahut Abimanyu

"Gak usah mas. Saya naik grab aja. Lagian kalau mas nganterin saya, nanti pak Rama ngelihat kita."

"Aku nggak peduli. Pokoknya sekarang aku akan mengantarmu. Kamu jangan menolak." Tegas Abimanyu.

Mau tidak mau, Alya akhirnya diantarkan Abimanyu ke kantor Rama. Diperjalanan mereka sempat berbincang.

"Berapa hari kamu di Jogja?" Tanya Abimanyu.

"Dua hari mungkin." Jawab Alya.

"Kamu kenapa tegang banget gitu?" Tanya Abimanyu.

"Saya takut pak Rama ngelihat kita." Jawab Alya.

"Takut? Kamu takut dia tahu kamu sudah menikah?."

"Iya."

"Kenapa? Apa kamu takut dia akan menjauhi kamu, kalau dia tahu kamu sudah menikah?"

"Bukan gitu. Saya takut dipecat?."

"Apa hubungannya dia tahu status kamu, dengan dipecat?."

"Kalau dia tahu saya sudah menikah, nanti saya dituduh memalsukan data. Waktu ngelamar saya ngakunya masih gadis, belum menikah."

"Emang kamu bukan gadis Alya?."Tanya Abimanyu dengan senyum di bibirnya.

Alya mengarahkan pandangannya pada Abimanyu yang masih tersenyum.

"Itu salah kamu sendiri. Kenapa kamu ngaku masih gadis. Kenapa nggak bilang aja kalau kamu sudah menikah?." Imbuhnya.

"Kan mas Abi sendiri yang menyuruh saya merahasiakan pernikahan ini pada siapapun." Jawab Alya.

"Tapi aku tidak menyuruh kamu mengaku gadis kan?." Jawab Abimanyu.

Alya sangat kesal mendengar jawaban Abimanyu. Abimanyu kembali tersenyum melihat Wajah Alya yang kesal.

Egois sekali dia. Dia sendiri bebas pergi kemanapun dengan kekasihnya. Dia sendiri yang menyuruhku merahasiakan pernikahan kami.Tapi sekarang seenaknya dia menyalahkan ku. Batin Alya

Tak lama kemudian, mereka sampai di halaman kantor Rama. Alya pamit, dan bersiap turun dari mobil Abimanyu.

"Saya pamit mas."

"Aku akan membawakan travel bag kamu."

"Nggak usah mas.Biar saya bawa sendiri." Jawab Alya, lalu membuka pintu mobil.

"Alya."

"Iya mas."

"Hati-hati "

"Iya, makasih." Jawab Alya lalu turun dan menutup pintu mobil.

Alya langsung bergabung bersama teman-temannya yang sudah berkumpul di sana. Tidak ada yang melihat Alya keluar dari mobil Abimanyu, karena mereka sibuk mencari bus mana yang akan mereka tumpangi.

Abimanyu belum pergi dari sana. Ia memperhatikan Alya yang sedang tertawa bersama Evi, Burhan, juga teman-temannya yang lain. Abimanyu belum pernah melihat Alya sebahagia itu saat dirumahnya.

..

Panitia mulai mendata dan membagi nomor jok dan nomor bus yang akan mereka tumpangi. Mereka sudah naik ke bus nya masing-masing. Alya duduk bersama Evi. Tak sengaja matanya menatap ke arah mobil Abimanyu yang masih ada di sana.

Mas Abimanyu ngapain masih disini?.Aku kira dia sudah pergi. Apa dia pengen ikut?Hahaha...Emang dia anak kecil apa.

Batin Alya.

...

Mereka sudah bersiap berangkat, hanya tinggal menunggu sang big bos yang belum datang juga. Tak lama kemudian, yang ditunggu pun akhirnya datang. Rama dan Alex datang terlambat, karena terjebak macet.

Rama sedikit terkejut sekaligus heran saat melihat mobil sahabatnya ada di sana. Dia pun langsung menghampirinya.

Rama mengetuk kaca mobil Abimanyu, membuat sang empu nampak kaget.

"Hei bro!!..ngapain lo disini?." Tanya Rama.

"Eh bro!!( sedikit kaget) Gue.....gue kebetulan lewat, dan nggak sengaja lihat banyak bus disini. Jadi gue kesini pengen tahu. Lo kok nggak bilang-bilang mau tour ke Jogja Ram?" Tanya Abimanyu.

"Sori, gue lupa.Ya udah mumpung lo udah disini, mending lo ikut aja sekalian." Ajak Rama.

"Bukannya gak mau, tapi besok gue harus ke kantor. Gue nggak libur bro."

"Lo kan yang punya perusahaan, gapapa lah nggak masuk sekali-sekali "

"Nggak enak lah. Lain kali aja."

"Ya udah, kalo gitu gue cabut sekarang ya bro. Nggak enak udah ditungguin."

"Ok...have fun bro. Gue do'ain kalian semua selamat sampai tujuan."

"Aamiin..thanks bro." Ucap Rama, lalu naik ke bis nya.

Alya memperhatikan mereka dari tadi. Tak bisa dipungkiri, dalam hatinya Alya merasa takut, kalau Abimanyu benar-benar akan menyuruh Rama memecatnya.

...

Rombongan pun berangkat, dan sampai jam 5 subuh. Mereka istirahat disebuah penginapan yang sudah dibooking sebelumnya oleh pihak perusahaan.

Karyawan menginap disebuah penginapan yang sederhana, tapi lumayan nyaman. Sedangkan para bos atau orang penting lainya menginap di hotel berbintang.

Jam 8 pagi, mereka mulai tur hari pertama ke Candi borobudur. Mereka berada di sana sampai bada dzuhur. Sesudah sholat Jum'at mereka melanjutkan tur mereka ke tempat- tempat pengrajin batik, juga aksesoris, dan ke pabrik pembuat bakpia pathok. Dan lokasi terakhir ke pantai Parangtritis. Setelah itu kembali ke penginapan.

Malamnya mereka jalan-jalan ke Malioboro.

Alya, Evi dan Zeni, teman sesama OG sedang asyik memilih beberapa pakaian batik yang mencuri perhatian mereka.

Alya masuk ke salah satu toko batik yang ada di sana. Dia akan membeli home dress batik untuk bu Monika, mbak Nisa dan juga anak kembarnya Alif dan Alifa sebagai oleh-oleh.

Alya juga berniat akan membelikan untuk Abimanyu, tapi dia ragu. Dia tidak yakin, Abimanyu akan mau memakainya.

Mereka masih berjalan-jalan sambil menikmati suasana malam di sana. Alya mengajak Evi dan Zeni, untuk membeli mie Ayam Grabyas yang sangat populer di sana.

Alya sangat penasaran dengan rasa mie ayam itu, hingga ia rela menunggu dan mengantri untuk bisa menikmati semangkuk mie ayam yang katanya sangat enak.

Kini Alya sudah tahu rasa mie ayam itu. Dan ternyata memang benar-benar enak, ditambah minuman segar yang bernama es Jenifer, sungguh memanjakan lidahnya.

Alya tidak tahu, kalau bosnya Rama ada di sana, dan memperhatikannya dari tadi. Alya baru menyadari kehadiran Rama, saat Karin memanggilnya. Alya tersenyum kepada Karin, lalu ia pun melempar sekilas senyumnya pada Rama dan Alex.

Alya melihat Alex berbisik pada Rama, sambil menoleh kearahnya. Membuat Alya risih dan tidak nyaman.