NovelToon NovelToon
Cinta Paksa

Cinta Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Keluarga
Popularitas:292
Nilai: 5
Nama Author: siti tyna

Ara yang melarikan diri ke luar negeri, tidak sengaja menyaksikan pembunuhan terhadap bosnya saat bekerja, dan itu membuatnya menjadi tawanan pria yang kejam, bahkan lebih kejam dari orang orang di masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

Sudah seminggu Mia berbaring lemas di ranjang, tubuh dan pikirannya begitu lelah, ia tidak bisa tidur memikirkan pernikahan mendadak dari pria yang ia cintai bersama adiknya, semakin membayangkannya semakin membuat hatinya sakit, setiap terpikirkan hal tersebut, air mata mia kembali mengalir dan ia kembali terisak.

Tok tok tok

dari pagi tadi seseorang telah mengetuk pintu kamar dan mengajak mia sarapan, tapi mia beralasan kalau dia masih mengantuk karena kurang tidur tadi malam, sekarang sus mala kembali mengetuk untuk mengajaknya makan siang.

"nona mia, ayo makan siang"

ajak sus mala dengan nada agak tinggi agar mia mendengarkan suaranya.

mia menarik napas panjang sambil mengelap air matanya dengan selimut.

"duluan aja sus, mia mau mandi"

Jawab mia berusaha menstabilkan suaranya.

sus mala hanya menggeleng karena berpikir kalau anak asuhnya hanya sedang bermalas malasan, tapi karena hari libur, sus mala hanya membiarkan, lagi pula jarang mia ingin bermalas malasan.

mia bangkit dari kasur lalu berjalan ke kamar mandi, setelah menutup pintu, ia menatap wajahnya di cermin, matanya bengkak dan wajahnya terlihat sedikit aneh dan tidak menyenangkan untuk di lihat.

"kau sangat menyedihkan mia"

Ejeknya pada diri sendiri.

gadis yang belum dewasa yang baru kehilangan cintanya itu mulai melepas pakainnya, lalu mulai mengguyur wajahnya di bawah air shower yang ia atur sedingin mungkin, berharap mengurangi bengkak pada matanya yang sembab karena terlalu banyak menangis.

dengan mata terpejam, dalam benak mia bertanya tanya, apa yang terjadi pada ian dan ara hingga menyebabkan mereka menikah, apa ian tidak memberi tahu adiknya kalau mereka bersama, dan kemana mereka menghilang setelah malam itu.

Berbagai pertanyaan yang tidak tau harus di tanyakan pada siapa, dan itu membuat dada mia sesak dengan beban pertanyaan yang tidak tau siapa yang bisa menjawabnya.

....

Mia menghela napas berkali kali sebelum membuka pintu kamarnya, dia ingin perasaannya menjadi lebih baik sebelum keluar kamar dan bertemu kedua orang tuanya, setelah di rasa perasaannya mulai membaik, gadis itu keluar dengan wajah yang di buat seceria mungkin, ia menuruni tangga sambil melihat lihat di mana kedua orang yang ia sayangi itu berada, keningnya berkerut saat melihat wajah ibunya terlihat tidak biasa, sedangkan ayahnya tidak ada di sana, biasanya hari libur mereka akan menghabiskan waktu di rumah tampa keluar.

"ibu"

Panggil Mia setelah ia berada dekat dengan ruang tamu, lalu ia menghampiri ibunya dan duduk tepat di sebelah sang ibu yang sedang menatap ponselnya.

"hai, tumben anak mama selalu bangun kesiangan akhir akhir ini?"

sarma mematikan layar ponselnya, kemudian menatap putrinya dengan senyum lembut seperti biasa.

Mia mengamati perubahan raut wajah ibunya, yang tadinya agak keruh, tapi dengan cepat berubah seperti biasa.

"semalam, tidurnya kemaleman"

Mia duduk dengan manis, sesekali melirik ibunya, banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan, tapi ia tidak tau harus bertanya bagaimana agar pertanyaannya tidak terdengar aneh.

"ibu"

Panggil mia, ia memiringkan duduknya menghadap sang ibu.

"iya"

Sahut sarma, ia melirik putrinya.

"sebenarnya apa yang terjadi dengan Ara, kenapa dia tiba tiba menikah, ibu bilang dia sekolah di luar negeri kan?"

Tanya Mia dengan wajah ingin tahu, dulu saat ara tiba tiba menghilang, sarma mengatakan kalau adiknya itu pindah sekolah, walaupun merasa aneh karena tiba tiba, dan mia selalu bertanya tanya kenapa tidak bisa menghubungi adiknya, tapi dia akhirnya menerima penjelasan orang tuanya, yang mengatakan kalau ara masuk ke sekolah khusus.

Sarma mengalihkan pandangannya dan menghadap ke depan.

"ara sudah di jodohkan oleh om kamu sejak ia lahir"

Jawab sarma, ia kemudian tersenyum menatap ekspresi putrinya.

Mia terdiam, dia benar benar tidak bisa menerima semua yang terjadi tiba tiba, pria yang ia cintai menikah dengan adiknya, dan mereka sudah di jodohkan sejak lama oleh orang tua kandung ara, entah dia harus percaya dengan perjodohan di zaman sekarang atau tidak, walaupun memang benar, kenapa ian tidak menolak dan mempertahankan hubungan mereka, wajah mia terlihat dingin saat membayangkan kehidupan pernikahan yang akan keduanya jalani nantinya, dada mia mulai naik turun karena merasa marah.

"apa kamu merasa sayang karena adikmu tidak menyelesaikan sekolahnya?"

Pertanyaan sang ibu membuat mia tersentak.

'benar, aku harusnya menyayangkannya karena ara harus harus putus sekolah, bukan malah menyalahkan atau membenci adikku'

Mia tersenyum pahit, ia mengangguk menjawab pertanyaan sang ibu, tapi wajahnya menjadi dingin.

"terus, mereka sekarang ada di mana?"

Tanya mia berusaha menormalkan wajahnya.

"mereka berbulan madu ke negara A, dan akan pulang malam ini"

jelas sarma dengan wajah cerah.

Deg

hati mia seperti kembali berdarah saat mendengarkan kata 'bulan madu', membayangkan kalau pria yang cintai bermesraan dengan wanita lain membuat mia mengepalkan tangannya erat.

"o..oh ya"

Mia memaksakan senyumannya, tapi itu semakin menambah rasa benci di hatinya yang tidak tau harus ia tuju pada siapa.

"mia makan dulu ya ma"

gadis itu berdiri, dan dengan cepat berbalik, dia tidak ingin ibunya melihat air mata yang tampa bisa di tahan kembali mengalir deras, setiap langkahnya menuju dapur seolah juga menghentakkan hatinya hingga membuatnya merasa semakin sakit.

'ara, kenapa kamu melakukan ini padaku, kamu tidak pantas membuatku sakit hati begini, harusnya kamu berterima kasih pada keluargaku yang sudah memungutmu, harusnya tidak begini, ara'

Mia mulai berpikir tidak waras, pikiran negatif tentang gadis yang selama ini ia anggap sebagai adiknya mulai menghantui, bayangan wajah ara menatapnya rendah, bahkan ia bisa membayangkan tawa ara yang terdengar menyakiti telinga, seolah mentertawakannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!