Menikah adalah Moment bahagia bagi setiap Insan, Namun terkadang pernikahan tak sesuai harapan kita, jika pernikahan bukan karna kehendak kita sendiri,....
Diky adalah seorang pria sukses namun sll gagal dalam percintaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aniee EasyMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siswa baru ( Motor baru)
Tak terasa seminggu sudah berlalu, dan hari ini adalah penentuan bagi siswa-siswi yang lolos kesekolah Negri, Leo dan Leon berangkat pagi-pagi, selain karna penasaran dengan nilai-nilai mereka, juga penasaran dengan nilai kelulusan Krn hanya ada 300 siswa-siswi yang lolos sedangkan yang ikut Tes ada 500 siswa,
Saat sampai depan sekolah, ternyata sudah banyak siswa yang berkumpul di depan Mading sekolah, menunggu Guru datang membawah nama-nama siswa yang lolos.
Leo dan Leon turun dari mobil, lalu masuk kesekolah setelah pamit pada Pak Jono.
Tak lama, muncul seorang Guru dengan seragamnya membawa beberapa lembar kertas yang sudah tertulis nama-nama bagi siswa-siswi yang lolos, saat Pak Guru menempelkan kertas tersebut, semua siswa yang datang lebih awal ber kerumung didepan Mading, hingga sangat sulit untuk kesana dengan cepat,
" Kak, kesana yukk" ajak Leo pada saudraa kembarnya
"Entar aja, nggak liat banyak sekali orang disana, Aku malas jika jika harus kaya' mereka"
"Emang Kakak nggak penasaran dengan pengumumannya?" tanya Leon pada saudara kembarnya.
"Nggak lah !" jawabnya dengan jutek, masih bermain ponsel.
"Kenapa?"
"Karna Aku yakin pasti Lolos !"
"PD amat kak"
"Iyya, lah. Kita tuh harus selalu yakin dengan prestasi kita."
"Yaa udah, tapi sebaiknya dilihat tuk mastikan." Bujuk Leon sambil menarik tangan Leo.
Dan Bugghh
"Awwauuu sakit"
Seorang Wanita menjerit kesakitan, saat Leon menarik tangan Kakaknya, iak tak sengaja menabrak seseorang,
"Kamu nggak apa-apa? sorry aku nggak sengaja." Tanya Leon sambil membantu Siswi tersebut untuk bangun.
"Nggak apa-apa, lutut aku luka" jawabnya jutek,
"Biar kuobati!"
"Nggak usah, aku udah mau pulang."
masih berwajah masam, marah-marah
"yaa udah kalau nggak mau, mungkin nggak lolos, makanya marah-marah terus." guman leon
"Sok tau," ucapnya sambil berlalu,
"Dasar laki-laki sialan, bukannya minta maaf Mala bilangin aku nggak lolos, belum tau siapa Aku, mungkin Dia aja yang nggak lolos, eehh tapi kok itu wajahnya mirip bangat ya?
ah udahlah, sakit juga, lebih baik aku pulang saja."
Saat Leo dan Leon mencari namanya di Mading, Mereka sempat tak percaya nama Leo ada diurutan pertama, pertanda Nilai tertinggi sedangkan leon diurutan ke tiga, dan kedua adalah Amanda, siapa Amanda?
Leon bertanya masih dongkol, Dia nggak rela dikalahkan Cewek sedangkan Kakaknya diurutan pertama dengan nilai tertinggi.
Setelah melihat namanya akhirnya mereka pulang kerumah dengan naik takxi, Minggu depan sudah harus masuk sekolah untuk Ospek, jadi mereka harus mempersiapkan segala keperluan nya.
Sampai rumah, Mereka tak menemukan Daddy dan Mommy nya, akhirnya mereka memilih bermain basket disamping rumah, Diky memang menyediakan lapangan basket untuk ke dua Putranya, walau umur mereka masih Remaja, namun kedua Anaknya sangat Hobby bermain basket, selain Renang dan Belajar, itulah kegemaran kedua putranya.
Malam pun tiba, Diandra dan Anak-anaknya akan makan malam bersama Ibu nya, Diky sudah terbiasa pulang larut malam jika lembur atau banyak kerjaan lainnya.
"Mom, Daddy belum pulang?" tanya Leon pada Mommynya
"iya, belum. Mungkin ada lembur, kita makan duluan aja ya sayang,"
"Mom, Daddy nggak lupakan sama janjinya kan?"
"Nggak dong, mana mungkin Daddy lupa!" Kalian udah liat nilai kelolosan kalian?" Tanya Dian agar anaknya tak selalu membahas Sola motor
"Udah Mom, Kak, Leo diurutan pertama dengan Nilai tertinggi, tapi Aku diurutan ke tiga,! " Ucapnya dengang wajah memelas
" Waowww Anak-anak Mommy memang Cerdas, selamat ya Sayang,
Lalu siapa di urutan ke dua?"
"Namanya Amanda, Aku juga nggak tau orangnya"
"yaa,, udaah, nggak usah sedih, Kalian itu sama-sama pintar, nggak mungkinkan kalau kalian sama-sama diurutan pertama", Gumam Diandra sambil tersenyum pada Anak-anaknya, agar Leon nggak merendahkan dirinya dan bisa berpengaruh pada prestasi nya.
[Saat sedang makan tiba-tiba Diky pulang,]
"Lagi bahas apa sih kok kayaknya seru bangat, sampai nggak sadar kalau Daddy udah datang !"
" Eh Maaf, Mas. ini Anak-anak, bahas nilai kelolosan masuk sekolah Negri, katanya Leo ada diurutan pertama dengan nilai tertinggi, sedang Leo ada di urutan ke tiga,"
"Selamat ya, Anak-anak Daddy memang jagoan,"
Ucapnya sambil mengangkat jempolnya untuk putra-putranya, udah Daddy mandi dulu ya, lanjutin aja makannya, nanti Daddy nyusul."
Setelah selesai makan Anak-anaknya nonton TV, awalnya si kembar tidak mau tapi karna Adiknya merengek minta ditemani, akhirnya dengan terpaksa menurut dan sekalian menjahili Adeknya,
Sedangkan Diandra menemani Suaminya makan malam, meskipun Dia sudah makan dengan Anak-anaknya, Dia tetap menemani suaminya makan, meskipun hanya duduk disampingnya sambil menemaninya ngobrol, itulah kebiasaan Dian yang sangat disukai Diky, sifatnya yang pengertian dan bisa membagi waktunya.
\*\* Seminggu kemudian\*\*
acara MOS sudah selesai, kini pembagian ruang kelas bagi siswa siswi, Leo dan Leon ditetapkan dikelas A diruangan yang sama, karna Guru berfikir akan lebih baik jika ditetapkan diruangan yang sama, karna sangat sulit membedakannya hanya Sifatnya saja yang membedakan.
Hari ini adalah hari pertama Leo dan Leon masuk sekolah, mereka bangun sangat pagi karna selain Upacara bendera iak juga tak mau terlambat hari pertamanya, saat siap-siap berangkat, sambil memanggil-manggil pak Jono, karna tak kunjung datang tidak seperti biasanya yang selalu siap pagi-pagi,
"Pak Pak Pak Jono."
"Pak Jono, mana sih kak, nggak tau apa kalau hari ini, hari pertama kita masuk sekolah, bisa-bisa terlambat kita" Omel Leon yang sedikit kesal karna tidak biasanya pak Jono terlambat bangun.
Ketika Leon akan masuk untuk memanggil Pak Jono, tiba-tiba terdengar suara motor didepan.
Brummmm brumm
Leo dan Leon berbalik hampir bersamaan, dan mereka sama-sama terkejut, hampir tak percaya.
2 motor Ninja warna Merah dan biru telah berada dipekarangan rumahnya, entah siapa yang membawanya, sudah tak terlihat.
Tiba-tiba Diky muncul dari arah pintu,
"Kalian suka sayang?" tanya Diky pada kedua Putranya.
"Suka Dad, ini untuk Kami?" guman Leo masih tak percaya
"Iyya, dong sayang, kan Daddy udah janji, hari ini kalian boleh naik motor kesekolah, tapi ingat pesan Daddy nggak boleh ngebut-ngebut."
"Iyya Dad, makasih ya." ucap kedua Anaknya sambil memeluk Daddy nya.
Akhirnya Mereka berangkat dengan motor barunya, dengan wajah bahagia.
Walaupun mereka masih SMP tapi postur tubuhnya sudah lumayan besar,
Saat memasuki Gerbang sekolah, banyak siswa siswi meliriknya, selain ada yang iri bagi kaum Adam, ada juga yang terkagum-kagum pada sosok tubuhnya, dan tidak banyak dari mereka yang berangkat dengan naik motor.
Dan mulai saat itu Leo dan Leon sudah sering berangkat naik motor, kadang juga diantar Pak Jono, jika diperkirakan dijalan ada Siping, dan akan naik motor jika jalanan macet, agar tidak terlambat.
Disekolah SD kawasan elit nampak seorang siswi Cantik, sepertinya dia murid baru diantar Ibunya, namun tak ingin ditinggal oleh ibunya, maunya ditungguin.
"Bun, tungguin ya, tuh lihat teman-teman aku juga ditungguin Bunda nya." Rengek Lyaa gadis Kecil itu.
"Tapi sayang Bunda harus ke rumah sakit, ada pasien, entar kalau udah pulang dijemput Bunda atau Ayah deh." Masih membujuk anak semata wayangnya.
"Benaran mau jemput?" tanyanya memastikan,
bukan 1 atau 2 kali Bunda dan Ayah nya, nggak bisa tepati janji hanya karna kerjaan mereka, yang benar-benar nggak bisa ditinggalkan.
"iyya, sayang." Sambil membelai anaknya tak terasa bulir-bulir air matanya jatuh tak terbendung lagi.
"iya udah deh kalau Gitu, aku masuk dulu ya Bun,
tapi Bunda ingatkan kalau aku nggak mau dijemput supir kalau sudah pulang, aku maunya dijemput Bunda atau Ayah." Ucapnya lalu Berlari sambil melambaikan tangan mungilnya.
Saat Anak kecilnya sudah masuk, barulah ia bergegas ke rumah sakit, hari ini ada jadwal Operasi dan Dia harus buru-buru.
Dia tak lagi bisa menahan tangis nya, merasa bersalah pada Anaknya, karena sudah banyak mengabaikan nya hanya karena sebuah pekerjaan.
🌺🌺💖💖🌺🌺