NovelToon NovelToon
Suami Untuk Shahira

Suami Untuk Shahira

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Aini

Shahira atau lebih akrab dipanggil Ira. Dia dijuluki perawan tua, karena belum juga menikah bahkan diusianya yang sudah menginjak 34 tahun. Dia menjadi bahan gunjingan ibu ibu komplek.

Shahira pernah di lamar, tapi gagal karena ternyata pria yang melamarnya menyukai adiknya, Aluna.

Tapi, kemudian Ira dilamar lagi oleh seorang nenek untuk menjadi istri dari cucu kesayangannya. Nenek itu pernah di tolong Shahira beberapa waktu yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Ira kini tertidur lagi setelah meminum obatnya tadi siang. Marni terus menjaganya.

"Ibu masih belum percaya hubungan kamu sama Nicho tidak sebaik yang ibu lihat." gumamnya sambil mengelus pipi Ira.

Saat ini sudah sore hampir pukul lima. Ira sendiri masih terlelap nyenyak. Marni kedatangan tamu.

"Ya ampun, nenek!" Sambutnya saat membuka pintu untuk tamunya itu.

"Maaf mengganggu sore sore buk Marni."

"Tidak apa nek. Mari silahkan masuk!"

Nengsih yang ditemani Jihan pun masuk ke rumah Marni. Mereka langsung diantarkan ke kamar Shahira.

"Hmm, suhu nya sudah hampir normal." ucap Nengsih saat memeriksa kening Ira.

"Sudah di periksa dokter?"

"Sudah nek. Tadi malam Aluna mampir memeriksa Shahira."

"Begitulah hebatnya punya saudara dokter. Siaga satu saat anggota keluarga sakit."

"Alhamdulillah begitu." sahut Marni bangga.

Sejenak suasana jadi hening, Marni sendiri bingung mau melakukan apa dalam kondisi seperti ini.

"Maaf ibu, apa ibu sudah memasak makan malam?" tanya Jihan sopan.

"Oh iya, saya belum masak. Kalau begitu saja pamit kedapur dulu..."

"Saya akan membantu ibu memasak. Nenek sudah menyiapkan bahan untuk masakan makan malam."

Jihan melangkah keluar dari kamar diikuti Marni. Mereka menuju mobil, mengambil bahan yang dimaksud dan membawanya ke dapur. Kemudian Jihan pun mulai memasak. Marni sendiri disuruhnya duduk diam untuk menemaninya saja.

"Kalau saya boleh tahu, kamu siapa ya?" tanya Marni pada Jihan.

"Oh iya saya lupa memperkenalkan diri." Jihan mengulurkan tangannya kearah Marni. "Saya Jihan, buk. Saya pembantu di rumah nenek. Nenek membawa saya ikut hari ini untuk melakukan pekerjaan ini, karena den Nicho bilang ibu dan nona Shahira sedang tidak sehat."

Marni merespon dengan anggukan kepala. Jihan pun melanjutkan tugasnya.

"Boleh saya bertanya?"

"Boleh ibu, silahkan. Maaf saya sambil masak."

"Tidak masalah. Saya hanya ingin tahu bagaimana perlakuan nak Nicho pada Shahira..."

Jihan terdiam membeku dengan segala aktivitasnya. Dia tidak menyangka Marni akan menanyakan hal itu.

"Den Nicho sangat perhatian sama non Shahira. Tapi memang akhir akhir ini den Nicho sangat sibuk bekerja. Ya, kadang harus keluar kota bahkan saat akhir pekan." Jihan menjawab seadanya sesuai yang dia ketahui saja.

"Lalu, bagaimana Shahira memperlakukan nak Nicho?"

"Saya pikir non Shahira istri yang sangat baik. Setiap pagi bangun awal menyiapkan sarapan juga pakaian untuk den Nicho. Lalu, saat sore di jam kepulangan den Nicho, non Shahira akan menyambut kepulangan suaminya dengan sangat gembira. Saya pikir mereka pasangan yang sangat menggemaskan dan saling menyayangi satu sama lain."

Jihan tidak berbohong. Dia menceritakan apa yang dia lihat dan ketahui tentang kedua majikannya itu. Dan Marni pun menghela napas lega sekarang.

"Ira pasti melantur saja tadi. Ya, wajar kan kalau mereka belum tidur bersama sebagai suami istri, nak Nicho pasti butuh waktu untuk menerima Ira sepenuh hatinya." gumam Marni dalam hati.

Beberapa waktu berlalu, Jihan sudah menyelesaikan masakannya. Dan berhubung sudah magrib, mereka pun sholat magrib terlebih dahulu. Setelah itu barulah menyantap makan malam bersama.

"Masih pusing, nak?" tanya nenek pada Ira yang baru saja ikut bergabung dengan mereka di meja makan.

"Sudah mendingan kok nek. Nenek sudah lama ya disini?"

"Tadi pukul lima nenek sampai sini."

"Kenapa tidak membangunkan aku, nek?"

"Untuk apa membangunkan orang yang sedang sakit. Bukankah bagus saat kamu bisa tidur nyaman."

"Huh, aku pamit sama nenek buat jaga ibu yang sakit. Eh malah aku yang ikutan sakit juga." ujarnya malu.

"Nenek terkejut saat Nicho ngasih kabar kamu demam. Makanya nenek cepat cepat datang. Tadinya mau bawa kamu ke rumah sakit. Eh ternyata udah diperiksa langsung sama dokter Aluna."

Mendengar nenek menyebut nama Aluna, membuat Ira kesal. Hatinya terbakar api cemburu. Dia sangat sensitif saat ini. Entah apa penyebabnya.

"Dokter Aluna sudah punya apartemen sendiri kan?" Kalimat yang nenek ucapkan barusan membuat Ira merinding. Bahkan nenek tau Aluna tinggal di apartemen, sedangkan dirinya tidak tahu andai tidak menguping percakapan Nicho pagi itu.

"Iya, saya bersyukur berkat kemurahan hati nak Nicho Aluna bisa punya tempat tinggal yang nyaman." jawab Ibu.

"Ibu tahu adek tinggal di apartemen?" tanya Ira menyelidik.

"Ya tau lah, Ra. Adek cerita hampir seharian mengatakan kamu yang menyarankan agar adekmu punya apartemen sendiri supaya tidak kejauhan bolak balik ke sini. Setiap malam kalau sedang gak ada jadwal dirumah sakit adek juga menelpon meminta ditemani sampai dia tidur."

Senyum diwajah Ira terpaksa harus dia perlihatkan. Situasi apa ini? Dia tidak mengerti apa yang dimaksud ibunya.

Lalu, tidak lama terdengarlah suara mobil berhenti di depan rumah.

"Itu pasti Nicho sama Aluna!" Seru nenek menoleh kearah ruang tengah.

Deg

Jantung Shahira berdegup kencang. Kenapa harus saat ini, mengapa harus sekarang dia berhadapan dengan dua manusia itu disaat dia belum mempersiapkan apapun.

"Assalamu 'alaikum!" Seru Aluna masuk ke rumah diikuti Nicho.

"Waalaikum salam! Sini nak, kita baru saja mau makan malam." panggil Marni.

"Wah wah, kebetulan sekali. Aku lapar banget ini." Aluna langsung duduk disamping ibu tepat berhadapan dengan Ira.

"Sha, kamu sudah baikan?" Suara lembut itu menyapa Ira, dia bahkan duduk di sebelah Ira sambil mengelus kepalanya lembut.

Ira tersenyum dengan sedikit anggukan, tapi matanya menatap pada Aluna yang dia dapati memasang wajah tidak suka.

"Mas, aku lemas. Makannya di kamar aja ya!" Rengek Ira manja sambil melingkarkan tangannya dileher Nicho.

Mata Nicho bergetar mendapati Ira bersikap seperti itu padanya. Jihan, nenek dan ibu tersenyum gemas. Sedangkan Aluna sendiri, diam diam mengepal tangannya di bawah meja.

"Mas, ya ya ya... aku mau makannya di kamar aja. Mas yang suapin. Aku rindu kamu mas." Ira seperti anak kecil yang merengek minta dibelikan mainan.

Nicho akhirnya tersenyum, melingkarkan tangannya di pinggang Ira, lalu dia mengangguk setuju.

"Baiklah, kita makan dikamar saja. Bik Jihan tolong antarkan makanan ke kamar ya!"

"Baik den."

Nicho berdiri hendak merangkul Shahira.

"Gendong." mengedip ngedipkan matanya dan bibir yang sengaja digigitnya.

Ira yang berusia tiga puluh empat tahun itu, saat ini seperti bayi berumur tiga tahun dihadapan suaminya.

"Hmm."

Nicho menggendong Ira ala bridal dengan gampangnya. Membawanya ke kamar dengan senang hati.

Jihan mengikuti sambil membawakan makanan, nenek dan ibu masih tersenyum gemas melihat kemesraan pengantin baru itu. Dan Aluna menatap penuh kebencian.

"Sepertinya Nicho sangat mencintai kamu Ra. Mengapa kamu malah mersa dia tidak mencintai kamu, nak?!" gumam Marni dalam hati.

Begitu tiba di kamar, dengan sangat hati hati Nicho meletakkan Ira ke atas ranjang.

"Bik, tinggalkan makanannya di atas meja."

"Iya den." Jihan langsung keluar dari kamar setelah meletakkan makanan diatas meja samping ranjang Ira.

Kemudian, Nicho menutup pintu kamar, tidak lupa menguncinya rapat.

1
Suanti
shahira lebih baik cerai aja
semoga ibu nya shahira cpt tau kelakuan aluna merusak keretakkan rumah tangga kakak nya sendri biar ibu merasa menyesal
Suanti
shahira gugat cerai aja ke nicho jgn bodoh jdi orang hrs tegas
Suanti
beri kan aja bukti foto nya biar bu marni tau ternyata dalang nya adalah aluna biar terbongkar semua nya
Suanti
kok lgi terungkap nya 😅😅😅
Suanti
ira kasih bukti tentang aluna ke ibu nya bila perlu suruh mantan yg melamar ira sebelum nya dtg termasuk randi dtg ke rumah ngomong sama ibu nya ira biar tahu ngimna kelakuan aluna selama ini biang kerok nya
Suanti
ira berterus terang lah ngomong jujur bahwa nicho selingkuh sama aluna ini kesempatan lgi berkumpul bersama, makin di biar kan makin menjadi
Suanti
ira harus jujur ngomong sama mama dan nenek nya nicho bawah nicho selingkuh sama adek nya aluna biar cpt terselesaikan masalah nya 😅😅😅
muthia: setuju👍
total 1 replies
muthia
jadi l wanita tangguh yg pintar Ira, jgn lg mau di bodohin sama Aluna
Suanti
shahira ini emang oon ya terlalu percaya sama aluna 😅😅😅
RahmaYesi: /Facepalm/
total 1 replies
Suanti
Ira harus tegas harus bongkar tentang selingkuhan nicho sama aluna jangan diam aja makin merasa menang aluna
RahmaYesi: ayo dibantu kak 😄😁
total 1 replies
Nurul Ndut
Jadi gregeten ma Aluna Nicho... kasihan Ira
RahmaYesi: halo kak. makasih udah mampir. semoga suka dan lanjut terus bacanya 😁😉
total 1 replies
Suanti
shahira ini oon terlalu percaya sama aluna, cari tau lah shahira jgn diam aja di bodoh2 in 🤣🤣🤣
RahmaYesi: /Joyful//Grin//Grin//Facepalm/
total 1 replies
muthia
semoga g ada hubungan apa2 Nico dan alunna
Suanti
semoga nicho cepat sadar lebih baik shahira dari pada aluna
RahmaYesi: betuuulll
total 1 replies
muthia
Nico lepasin Zahira klau kamu menyukai Luna
muthia
astagfirullah, kasian Zahira 😭😭
muthia
jgn sampai Nicko mempermainkan Zahira 🙏
RahmaYesi: hai kak, makasih udah mampir. semoga suka dan terus lanjut baca
total 1 replies
Suanti
lamar shahira aja kalau lamar aluna pasti di tolak sama aluna
RahmaYesi: Halo kak, makasih udah mampir 🙏
total 1 replies
muthia
mampir🙏
muthia: sama-sama
muthia: cerita nya 🅑🅐🅖🅤🅢
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!