Sebuah Kejadian yang kurang mengenakkan dialami oleh Zahra setelah kepindahannya dari pulau Jawa ke Kalimantan bersama Keluarganya. Dimana Karena kejadian itu Zahra mengalami Trauma yang begitu hebat hingga ia tidak berani untuk keluar dari Rumah kontrakannya.
Sampai di suatu hari, mau tidak mau ia harus keluar rumah untuk mengantarkan kue pesanan pelanggannya hingga diperjalanan ia tidak sengaja ditabrak mobil dari belakang karena kesalahannya sendiri.
Marah? Tentu saja marah, Pria Pemilik mobil itu tentu saja ingin memarahi Zahra karena kecerobohan Zahra dalam berkendara sepeda motor, tetapi ia urungkan karena melihat Mata Zahra yang begitu sembab dan merah.
Siapakah pria itu? Akankah ia luluh dengan air mata Zahra? dan apakah ini akan menjadi awal dari kisah kebahagiaan Zahra yang selama hidupnya belum pernah mendapatkannya? atau justru malah sebaliknya?
Ikuti terus Kisah perjalanan Hidup Zahra Di dalam Cerita Ini!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenRose23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
\\ Eps 17 //
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Satu bulan kemudian...
Usaha yang dijalani oleh Zahra dan Reva berjalan sangat lancar, hampir setiap hari mereka membuatkan pesanan entah itu untuk arisan maupun hanya ingin mencoba kue buatan Zahra. bahkan hampir setiap pelanggan mereka sangat ketagihan dengan kue buatan Zahra
Teman-teman dari orang tua Reva selalu membeli kue buatan Zahra untuk acara-acara mereka. Hari ini Zahra mendapatkan banyak pesanan kue tetapi sayangnya Reva tidak bisa membantunya karena gadis itu sedang ada pertandingan voli hari ini
Dengan terpaksa, Zahra mengantar kue itu sendiri kepada pelanggan dengan mengendarai motor milik Reva. Hari ini juga Zahra berencana ingin membeli handphone karena uang tabungan gadis itu sudah cukup untuk membelinya
Zahra berkendara santai setelah selesai mengantarkan kue pelanggan bahkan gadis itu mengembangkan senyumnya karena baru saja ia membeli handphone yang lebih baik dari handphonenya yang lama
Zahra benar-benar bersyukur atas semua hal yang terjadi satu bulan terakhir ini, bukan hanya mendapatkan sahabat ia juga bisa menghasilkan uang dengan usahanya sendiri
Andai saja ia bisa menelpon Joshua mungkin saja ia akan mengabarkan kabar gembira ini sekaligus meminta izin untuk resep-resep kue nya
Zahra menghela nafasnya, Ia Bisa membeli handphone itu tetapi ia tidak bisa untuk sekedar memberi kabar kepada Joshua padahal gadis itu sudah berjanji kepadanya untuk bisa mengabarinya
Ditengah lamunannya diatas motornya, tiba-tiba saja gas sepeda motor itu menjadi sangat ringan. Zahra sedikit tersendat karena motornya yang tiba-tiba berhenti
Zahra sedikit panik, Karena ia sedang berada ditengah-tengah Jalan Yang Jauh dari pemukiman warga. Ia hanya dikelilingi oleh Hutan disamping kanan dan kirinya
"Aduuh ini kenapa motornya yaa???" tanya Zahra kepada dirinya sendiri dengan mencoba untuk menyalakan motornya lagi
Zahra melihat Sekelilingnya yang sangat sepi, tidak ada kendaraan yang berlalu lalang satupun yang bisa ia mintai pertolongan
Zahra turun dari motornya dan mengecek keadaan bahan bakar motor itu, dan ternyata benar bensinnya habis. Zahra lupa bahwa ia tadi sudah diberi tahu oleh Reva bahwa bensin motor itu menipis, Zahra hanya bisa menyesali kelalaiannya sekarang
Zahra bingung harus bagaimana, ingin sekali ia menghubungi Reva tetapi gadis itu tidak ingat nomor ponsel sahabatnya itu
"Aku harus Gimana Sekarang?? Mana jauh banget lagi dari rumah orang...........Ya Allah tolong bantu aku, Sesungguhnya tidak ada pertolongan sebaik pertolonganmu ya Allah" doa Zahra menyerahkan segala urusannya kepada Tuhannya itu
Zahra melihat ada gubuk yang sedikit jauh dari tempatnya berada tetapi sepertinya di gubuk itu banyak sekali orangnya, dengan secercah harapan ia melangkah menuntun sepedanya menuju gubuk itu meskipun jaraknya yang sedikit jauh. Zahra mengembangkan senyumnya berharap ia akan mendapatkan pertolongan
Keringat meluruh membasahi dahinya, ia tidak menyerah dengan tetap menuntun sepedanya menuju tempat itu. Hampir tiga puluh menit ia menuntun sepedanya, Perasaan gubuk tadi hanya sedikit jauh dari pandangannya tetapi ia baru merasakan bahwa gubuk itu sangat jauh saat ia berjalan
Zahra melihat sekumpulan orang yang sedang bermain kartu disana, Mungkin ada sekitar sepuluh orang berada di gubuk itu. Zahra sungguh sangat bahagia karena masih ada orang yang bisa ia mintai pertolongan meskipun orang-orang itu sedikit menakutkan dimatanya
Pakaian seperti preman, bahkan tubuh mereka sangat besar dan dipenuhi dengan tato di sekujur tubuhnya. Dengan perlahan Zahra mendekat, Hingga salah satu dari mereka menyadari kehadiran Zahra
"Eh neng manis mau kemana neng???" tanya salah satu dari mereka dengan perlahan mendekati Zahra, hal itu membuat orang-orang yang disana menoleh ke arah Zahra
"I-ini pak, saya kehabisan bensin. Boleh saya minta tolong nggak?? Apa ini masih jauh??" tanya Zahra dengan tersenyum sedikit ketakutan karena semua orang yang disana mulai mendekati Zahra
"Oh habis bensin yaa?? Ini masih jauh neng ke tempat penjual bensinnya, Mendingan duduk dulu disini aja sama kita-kita ya nggak??" ucap salah satu orang itu dan diangguki semua temannya
Perasaan Zahra mulai tidak enak, Ia ketakutan sekarang bahkan tubuhnya mulai bergetar. Sepertinya ia salah meminta tolong kali ini, dengan perlahan ia mundur untuk sedikit memberikan celah karena orang-orang itu yang terus mendekati tubuhnya
"Ee-mm kalau gitu nggak papa deh P-Pak, nggak usah terimakasih" ucap Zahra dengan segera menuntun sepedanya maju, tetapi Tiba-tiba sepedanya itu menjadi sangat berat karena ada yang menahannya
"Permisi pak" ucap Zahra mencoba melepaskan tangan orang itu dari sepedanya
"Kenapa buru-buru sih neng, disini dulu aja sama kita-kita" ucap orang yang menarik sepeda Zahra
"Iya tuh, disini aja dulu. Nanti janji deh kita beliin bensin" tambah yang lainnya
"N-nggak P-perlu pak, To-tolong lepasin" ucap Zahra dengan sedikit bergetar mencoba untuk melepaskan tangan orang itu
salah satu orang disana memegang tangan Zahra yang membuat Zahra menghempaskan tangan itu sekaligus motor yang ia bawa yang membuat motornya ambruk begitu saja "Eiiitts yaaahhh ambruk deh" ucap mereka
"To-tolong jangan macam-macam pak" ucap Zahra dengan matanya yang berkaca-kaca
"Nggak macam-macam kok, kami kan cuma nyuruh kamu duduk aja biar kami nanti yang beliin bensinnya" ucap orang itu dengan memegang tangan Zahra
Zahra mencoba untuk melepaskan tangannya tetapi usahanya sia-sia karena tenaganya yang tidak ada apa-apanya dibandingkan orang itu, Bahkan bukan hanya satu tangan saja yang sekarang memegang Zahra tetapi yang lainnya pun ikut mendekat dan memegang Zahra
"Tolong jangan pak, jangan apa-apain saya" Air mata zahra meluruh
"Nggak diapa-apain kok, temani kita aja dulu disitu bentar doang hahaha"
Tangan mereka mulai meraba badan Zahra, Zahra menangis sangat kencang. dengan sekuat tenaganya yang masih tersisa ia mencoba untuk memberontak. Tetapi usahanya itu sepertinya akan sia-sia karena badannya yang tidak sebanding dengan orang-orang apalagi tenaganya sudah cukup banyak terkuras karena mendorong sepedanya tadi
"Tolong jangaaaan pak....hiks TOLOOOOOONG hiks" teriak Zahra mencoba mencari pertolongan
Orang-orang itu tertawa sangat keras melihat Zahra yang meminta pertolongan "Percuma neng Nggak ada orang yang mau nolongin, Kan cuma ada kita-kita disini Hahahaha"
Zahra terseret ke gubuk itu, orang-orang itu sungguh sangat jahat. Ia merobek baju depan Zahra yang membuat gadis itu berteriak sangat kencang dengan tangisannya yang meluruh
"Aaararrggggggghhh TOLONG JANGAAANN.....hiks......TOLOOOOOONGGGG....... Saya mohon jangan paakkk hiks, tolong jangaaaan......TOOOLOOOONG" Teriak Zahra dengan sekuat tenaganya
Orang-orang itu tertawa sangat puas melihat Zahra yang memberontak membuat nafsu mereka semakin liar
Salah satu tangan jahil itu meraba paha Zahra, Bahkan yang lainnya pun juga ikut mengelus perut Zahra hingga berakhir memegang dada Zahra yang terbuka dengan memperlihatkan bra saja disana
"AAAARRRRGGGGGGHHH JAHAAAT......Hiks...KALIAN JAHAAT..... TOLOOOOOONG" Zahra memberontak hingga kepalanya itu membentur tiang disana sampai mengeluarkan darah yang segar mengalir di pelipisnya
Orang-orang itu tidak berhenti, mereka semakin liar meraba badan Zahra hingga ada yang mencoba menyentuh kemaluannya
"AAAAAAKHHH HIKS......SAYA MOHOON JANGAAAN.... TOLOOOOOONG HIKS....." Zahra menangis cukup hebat hingga wajahnya memerah
Dalam batinnya ia terus berdoa supaya ada yang menolongnya, Apa mungkin ini akhir dari kehidupan Zahra??? Apa mungkin kesucian yang sudah ia jaga seumur hidupnya akan berakhir disini nantinya?? Zahra benar-benar takut kalau Tuhannya itu marah karena ia sudah berbuat zina hari ini?? Sungguh ia tidak menginginkan semua ini, ia terus berdoa supaya Allah bisa menolongnya
"aaararrggggggghhh TOLONG........" teriak Zahra dengan sisa suaranya yang semakin menghilang karena dari tadi ia terus memberontak dan berteriak sekuat tenaganya
Sampai pada akhirnya, Zahra mulai menyerah. Tubuhnya sungguh sangat lemas karena kehilangan tenaga bahkan gadis itu hampir saja pingsan
'Ya Allah kuserahkan semua kepadamu.......Tolong aku ya Allah' batin Zahra disisa tenaganya yang memberontak
"WOOOIIIIIIII......." Teriak orang dari kejauhan........
Apakah doa Zahra dikabulkan??? Ataukah justru ada musibah lain yang akan datang??? Zahra berharap bahwa itu adalah pertolongan untuknya sebelum ia kehilangan kesadarannya
...----------------...