Brakkk..!!
Suara sesuatu yang bertabrakan.
Ternyata Soraya tidak sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan membawa barang didepan nya.
"Maaf, maaf saya tidak sengaja" Ucap Soraya pada seorang pemuda yang tadi ditabrak nya.
"Makanya, kalau tidak bisa bawa motor, lebih baik tidak usah! Lihat, barang-barang saya jadi rusak kan" Jawab Danu sang pemuda.
"Saya kan, sudah minta maaf. Sini biar saya bantu" Ucap Soraya, menawarkan membantu memunguti barang-barang yang berceceran.
"Tidak usah, saya bisa sendiri" Jawab Danu. Sambil mengumpulkan barangnya yang sebagian sudah tidak berbentuk lagi.
Apa mungkin mereka bisa bertemu lagi dan berjodoh???
Atau memang mereka tidak akan bertemu???
Bagaimana kelanjutan kisahnya... Yuk ikuti terus kisah nya Danu dan Soraya .....
Jangan lupa pollow juga akun Author ya 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atikah syarif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada apa dengan Devon Tomlinson
Danu membalas pelukan Rio sambil menepuk punggungnya, Rio menangis mombay. Danu benar-benar tidak mengerti akan tingkah Rio yang sangat-sangat absurd parah.
"Cukup! loe itu cuman mau balik Jakarta, bukan balik akhirat" ucap Danu sambil mendorong tubuh Rio yang sedang membersihkan ingusnya dengan lengan kemejanya.
Sroottt....
"Loe jorok banget sih! Itu kan ada tisu. Udah pergi loe sono, jijik gue liat loe" ucap Danu mengusir Rio.
"Sorry bro, gue terharu" jawabnya sambil nyengir kuda.
"Amit-amit gue" ucap Danu bergidik ngeri melihat sikap Rio.
Rio langsung keluar dari ruangan Danu, Rio langsung memasang wajah datarnya kembali. Dia tidak mau image nya sebagai pria berkarisma, datar dan juga cool nya.
Ternyata supir yang ditugaskan untuk menjemput nya sudah datang dan sudah menunggunya diparkiran. Rio langsung saja masuk kedalam mobilnya, untuk mengambil barang-barangnya yang masih didalam hotel.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 7jam Rio sudah sampai dikediaman nya pada waktu malam hari. Rio langsung masuk kedalam rumahnya dengan berjalan gontai.
.
Jika Danu dan Rio sedang mengerjakan tugasnya masing-masing, berbeda dengan Devon Tomlinson yang sedang bertualang dengan beberapa wanita yang sengaja ia sewa untuk malam ini.
"Pusakanya aku jaalaangg" ucapnya pada wanita yang ada dihadapan nya.
Sang wanita langsung melakukan tugasnya dengan sangat baik, jika tidak maka bersiaplah akan mendapatkan hal buruk dalam hidupnya.
Devon Tomlinson bukan hanya seorang Casanova saja, dia terkenal sebagai pria yang hyper. Dia tidak segan melukai lawan bermainnya, jadi bukan rahasia umum lagi.
Setelah mendapatkan kepuasan nya Devon meninggalkan wanita itu dengan keadaan yang sudah mengenaskan. Memang bayaran nya lebih tinggi dari para pelanggan yang lainnya, tapi jika seperti ini maka tidak ada yang akan mau melakukannya.
Tapi berbeda dengan wanita itu, ternyata dia melakukannya dengan sangat terpaksa. Karena wanita yang ada di club malam tersebut sudah tidak ada lagi selain dirinya.
Devon meninggalkan tempat itu dengan sangat santai, dia sebenarnya ingin merasakan yang masih ori juga. Tapi jaman sekarang mana ada yang masih ori, bagi Devon semua wanita sama saja. Tidak ada yang tulus sama sekali, yang ada hanya uang dan kekayaan saja bagi mereka.
Maka dari itu Devon sangat suka sekali melakukan one night stand dengan beberapa wanita hanya untuk kepuasan nya saja.
Dia juga merasakan ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. Tapi entah apa itu, dirinya saja tidak tau. Dia bisa melakukan hubungan lebih lama hanya dengan Yulika saja. Gadis cantik dan tidak banyak menuntut apapun padanya, tapi hanya menginginkan satu hal. Pertanggung jawaban saja darinya untuk anak yang sedang dia kandung.
Ya, Devon mengakui jika anak yang ada didalam rahim Yulika adalah benihnya. Tapi entah kenapa Devon sangat tidak menyukainya, baginya anak-anak akan sangat merepotkan.
Kamu tenang saja Devon, Yulika sangat anaknya tidak akan mengganggu atau merepotkan mu. Karena mereka sudah tenang disisinya, mungkin 😁😅othor.
Devon tidak tau jika Yulika sudah tidak ada didunia ini lagi, bahkan Devon sudah melupakannya. Tapi entah kenapa dia merasa seperti ada yang hilang dalam dirinya.
"Tuan, kita akan kemana sekarng?" tanya asistennya yang selalu ada untuknya dimanapun dia berada.
"Kita pulang saja, aku sudah tidak berselera lagi datang ketempat manapun" jawabnya sambil menyandarkan punggung nya dijok mobilnya sambil memejamkan matanya.
Sang asisten merasa ada yang aneh dengan Tuan nya, karena tidak biasanya Devon seperti sekarang ini. Biasanya Devon tidak akan pulang disaat waktu masih terbilang sangat sore baginya. Biasanya Devon akan pulang jika hari sudah menjelang pagi, barulah dia akan pulang.
Tapi tidak untuk sekarang. Setelah sampai mainson nya Devon melangkah menuju kamarnya dengan langkah yang gontai.
Setiap yang melihatnya akan merasa aneh dengannya. Tapi tidak ada yang berani untuk bertanya langsung pada Devon.
"Ada apa dengan diriku sebenarnya? Kenapa aku merasa ada yang hilang dalam diriku? Ada apa sebenarnya" Devon bertanya pada dirinya sendiri.
Tapi dia tidak mendapatkan jawaban nya, dia benar-benar merasa tidak tahu dengan dirinya.
.
Berbeda dengan Devon yang sedang memikirkan apa yang terjadi dengan dirinya. Sekarang dikota K, tepatnya Soraya, Rina dan juga Lulu sedang menikmati makan siang bersama dikantin pabrik. Walau mereka membawa bekal dari rumah masing-masing, tapi mereka sangat menikmatinya walaupun makanan mereka sangat sederhana.
"Sora, Rina. Gimana dengan kuliah kalian? Sebenarnya aku juga ingin melanjutkan kuliah. Tapi keluargaku masih sangat membutuhkan bantuanku" tanya Lulu, sambil menundukan kepalanya.
"Sabar ya Lu, semoga kamu bisa melanjutkan pendidikan kamu kelak" ucap Soraya menguatkan, dan juga memegang tangan Lulu menenangkan.
"Iya Lu, kamu harus semangat, mudah-mudahan ada jalannya" sambung Rina, dan diaminkan oleh Lulu dan Soraya.
Mereka melanjutkan makan siang mereka dengan diselangi canda tawa bersama. Saat sedang menikmati makanannya tiba-tiba ada seseorang yang datang menghampiri meja mereka.
"Hai Hai, apa kalian semua tau jika Silvia sudah jadian sama asisten Danu yang sangat tampan. Lihat saja dijarinya, bahkan Silvia sudah dilamar nya" jelas teman wanita yang bernama Silvia itu.
Mereka adalah trio rese, makanya banyak yang tidak suka dengan mereka bertiga. Mereka bertiga adalah modal tampang saja, tapi prestasinya nol besar.
Mereka bertiga terdiri dari Silvia, Sintia, dan Siva. Mereka adalah biang rusuh dan selalu pamer, padahal kenyataannya tidak ada.
Soraya, Rina dan Lulu tidak mendengarkan ocehan mereka bertiga yang tidak bermutu. Mereka tetap melanjutkan makan siang mereka dengan cepat, supaya mereka bisa cepat-cepat pergi dari kantin itu.
Setelah selesai menghabiskan makanan nya mereka semua menuju ruangan kerjanya, tapi ditengah jalan Soraya ingin pergi ketoilet dulu.
"Rin, Lu aku amu ke toilet dulu ya. Kalin berdua duluan aja masuknya" ucap Soraya pada kedua sahabatnya sebelum pergi menuju toilet.
Tidak sengaja Soraya tersandug oleh tongkat nya sendiri, hampir saja dia jatuh mengenai lantai jika tidak ada yang menolongnya.
Soraya benar-benar sangat terkejut bukan main, sudah dua kali dia akan jatuh seperti ini.
"Terimakasih Tuan, sudah dua kali anda menolong saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak" ucap Soraya sambil membungkukan badannya.
"Apa kamu tidak bisa berjalan dengan hati-hati? Bagaimana jika saya tidak ada, mungkin cidera kamu semakin parah. Seharusnya kamu jangan ceroboh" ucap Danu malah memarahi Soraya.
Soraya dibuat tercengang dengan ucapan Danu barusan, dia tidak tau menahu.
"Saya minta maaf Tuan" jawab Soraya, walaupun dia tidak tau kenapa Danu marah padanya.
"Lain kali berhati-hati lah" ucap Danu sambil berlalu dari hadapan Soraya.
"Dasar aneh" gumam Soraya.
Danu juga merasa aneh dengan sikapnya yang tiba-tiba menjadi protective pada salah satu pegawai yang bekerja di pabrik WJ CORP. Dia sama sekali tidak mengenalnya, begitu pula sebaliknya. Tapi kenapa dia bisa memarahinya karena dia hampir jatuh dua kali. Dua kali juga dia menolongnya.
Semua benar-benar diluar kendalinya. Bahkan sekarang Danu suka memperhatikannya disaat dia tidak sengaja melihatnya lewat atau sengaja mengikutinya.
Entahlah, mungkin Danu sudah gila akibat pernah dikhianati oleh kekasihnya.
Ternyata kejadian itu ada yang menyaksikan nya Danu memotret kejadian itu. Bahkan di sare ke grup pabrik, apa lagi wajah Soraya sangat jelas terlihat didalam foto tersebut.
.
.
.
Siapa ya kira-kira yang memotret Soraya dan Danu saat Soraya akan jatuh dan ditolong oleh Danu??
Yuk ramaikan disetiap babnya, supaya tau kelanjutan kisahnya....
Terimakasih all 🤗