NovelToon NovelToon
Di Tinggal Nikah Karena Jelek

Di Tinggal Nikah Karena Jelek

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst
Popularitas:739.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: aisyah az

Naina Hilda, gadis yang selalu menghitung mundur hari pernikahannya harus menerima kenyataan ketika kekasihnya memutuskan hubungan sepihak.

Sang kekasih menemukan tambatan hati yang lain yang menurutnya lebih sesuai dengan standarnya sebagai seorang istri yang pantas digandeng tangannya ketika kondangan.

"Maaf, Na. Perasaanku ke kamu, hambar."

Dua pekan sebelum ijab kabulnya terucap dengan sang pria.

Tenda dan katering sudah di pesan bahkan dibayarkan, untung saja undangan belum sempat disebar. Namun, bukan itu yang membuat tingkat stres Naina meningkat hingga ia lampiaskan pada makanan.

Naina baru tahu ternyata mantan tunangannya memiliki kekasih dengan spek idaman para pria. Tinggi, putih, langsing, glowing, shining, shimmering, splendid.

Apa kabar dengan Naina yang kusam, jerawatan dan gendut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisyah az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merindukannya

Happy reading....

Naina merasa jenuh berada di kontrakan, dan dia pun bersiap-siap meminta izin kepada Karina, kalau Naina akan berjalan-jalan ke kota Malioboro.

Naina menaiki ojek online, karena sekarang sudah ada driver, jadi enak tidak usah menaiki taksi. Tinggal klik ponsel saja sudah bisa dijemput oleh Akang ojek.

Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam, Naina pun sampai di sana. Dan dia berencana akan mengunjungi beberapa tempat di Malioboro untuk menghapuskan rasa jenuhnya, dan melupakan rasa sakit yang ada di dalam hatinya.

"Oke Naina, saatnya kamu bersenang-senang!" seru Naina pada diri sendiri.

Pertama Naina mengunjungi tempat Kampung wisata Sosromenduran. Tempat itu adalah salah satu tempat yang diminati oleh para wisatawan, di mana di sana juga terdapat banyak oleh-oleh Jogja seperti kaos oblong dan lain-lain.

Terlihat wajah cerah dari Naina, dia bahkan membeli beberapa baju untuk dirinya, Karina dan juga Mayra. Naina juga mencicipi beberapa makanan khas Jogja, seperti gudeg.

Setelah itu, Naina pergi ke Tugu Pal putih, atau bisa dibilang Monumen Tugu Jogjakarta yang berada di tengah-tengah kota Jogja yang biasa dilewati oleh para wisata.

Tidak lupa Naina juga mengambil beberapa swafoto lalu mengunggahnya di akun media sosial miliknya. Sangat terpampang jelas senyuman manis dari gadis gendut tersebut. Dia merasa bahagia seakan seperti burung yang baru saja lepas dari sebuah sangkar, setelah sekian lama dikurung.

Setelah capek berjalan-jalan, dan hari juga mulai siang, perut Naina mulai keroncongan. Kemudian dia duduk di salah satu kursi di cafe dekat Malioboro sambil memperhatikan lalu lalang wisatawan.

Sejujurnya Naina ingin sekali makan nasi, tapi dia lagi dalam mode diet. Akhirnya gadis itu pun hanya memesan jus untuk mengganjal perutnya. Padahal makanan di sana sangat menggugah selera, mulai dari gudeg, sate Klatak, tengkleng Gajah dan juga yang lainnya.

.

.

Sementara itu Ivan baru saja selesai makan siang, dan dia mengecek ponselnya. Seketika notifikasi masuk, saat melihat Naina menggunggah sebuah foto. Dengan penasaran Ivan pun membuka foto tersebut.

Dia melihat wanita yang pernah disakitinya tengah tersenyum bahagia. Ivan juga melihat wajah Naina yang begitu sangat manis. Tidak dipungkiri, walaupun Naina gendut dan banyak jerawat, tetapi senyuman wanita itu begitu sangat manis memikat hatinya.

'Apakah ssnyuman ini benar-benar lepas, atau hanya menutup sebuah luka?' batin Ivan sambil menatap ke arah foto Naina.

Ada segenggam rindu yang dirasakan dalam hatinya untuk Naina. Namun, tidak bisa Ivan ungkapkan. Apalagi sebentar lagi dia akan menikah dengan Rere.

Saat Ivan tengah melamun tentang Naina, tiba-tiba ponselnya berdering dan itu adalah panggilan masuk dari Rere. Terlihat jelas Ivan menghembuskan nafasnya dengan kasar, sejujurnya dia enggan mengangkat telepon dari wanita itu, tapi Ivan tahu sudah pasti Rere akan terus menerornya.

"Iya halo, ada apa?" tanya Ivan dengan cuek.

Rere: Sayang, malam ini kamu pulang cepat ya. Soalnya aku mau ngajak kamu untuk makan malam di luar.

"Maaf aku nggak bisa. Masih banyak pekerjaan, nanti saja," ujar Ivan setelah itu dia mematikan teleponnya.

Jika tidak Ivan matikan, sudah pasti Rere akan merengek dan mengeluarkan jurus andalannya. Di mana wanita itu selalu menjadikan bayi yang ada dalam kandungannya sebagai umpan dan juga senjata, dan itu yang tidak pernah disukai oleh Ivan.

.

.

Sesuai dengan apa yang Karina bilang, hari ini Naina sudah mulai rutin menjalankan kegiatannya yaitu nge-gym untuk membentuk tubuh yang ideal.

Walaupun di hari-hari pertama badan Naina terasa sangat sakit, karena dia belum terbiasa. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu Naina pun sudah bisa menyeimbangkan tubuhnya.

"Oh ya Dek, di sini ada kerjaan, tapi kayaknya nggak ada yang seperti kerjaan kamu kemarin deh," ujar Dewa saat mereka makan malam.

"Nggak apa-apa, Kak, kerjaan apa itu?" tanya Naina.

"Manajer di salah satu Cafe temennya kakak, apa kamu mau?" tanya Dewa.

"Wah ... boleh Kak. Kerjaan apapun itu yang penting halal. Untuk saat ini, Naina tidak ingin mematokkan kerjaan Kak, yang penting ada saja sudah jauh syukur alhamdulillah," jawab Naina.

"Baiklah, besok kamu bawa CV lamaranmu ya! Nanti kakak antarkan ke sana," timpal Dewa dan Naina langsung mengganggu kan kepalanya.

Setelah makan malam selesai, Naina masuk ke dalam kamar. Dia menelpon Mayra dan bercerita tentang kehidupannya bersama dengan Karina di Jogja.

Mayra: Wah, jadi lo kayaknya udah betah banget ya di Jogja?

"Iya dong, enggak gue sangka sih, Jogja itu keren. Suasananya juga kalau di pagi hari sejuk banget, kayak masih pedesaan gitu, walaupun di sini sudah agak masuk kota. Lo sesekali main ke sini ya sama ibu, kita nanti main ke Malioboro," ujar Naina.

Mayra: Iya nanti gue main ke sana sama ibu. Tapi semenjak lo resign dari kantor, kerjaan gue numpuk. Jahat banget sih lo, ngasih kerjaan banyak sama gue!

Maira berkata dengan wajah yang sudah ditekuk, dan Naina yang melihat itu hanya terkekeh kecil.

"Iya maaf maaf," kekeh Naina.

Mayra: Oh iya, apa lo nggak mau menanyakan seseorang?

Goda Maira sambil menaik turunkan alisnya.

"Maksud lo, apa?" tanya Naina dengan bingung.

Mayra: Eh, kemarin waktu gue ke mall beli tas keluaran terbaru, gue melihat mantan lo sama calon istrinya lagi jalan, dan sepertinya mereka akan makan malam, soalnya masuk ke sebuah restoran. Tapi entah kenapa yang gue lihat, kok mukanya Ivan kayak nggak bahagia gitu ya?

Naina yang mendengar itu pun hanya diam saja. Sejujurnya dia juga ingin tahu kabarnya Ivan, karena walau bagaimanapun dan sekuat apapun Naina mencoba untuk melupakan Ivan, tidak semudah membalikan telapak tangan.

Semua butuh reset dan waktu yang cukup lama dan panjang untuk melupakan seseorang di dalam hati kita. Apalagi orang itu pernah berada di tempat yang spesial.

"Biarkan saja May, gue nggak perduli, mau dia bahagia ataupun enggak sama calon istrinya. Itu udah urusan dia, walaupun ya ... gue masih belum bisa melupakannya, tapi dengan lo berbicara seperti itu, lo malah membuat gue semakin susah." Naina berkata dengan wajah yang sedikit lesu.

Mayra yang melihat itu pun merasa bersalah, dia tidak bermaksud untuk membuat sahabatnya sedih. Hanya saja memang Mayra merasa heran karena melihat wajah Ivan yang tidak bahagia bersama dengan Rere.

Mayra: Sorry ya, gue nggak bermaksud untuk buat lo sedih atau ngingetin lo sama dia. Tapi memang itu yang gue lihat. Ya udah, jangan dibahas lagi. Gue mau tidur dulu ya, soalnya besok ada kerjaan nih, kalau nggak dikerjain pagi-pagi bisa kena omel gue.

"Ya udah, good sleeping baby, jangan lupa mimpi indah," ujar Naina setelah itu telepon pun terputus.

Matanya menerawang ke langit-langit kamar. Bohong jika Naina sudah melupakan perasaannya. Bohong jika Naina tidak kepikiran dengan Ivan, dan bohong jika Naina berdusta bahwa dia sudah melupakan cintanya. Akan tetapi, Naina akan terus berusaha dan mencoba karena dia juga tidak ingin kembali kepada pria yang sudah menyakitinya begitu dalam.

Sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya, dan ternyata itu dari Mayra.

(Gue harap lo akan datang di pernikahan mereka. Lo harus buktikan sama mereka, kalau lo itu bisa tanpa Ivan. Lo harus jadi wanita yang kuat, Naina!)

Membaca pesan dari Mayra, seperti mendapatkan cambuk semangat. Karena apa yang dikatakan oleh sahabatnya ada benarnya. Naina harus semangat dia tidak boleh lemah, tidak boleh menyerah begitu saja, dan dia harus buktikan kepada mereka, apalagi Ivan. Jika dia mampu tanpa pria tersebut dan Ivan bukanlah seseorang yang sangat berarti di dalam hidupnya.

BERSAMBUNG.....

1
Gunawan wan
Luar biasa
Gunawan wan
Lumayan
Ana N
Sarapan apa mkn malam thor
Ana N
Superrr sekali kak Author. Sy setuju sekali. 💪 semangat kak
Firman Firman
sekali jalng ya jalng Rere cinta krna harta nya Ivan😄🤭
Firman Firman
ha ha Ivan Ivan kmu lepasin permata hati demi batu kerikil jalann😄🤭
Firman Firman
cinta itu datang secara tiba tiba😄🤭tanpa permisi dan bicara
Firman Firman
ha ha siapa dia🤗
Firman Firman
oh may good 😱
Firman Firman
semoga saja kalian bisa bersama 💞👍
Firman Firman
lepas dari batu kerikil dapet berlian🤗
Firman Firman
terus semngat naina💪
Firman Firman
lnjut semngat naina
Firman Firman
lnjut,, 👍
Firman Firman
pak arga harus bisa memahami perasaan naina pak
Firman Firman
semngat naina 💪
Firman Firman
sabar naina prjlnnmu masih panjang jngn. kmu bersedih hanya gara gara laki bodoh macam Ivan itu😡
Firman Firman
lnjut
Firman Firman
dasar kadal buntung 😄🤭
Firman Firman
trusss lannjuuuuuuut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!