PENDEKAR BAYU BUANA

Panglima Bandungan Dengan bantuan Gadis Dina mulai berhasil mendesak lawannya.

Ki Bawok Jambang Pimpinan Yang sudah dianggap Sebagai Panglima nya Raden Kurawa Terkejut mendengar Dugal Sakti Saudara Seperguruannya Tewas.

Dia marah meningkatkan serangan nya terhadap Gadis Dina yang membuat pasukannya terdesak.

Ciiaatt..!!.

" Gadis ingusan..!! Kurang Ajar mampus..!! "

Melihat Brewok Jambang menyerang menyerang membabi buta karena marah saudara nya tewas. Membuatnya Teledor

Dan hal itu menjadi kan kesempatan serangan balasan Putri Dina berhasil membuat nya Roboh.

Jeeggaaarr..!!

Huaakk..!!

Huwookk..!! Bruk..!!

Besok Jambang Terkapar Dengan Darah keluar dari Kuping dan matanya.

Bawok Jambang Tewas.

" Bawok Tewas..?? " Raden Kurawa melihat dari tempatnya bertempur Benar itu Bawok roboh.

dengan marah Pasukan yang bersamanya paling banyak Serentak menyerbu Pasukan Panglima Bandungan.

Hiaatt..!!

Beett.!!

Raden Kurawa dengan pasukan lebih besar mendadak berhenti.

Jeguaarr..!!

Akk..!!

Brukk..! Srook..!

Tiga Puluh anak buahnya Terhempas roboh dan Tewas.

Raden Kurawa Melancat Mundur. dan Melihat Didepannya Sudah Berdiri Raden Janaka yang menyerang pasukan nya sehingga Tiga puluh anak buahnya Tewas.

Lebih terkejut lagi dilihat di sebrang Pertempuran pasukan dari Senopati Salim dan Dirman, sudah berhasil melumpuhkan Pasukannya.

" Apa Kabar Raden Kurawa !

Saya Datang untuk melaksanakan hukuman Mati yang tertunda.! "

Suara Raden Janaka terdengar seperti tajamnya Golok yang akan memancung lehernya.

" Raden Janaka..?! "

Seruan tidak menyangka Raden Janaka mempunyai Kesaktian luar biasa. Dia tahunya dulu Janaka penakut sering diremehkan kawan kawannya.

" Celaka bahaya'.. Aku harus Lari..! "

Hiaattt..!! Sing..!! Siinngg..!

Raden Kurawa tiba tiba menyerang dengan lima senjata berahasia beracun.

Haii.!! Set Tap..!

Janaka sangat waspada dan sudah bersiap segala kemungkinan kecurangan.

Dengan sigap menghindari dan berhasil mengembalikan senjata rahasia Raden Kurawa.

Siinngg Siinngg..!

Akkhh..!

Senjata Makan Tuannya. Dua senjata beracun menembus Dada dan kepalanya. Raden Kurawa Tewas.

Seketika Pertempuran berhenti. Pasukan Raden Kurawa yang tertangkap dipenjara kerja paksa.

Jabatan tingkat pimpinan dan wakil dihukum mati.

Raden Danu Wirya dan keluarganya yang berada dalam Sekapan dibebaskan oleh Raden Janaka dan Pasukan.

" Raden Danu Wirya. Raden Sudah Bebas jangan takut Sementara Pengawal dan Senopati ada Disini Untuk Menjaga Wilayah Kota Tasikmala."

Kata Raden Janaka juga Panglima Bandungan.

" Terimakasih Raden Janaka. Saya tidak menduga Raden Kurawa berani berbuat makar." Ucap Raden Walikota.

" Raden Kurawa sudah Tewas juga anak buahnya. Sudah dihukum.

" Sementara Raden boleh istirahat sampai lukanya sembuh. Baru masuk Kantor pelayanan lagi."

Paduka Linggar Senang Sekali mendengar keberhasilan Pasukan nya yang ditangani oleh Putranya.

Raden Nakula dan Putri Dina merasa senang mendapat kehormatan setara Senopati Kerajaannya .

Raden Nakula diangkat menjadi Pejabat Walikota Kota Tuyomerto.

Karena Pejabat sebelum nya sudah tua.

Sakit dan meninggal.

Peningkatan kekuatan Pasukan Kerajaan Bandarlaju.

diakui Kerajaan sahabat sekitarnya.

sejak Raden Janaka turut langsung menangani di segala Keamanan dan kepedulian terhadap Rakyatnya.

*

Pada Suatu hari Terlihat Putri Dina bersama Raden Janaka sedang berlibur keliling kota.

Ternyata Putri Dina Jatuh Cinta kepada Raden Janaka Sejak Tiga tahun lalu ketika Gadis Dina diberikan pelatihan Kanuragan awal.

Tetapi Putri Dina Tidak Merani menyatakan karena Merasa Dirinya hanya seorang hamba biasa.

Tetapi Raden Janaka mengetahui itu semua.

Sedangkan Raden Janaka mulai tertarik kepada Dina saat melihat Kesungguhan dan ketekunan Dina dalam berlatih yang lebih tekun daripada Yang lainnya.

" Raden Janaka Dina Sudah lama Pingin jalan gini sama Kanda .. Eh.. Raden."

" Dina ku sayang. Panggil aku Kanda saja. Jangan Raden." Jawaban Janaka membuat Dina semakin melambung angan angannya bisa terus bersama Raden Janaka pujaan hatinya

Didalam kereta kuda hanya mereka berdua. pak Kusir seperti biasa didepan menjelaskan tugasnya mengendalikan Kereta kuda.

Raden Janaka memeluk dan Mencium Dina.

Dina mendesah senang dengan memejamkan matanya selama ini hanya membayangkan ingin dicium dan dipeluk Pujaan Hatinya Raden Janaka.

Dina balas mencium dan memeluk erat-erat Janaka.

Janaka kewalahan tapi Senang sekali.

Ketika mereka Beristirahat di kedai Nyimas Ratu untuk makan.

Dina minta istirahat karena lelah dan berkeringat selama didalam kereta.

Janaka Mengerti di kedai Nyimas Ratu juga disediakan Tempat ibadah Solat , Mandi, berhias, juga penginapan untuk tamu luar kota yang kemalaman.

Dina merasa gerah memang terlihat dilehernya berkeringat dan segera mandi setelah mandi Benar Putri Dina istirahat.

Raden Janaka juga mandi dirasa badannya juga bau keringat.

Setelah selesai mandi di lihatnya Putri Dina Tertidur dengan pakaian tidur tipis terlihat jelas lekuk tubuh nya yang indah dan Sexi.

" Ahh. Cantik nya Dinda Dina Janaka terpesona matanya Tidak berkedip tanpa Terasa tangannya meraba tubuh Dina yang indah dan Sexy

" Ahh Kandaku Janaka sayang. Jangan tinggalkan Dina..

Dina Mengigat dalam tidurnya.

Janaka mendengar Tertegun sehingga membayang yang dimaksud dalam inggauan Putri Dina yang terlihat bergerak membuka lengannya.

Janaka perlahan mencium Dina yang masih pulas.

ternyata ciuman yang perlahan agar Dina tidak bangun ..

Dina merasakan seperti mimpi Membalas Ciuman Janaka dan memeluk nya

Mereka saling bergulat tidak mau mengalah sampai bergantian posisi..

Dina sudah terbangun ketika Janaka memeluk dan menindihnya. Dina terkejut tetapi senang.

Kemesraan yang memang sudah diharapkan kan Sekian lama.

Dina tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menikmatinya.

Aku harus berhasil Sampai puas. Pikir Dina

" Ah. Emm Kanda Janaka..Eem uh."

Dina membalas lebih Semangat dengan posisi minta gantinya diatas.

Katanya minta lebih leluasa dirinya ingin bergerak lebih kencang.

Janaka Senang' sekali terserah keinginan Dina. Sampai Dina Mendesah Tidak jelas Ahh..emmm Uhh.emm..

*

Sore harinya setelah mandi Sebelum mereka pulang.

Dina ingin lagi di Peluk dengan goyangan seperti tadi baru pulang.

Aeem ya ya Em uhhm..!

Ternyata yang kedua dan ketiga Semakin lama hal itu membuat Dina lelah besok saja pulang.

Keesokan harinya nya mereka pulang Sore hari tidak jadi pulang pagi.

Janaka memenuhi semua keinginan Calon Istri Dina ini.

Dina Dengan manja selalu minta disayang seperti suami istri.

" Suami ku , Aku minta lagi tapi yang kencang Ya..Emm..Ahh.. enak Kanda ku.. Ahhhh..!"

Sejak Saat itu hubungan mereka Semakin Lekat .

Keluarga Juragan Raden Nakula senang sekali melihat Dina Adindanya Akan Menikah dengan Raden Janaka Putra Mahkota Kerajaan Bandarlaju.

Raden Nakula Bersyukur Selama ini Putri Dina sering menderita Ketika Dirinya jauh dari Adiknya Dina. Ada saja yang yang mengganggunya.

*

Sebulan kemudian terdengarlah Raden Janaka dan Putri Dina akan melangsungkan pernikahan.

Pesta Pernikahan Digelar Besar besaran. Tujuh Hari Tujuh malam Pestanya.

Para Tamu Dalam dan luar kota hadir Ramai sekali.

Sehingga tempat Para tamu luar kota yang ingin menginap sekalian melihat keindahan kota pusat kerajaan.

semua disediakan terutama Hidangan makanan dan minuman juga buah buahan segar.

hiburan musik dan Dagelan Lawak menghibur para tamu.

Takk..! Tak..! Dangdut..!!

Dung..! Tak..! Dut..!

Suara alunan musik bertalu talu merdu merayu menggoda.

disaat yang indah dan menyenangkan itu.

Tiba tiba terdengar suara keributan di arena hiburan.

Seorang Pria bernama Roji marah karena melihat kekasihnya Bernama Arum berjalan dengan Pria Lain.

Kemudian Roji mengajak Temannya mengajar Pria itu.

Arum Bermaksud menjelaskan tetapi Roji tidak terima terlanjur cemburu dan marah.

Lalu mengeroyok Pria itu.

Kemudian keamanan datang untuk melerai dan menyelesaikan masalah itu.

Mendengar Anak Prianya di Keroyok oleh Roji, Orang Pria yang Bernama Raden Gilang datang minta penjelasan.

Begitu Melihat Orang tuanya Arum Datang Raji Tetap Marah Menyalahkan Pria itu Dan Arum.

" Itu, Paman Ardan ! Lihat Arum Selingkuh dengan Pria itu ?" Seru Roji Arogan.

" Pria Yang Mana ?? Rajo kamu Jangan Kurang ajar.! " Bentak Orang Tua Arum dan Gilang. Dilihatnya Arum Menangis langsung memelukku Ayahnya.

Roji Dengan Telunjuk nya mengarah kan Ke Arah Pemuda itu Bernama Gilang.

" Kurang Ajar Kau Roji..? Ini Gilang Kakak Kandungnya Arum.! "

Mendengar itu Seketika Roji Terdiam . Roji pernah mendengar dari Arum kekasihnya Kakaknya diluar kota Jadi Komandan.

teman teman Roji yang tadi ikutan memukul Segera Pergi merasa salah.

Tak lama kemudian Datang Lima orang berseragam Keamanan.

Datang langsung memborgol Roji.

" Ampun ! Maafkan Saya, Kakak Gilang !"

Ratap Roji menyesal.

Ternyata Gilang Adalah Komandan Lima orang keamanan itu.

Roji menyesal minta maaf. Tetapi tetap di bawah ke tahanan untuk diproses penjara.

Setelah Acaranya pesta Selesai Sepasang pengantin Baru terlihat ada di dalam Taman kelurga Istana.

Putri Dina dan Janaka sedang menikmati makan pagi .

Mbok Gina kepala Pelayan memberikan minuman dan makanan khusus Pengantin baru. Agar Tahan dan bahagia.

Raden Janaka dan Putri Dina Tidak mengerti yang penting diminum enak ini.

Sudah tiga hari ini mbok Gina memberikan minuman dan makanan itu, disuru ibusuri Ratih Ibundanya Janaka.

bilangnya kepada Mbok Ginah agar Putri Dina Senang dan puas.

Memang sepasang Pengantin Baru ini sejak tiga hari lalu lebih suka dalam kamar daripada diluar seperti biasanya.

" Mbok Gina , Minuman ini enak ya Mbok.

Besok buatkan lagi ya , mbok !"

Dina Yang Sudah merasakan hasilnya setelah minum Minuman itu .

Ketagihan minta tiap hari . Enak Em. Ah.. Nikmat Rasanya.

Janaka tidak paham terserah saja. Hanya Minuman ini.