NovelToon NovelToon
Pesugihan Begu Ganjang

Pesugihan Begu Ganjang

Status: tamat
Genre:Horor / Iblis / Kutukan / Dendam Kesumat / Roh Supernatural / Tumbal / Tamat
Popularitas:36.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Sebuah kisah tentang seorang wanita bernama Rumondang yang memilih menganut ilmu hitam untuk membalas dendam dan memiliki kekayaan.

Berawal dari sebuah kekecewaan dan penderitaan yang begitu berat, membuat ia harus terjerumus dalam lembah hitam untuk bersekutu dengan sesuatu yang sangat mengerikan.

Ia menempuh jalan sesat dengan memilih memelihara sesosok makhluk mengerikan yang berasal dari daerah suku Batak, Sumatera Utara, yang disebut dengan Begu Ganjang. dimana sosok makhluk ini semakin akan memanjang keatas jika semakin dilihat dan siapa yang bertemu dengannya, maka kematian yang akan ia dapatkan...

Apakah Begu Ganjang? dan apakah Rumondang dapat mencapai tujuannya?

Begu Ganjang, suara yang memanggil dalam kegelapan. Membawa kematian yang sangat mengerikan, teror yang tidak berkesudahan.

Bagaimana kisah selanjutnya, ikuti novel ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Empat

Rumondang keluar dengan membawa Tiur keluar dari klinik, ia mencoba mencari tumpangan ke arah kota, namun setiap kali yang melintas dan ia berhentikan, jawaban mereka hanya dekat saja, ataupun arah yang berbeda.

Tiur semakin kejang. Hingga akhirnya ia kembali mengejang dengan sangat kuat, tanpa suara, lalu kedua matanya membeliak, dan akhirnya diam tak bergerak.

Rumondang menatapnya nanar. Ia mencoba menempelkan telinganya ke dada sang boru, tak ada tanda-tanda kehidupan, lalu ia menatap Ture dengan bibirnya yang bergetar, bulir bening mulai merembes disudut matanya, dan ia kini jatuh membasahi pipinya.

"Aha do, Inang?" Ture mencoba memeriksa ujung hidung sang adik. Sontak saja ia terkejut dengan apa yang didapatkannya.

Nafasnya memburu, dan bibirnya bergetar. "T-Tiur," ucap Ture dengan terbata, dunia seolah berhenti sejenak, sunyi dalam kekalutan dan kepiluan.

"Kita bawa pulang Tiur, kita pesan saja taksi online, Inang," Ture mencoba menenangkan hati sang ibu, jemari tangannya gemetar untuk sekedar membuka layar ponselnya.

Namun Rumondang sudah sangat patah hati, ia tak mendengarkan ucapan dari borunya, ia berjalan dengan linglung, lalu setengah berlari membawa Tiur pulang kerumah dengan berjalan kaki dan menggendong putrinya.

Jarak yang ia tempuh sejauh empat kilo meter dari kilometer dari klinik. Ture mencoba menghentikannya, namun panggilan dari puterinya hanya sebuah angin lalu, hatinya terlalu sakit, dan pada akhirnya gadis itu juga harus ikut berlari mengejarnya.

Orang-orang yang melintas mencoba bertanya padanya, namun ia hanya diam, ia terus membawa tubuh puterinya yang tanpa nyawa itu menuju rumahnya, Rumondang merasakan fikirannya seolah kosong, hatinya kosong tanpa penghuni.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, ia tiba dirumah. Ia menuju kamar mandi, lalu memandikan puterinya. Ia seperti orang linglung, dan tak perduli dengan apapun.

Sedangkan Ture yang masih tertinggal dibelakang, ditemukan Nantulang (istri dari Tulangnya) yang baru pulang berbelanja dengan kondisi ngos-ngosan.

"Aha do, Ture?"

Gadis itu menoleh ke arah sang bibi. "Tiur, Tiur nan tulang, dia meninggal, inang membawanya ke klinik dan tak bisa diselamatkan, sekarang sudah dirumah," jawabnya dengan nafas yang tersengal.

"Ya, Tuhan. Turut berduka cita ya, Bere, ayo Nantulang antar kau kerumah," sang bibi memberikan tumpangannya.

Sementara itu, Rumondang tampak tak perduli dengan apapun, ia sudah selesai memandikan jasad puterinya, membaringkannya diatas kasur. Lalu mengenakan pakaian terbaru yang terakhir ia belikan dihari natal.

Ia memandangi puterinya dengan perasaan hancur, lalu meruas wajah Tiur secantik mungkin dan saat ingin menyisir rambutnya, ia merasakan ada sebuah benjolan dibagian kepala belakang.

Dengan rasa curiga, ia memeriksanya, sepertinya bekas pukulan benda tumpul, dan hal itu membuat nafasnya memburu.

Saat bersamaan Ture dan juga iparnya masuk ke dalam rumah. Wanita bernama Norma itu memasuki rumah dengan perasaan khawatir. "Aha do, Eda?" (Panggilan sesama perempuan, atau istri dari saudari laki-laki.)

Rumondang masih diam, namun ia menatap Ture, ada sesuatu yang ingin ia tanyakan secara pribadi, dan pertanyaan Norma membuat ia sedikit tersadar.

"Tiur sudah dipanggil Tuhan. Aku tak tahu apa salahku, mengapa Tuhan begitu kejam memberikan Takdir yang seperti ini," ucapnya dengan lirih.

"Eda, tak boleh ngomong seperti itu. Tuhan itu sayang, hanya saja mungkin Eda yang dipilih sebagai umatnya yang mengemban ujian ini," Norma mencoba memberikan penekanan pada ucapannya.

"Terkadang manusia hanya bisa berucap saja, namun jika ia yang mengalaminya sendiri, maka ia mungkin akan melakukan hal yang lebih," kalimat keputusasan tergambar jelas dalam setiap baitnya.

Sontak saja Norma terkejut, ia mendekap iparnya dengan penuh ke khawatiran, lalu mengusap punggung wanita yang sedang berduka itu. "Sabar ya, Eda, sabar, Tuhan akan memberikan sesuatu yang lebih indah dari setiap masalah yang kita hadapi," Norma mencoba menenangkan hati sang ipar.

Akan tetapi, hati Rumondang terlanjur kosong, ia tak lagi merasakan apapun, semua perasaannya telah mati, ikut terbawa oleh Tiur yang pergi meninggalkannya untuk selamanya.

Norma menatap Ture yang tampak menangis dan sembab. Ia sedang menghubungi dua kakaknya yang berada dikota untuk memberikan kabar kematian adik bungsu mereka, tapi sepertinya sedang masuk kelas, dan ia meninggalkan pesan.

"Ture, tolong kau kabari Opung Doli (Kakek) dan Opung boru (nenek)," titah Norma pada keponakan dari suaminya.

"Iya, Nantulang," sahut Ture dengan tersedu.

"Eda, aku pulang dulu, ya. Aku mau mengabari keluarga yang lain, dan juga Simatuamu (Mertuamu). Ia beranjak bangkit dari duduknya. Namun Rumondang seolah tak mendengarnya.

Sejenak Norma menghentikan langkahnya, lalu menatap Iparnya dengan rasa miris. "Eda, kemana Amangbao? (Panggilan untuk Ambolas, suami dari adik iparnya).

Rumondang menatap edanya dengan senyum mencibir. "Eda tau dimana dapat menemukannya." ia kemudian menyisir rambut Tiur, membuat puterinya secantik mungkin untuk menuju peristirahatan terakhirnya.

Norma merasakan penderitaan yang dialami oleh iparnya sungguh berat. Ia memilih keluar rumah, bahkan belanja yang dibawanya ia tinggalkan dirumah edanya, untuk nanti dimasak bersama. Ia berniat untuk mengabari para tetangga dan juga keluarga.

Setelah Norma pergi, ia menatap Ture--puterinya yang terlihat sibuk mengabari keluarganya.

"Boru hasianku," panggilnya. (Boru kesayangan). Entah mengapa, dari kelima anaknya, ia begitu menyayangi Ture, meskipun ia sayang kepada semua anak, hanya saja baginya Ture teristimewa.

Mungkin karena saat kelahiran Ture, ia mengalami kemajuan yang pesat pada pertaniannya, dan juga ternaknya. Atau mungkin Ture type anak yang penurut patuh, dan juga sering membantunya dikebun dan juga ternak mereka.

"Iya, Inang," sahutnya dengan mata yang sembab.

"Kemarilah, ada yang ingin inang tanyakan," ucapnya dengan sangat lembut.

Ture menghampiri sang ibu, lalu duduk disisi kanannya.

"Apakah kamu tahu apa yang menyebabkan kepala adikmu benjol seperti ini?" ia memperlihatkan benjolan itu kepada puterinya.

Sontak saja ia terkejut saat melihatnya, dan mencoba mengingat apa yang terjadi kemarin sore.

Tiba-tiba saja ia menangis tersedu. "Semalam sore kami bertemu Bapak dan Dorma boncengan naik kereta dijalan, lalu kami mencegatnya. Tiur yang marah menghampiri Bapak, lalu menjambak rambut Dorma. Sepertinya mereka baru pulang dari toko emas, soalnya banyak kali emasnya, selama ini tak ada pakai begitu dia." Ture semakin terisak.

Rumondang tersentak kaget, bukan hanya saja sakit pada hatinya, tetapi api dendam telah tersulut dihatinya, hal itu membuat dirinya berubah menjadi pribadi yang lain.

"Saat Tiur menjambak Dorma, bapak dorong si Tiur, dan membuatnya terjatuh, hingga terhempas ke aspal. Aku kira tak apa-apa," Ture melanjutkan ucapannya.

Rumondang menoleh kearah puterinya yang terbujur kaku, ternyata ia pergi demi membela ibunya. "Oh, Tondiku, boru Hasian, boasa hatop tinggalhonon mu Inang," (Oh, jiwaku, anak perempuan sayangku, mengapa begitu cepat kau tinggakan Inang?"" ratap Rumondang dengan perasaan yang perih, dan ia menghapus air matanya, ada dendam yang sedang terpatri dihatinya.

1
Ineke Susanti
Cerita yg bagus ka author.. saya respect kaka mw mengangkat suatu ide cerita dr daerah trtentu dan dikembangkan mjd novel bagus dan penuh pembelajaran hidup.. semangat utk selalu berkarya thor💪
Ineke Susanti: Sudah ka.. sya sllu mengikuti smw novel ka siti trmasuk teror suanggi.. penasaran jg sm endingnya ini jg crta dr daerah ya ka
Ineke Susanti: Sudah ka.. sya sllu mengikuti smw novel ka siti trmasuk teror suanggi.. penasaran jg sm endingnya ini jg crta dr daerah ya ka
total 3 replies
Tini Nurhenti
se7 kk
Siti H: Makasih...
total 1 replies
Wardi's
santau knp dihapus thor.. pdhl seru..
Siti H: pindah bang.. ada yang baru.. itu udah didraft terlalu lama, dari tahun 2023, saran edittor dihapus, dan buat baru.. dicek ya, bang🙏🙏🙏
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈🍒⃞⃟🦅
lah tamat tenana tah
❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈🍒⃞⃟🦅
kek gini masih ada yg kulid lagi 😡😡
mbok ya mikir dlu org nulis itu kan g mudah iya lah klo asal2an nulis mah ini lho beneran di jelaskan jd apa lagi mau julid2 hadehh pikir dlu dehh
❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈🍒⃞⃟🦅: aq lht kek nya udh g ada deh kk
Siti H: dia Julid di Novel KKN desa Beracun..
total 2 replies
❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈🍒⃞⃟🦅
terlambat sudah menyesal semua sudah binasa terus kepiye iki
❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈🍒⃞⃟🦅
ohh jd emg blm mati ya karna hanya di tawan aja klo yg jd tumbal kek gtu apa ya 🤔
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hiiiiikk thor kok udah tamat aja😭😭
Siti H: mau buat yang baru😘
total 1 replies
Yuli a
ceritanya bagus.. alurnya menarik.. konfliknya nggak berat sih...
banyak banget pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini.... mulai dari cinta, kasih sayang, agama dan keluarga...
penulisnya detail banget dalam menggambarkan tempat, suku, kebudayaan, bahasa, adat-istiadat setempat... seolah-olah penulis juga orang Batak.
seolah-olah penulis juga ada dalam kejadian..
novel ini saya rekomendasikan kepada semua orang.
Yuli a
oke kk.. ditunggu karya-karya selanjutnya .. semogal kisah-kisah yang kakak tulis bisa bermanfaat bagi umat manusia... karena disini banyak sekali pelajaran yang bisa diambil... semoga sukses kak... dan berkah selalu.... aamiin...
Yuli a: aamiin... makasih kk...🥰
Siti H: aamiin... doa yang sama buatmu.. 😘
total 2 replies
kinoy
tamat ni..dih..berasa br kmrn baca
Siti H: kita keliling nusantara lagi, Kak..
total 1 replies
Evi Anjani
di tunggu cerita selanjutnya 🤗
sukses selalu🥰
Siti H: Singgah di TEROR SUANGGI Kakak
total 1 replies
V3
nti buat cerita nya ttg Adat Istiadat Suku Budaya Indonesia lagi yaaa kak ,,, seruuu soal nya ,,, biar tahu ttg Kebudayaan Bangsa Indonesia yang lain nya lg 🤗🤗🤗
Semangat Akak 😘💪
Siti H: iya👍👍👍👍😘
V3: pulau Buru yg aku cari di Mbah Google kmrn 🤣🤣
total 3 replies
V3
huuaaaaa ... dah Tamat lg ajaah kah kak cerita mu 😭😭😭
baru kmrn Babang Angkasa Tamat ,, kini Ture jg Tamat cerita nya 😭😭😭
sumpaah kak ,, aku suka dg semua Cerita Mu ,,, apalagi di Novel ini ,,, Masyaallah byk bgt Pengetahuan yg bisa aku ambil ,,, walaupun cerita ini ttg Suku Batak yg Mayoritas nya Non Muslim ,, tp byk yg bisa kita Pelajari dsni 🤗

aku yg td nya TDK tahu apa-apa ttg bahasa Batak dan Adat Istiadat serta Kebudayaan nya ,, kini sedikit byk jd tahu.
Pokoknya Ter The Best lach buat Akak ku @Siti H ,, terus lah Berkarya dg Tangan-tangan Lincah Mu di atas Keyboard 👍😘🥳
Aku akan sllu menjadi Pendukung Mu dan sllu Menunggu Cerita-cerita Mu yg Baru lg 😘🥳💪
FiaNasa
sudah tamat endingnya bahagia nih,,,makasih atas critanya thor bagus banget banyak yg bisa diambil hikmahnya 🙏
FiaNasa: tetap semangat thor ditunggu kisah² lainnya
Siti H: makasih suportnya😘
total 2 replies
Siti Yatmi
cerita yg bagus...keren...alur yg ga bertele tele. .tokoh yg jelas...
Siti H: makasih untuk ratenya😍😍
total 1 replies
Siti Yatmi
tamat ya thor. .makasih ya thor...cerita ini bukan hanya tentang mistis. .tapi menambah wawasan kita tentang kehidupan dan budaya. .sekaya itu indonesia...jangan berhenti ya thor mengangkat kisah2 tanah air....i love you thor....
Siti Yatmi: sama2 thor....
Siti H: makasih supportnya😘
total 2 replies
Ken Keenan
Horor berlatar budaya Sumatera Utara. Author bisa bikin reader masuk ke dalam cerita.
Siti H: makasih untuk ratenya😍😍😍
total 1 replies
Reni
wahhh udah tamat cerita yg bagus Thor ditunggu cerita selanjutnya
Reni: sama2 thor
Siti H: makasih supportnya😘
total 2 replies
Ayanii Ahyana
thanks thorrr
tamat jugaaa
Siti H: makasih Supportnya😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!