NovelToon NovelToon
PLAGUEHART

PLAGUEHART

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Zombie / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Penyelamat
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Widya Pramesti

Di kota Plaguehart, Profesor Arya Pratama melakukan eksperimen berbahaya untuk menghidupkan kembali istrinya, Lara, menggunakan sampel darah putrinya, Widya. Namun, eksperimen itu gagal, mengubah Lara menjadi zombie haus darah. Wabah tersebut menyebar cepat, mengubah penduduk menjadi makhluk mengerikan.

Widya, bersama adiknya dan beberapa teman, berjuang melawan zombie dan mencari kebenaran di balik wabah. Dengan bantuan Efri, seorang dosen bioteknologi, mereka menyelidiki lebih dalam, menemukan kebenaran mengerikan tentang ayah dan ibunya. Widya harus menghadapi kenyataan pahit dan mengambil keputusan yang menentukan nasib kota dan hidupnya.

Mampukah Widya menyelamatkan kota dengan bantuan Dosen Efri? Atau justru dia pada akhirnya ikut terinfeksi oleh wabah virus?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya Pramesti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jiwa Yang Terperangkap

Setelah tubuh Widya terkulai di lantai toilet, perlahan dia membuka matanya. Namun, yang dia lihat bukanlah dinding toilet melainkan berdiri di tengah jalan yang gelap, di kelilingi kabut hitam tebal menyelimuti dirinya.

Tempat yang tampak asing di hadapannya, membuat Widya bertanya-tanya. "Di mana aku?" gumamnya, terdengar sunyi dan hampa.

Hawa dingin merasuki tubuhnya, membuat jari-jemarinya kaku. Dia melirik ke lengannya dan terkejut. Kulit yang sebelumnya berubah seperti zombie kembali normal, tak ada tanda-tanda bekas apapun dan sempurna.

"Ini… tidak mungkin," gumamnya, bingung. Dia meraba lengannya hingga ke wajah dan tidak merasakan ada bekas luka goresan sedikitpun.

Widya merasakan ke anehan yang cukup mendalam. Akhirnya, dia mencoba melangkah pelan, mengikuti jalanan yang sepi, di kelilingi asap tebal, dan tidak ada suara lain selain suara langkahnya sendiri.

"Anna!" teriak Widya, memanggil nama Anna serta mencari keberadaannya. Widya terus melangkah pelan, namun tiba-tiba, dari kejauhan, terdengar suara geraman yang sangat mengerikan di ujung jalan. Matanya menyipit, pandangannya tajam, dan melihat segerombolan zombie hendak berlari ke arahnya.

Widya tertegun sejenak. Segerombolan zombie itu bergerak semakin cepat, hingga dirinya berbalik arah untuk berlari, namun langkahnya terasa begitu berat. Ketika dia hendak berlari, tiba-tiba tubuhnya terjerembab jatuh ke tanah.

"Zombie... di sini ada zombie..." katanya dengan suara bergetar, hendak bangkit kembali. Namun, terlihat sebuah kaki berkulit rusak, hitam, mengelupas, melangkah dekat dan berdiri tepat di hadapannya. Perlahan, dia mengangkat kepalanya, terkejut saat melihat sosok yang ada di hadapannya adalah dirinya dengan wujud berbeda.

Sosok itu berwujud zombie. Wajahnya menyeramkan, pucat, bola matanya sepenuhnya hitam, dan urat-urat biru-ungu menonjol di kulitnya. Wajahnya tampak terdistorsi, dan Widya tak dapat mempercayai apa yang dia lihat.

Zombie yang mirip dirinya itu menatap kosong namun tajam ke arahnya. Dengan gerakan cepat, dia menunduk tubuhnya dan mendekatkan wajahnya ke wajahnya sendiri, Widya, di wujud manusia.

Dirinya yang berwujud zombie menggeram, lalu berbicara dengan suara serak. "Aku ini adalah dirimu," katanya. Dan dengan cepat, melanjutkan perkataannya. "Kau sudah terinfeksi, Widya. Dan jiwamu akan terperangkap di dalam tubuh ini selamanya, menjadi makhluk seperti kami."

Widya terperangah sejenak, mencoba bangkit, mundur beberapa langkah. Dia masih tidak menyangka jika zombie yang ada di hadapannya adalah dirinya sendiri. "Tidak! Aku tidak mau menjadi seperti kalian!" teriaknya, dengan suara bergetar. Dia menggeleng kepalanya, mundur dengan gerakan ketakutan, sehingga menabrak tubuh segerombolan zombie yang sudah mengepungnya dari segala arah.

Dengan suara terbata-bata, tubuhnya tampak gemetaran, menatap sekeliling. "Tidak... ini tidak mungkin. Aku tidak akan menjadi seperti kalian. Tidak akan!"

Zombie yang mirip dirinya itu melangkah maju dan bergerak cepat ke arahnya. Dia mengangkat tangannya, memperlihatkan kuku-kuku panjang yang berkilau seperti pisau, langsung mencekik leher Widya.

Dia tertawa dengan suara mengerikan, membuat Widya merinding, dan mencoba mengatur nafasnya. "Kau tetap menjadi bagian kami," lanjut zombie itu dengan senyum lebar yang menakutkan. "Dan akan terperangkap dalam tubuh ini, jika kau tidak bisa menyelamatkan dirimu sendiri."

Widya menggeleng. Dirinya sudah tidak sanggup berbicara, namun berusaha memberontak untuk bisa melepaskan cekikan tersebut. Tapi, tiba-tiba zombie yang mirip dirinya itu mengangkat tangan sebelahnya dan menusuk ke dadanya. "Aku akan mengambil hatimu, Widya. Agar kau terperangkap di dalam tubuh ini selamanya," ucap zombie dirinya dengan suara itu serak, menggema di telinganya.

Rasa sakit luar biasa menyebar ke seluruh tubuh Widya, membuatnya menjerit kesakitan. "Tidak!" teriaknya dengan suara parau, namun tiba-tiba tubuhnya merasakan hal aneh, pandanganya menjadi kabur dan berkunang-kunang.

Di saat itulah, matanya perlahan terbuka lebar kembali, disertai suara desahan napasnya yang berat. Widya terbangun dalam kebingungan, kepalanya pusing, saat sadar tubuhnya masih tergeletak di lantai toilet yang dingin dan kotor, di tempat yang sama seperti sebelumnya.

Dengan nafas terengah-engah, Widya meraba-raba dinding toilet, menatap sekeliling, dan keringat dingin terus mengalir, membasahi pelipisnya.

Aneh, dirinya tampak bingung. Dengan gerakan susah payah, mencoba duduk, menyandarkan tubuhnya ke dinding toilet. "Apakah itu… mimpi?" Widya bergumam pada dirinya sendiri. "Tapi, itu terasa nyata."

Dia memejamkan matanya sejenak, mencoba melupakan hal yang baru di rasakan seperti mimpi buruk. Menghela nafas, membuka mata, melirik ke arah cermin, dan merapikan tubuhnya untuk berdiri tegak. Dengan langkah yang tersendat-sendat, dan susah payah mendekati cermin tersebut.

Ketika matanya terarah ke cermin, ia terkejut melihat dirinya yang tampak normal. Tidak ada bekas luka goresan pada wajahnya, kulitnya tampak mulus, bahkan bekas gigitan pada bahunya tampak samar-samar, hampir tak terlihat.

"Apa... apa ini nyata?" gumamnya, bertanya pada diri sendiri pada pantulan cermin. Seketika, sebuah suara aneh bergema di dalam pikiran Widya, suara dari dirinya sendiri. "Ini nyata. Tapi, kau harus bisa menyelamatkan dirimu. Jika tidak, kau akan menjadi zombie selamanya dan terperangkap pada tubuh ini."

Terkejut, dalam detik itu, muncul sebuah bayangan zombie mirip dengan dirinya, berdiri di belakangnya dengan senyum mengeremkan. Mata Widya terbuka lebar, menoleh dengan cepat, namun bayangan itu hilang dalam sekejap.

Widya menggigil, memegangi kepalanya, semakin terasa pusing. Dan dirinya terus bertanya-tanya: Apakah itu adalah suara pikirannya? Tapi, kenapa ada sesuatu yang ganjil di dalam dirinya? Sesuatu yang belum dia mengerti sepenuhnya.

Seketika, pikirannya berlarian. "Kenapa ini terjadi? Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?" Widya bertanya pada dirinya sendiri, sambil mengusap wajahnya dengan tangan gemetar.

Namun, tiba-tiba dia mengingat sebuah tabung Vacutainer berisi cairan hijau yang ditemukan sebelumnya. Tanpa berpikir panjang, dia meraih tabung itu dari saku celananya dan segera membuka tutupnya. "Aku tidak tahu apa ini, tapi aku butuh apapun yang bisa membuatku bertahan," kata Widya dengan tegas, menatap tabung Vacutainer.

Tanpa ragu, dia menelan cairan tersebut, dan seketika itu, merasakan tubuhnya kembali pulih dan penuh energi. Sedangkan di luar toilet, Anna menggedor-gedor pintu toilet dengan keras dan terus memanggil namanya. "Widya... Widya, tolong!" Suara Anna terputus-putus, seperti sedang terengah-engah. "Tolong buka pintunya!"

Anna, yang di luar toilet, merasakan ketakutan. Karena, ada beberapa ekor anjing buas yang sudah terinfeksi sedang mengepungnya. "Widya, Tolong!" teriak Anna sekali lagi, menggedor pintu, dan buliran air mata terus mengalir serta kakinya bergetar ketakutan.

Kulit anjing itu tampak terkelupas dan mata merah mengeram. Anjing itu terus melangkah pelan mendekati Anna, mengeluarkan air liur yang begitu menjijikan, dan mengeluarkan suara geraman keras.

Sementara itu, Widya yang berdiri di hadapan cermin, menoleh, menatap ke arah pintu dengan wajah cemas dan bergumam. "Anna!"

1
Pompon
lanjut kak, btw semangat berpuasa ya kak
Pompon
alah mimpi kirain beneran udah tegang bet tadi cak🥴
🟢Widya Dya: jangan lupa sediakan air putih/Facepalm/
total 1 replies
Bluery
jangan-jangan Roger sudah terinfeksi? tapi bukannya dia belum terkena gigitan zombie?😱🤔
Bluery
Alur ceritanya menarik, ada bagian part tersedih,. menegangkan, dan novel ini sangat keren karena banyak sekali cerita aksinya yang membuat pembaca semakin penasaran dan suka/Rose/
Bluery
siapa yang naro bawang disini/Cry//Scowl/
Bluery
😱😱
Bluery
Beautiful/Drool/
Bluery
uwuuu/Chuckle/
ESdoger
bikin merinding
ESdoger
keren ceritanya
ESdoger
Beneran menegangkan dan ceritanya menarik untuk di baca👍 alurnya keren, susah di tebak dan banyak misteri yang belum terpecahkan.
ESdoger
lari ada zombie😱
ESdoger
Jadi ini prof yang menciptakan virus zombie itu?
ESdoger
baru 2 bab udah bikin penasaran
Lovely
Nah, Caver Utama sangat mendukung.
Syari Andrian
Waahhh.. Jangan sampai Laura itu nyerang mereka pas di mobil... Aku curiga kalau dia juga hasil eksperimen dari ayahnya Widya dan ayahnya ana
Pompon
bagus banget, updatenya jangan terlalu lama semangat terus buat author nya 😁😆
🟢Widya Dya: makasih, sorry agak lama updatenya krns Authornya sibuk kerja jarang ada waktu luang🙏🏻😇
total 1 replies
Pompon
langsung buang aja tu orang tendang dari truk biar mampus/Hammer//Hammer/
BuayaMT🐊
Ceritanya bagus, alurnya sangat bagus. Di karya "PLAGUEHART" ini menceritakan sebuah wabah dari ekperimen yang tidak manusiawi, namun penuh banyak misteri. Ekperimen itu dilakukan oleh Professor Arya, tapi tidak menemukan obat penawar dan malah ikut terinfeksi menjadi zombie.
🟢Widya Dya: makasih
total 1 replies
BuayaMT🐊
Seru banget Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!