NovelToon NovelToon
Pesona Tuan Gavin

Pesona Tuan Gavin

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda Wia

Novel ke lima othor launching. Silahkan mampir kakak-kakak semua. Semoga suka ya, jika tidak suka bisa di skip aja. Jangan kasih rating jelek, ntar othor ngambek loh 😁.

Maharani putri, gadis belia yang berusia delapan belas tahun itu harus lari dari rumah demi menghindari kejaran juragan Wisnu yang ingin memperistri dirinya.

Di saat yang sangat tepat, ia bertemu dengan seorang nyonya yang baik hati, yang menawarinya pekerjaan di rumahnya, sehingga membuat dirinya bertemu dengan takdir cintanya.
Seperti apa keseruan ceritanya? langsung kepoin ya kakak-kakak.
Jangan lupa kasih dukungan juga buat othor, agar semakin semangat up date dan berkarya. Terima kasih 😊😊

HAPPY READING 😘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Wia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

" Rani, sini ", panggil mama Safira saat Rani selesai membantu mbk Lina dan mbok sumi memasak untuk makan siang. Mama Safira yang tengah duduk di ruang makan itu terlihat begitu bersemangat saat memanggilnya.

Rani yang baru akan mencuci peralatan kotor, terpaksa menghentikan pekerjaannya dan menghampiri sang majikan.

" Ada apa nyonya ? ", tanya Rani saat sudah tiba di dekat mama Safira.

" Saya minta tolong, kamu anterin makan siang ini untuk gavin ya. Kamu bungkusin tuh sop iga sapi sama sambelnya. Soalnya itu masakan kesukaan Gavin. Pasti dia seneng deh nanti ",

" Tapi nyonya, pekerjaan saya belum selesai ", jawab Rani yang terlihat gelisah. Rani memang menyukai anak majikannya itu. Tapi jika untuk berdekatan dengan Gavin, Rani memilih tidak saja, karena jika di dekat Gavin, entah kenapa lelaki tampan itu selalu saja sukses membuat dirinya kesal luar biasa. Makanya Rani lebih suka melihat Gavin dari kejauhan dari pada harus berinteraksi langsung dengan pria itu.

" Soal pekerjaan kamu tidak perlu khawatir. Nanti saya akan suruh bibi mery untuk membantu di dapur. Nanti sepulang mengantarkan makan siang untuk Gavin, kamu mampir ke supermarket sebentar untuk membeli daging. Stok di kulkas kan tinggal sedikit. Mau ya? ", kata mama Safira dengan raut memohon.

Rani yang melihat mama Safira sampai memohon seperti itu, jadi tidak enak hati menolak. Wanita paruh baya di depannya itu sudah sangat baik padanya. Bahkan perlakuan mama Safira selama ini padanya layaknya seorang ibu menyayangi anaknya sendiri. Rani bahkan sampai tidak enak hati pada pekerja yang lain.

" Baik nyonya kalau begitu saya akan siapkan sekarang ", kata Rani seraya pamit ke dapur.

Tidak butuh waktu lama Rani pun sudah selesai menyiapkan makan siang Gavin. Ia segera kembali ke ruang makan menemui mama Safira.

" Nyonya saya berangkat dulu ", pamit Rani seraya membungkuk sopan.

" Iya hati-hati. Jangan lupa wadah bekalnya di bawa pulang lagi ", kata mama Safira sambil tersenyum penuh arti.

" Baik nyonya ", jawab Rani yang kemudian berlalu pergi.

Mama Safira yang yang melihat punggung rani sudah menghilang di balik pintu ruang tamu, tampak mengulas senyum lebar. Tadi saat mama Safira sedang santai di ruang makan, ia mendapat pesan dari sekretaris Gavin, jika Vara datang ke kantor. Maka dari itu ia menyuruh Rani kesana agar perempuan seksi itu tidak menggoda putranya. Apalagi sebagai seorang ibu, mama Safira bisa melihat tidak ada cinta di mata Gavin untuk vara. Entah apa maksud putranya itu memacari perempuan seksi itu. Mama Safira sendiri juga tidak mengerti.

...........

" Mbak, saya mau mengantar bekal makan siang untuk tuan Gavin ", kata Rani saat sudah tiba di depan meja resepsionis.

" Nona Rani ya? ", tanya salah satu resepsionis itu dengan tersenyum ramah. Melihat sikap resepsionis itu yang berubah drastis, membuat Rani mengerutkan dahinya.

" Iya mbak, saya Rani ", jawabnya dengan tersenyum kaku.

" Ayo saya antar, tadi sekretaris pak Gavin sudah memberitahu saya jika nona Rani datang, di suruh mengantar sampai depan ruangan pak Gavin ", kata resepsionis itu menjelaskan. Rani yang mendengar itu hanya tersenyum samar.

" Oh pantes ", batin Rani yang baru paham alasan kenapa resepsionis itu tiba-tiba begitu ramah padanya. Rupanya mama Safira sudah memberi tahu sekretaris Gavin jika ia akan mengantar makan siang.

Sesampainya di depan ruangan Gavin, Rani tidak menemui keberadaan sekretaris Gavin. Bahkan resepsionis tadi pun hanya mengantarnya sampai depan lift saja. Ia jadi bingung harus bagaimana. Sebaiknya ia menunggu kedatangan sekretaris majikannya itu saja, mungkin sekretaris itu sedang pergi ke toilet.

Saat dirinya tengah menunggu sambil berdiri tidak jauh dari pintu ruangan Gavin, tiba-tiba Rani menangkap suara dua orang yang sedang berdebat, yang iya yakini jika itu suara milik sang majikan dan kekasihnya. Karena penasaran, Rani pun menggeser posisinya agar lebih merapat ke pintu. Rupanya tadi saat masuk, vara lupa menutup pintu dengan rapat. Alhasil suara mereka pun terdengar sampai luar ruangan.

" Kamu gak bisa kayak gitu dong vin. Pokoknya aku gak mau putus sama kamu ", teriak vara yang terdengar serak. Sepertinya perempuan itu habis menangis.

" Saya tidak peduli kamu mau atau tidak. Sesuai dengan yang tertulis di surat perjanjian kita, saya bisa memutuskan hubungan ini sewaktu-waktu tanpa menunggu persetujuanmu. Lagi pula rumor tidak jelas itu sudah tidak lagi ada. Dan kau juga sudah mendapatkan popularitas yang kau inginkan ", kata Gavin dengan dinginnya.

DEG

Rani yang mendengar ucapan Gavin, sampai mendelik shock mendapati sebuah kenyataan jika hubungan majikannya dan sang kekasih hanyalah sebuah kerjasama yang saling menguntungkan.

" Tapi aku terlanjur cinta sama kamu Vin. Pokoknya kalau kamu tetap menginginkan putus, maka aku akan mengatakan pada publik jika hubungan kita ini hanya sebuah settingan untuk menutupi kelakuan buruk kamu ", ancam Vara dengan emosi.

Gavin yang mendengar ancaman vara hanya terkekeh pelan. " Silahkan saja kau sebarkan rumor sesuka hatimu, tapi kau juga harus siap kehilangan karir dan ketenaranmu sekarang ", ancam balik Gavin dengan santainya.

Vara yang mendengar ucapan Gavin menjadi kelabakan sendiri. Apalagi selama ini ia sudah terlanjur nyaman dengan kehidupan mewahnya. Berkat kerjasama ini ia banyak mendapatkan kontrak sebagai pemeran utama. Tapi ia juga tidak ingin kehilangan sosok Gavin yang menurutnya sangat sempurna itu. Kenapa susah sekali menaklukkan hati pria di depannya itu, batin vara kesal sendiri.

" Jangan lakukan itu Vin, aku tidak mau karirku hancur. Tapi kenapa kita harus putus. Setidaknya biarkanlah status kita tetap seperti ini. Aku tidak akan menuntut macam-macam lagi padamu ", mohon Vara.

" Kita tetap harus mengakhiri hubungan ini. Tapi kau tenang saja, aku akan tetap menjamin kesuksesan karirmu di dunia hiburan ", jawab Gavin yang tidak ingin di bantah.

" Setidaknya beritahu aku alasannya Vin ",

" Kau ingin tahu? Baiklah aku akan memberitahumu. Karena aku sudah menemukan orang yang aku sukai ", kata Gavin sambil melirik ke arah pintu. Rupanya Gavin tahu jika Rani sejak tadi berdiri di depan pintu dari pantulan cermin di ruangannya.. Lelaki tampan itu rupanya punya rencana untuk mengerjai lagi pembantunya itu.

" Apa? Siapa perempuan itu Vin ", tanya Vara dengan geram. Ia tidak terima jika gavin pada akhirnya jatuh pada perempuan lain.

" Kau ingin tahu ", tanya gavin dengan senyum menyeringai. Vara segera mengangguk dengan cepat.

" Sayang, masuklah. Jangan berdiri di luar seperti itu ", teriak gavin yang membuat Vara langsung menoleh ke arah pintu.

Sedangkan Rani, gadis cantik itu tampak langsung mematung mendengar teriakan gavin. Siapa yang di panggil sayang? batin Rani bingung. Kalau bukan dirinya lalu siapa lagi, bukankah hanya ada dia di depan ruangan itu.

" Sayang cepatlah masuk, kau pasti membawakan makan siang untukku kan ", teriak gavin lagi yang membuat Rani semakin gelagapan. Mau tidak mau rani pun mengintip ke dalam. Di sana ia bisa melihat gavin yang tengah duduk di kursi kerjanya dengan senyum yang mengerikan. Entahlah, rencana buruk apa yang sedang majikannya itu rencanakan untuknya.

Saat melihat Vara yang menatap ke arahnya dengan mata mendelik, Rani hanya bisa meringis takut.

" Masuklah sayang jangan malu-malu ", kata gavin seraya memberi isyarat pada Rani agar menurut. Rani pun segera masuk sambil menatap takut pada perempuan seksi itu yang kini menatapnya dengan tatapan penuh emosi.

" Jadi maksudmu, kau menyukai pembantumu ini? ", tanya Vara yang di angguki gavin dingin.

" Oh my god, ayolah Vin ini tidak lucu. Apa kelebihan dia di bandingkan denganku hah? ", tanya vara tidak terima.

Rani yang mendengar kesalahpahaman itu mencoba menjelaskan.

" Nona anda salah..... ", belum selesai Rani bicara gavin sudah menyela.

" Sudah cukup, Vara kau cepat keluar. Aku ingin makan siang bersama dengan kekasih baruku. Ingat ucapanku tadi tidak main-main ", kata Gavin yang membuat Rani melongo. Sedangkan vara, mau tidak mau ia pun berjalan keluar sambil menatap tajam Rani.

" Awas kamu, aku akan rebut kembali Gavin dari tanganmu. Dasar perempuan murahan. ", kesalnya dengan menyenggol kasar lengan Rani dan berlalu keluar sambil menutup pintu dengan kencang.

BRAKK

" Astaga ", Rani sampai kaget di buatnya. Kemudian ia kembali menatap ke arah sang majikan dengan tatapan kesal.

" Anda sungguh keterlaluan tuan, kenapa anda melibatkan saya pada masalah kalian ", kata Rani dengan menahan emosi. Ia tidak terima dengan ucapan gavin. Gara-gara itu pasti vara sekarang menganggap dirinya adalah seorang pelakor.

" Karena kamu lancang mendengar pembicaraan saya. Jadi sekarang kita impas kan ", jawab gavin yang membuat Rani tidak berkutik. Ia jadi merutuki dirinya sendiri yang tergoda menguping pembicaraan gavin tadi.

*********

Jangan lupa like nya readers 😁😁

Terima kasih 😘😘

1
azizah sulaeman
Hehee...ada ada aja , pake ada acara abis bensin
azizah sulaeman
Hai kak salam kenal , aku dah mampir , semangat /Smile/
Earlene Vania: Terima kasih, salam kenal juga 😊😊
total 1 replies
Once Maredni
lanjut upnya Thor semangat 💪
Earlene Vania: Terima kasih dukungannya 😊😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjjt
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Fitri Lianna
di tunggu up nya tor😊
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Nur Adam
cba aku yg jdi rani halu level 100 ckck lnjut
Earlene Vania: 🤭🤭😂😂😂
total 1 replies
Nur Adam
lnju
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjjt
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Once Maredni
kapan upnya Thor,semangat ya💪
Earlene Vania: Siap 😁😁. Sudah othor up kak, tapi masih di review 😊😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjjt
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Ragil Tia
kalo up yg bnyak tor ... 😌😌
Earlene Vania: Othor usahakan ya kak 😁😁
total 1 replies
Once Maredni
, hati " Rani semoga bos Gavin bisa nolong kamu
Earlene Vania: Semoga kak 😊😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Once Maredni
😂😂😂semangat Thor,semoga sekali up 2 bab sekalian💪
Earlene Vania: Othor usahakan ya kak 😁😁
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjjt
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Once Maredni
Rani ngak goda gavinmu,malah si Gavin yg suka ngajak ribut,Mak 🤡
Earlene Vania: Betul 🤭🤭
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!