NovelToon NovelToon
Rain : Losing Us 2

Rain : Losing Us 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / CEO / One Night Stand / Enemy to Lovers / Barat
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Novianti

Angelo, yang selalu menyangkal kehamilannya, melarikan diri setelah mengetahui bahwa ia mengandung anak Maximilliam, hasil hubungan semalam mereka. Ia mencari tempat persembunyian terpencil, berharap dapat menghilang dan menghindari konsekuensi dari tindakannya. Kehamilan yang tak diinginkan ini menjadi titik balik dalam hidupnya, memaksanya untuk menghadapi kenyataan pahit dan melarikan diri dari masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Having an affair.

Cyne, Angelo, dan Nick berencana berbelanja ke pusat perbelanjaan. Cyne membutuhkan beberapa perlengkapan bayi. Di dalam mobil, suasana tegang. Cyne terus menghela napas panjang, suara desahannya memenuhi kabin mobil yang ber-AC. Angelo, yang duduk di sampingnya, mulai merasa terganggu. Wajahnya tampak cemas dan sedikit kesal.

"Ck, bisakah kau berhenti menghela napas seperti itu? Aku jengah mendengarnya!" Angelo bersuara, nada suaranya sedikit tinggi. Namun, Cyne tampak tak mengindahkannya, matanya menerawang, seolah memendam kekhawatiran yang mendalam.

Nick, yang menyetir, hanya diam, mengamati kedua wanita itu dari balik kaca spion. Ia hanya menemani mereka berbelanja, merasa aneh karena harus mengantar dan menjaga Cyne dan Angelo yang sedang hamil. Ia tak habis pikir mengapa George, suami Cyne, tidak bisa mengantar istrinya sendiri.

"Angelo, aku takut," ujar Cyne tiba-tiba, suaranya bergetar, menunjukkan betapa cemasnya ia. Wajahnya pucat, bibirnya sedikit gemetar.

Angelo menoleh, keningnya berkerut. "Takut? Takut apa?" tanyanya, nada suaranya berubah menjadi lebih lembut.

Mata Cyne berkaca-kaca, menunjukkan rasa takut yang begitu nyata. "George pergi perjalanan bisnis bersama sekretarisnya," katanya, suaranya terbata-bata.

"Lalu, apa yang kau takutkan?" tanya Angelo lagi, suaranya penuh pengertian.

"Sekretarisnya... mantan George," jawab Cyne, suaranya hampir tak terdengar.

Angelo menghela napas panjang, mencoba untuk tenang. "Jika dia benar-benar mencintaimu, dia tidak akan melakukan hal keji bersama sekretarisnya itu. Dan jika kau tidak mempercayainya, buat dia pulang," kata Angelo, nada suaranya tegas, namun diiringi dengan sentuhan kelembutan. Ia meraih tangan Cyne, memberikan sedikit tekanan sebagai bentuk dukungan.

Mobil berhenti di parkiran pusat perbelanjaan yang ramai. Namun, ketiganya masih terpaku di dalam mobil, terjebak dalam keheningan dan kekhawatiran Cyne. Suasana di dalam mobil terasa sesak, dipenuhi oleh kegelisahan yang tak terucap.

"Tapi, aku tak mungkin menyuruhnya pulang. Perjalanan bisnis ini benar-benar sangat penting," jawab Cyne, suaranya berat, diiringi helaan napas yang panjang. Ia tampak ragu, terombang-ambing antara kecemburuannya dan pengertiannya pada George.

"Jadi?" tanya Angelo lagi, suaranya lembut namun tegas, mencoba untuk membangkitkan semangat Cyne.

Angelo memahami Cyne. Ia tahu bahwa Cyne memang posesif, namun di balik itu semua, tersimpan rasa sayang dan pengertian yang dalam. Cyne bukanlah tipe wanita yang akan mengorbankan karier suaminya hanya karena rasa cemburu atau kekhawatirannya. Meskipun posesif, Cyne selalu berusaha mengendalikan emosinya dan menghargai pekerjaan George. Dan saat ini, meski perasaan tidak nyaman karena George pergi dengan mantan sekretarisnya itu begitu kuat, Cyne enggan meminta suaminya pulang hanya karena keresahannya sendiri. Ia memilih untuk menahan rasa cemas itu.

"Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Kasihan bayimu. Ayo turun dan menyegarkan kepala," ajak Angelo, nada suaranya penuh kelembutan dan pengertian. Ia keluar dari mobil terlebih dahulu, mencoba untuk membimbing Cyne keluar dari pusaran kekhawatirannya. Angin sepoi-sepoi dari luar mobil menerpa wajah Angelo, membawa sedikit kesegaran yang diharapkannya dapat menenangkan Cyne.

Ketiga sahabat itu memasuki pusat perbelanjaan yang ramai. Begitu Cyne melihat deretan perlengkapan bayi yang lucu dan menggemaskan, kekhawatirannya tentang George seketika sirna. Ia asyik memilih dan membandingkan berbagai macam produk, wajahnya berseri-seri, lupa sejenak akan kecemasannya.

Angelo merasa lega melihat Cyne kembali ceria. Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Nick, yang berdiri di dekatnya, tiba-tiba menegang. Matanya tertuju pada sebuah toko perlengkapan bayi di seberang, di mana ia melihat seseorang yang sangat dikenalnya.

Angelo, yang tidak ikut memilih perlengkapan bayi karena berencana membelinya bersama Maximillian, mengikuti arah pandang Nick. Tatapannya langsung menajam saat melihat sepasang kekasih yang bergandengan tangan mesra; kekasih Nick dan seorang pria lain. Wanita itu tampak hamil, perutnya membuncit di balik pakaian longgar yang dikenakannya.

"Hah, tak kusangka. Cyne yang takut diselingkuhi, ternyata kau yang diselingkuhi kekasihmu," bisik Angelo pelan kepada Nick, suaranya penuh dengan rasa simpati dan sedikit sindiran.

Nick menoleh, tersenyum kecut. "Dia menginginkan pernikahan secepatnya, namun aku tak bisa melakukannya. Apalagi aku belum pernah membawanya ke keluargaku," ujarnya, suaranya terdengar lesu, menunjukkan kekecewaan yang mendalam.

Angelo mengamati wanita itu lebih seksama. Tubuhnya tampak kurus dan pucat, berbeda dengan wanita hamil pada umumnya. "Pelacur seperti itu tidak pantas dijadikan istri, apalagi ibu. Kau tak lihat? Dia tengah hamil, dan tiba-tiba memintamu menikahi nya. Apakah kau yakin pria itu ayah dari anaknya? Semua wanita pantas menjadi seorang ibu, namun aku tak yakin dengannya," kata Angelo, nada suaranya terdengar tajam, menunjukkan ketidaksukaannya pada wanita itu.

Nick ikut menatap kekasihnya, atau lebih tepatnya, mantan kekasihnya. Tatapannya dipenuhi dengan keraguan dan kekecewaan.

"Apakah kau pernah menidurinya?" tanya Angelo, suaranya sedikit lebih keras, seolah ia telah menebak penyakit yang diderita wanita itu. Ia menduga wanita itu mungkin mengidap penyakit tertentu yang membuat tubuhnya tampak lemah dan kurus.

Nick menggeleng. "Aku baru bertemu beberapa kali dengannya, namun aku tak pernah sekalipun menyentuhnya. Ada apa?" tanyanya, kebingungan.

Angelo menghela napas panjang, suaranya berat. "Sepertinya, dia mengidap penyakit menular," ujarnya, nada suaranya yakin, tanpa keraguan sedikit pun. Ia telah melihat beberapa gejala yang menunjukkan kemungkinan tersebut.

Nick langsung merinding. Ia tahu Angelo bukan tipe orang yang asal bicara. Wanita itu memiliki kemampuan analisis yang tajam dan selalu tepat dalam menilai suatu situasi. Kepercayaan Nick pada penilaian Angelo begitu besar.

Di tengah kesibukan Cyne memilih perlengkapan bayi, dan percakapan rahasia antara Angelo dan Nick, tiba-tiba George muncul. Entah bagaimana caranya, ia berhasil menemukan keberadaan mereka di pusat perbelanjaan yang ramai itu. Wajahnya panik, napasnya tersengal-sengal.

"Angelo, di mana Cyne?" tanyanya, suaranya terdengar cemas, menunjukkan betapa khawatirnya ia.

George tampak kepayahan, keringat membasahi dahinya. Wajahnya pucat, menunjukkan kelelahan dan kepanikan yang luar biasa. "Hah... Rasa-rasanya, ada yang ingin menjadi nyonya kaya dengan cara yang tidak baik. Beruntung kau belum menaiki pesawat," kata Angelo, suaranya tenang namun tajam. Ia menunjuk ke arah Cyne yang sedang sibuk membayar belanjaannya. Angelo telah mencium gelagat yang tidak beres.

Kehamilannya seolah-olah meningkatkan insting Angelo. Ia mampu mendeteksi niat-niat terselubung orang lain dengan sangat akurat. Seperti halnya niat Maximillian yang ingin menikahinya. Angelo tahu bahwa Maximillian memohon padanya untuk mengizinkan Jacob untuk menikahi Janet agar mudah mendapatkan restu dari Paman nya itu. Namun, Angelo membiarkannya, ingin melihat seberapa besar usaha Maximillian untuk mendapatkannya. Ia menikmati permainan ini.

Angelo tersenyum tipis, jari-jarinya mengelus lembut perutnya yang sedikit membuncit. "Tapi Nick, aku melihat mobil yang kuberikan padamu ada di parkiran tadi," ujarnya, suara lembutnya mengandung sedikit ancaman. Nick langsung membeku, merasakan hawa dingin yang terpancar dari Angelo.

Saat mereka keluar dari parkiran menuju gedung pusat perbelanjaan di seberang, Angelo tanpa sengaja melihat mobilnya yang telah diberikan kepada Nick terparkir di sana. Mobil itu tampak baru saja digunakan, kaca mobil masih sedikit berembun.

Nick menoleh, tersenyum kaku, mencoba untuk menutupi rasa gugupnya. "Dia... menyukai mobil itu, jadi aku memberikannya. Aku tak tahu jika dia akan berkhianat padaku," jawab Nick, suaranya sedikit gemetar. Penjelasannya terdengar lemah dan tidak meyakinkan.

Angelo hanya menghela napas panjang, kecewa dan kesal. Ia keluar dari toko, mencari George dan Cyne. Namun, keduanya telah menghilang. Toko perlengkapan bayi tampak kosong. "Sial, mereka pergi tanpa pamitan?" gumamnya, suaranya penuh kekecewaan. Rasa kesal bercampur dengan kekhawatiran mulai memenuhi hatinya. Ia harus segera menemukan mereka.

Angelo dan Nick memutuskan untuk makan siang di sebuah restoran mewah di dalam pusat perbelanjaan. Mereka memilih tempat duduk di sudut ruangan, menikmati suasana yang tenang dan nyaman. Aroma makanan lezat memenuhi udara, namun keduanya tampak tak berselera.

"Apakah Cyne menghubungimu? Ke mana mereka pergi?" tanya Angelo, suaranya lembut, mencoba untuk menghibur Nick. Ia tahu Nick sedang merasa sangat terpuruk.

Nick menggeleng pelan, wajahnya masih terlihat lesu dan pucat. Kekecewaan dan rasa dikhianati masih jelas terpancar dari sorot matanya. Ia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa kekasihnya telah memanfaatkannya.

Memahami perasaan Nick, Angelo memilih untuk tidak banyak bertanya. Ia mengambil ponselnya, menghubungi Kennan untuk segera datang ke New York. Ia membutuhkan teman untuk menemani Nick yang sedang patah hati.

Setelah menghubungi Kennan, Angelo kembali menghubungi Cyne. Kekhawatirannya terhadap Cyne semakin besar. Panggilan pertama tak dijawab. Namun, Angelo tak menyerah begitu saja.

Di panggilan kedua, panggilannya diangkat. "Cyne, kau di mana..." Ucapan Angelo terhenti. Telinganya memerah, wajahnya menegang. Ia mendengar suara desahan yang jelas dari seberang sana, suara yang menunjukkan aktivitas intim. Dengan cepat, ia memutuskan panggilan tersebut.

"Sialan!" seru Angelo, wajahnya memerah karena merasa malu karena mendengar suara yang tak seharusnya dia dengar.

1
Noey Aprilia
Yg songong akhrnya bungkam....
lgian,brsa bgt jd krban pdhl dia yg jd trsngka....yg slingkuh kn dia,tp janet yg d tduh....dsr gila....
Noey Aprilia
Akhrnyaaa.....
Angelo mau jg nkah sm max.....aws aja kl max ky sng mntan yg bjingn....
Laahhh.....janet mlh ktmu mntan...bkln gelut ga y????🤔🤔🤔
Reka Cantika
lagi Thor
Noey Aprilia
Max srius ko....mngkn slain dia mau mnebus kslhn d msa lalu,dia jg bnrn cnta sm angelo....mngkn bsa sma2 mnymbuhkn luka jg...
Reka Cantika
lanjutkan lagi
Reka Cantika
luar biasa
Reka Cantika
lagi dong Thor
Noey Aprilia
Bguslh kl max yg yg mnglaminya,biar bumil sntai aja....lgian kn udh bwa baby kmn mna,mualnya buat bpknya baby....
Noey Aprilia
Mnjauh smntra,mngkn lbih baik buat angelo....apa lg ada ssrorng yg sllu ada d smpingnya....biarlh orng yg udh bkin dia sdih,mnrima hkumannya.....
Noey Aprilia
Wjar sih kl angelo jd stress,scra mntalnya pst trgnggu krna kta2 mreka....
tmbh lg trauma msa lalu,pst bkin dia mkin down....mga aja max bsa bkin dia lbh smngt.....
Reka Cantika
lanjut lagi
Noey Aprilia
Pntsn angelo mrah,dia trauma trnyta.....
lgian,udh ada ank sndri knp mlah adopsi????sukur2 kl ga iri pas udh dwsa,kl iri kn mlah bhya....
Reka Cantika
lanjutkan
Noey Aprilia
Yg d perut aja blm kluar,mlah mau ngadopsi ank orng...urus ankmu dlu lh...
Reka Cantika
lanjut lagi Thor
Noey Aprilia
Abs tu siap2 kna gmpar angelo,trs gas bleh dkt2 lg apa kg bbo bareng....spa sruh pke mbuk sgla.....
Noey Aprilia
Angelo sllu pnuh kjtan....
jgn blng kl goerge d jbak skretarisnya pke ssuatu,trs dia tau dn nyri istrinya????
tp mmdingn gt sih,drpd jd skandal....
Reka Cantika
lanjutkan lagi
Noey Aprilia
Jd gmna pnggilan buat mreka y????
kl angelo nkah sm max,brrti janet jd adik ipar....tp kn janet bkln nkah sm jacob,pdhl jacob pmannya angelo....
🤔🤔🤔
SamdalRi: Dipikir², aku tidak kepikiran /Facepalm/
total 1 replies
Reka Cantika
lagi dong Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!