NovelToon NovelToon
Not Love, But Marriage

Not Love, But Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Dokter
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nōirsyn

"Mereka mengira pertemuan itu adalah akhir, padahal baru saja takdir membuka lembar pertamanya.”

‎Ameena Nayara Atmaja—seorang dokter muda, cantik, pintar, dan penuh dedikasi. Tapi di balik wajah tenangnya, ada luka tersendiri dengan keluarganya. Yara memilih hidup mandiri, Ia tinggal sendiri di apartemen pribadinya.

‎Hidupnya berubah ketika ia bertemu Abiyasa Devandra Alaric, seorang CEO muda karismatik. Yasa berusia 33 tahun, bukan seperti CEO pada umumnya yang cuek, datar dan hanya fokus pekerjaannya, hidup Yasa justru sangat santai, terkadang dia bercanda dan bermain dengan kedua temannya, Yasa adalah anak yang tengil dan ramah.

‎Mereka adalah dua orang asing yang bertemu di sebuah desa karena pekerjaan masing-masing . Awalnya mereka mengira itu hanya pertemuan biasa, pertama dan terakhir. Tapi itu hanya awal dari pertemuan mereka. satu insiden besar, mencoreng nama baik, menciptakan gosip dan tekanan sosial membuat mereka terjebak dalam ikatan suci tanpa cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nōirsyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

aku dijebak

Suasana rumah keluarga Raden dipenuhi ketegangan. Baru saja Abiyasa melangkahkan kaki ke ruang tamu, sebuah tamparan keras mendarat di pipinya.

‎Plak!

‎"Mama kecewa banget sama kamu, Abiyasa!" teriak Mama Vanesha, suaranya bergetar menahan amarah dan kesedihan. "Kok bisa kamu melakukan hal yang nggak bermoral kayak gitu? Di mana otak kamu, hah?! Kamu punya mama dan adik perempuan!"

‎"Mah, jangan dulu dimarahin kakak. Kita tanya dulu apa yang sebenarnya terjadi," ucap Alin pelan, berusaha menenangkan, tangannya lembut mengelus pundak sang ibu.

‎Yasa menunduk, menahan napas berat. Wajahnya memerah bukan karena tamparan, tapi rasa bersalah dan bingung.

‎"Mah, aku dijebak. Aku tahu itu salah, aku sadar. Tapi aku nggak mungkin melakukan hal sebrengsek itu. Dari kecil Mama dan Papa selalu ngajarin aku hal-hal benar. Aku nggak pernah kasar, bahkan berpikir buat ngelakuin hal itu ke perempuan pun nggak pernah!" suaranya tenang, namun penuh tekanan.

‎Mama Vanesha menunjuk wajah Yasa dengan mata berair namun penuh kemarahan.

‎"Dijebak gimana?! Siapa yang berani jebak kamu?! Semua orang tahu siapa keluarga kita. Kamu jangan bohong sama mama Yasa!." Teriak mama Vanesha, dia sepertinya tidak menerima apapun alasan Yasa.

‎"Tante, yasa emang beneran dijebak. Aku saksinya, tante tau Keysha kan? Artis yang selalu mengejar-ngejar Yasa dan sangat terobsesi dengannya. Dia ingin memasukkan obat tidur kemudian mengambil fotonya berdua dengan yasa. Lalu setelah itu menyebar dan memfitnahnya.

‎Tapi untungnya aku tau rencananya liciknya itu, aku menukar minuman yang sudah dia suruh pelayan untuk memasukkan sesuatu. Aku juga mengubah kamar tempat Yasa tidur, tapi ternyata minuman yang sudah dicampur obat itu diminum oleh dokter itu. Akhirnya dia yang salah masuk kamar dan bermalam dengan Yasa" ucap Vero ikut memberikan penjelasan, dia memang disuruh yasa ikut untuk menjadi saksi.

‎"Berarti kakak sadar kan? Lalu kenapa ngga kakak bangunin dan usir saja perempuan itu? Atau kakak memang beneran memperkosa dia dalam keadaan tidak sadar? Tanya Alin, dia juga ikutan emosi.

‎"Alin jaga bicaramu, aku tidak melakukan apa-apa terhadap nya!."

‎"Kalau memang kakak ga melakukan apa-apa terhadap wanita itu, kenapa tidak dibangunkan dan suruh pergi saja dia?" Balas Alin lagi.

‎Yasa menghela nafasnya, dia juga tidak tau apa yang ada di pikirannya semalam. Kenapa dia tidak mengusir Yara saja, atau memanggil satpam, dia tidak menyangka hal sepele ini bisa menjadi rumit.

‎Pak Raden yang sedari tadi hanya diam dan mengamati, akhirnya angkat bicara. Tangannya memijat pelipisnya dengan gelisah.

‎"Kamu... nikahi dia!" ucapnya tegas, singkat, penuh tekanan.

‎"Apa?! Pa... Tapi buat apa? Aku nggak salah. Aku nggak ngelakuin apa-apa ke dia!" bantah Yasa dengan keras. Kali ini suaranya meninggi, menunjukkan ketidakterimaannya.

‎Dia tidak mau menikahi Yara, walaupun dia tertarik dengan Yara tapi dia itu itu hanya rasa penasaran semata. Menurutnya pernikahan adalah hal sakral yang tidak bisa di buat main-main. Dia hanya ingin menikah dengan wanita yang dia cinta! sedangkan Yara? jangankan cinta, mereka saja baru bertemu beberapa kali.

‎Pak Raden menatap tajam anak lelakinya itu.

‎Kamu jangan bantah Yasa! Kita harus segera melakukan konferensi pers, kamu katakan saja wanita itu pacarmu dan kalian akan segera menikah. Setidaknya jika kamu bilang begitu, publik tidak akan terlalu menyalahkan mu. Kata-kata memperkosa itu terlalu kejam

‎"Kamu pikir pernikahan cuma soal benar atau salah? Lihat sosial media sekarang! Kata-kata 'perkosaan' udah jadi headline. Nama baik keluarga kita dipertaruhkan, saham perusahaan kita anjlok 5 persen hari ini. Investor mulai tarik modal. Aku nggak akan biarin ribuan karyawan kita kena imbas hanya karena masalah ini!"

‎"Pa memangnya ngga bisa cuman sekedar klarifikasi dan menyuruh wanita itu mengatakan kalau aku tidak bersalah?"

‎"Kamu jangan bodoh Yasa, orang-orang akan mengatakan kau menekan korban dan membungkam mulutnya dengan uang. Mungkin kau bisa bayar media, tapi ketika orang-orang mulai mengamuk itu tidak bisa dihindari!"

‎Yasa terdiam. Pikirannya berkecamuk. Pernikahan?

‎"Tapi Pa, aku bahkan nggak tahu dia mau menikah atau nggak..." suaranya mengecil, masih mencoba memberikan alasan.

‎"Pasti mau! Berikan saja dia uang. Dia siapa sih sampai bisa nolak kamu? Tidak mungkin dia tidak mau menikah denganmu, namamu sudah terkenal sebagai pengusaha yang sukses di negeri ini!" Kata pak Raden.

‎Setelah itu dia pergi dan tidak mau mendengar alasan Yasa apapun lagi. Mama dan Alin juga pergi meninggalkan Yasa dengan perasaan kecewa

‎Yasa memijat pelipisnya, "Kenapa jadi seberantakan ini" gumamnya

‎Vero menepuk pundak Yasa "yang sabar bro"

----

‎Yara terduduk di lantai apartemennya. Matanya sembab, tubuhnya lemas. Trauma masa lalu yang berusaha ia lupakan kini kembali menghantuinya. Namun, ia tidak mau terpuruk terlalu lama.

‎Setelah memeriksa tubuhnya dan memastikan bahwa Yasa tidak melakukan hal buruk padanya, Yara segera mandi dan bersiap-siap berangkat kerja. Ia selalu punya cara untuk bertahan: bekerja tanpa henti. Baginya, berdiam diri hanya akan membuka ruang untuk rasa takut dan luka lama yang belum sembuh.

‎Namun, setibanya di rumah sakit, Yara dikejutkan oleh kerumunan wartawan. Mikrofon dan kamera mengarah padanya dari segala arah. Mereka berebut bertanya:

‎“Mbak, apa benar Anda diperkosa oleh Pak Abiyasa, seorang CEO terkenal?”

‎“Bisa ceritakan kronologinya?”

‎“Apakah benar pak Abiyasa melakukan hal itu kepada anda? Atau anda sendiri yang menggoda Pak Abiyasa?”

‎Banyak sekali pertanyaan dari wartawan yang membuat yang membuat Yara takut dan gelisah. Rasanya dia ingin menangis saja, Yara hendak pergi pun tidak bisa karena wartawan mengerumuninya.

‎Tapi kemudian Adrian datang dan menarik tangan Yara, mendekap dan membawanya keluar dari kerumunan wartawan. Satpam rumah sakit segera bertindak menghalau para wartawan yang tidak hentinya mengejar Yara.

‎----

‎Di ruangan Adrian

‎"Yara, aku cariin kamu semalam. Aku panik bahkan nunggu sampai pestanya selesai dan aku tetap ga ketemu kamu. Ternyata kamu di lecehkan oleh bajingan itu?" Tanya Adrian sambil menahan emosi.

‎Dia sangat merasa bersalah karena sudah meninggal kan Yara sendiri, tapi dia tidak akan tinggal diam. Walau dia tau Yasa punya kekuasaan yang tinggi, tapi dia tetap akan membawa ini ke ranah hukum, dia sangat emosi melihat wanita yang dia cintai terluka.

‎Yara tidak menjawab. Ia hanya diam dan menangis.

‎Tak lama, Feli masuk dan langsung memeluk Yara erat. Isak tangisnya pecah.

‎“Ya-Yara... kamu jangan sedih ya. Aku di sini buat kamu,” ucap Feli terbata-bata, malah dia yang menangis terisak.

‎Memang Felisya lah yang paling dekat dengan Yara, mereka sudah berteman sejak SMA. Bahkan Felisya juga tahu kejadian tragis yang menimpa temannya itu saat mereka kuliah.

‎Akhirnya Yara buka suara, meski masih terdengar lemah:

‎ “Dia nggak ngelakuin apa-apa ke aku...”

‎Semua menatapnya penuh tanda tanya.

‎“Aku nggak ingat pasti... tapi semalam aku mau ke kamar mandi, mungkin salah masuk kamar? Pagi harinya aku bangun dan udah di kamar itu bareng dia. Tapi... dia nggak lakuin apa-apa ke aku,” jelas Yara.

‎ “Kamu yakin Yara dia ga ngelakuin apa-apa ke kamu?” tanya Adrian memastikan.

‎Yara mengangguk pelan. “Iya, aku yakin. Aku udah cek tubuh aku sendiri.”

‎Deva ikut angkat suara, “Tapi siapa yang ambil dan sebar foto kalian? Masa iya ada orang di dalam kamar?”

‎Fionna menjawab, “Kalau liat dari angle fotonya, itu kayaknya dari CCTV atau... kamera tersembunyi.”

‎ “Tapi darimana media dapat fotonya? Itu adalah hotel bintang lima, mereka sangat menjaga privasi tamunya, tidak mungkin bisa tersebar dengan begitu mudah. Apalagi itu hotel milik Yasa sendiri,” tambah Adrian curiga.

‎Deva mencoba berpikir logis, “Mungkin ada yang masukin kamera sebelum kalian di sana?”

‎ “Nggak mungkin! Darimana dia bisa dapat kunci kamar? Kecuali.... Ada staf hotel yang terlibat,” tegas Adrian.

‎ “Apa mungkin Yasa sengaja nyebar fitnah ini?” tanya Adrian, nadanya tajam.

‎“Buat apa? Yara nggak punya urusan sama dia,” kata Feli.

‎Fionna tampak berpikir. “Tapi inget waktu di desa Warasari? Yara sempat berani ngelawan dia.”

‎ “Ck masa dia segila itu? Masalah sepele gitu doang? Lagian kalo ini fitnah, yang rugi juga Yasa. Berita ‘CEO terkenal memperkosa dokter’ jelas nyudutin dia,” jawab Deva.

‎Suasana hening. Semua tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

‎Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu

To be continued

1
gathem Toro
sebenarnya Yasa itu dah cinta sama Yara cuma gengsi aja
Takagi Saya
Hats off untuk authornya, karya original dan kreatif!
Kaylin
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
Fujoshita UnUHastaloshuesos
Gak bisa move on! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!