Cassandra adalah seorang wanita yang tak punya keluarga kecuali adik kandungnya. Ia sangat menyayangi adiknya.
Suatu hari ia mengandung anak dari seorang CEO yang kaya raya. Namun ia memilih bungkam agar tak ada yang mengetahuinya. Padahal anak itu sangatlah penting bagi CEO.
Suatu hari keduanya tak sengaja bertemu dengan CEO. Anak itu menatap lekat kearah CEO namun dengan cepat Cassandra meraih putri semata wayangnya.
"Cassandra"...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiya Mariiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
capther 22
"Naina, aku mau pergi ke toilet sebentar. Jika nanti aku terlalu lama, cepat hubungi aku ya. Takutnya nona Grace marah", pesan Cassandra segera berlari ke toilet karena sepertinya perutnya bermasalah.
Entah makanan apa yang dia makan tiba tiba saja sakit dan diare.
Tapi untungnya masih bisa diatasi dan tak terlalu parah.
Secara tak sengaja, Justin melihat keberadaan Cassandra yang baru saja keluar dari toilet.
Mata Justin terbelalak. Berkali kali dirinya mengedipkan mata dan menggoyang goyangkan kepalanya.
"benar itu Cassandra. Tuan Deril harus tahu. Tapi untuk apa dia kemari? Aku harus mengejarnya", gumam Justin.
Namun seseorang memanggil dirinya, "Justin!"..
Justin memutar tubuhnya, ternyata rekan Deril sesama pengusaha mencari keberadaannya.
Cassandra yang tak melihat keberadaan Justin berlalu begitu saja.
Karena fokus pada layar ponselnya, Cassandra sampai salah belok ke tempat lain, "lah... Kok kemari? Apa kesana ya?"
Dia mengikuti kata hatinya. Secara tak sengaja Cassandra melihat Deril yang sedang bergandengan tangan dengan mesra bersama Grace.
Nafas Cassandra memburu. Ada rasa sesak dalam dadanya.
"Deril? Jadi yang dimaksud Grace adalah Deril? Grace hamil anak Deril? Dan sebentar lagi mereka menikah? Tidak.. Tidak... Kenapa hatiku begitu sakit?"gumam Cassandra.
Tubuhnya begitu lemas. Namun ia berusaha menopangnya. Ia pun berusaha mengatur nafasnya.
Keringat dingin bercucuran membasahi pelipisnya. Berulang kali pula dirinya mengusapnya.
Perlahan dirinya beringsut mundur. Ia ingin segera meninggalkan tempat ini tapi takut jika Grace akan marah.
Cassandra memutar tubuhnya dan berlari menahan tangis.
Bruk...
Tak sengaja dirinya menabrak orang lain, "maaf, emm... ruang ganti nona Gracia dimana? Saya MUA beliau", tanya Cassandra pada salah seorang panitia dengan mengenakan name tag. Spertinya seorang panitia pengurus acara.
Wanita tersebut menunjukkan arah ke ruangan Grace, dirinya berterima kasih dan segera pergi.
Tubuhnya kaku dan matanya berkaca kaca sesaat setelah membuka pintu ruang ganti Grace.
Cassandra mematung didepan pintu, dia masih mengingat akan kejadian tadi.
Dirinya mendengar sendiri jika Deril memperkenalkan Grace dengan bangga didepan awak media sebagai calon istrinya.
Naina tak mengerti kenapa tiba tiba sahabatnya ini mematung didepan pintu., "kenapa Cassandra? Kau baik baik saja kan?"
"kita pulang sekarang Naina", pinta Cassandra.
"kenapa? Apa kau sakit? Jika iya, aku akan bilang pada nona Grace agar kau bisa pulang. Biar aku yang menggantikanmu disini".
Cassandra menggeleng dengan cepat. Cairan bening itu tiba tiba mengalir deras di pipinya.
"Deril Naina... Deril!! Lebih baik kita pulang sekarang",
"tenangkan dirimu Cassandra!! Ada apa dengan Deril? Kau bertemu dengannya? Apa dia menyakitimu?" cecar Naina.
Cassandra hanya bisa menggeleng. Dia merapatkan kedua telapak tangannya dan menutupi wajahnya. Tangisnya pecah, seolah ada sesuatu yang terjadi.
"Cassandra jelaskan padaku..!! Kalau kau terus seperti ini aku mana paham..!" Naina kesal lalu membuka paksa kedua tangan yang menutupi wajah Cassandra.
"Deril Naina..!!! Dia ayah dari anak yang dikandung Grace. Dia akan menikah dalam waktu dekat ini. Aku mendengarnya sendiri. Dengan bangga dia mengenalkan Grace didepan awak media!"
"Tunggu Cassandra! Kau bilang Deril dan Grace akan menikah? Dan Deril adalah ayah dari anak yang dikandung Grace?" tanya Naina, lalu diangguki oleh Cassandra.
"berarti Grace sebenarnya tahu tentang dirimu. Dia pasti sedang merencanakan sesuatu untuk menghancurkan harga dirimu",
"dia sengaja mengundangmu kesini, untuk mempermalukanmu. Lebih baik kita pulang sekarang. Sebelum Grace bertindak lebih daripada ini", ajak Naina.
Sesampainya ditepi jalan, Cassandra mengirim pesan pada Grace jika dirinya harus pulang karena tak enak badan.
Dan untuk kekurangan pembayaran tak dimintanya karena tak sampai selesai acara.
"Taxi..!!!" teriak Naina. Lalu mereka naik taxi dan pulang.
......................
"Ah.. Shit..!!" umpat Grace setelah membaca pesan dari Cassandra.
Deril mendengarnya. Dia menatap Grace dengan tatapan tajam,
"kau kenapa? Jangan berkata kasar ketika didekatku. Aku tak mau sampai ada yang mendengar, jangan membuat namaku jelek!" Deril memperingatkannya.
"maaf Deril, aku kesal dengan MUA yang kubawa. Ada saja alasannya, main pergi gitu aja dengan alasan sakit", ucap Grace membela diri.
Deril mendengus kesal. Ia benci jika ada yang menjawab panjang lebar perkataannya. "aku tak peduli hal itu. Aku hanya tak mau reputasiku jelek karenamu. Dan jangan sampai aku membandingkanmu dengan Cassandra".
"iya Deril, maaf", ucap Grace lirih.
Grace memutar bola matanya, "kau tak tahu saja Deril jika Cassandra tadi ada disini. Tapi sayang sekali dia sudah peegi sekarang. Kalau tidak, pasti akan ku buat pertunjukan yang sangat menarik", batin Grace.
Justin tiba dihadapan Deril dengan tergopoh gopoh. Ia menunduk dan membisikkan sesuatu pada tuannya itu.
Deril langsung menatap tajam kearah Grace yang sedari tadi sibuk memainkan ponselnya. Ia kemudian berdiri dan merapikan jasnya.
"mau kemana?" tanya Grace sadar jika Deril akan pergi.
"toilet! Kenapa? Mau mengikutiku juga?"ucap Deril ketus. Grace hanya bisa menggeleng tanpa ekspresi apapun.
Grace tak mau memperpanjang masalah dan berdebat dengan Deril. Karena beberapa orang dibelakangnya menatap tajam mereka sedari tadi.
Alhasil dia pun membiarkan Deril lolos begitu saja.
"biarlah... Toh cuma ke toilet", pikir Grace.
Deril berjalan tergesa gesa mengikuti Justin. Mereka langsung menuju ruang ganti Grace.
Karena Justin sebelumnya sudah mencari tahu apakah Cassandra tamu disini atau bukan.
Dan ternyata setelah justin menelusurinya, Cassandra datang karena undangan dari Grace untuk menjadi MUAnya.
Deril jadi teringan kata kata Grace yang mengatakan jika MUA bawaannya sudah pulang terlebih dahulu karena sakit.
"kau jumpa dia dimana?" tanya Deril serius.
"di toilet tuan, saat saya pun mau pergi ke toilet dia baru saja keluar. Saat saya akan mengejarnya sayang sekali tuan Lucas memanggil saya. Dan setelah itu Cassandra menghilang. Saya cari tahu ternyata Grace yang membawanya", jawab Justin.
"cari tahu dimana tempat tinggal Cassandra. Dan cari tahu juga darimana Grace mendapatkan nomor Cassandra. Karena setahuku dia sudah mengganti nomornya sejak menghilang kala itu", tegas Deril.
"baik tuan", ucap Justin menunduk.
Cukup lama Deril pergi ke toilet. Barulah dia kembali ketempat duduk disamping Grace. Namun Grace menatapnya dengan sinis, "dari mana saja? Lama banget ke toilet?"
"jangan banyak tanya Grace! Aku tak suka kau terlalu banyak tanya!" jawab Deril dingin.
Grace mendengus kesal karena sejak tadi Deril bersikap dingin padanya. Dia pikir setelah tahu dirinya hamil, Deril akan lebih peduli padanya. Ternyata tidak sama sekali.
Deril menyilangkan kedua tangannya kedepan sambil bersandar di kursi. Tak ada tanda tanda kemesraan seperti yang diceritakan Grace.
Deril tetap saja memikirkan Cassandra. Entah kenapa sejak Cassandra menjauhi dirinya, pikirannya selalu terbayang oleh Cassandra.
Dirinya hanya ingin memastikan apakah Cassandra mengandung atau tidak pada saat itu. Jika benar berarti dia telah melahirkan keturunan Antonio.
Deril menjadi sangat gelisah. Jika memang benar adanya, meskipun anak itu tanpa ikatan pernikahan. Namun tetap saja itu adalah anak Deril.
"bagaimana jika semua itu benar? Berarti Cassandra dan anaknya ada di daerah ini. Masih di sekitar sini. Aku harus menemukannya", batin Deril.
Deril melirik kearah Grace, "untuk Grace, aku akan membereskannya nanti. Aku saja tak yakin jika janin yang ada dalam perutnya adalah darah dagingku", pikir Deril.
...****************...
Yaelah Grace... Grace... Bangkai yang disimpan makin lama juga makin kecium.
Makanya jangan main main sama Deril.
Jangan lupa like subscribe dan terbangkan hadiahnya 😊😊biar author makin semangat nulisnya.