NovelToon NovelToon
Rain

Rain

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Idola sekolah
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sayap Sayap Patah

Dia gadis yang periang dan penuh warna, hidup nya selalu penuh dengan kebahagiaan meskipun kenyataan nya dia tidak pernah bahagia.

Nama nya Rain, hanya Rain tanpa nama belakang keluarga besarnya. Karena gadis itu bukan lah terlahir dari keluarga itu.

Rain memiliki Mahendra sebagai ayahnya yang selalu mendukung dan menyanyangi nya dengan penuh kasih sayang tanpa membedakan anak anaknya.

Meski istri nya begitu membenci Rain sejak kedatangan gadis itu dalam kehidupan mereka, Mahendra selalu berusaha menyemangati Rain untuk tetap menjadi anak baik dan menghormati Rekka seperti ibunya sendiri.

Tahun terus berganti gadis itu kini sudah beranjak remaja dan bersekolah di sekolah ternama sama seperti anak anak Rekka.

Dan ini adalah tahun ajaran baru Rain di sekolah menengah atas pertama nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap Sayap Patah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nomor Baru

Hujan tak berhenti meski pagi mulai datang.

Rain dan Angel nampak masih sibuk dengan mimpi masing-masing tanpa menghiraukan jam dinding yang sudah menujukan pukul 08.30 pagi.

Cuaca dingin membuat mereka lebih nyenyak tidur.

Arya kini sedang duduk di meja makan dengan gelas kopi yang sudah tersaji.

" Tuan Arya, maaf apa nona Angel harus di bangunkan sekarang?. " Ucap seorang pelan.

" Tidak perlu, biarkan saja mereka bangun sendiri. lagi pula sekolah libur dan di luar masih turun hujan. " Ucap nya singkat.

" Baik tuan, saya permisi. " Pelayan itu pergi meninggalkan Arya dengan berkas berkas yang kunjung selesai itu.

" Sebaiknya ku selesaikan saja di kantor. " Ucap Arya menutup semua berkas nya dan meneguk habis kopi nya.

Pria itu segera menyambar jas hitam nya kemudian berlalu pergi meninggalkan rumah menuju Kantor.

***

Di rumah Mahendra

" Mau sampai kapan papa akan terus membawa gadis itu dalam hidup kita?, apa perlu papa kehilangan Renatha dan Kanaya? ". Ucap Rekka marah.

" Maaa, ini masih pagi dan mama mengajak papa bertengkar dengan hal yang tidak begitu penting maaa... "

Reka nampak terkejut dengan ucapan Mahendra yang bilang jika itu hanya percakapan tidak penting bagi nya, lantas bagaimana perasaan anak anak dan istrinya itu saat ini.

" Sebenarnya siapa Rain paaa, papa seperti lebih peduli dengan anak itu dari pada keluarga papa sendiri?. "

" Sudah papa katakan berulang kali pada mama kan, jika papa hanya menemukan nya dan merasa iba pada gadis itu dan membawa masuk ke dalam keluarga kita. "

" Enggak paa, seperti ada yang kamu sembunyikan dari aku tentang anak itu paaa... Jawab sejujurnya pada siapa anak itu, atau jangan jangan dia anak selingkuhan mu? ".

Mahendra nampak tegang dengan ucapan Reka dan langsung menatap tajam wanita yang dia nikahi puluhan tahun itu.

" Sudah maaa, sudah cukup dengan pemikiran mu yang buruk itu tentang aku atau Rain. " Mahendra meninggalkan Rekka yang tidak puas dengan jawaban Mahendra.

" Ahhhhkkkkk... " Peliknya frustasi dengan keadaan saat ini.

" Awas kamu pa, aku sendiri yang akan mencari tahu siapa sebenarnya Rain dan latar belakang gadis itu kenapa kamu begitu peduli dan begitu membedakan anak mu sendiri dengan nya!. " Gumam Rekka mengempalkan kedua tangan nya hingga buku buku tangan nya memutih.

Mahendra meninggalkan rumah dengan mengendarai mobilnya sendiri tanpa supir yang menemani nya, menembus hujan yang tak henti sejak semalaman.

Pikiran nya kalut dan merasa tidak tenang saat menyetir mobil.

" Apa sudah waktunya aku memberitahu siapa Rain, tapi bagaimana jika keluarga tidak bisa menerima kenyataan itu?. " Gumam Mahendra.

" Tapi kasihan Rain jika hidup nya tidak tenang dan harus menggalah terus, dia juga berhak atas semua yang aku miliki. "

Angin berhembus dengan rintihan hujan yang kian deras menerpa mobilnya.

Di kantor Arya

" Pak Arya tidak merindukan ku kah?. " Ucap seorang wanita dengan pakaian yang cukup minim berjalan dengan kasual mendekati Arya.

Arya nampak tidak menghiraukan keberadaan wanita itu.

" Pak Aryaaa, kenapa diam saja?. " Wanita itu duduk di atas meja Arya dengan paha yang terlihat mulus.

" Clara, saya sedang tidak ingin mendengar celotehan mu. Kerjaan saja pekerjaan mu dan pergi dari ruangan ku. "

Wanita bernama Clara itu nampak terlihat tidak senang dengan ucapan dingin dan datar Arya, telalu susah untuk menaklukkan pria itu.

" Aku kangen loh, udah lama kita gak... "

Brak

Arya seketika menghentak tangan nya di atas meja dengan keras membuat Clara langsung berjingkrak terkejut.

" Keluar... " Bentak Arya dengan keras membuat Clara menciut dan langsung pergi meninggalkan Arya yang sedang memijit pelipisnya yang berdenyut.

 Di Rumah Angel

" Angel, aku gak enak deh sama pak Arya.. " Gumam Rain sedang duduk di tepi kolam renang melihat Angel yang sedang berenang dengan santai.

" Gak enak kenapa, kak Arya biasa aja kok.. "

Rain memainkan kakinya dalam kolam.

" Aku pulang aja deh, udah bangun siang mana di rumah kamu aku gak ngapa ngapain loh. "

Angel mendekati Rain

" Emang kamu mau ngapain di rumah Rain, udah deh gak usah sibuk tugas kamu nemenin aku aja urusan kak Arya gak usah terlalu di pikiran. "

Rain menghala nafas pelan mendengar ucapan Angel.

" Kamu gak berenang?. "

Rain menggelengkan kepala nya pelan.

" Aku gak bisa renang Angel, aku pernah tenggelam dulu nya jadi aku takut sekarang. "

" Kok bisa?... ".

Rain diam mengingat dulu saat dia tenggelam di dalam kolam di sebuah tempat wisata.

Di sana Renatha mendorong tubuh mungil nya dan menahan kepala gadis itu hingga membuat nya tidak bisa keluar dari dalam air, jika Mahendra tidak datang tepat waktu entah apa yang terjadi pada Rain saat itu.

Hingga kini gadis itu tidak menyukai kolam renang dan tempat tempat yang bisa mengingatkan dirinya akan kejadian beberapa tahun silam, jika hanya sekedar duduk mungkin tidak menjadi masalah besar untuk Rain.

" Rain, kok malah diam aja sih?. " Ucap Angel.

" Gak papa Angel, kamu gak dingin apa berenang di bawa guyuran hujan?. "

" Enggak, aku suka hujan.. Raiiiiinnnnn... " Pekik gadis itu dengan semangat berenang dengan semangat.

Rain hanya tersenyum melihat tingkah Angel.

Jam sudah menujukan pukul 12.00 siang, hujan turun dak berhenti sejak semalam.

Makan siang sudah di siapkan tinggal menunggu Rain dan Angel ke ruang makan.

" Non, makan siang sudah siap. " Ucap seorang pelayan menunduk.

" Iya mbk bentar lagi, makasih. "

 Pelayan itu hanya tersenyum kemudian pergi berlalu meninggalkan Angel yang mengambil handuknya.

" Aku naik ke atas dulu yah Rain, kamu la hanya ke meja makan aja aku ganti baju dulu. " Ucap Angel meninggalkan Rain.

Rain hanya tersenyum dan menggangguk pelan.

Rain berdiri dan langsung berjalan menuju meja makan sembari menunggu kedatangan Angel, Rain memainkan ponselnya. Menatap beberapa notif dari Mahendra yang menanyai tentang keadaan nya.

" Mungkin papa khawatir dengan ku, nanti setelah makan siang aku akan mengubungi papa. " Gumam Rain.

" Tunggu ini nomor siapa?. " Nampak sebuah nomor tak di kenal menghubungi Rain membuat gadis itu bingung.

" Yang tahu nomor ku hanya papa Angel dan bik Sum saja.. " Gumam nya heran.

Rain membalas pesan itu dan bertanya tentang dirinya siapa dan bagaimana dia bisa mendapatkan nomor ponsel gadis itu.

" Gio Arkha Fernandez.. "

1
Musri
sejauh ini bagus cerita nya,smngat thor💪cuman kata2 nya ada beberapa yg salah tapi ok lah🫰
Sayap Sayap Patah: iiiiihhhhh makasih keritik nya kak😊
total 1 replies
Musri
coba mampir mudah2n ceritanya bagus...
Sayap Sayap Patah: ya ampun komen pertama ku, makasih kakkkkkk love 😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!