Raina hanya ingin mengisi waktunya di malam hari dengan membaca novel romantis sebelum tidur. Tapi siapa sangka, novel berjudul “Pengantin Bayangan Sang Antagonis” itu akan menjadi akhir dari hidup lamanya. Sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawanya—dan saat ia membuka mata, ia bukan lagi Raina. Ia kini menjadi Ayla, karakter figuran yang hanya muncul di dua bab novel… sebagai istri sang antagonis pria yang hendak menceraikannya.
Namun yang lebih mengejutkan bukan hanya reinkarnasinya, melainkan sistem misterius bernama “Sistem Gosip” yang kini bersarang di benaknya. Sistem ini memberinya informasi rahasia paling update, tentang siapa pun di dalam dunia ini. Skandal, rahasia kelam, kebohongan, semuanya tersedia.
Sayangnya, ada satu efek samping yang tidak disebutkan: setiap bisikan hatinya bisa didengar oleh suaminya sendiri—Kael Arvane, pria dingin dan penuh ambisi yang menjadi antagonis utama dalam novel itu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kanvas Kebenaran dan Serangan Balik
Kota Vadera kembali jadi panggung. Kali ini, bukan untuk menjatuhkan, melainkan membangkitkan.
Pameran seni "Potret Kebenaran" akan adakan dua minggu setelah pertemuan dengan Loren. Lokasi: gedung galeri bersejarah milik keluarga Arvane — galeri yang lama tidak digunakan sejak Kael memutuskan berhenti mendanai dunia seni karena ulah masa lalu Aurellia.
“Aku tidak pernah berniat kembali membuka galeri ini,” Kael berkata pada ku saat kami berdiri di pintu masuk. “Tapi untuk mu, dan demi kebenaran, tempat ini layak hidup lagi.”
Aku menggenggam tangannya erat. “Mari kita bangun ulang segalanya dari awal — bukan hanya reputasi ku, tapi juga harga diri mu yang selama ini terluka.”
---
Hari pembukaan, galeri penuh sesak.
Media, seniman, pengusaha, bahkan kolektor dari luar negeri turut hadir. Semua datang karena dua alasan: nama Arvane yang kembali muncul di dunia seni… dan skandal lukisan yang viral beberapa waktu lalu.
Tema pameran kami sederhana: “Kebenaran Tak Selalu Bersih — Tapi Ia Tak Bisa Di bohongi.”
Loren tampil sebagai bintang utama. Tapi bukan itu yang membuat pengunjung terpaku. Lukisan utama, di tempatkan di tengah aula, menggambarkan sosok wanita yang bangkit dari reruntuhan, berdiri memunggungi istana yang terbakar.
Di bawah lukisan tertulis: “Ia yang di bisiki kebencian, tapi menjawab dengan keberanian.”
Itu adalah potret diri, ku. Tapi bukan tentang fisik ku. Melainkan tentang perjalanan ku — luka, penerimaan, dan keberanian untuk tidak menyerang balik dengan cara kotor.
---
“Ini adalah bentuk permintaan maaf ku, Ayla,” kata Loren saat konferensi pers. “Saya pernah melukis kebohongan. Hari ini saya melukis kebenaran.”
Wartawan menyerbu dengan pertanyaan.
“Apakah lukisan pertama di pameran LYNX benar-benar ditujukan untuk menyindir Nyonya Arvane?”
“Apakah ada bukti bahwa lukisan itu dipesan sebagai bentuk sabotase reputasi?”
Kael lalu berdiri dan memainkan rekaman suara Aurellia — bukti suara yang dulu kami simpan.
Ruangan sontak hening. Suara Aurellia terdengar jelas:
“…Kita tidak ingin kena tuntutan hukum. Cukup buat publik menggonggong…”
Wajah para wartawan berubah seketika.
---
[Sistem Gosip: Ledakan Sentimen Positif]
Topik: #PotretKebenaranAyla trending di seluruh platform sosial.
Skor reputasi Ayla naik drastis: +14% dalam 24 jam.
Opini publik berubah: Dari “wanita bermasa lalu gelap” menjadi “wanita yang difitnah tapi bangkit”.
Aku menatap layar sistem yang melayang transparan di hadapan ku dan merasa, untuk pertama kalinya… aku tidak di kendalikan oleh gosip, tapi mengendalikannya.
---
Beberapa hari kemudian, aku menerima pesan dari seseorang yang tak kuduga: Aurellia.
______
“Lukisanmu menyentuh. Tapi permainan belum berakhir.”
_____
Aku menatap pesan itu sambil tersenyum tipis.
“Kau benar. Ini baru permulaan.”
---
Malam harinya, di kamar…
Kael berdiri di balkon, menatap langit Vadera. Aku menghampirinya dan bersandar di bahunya.
“Kael… terima kasih sudah bersama ku sepanjang ini. Dulu aku berpikir kau adalah antagonis... seseorang yang menyeramkan, dingin, dan tak peduli.”
Kael menoleh dan menyentuh pipi, ku. “Dan aku pikir kau wanita manipulatif yang mengejar hartaku. Kita berdua salah.”
Aku tertawa kecil. “Lucu ya... dunia ini memang aneh.”
“Aku tak bisa lagi membedakan mana pikiran mu, mana suara hati mu yang hanya untuk diri mu sendiri.”
“Maaf soal itu,” gumam, ku.
“Aku tidak keberatan,” katanya lembut. “Selama suara itu selalu jujur.”
Aku menatap matanya lama, dan dalam hati bergumam: “Aku mulai mencintaimu, Kael.”
Ia tersenyum kecil. “Aku tahu.”
Aku terkejut. “Hah?!”
Kael mengedip. “Masih bisa ku dengar, ingat?”
Aku menutup wajah ku dengan tangan, malu bukan main.
---
[Sistem Gosip: Target Musuh Utama bergeser — Aurellia tidak bekerja sendiri. Data analisis menunjuk pada cabang keluarga Arvane bagian timur: Cillian Arvane.]
[Rekomendasi: Investigasi hubungan Aurellia dengan Cillian Arvane. Risiko: Tinggi. Potensi Pengkhianatan: 89%.]
Aku menarik napas. “Permainan belum berakhir, Kael. Ada musuh yang lebih dalam dari sekadar mantan kekasih, mu.”
Kael menatapku. “Cillian?”
Aku mengangguk. “Saatnya kita mencari tahu siapa yang benar-benar berperan jadi dalang di balik semua ini.”