NovelToon NovelToon
Penyihir Di Dunia Aura

Penyihir Di Dunia Aura

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Perperangan
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: BlackMail

Aku adalah Arthurian Merlin, pengkultivasi sihir iblis yang melampaui batas kemampuan manusia. Aku menolak kedewaan dan berkeliaran di Bumi sebagai Iblis Amarah. Seorang pria yang membuat sungai darah mengalir disetiap langkahnya.

Banyak perang terjadi dari langkahku, tetapi pemenangnya tetap sama. Aku adalah orang yang kejam dan Iblis di antara segala Iblis. Semua pembantaian itu semata-mata demi melampiaskan dendamku terhadap tujuh Dewa dan kuil penyokong mereka yang telah menghancurkan keluargaku.

Namun, apa ini? Mengapa penyihir Iblis tersohor sepertiku bangkit di tubuh pemuda yang lemah ini? Lalu, mereka tidak menggunakan sihir di sini?

Aku, Arthurian Merlin, sang Iblis Amarah yang mencatat sejarah dengan darah, bangkit kembali di dunia yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlackMail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 : Pionir Haynes

Suasana di antara mereka memanas hingga Pionir Haynes sendiri harus menengahi mereka. "Hahaha, senang rasanya melihat obrolan teman lama. Lalu, aku tidak masalah dengan hal itu, semakin banyak semakin bagus!"

Tujuan Pionir Haynes di sini ada dua, yang pertama melihat dengan kedua matanya sendiri 'bakat' salah satu dari tujuh Naga di keluarga Mahesa dan yang kedua adalah membantu cucu tersayangnya menemukan pencerahan untuk menerobos ke bintang empat. Dengan alasan inilah dia rela pergi ke sudut kecil kerajaan Colin.

"Saya dengar Tuan Muda Arkam baru saja menerobos ke bintang lima, rumor tersebut sudah menyebar ke seluruh ibu kota. Jadi, begitu mendengar Kakek akan melakukan bimbingan Ksatria kepadanya, Saya memaksa kakek untuk ikut."

"Rumor itu benar. Arkam sangat berbakat dan dia berkembang dengan sangat cepat. Namun, itu menjadi bumerang baginya. Anak itu mulai termakan oleh rasa bangga diri." Arnold menggelengkan kepalanya.

Pionir Haynes menghembuskan napas berat saat dia menaruh tangannya ke atas kepala Diana. "Yah, aku mengerti. Anak ini juga melakukan hal yang sama."

"Kakek!?" Diana meledak, dia mengeluarkan Auranya dan berusaha sekuat tenaga untuk mencubit perut kakeknya. Namun, pria itu hanya tersenyum menanggapinya.

Pionir Haynes memperhatikan sorot mata kosong yang ditunjukkan oleh Arnold. Itu bukanlah mata yang harusnya ditunjukkan oleh seorang kakek yang ingin membanggakan bakat cucunya. Hal ini sangat berbeda dari apa yang dia tulis di surat resmi permintaan bimbingan ksatria.

Seolah-olah pria itu sedang memikirkan sesuatu yang jauh lebih penting. Dengan penasaran, Pionir Haynes pun bertanya, "Dari sorot matamu, kau sepertinya tidak terlalu tertarik dengan evaluasi Arkam saat ini, apa kau memikirkan sesuatu yang lain?"

Arnold terkejut pada awalnya, tetapi kemudian dia mengangguk pelan. "Ya, pikiranku terus saja dihantui oleh sosok cucu termudaku. Aku minta maaf soal ini." Arnold mengerutkan keningnya dengan gelisah, kini dia tidak lagi mencoba menyembunyikan keresahannya.

"Cucu termuda? Apa maksud Anda Arthur Al Mahesa?"

"Oh, cucu anehmu yang mengumpulkan buku-buku kuno itu? Aku pernah dengar dia menderita kelainan vena magis bawaan." Grandel memiringkan kepalanya, bertanya-tanya apa yang mungkin terjadi dengan anak itu? Apa anak itu menerjemahkan seni bela diri kuno atau semacamnya?

"Huh? Kelainan Vena bawaan? Itu mustahil. Bahkan jika aku dulunya master menara herbal, kelainan vena bawaan adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Jika maksudmu adalah kamu ingin meminta tolong tentang itu kepadaku, maka aku tidak bisa melakukannya. Mereka yang terlahir dengan kelainan vena bawaan memiliki tubuh yang lemah, bahkan jika aku mengekstrak herbal abadi, tubuhnya tidak akan dapat menahannya!"

Pionir Haynes mengernyit, itu adalah kebiasaannya mengerutkan kening ketika ada sesuatu yang tidak dia sukai. Meskipun dia tidak mengatakannya, dia di sini hanya untuk Arkam Al Mahesa. Grandel dan Diana berbagi pandangan simpatik, tetapi tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk itu.

"Aku tahu itu dengan baik, dengan vena magis yang menyimpang, energi magis tidak akan bisa berubah menjadi Aura. Namun, baru-baru ini anak itu melakukan sesuatu yang tidak seharusnya terjadi."

Arnold menarik napas pendek kemudian dia berkata, "Eksternal Aura. Karena dia tidak bisa menggunakan Internal Aura, anak itu mencoba melompat tahap dan mempelajari Eksternal Aura dan dia berhasil dengan terlalu baik, sehingga abnormal."

"Apa!?" Semua orang terkejut dan tanpa sadar menahan napas mereka. Eksternal Aura? Secara teori memang memungkinkan karena Eksternal Aura tidak melalui proses penarikan ke dalam tubuh seperti Internal Aura, tetapi itu cuma dari teori saja. Kenyataannya, tidak seperti itu.

Membina Aura seperti menjinakkan hewan buas, dibutuhkan kesabaran dan dedikasi khusus dan wawasan yang memadai untuk mengendalikannya. Ksatria Aura harus membakar otot-otot di tubuhnya, membuka titik-titik akupuntur, membersihkan meridian, dan mengembangkan dantian. Proses-proses tersebut dilakukan secara bertahap untuk membiasakan tubuh dengan konsep Aura yang bersifat delakan atau ledukan.

Eksternal Aura sendiri hanya bisa digunakan oleh Ksatria Aura bintang empat atau di atasnya, di mana tubuh sudah sepenuhnya mengenal energi magis dan Aura telah dikuasai secara sempurna. Bisa menggunakan Eksternal Aura tanpa melalui tahapan sebelumnya itu sama saja dengan menciptakan metode kultivasi energi magis yang baru. Jika benar dia berhasil menciptakannya, maka Arthur bisa disandingkan dengan Asura Royal Colin, pendiri kerajaan Colin yang sekaligus penemu Aura.

Seorang Perintis!

Semua orang yang ada di sini sekarang mengerti kegelisahan Arnold. Mereka yang semula tidak tertarik bahkan tidak peduli dengan Arthur, kini dipenuhi oleh rasa penasaran. Benarkah dia melakukannya?

***

"Saudara Arkam!"

"Eh?” Arkam Al Mahesa, cucu ke tiga keluarga Mahesa, menoleh ke belakangnya. "Saudari Diana?"

"Lama tak jumpa!" Diana langsung menempel pada lengan kekar Arkam. "Kapan kamu—" Arkam tiba-tiba menyadari bahwa Diana tidak sendirian.

"Oho, kamu benar-benar menerobos ke bintang lima? Berapa usiamu? Delapan belas tahun?" Pionir Haynes menundukkan sedikit kepalanya. Arkam menatap kosong saat dia melihat tembok besar antara ksatria Aura bintang lima dan bintang tujuh. Hanya dua tingkat, tetapi jaraknya selebar langit dan bumi.

"Ah! Arkam Al Mahesa, memberi salam kepada Tuan Pionir Ke Enam!"

Alis Diana berkedut dengan tidak senang. Kakeknya terus saja mengambil alih perhatian. "Oh, benar. Hey, Arkam!" Diana dengan cepat menyela di antara mereka. "Kudengar sepupu termudamu melakukan sesuatu baru-baru ini."

"Sepupuku?" Arkam mengerutkan kening dan memiringkan wajahnya. "Ah, maksudmu Arthur? Kamu sedang membicarakan tentang kutu buku itu?" Arkam menghela napas berat, "Yah, dia memang berkelahi dan menang melawan kakak tertuaku, tapi cuma itu. Dia penderita kelainan vena bawaan, tidak ada yang bisa diharapkan darinya meskipun kepribadiannya berubah."

Ayahnya, Nahel Al Mahesa, teramat marah atas kejadian itu. Tidak hanya kakaknya mencoba menggunakan Aura melawan Arthur, tetapi juga tidak dapat menghadiri rapat resmi perdananya. Terlebih Arthur justru menjadi cucu pertama yang masuk ke ruang rapat. Namun, Arkam tidak peduli. Kakaknya, Harish Al Mahesa, adalah seorang pembuat masalah sedari dulu, mengacau adalah bagian dari hidupnya, dan karena dia idiot, dia pastinya akan kalah dengan satu atau dua trik.

"Ya, Arthur! Dia yang aku maksud, tapi dia mengalahkan kakakmu?" Diana memiringkan kepalanya. Apa itu artinya si kutu buku itu lebih kuat dari Ksatria Aura bintang tiga tahap akhir seperti dirinya?

"Eh, bukan itu?" Arkam menatap Diana dengan bingung. Bertanya-tanya hal apalagi yang dilakukan oleh si bungsu itu.

Saat suasananya mengental, Pionir Haynes melangkah maju. "Arthur Al Mahesa sepertinya menguasai Eksternal Aura. Jadi, kepala keluarga memutuskan untuk mengujinya. Apa dia benar-benar menjadi perintis magis atau dia sebenarnya menggunakan Artefak. Semuanya akan dibuktikan dari ujian tersebut."

1
Buang Sengketa
ada loker buat loper, asongan n agen gak ini? lamar jadi wartawan boleh juga 😁
Buang Sengketa
kakek takluk ke cucu
Buang Sengketa
👍
Buang Sengketa
para jompo di kacangin anak kecil. sang kakek akhirnya tunduk 😁
Swallowsky
buruan update lagi dah, sebelum hype chapter ini menghilang
Swallowsky
perfect cut bgt gila, buruan update dah thor
Buang Sengketa
kakeknya abis ini pasti mengiyakan semua maunya Arthur...haha meski gak ikhlas 👍
Buang Sengketa
bisa mati berdiri kakeknya ini 😁
Buang Sengketa
si Bella harus di makin d hinakan sama selingkuhan nya 😁
MR LA
wah hahahahaha gua liat ada rasa gregetan soalnya chapter nya dikit dan agak ngegantung bikin penasaran
•Aergrid[♧
Luar biasa
HarusameName
author macam orang yang punya masalah kompleks ama ukuran barangnya. perlu banget, ya info ini?
kioza: bqcot luh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!