Aisyah dan Andromeda adalah seorang mahasiswi dan dosennya yang merupakan korban salah sasaran yang meminum syrup yang sudah diberi obat perangsang. Mereka akhirnya melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama.
Akibat kejadian itu, Aisyah hamil anak dari laki-laki dingin dan cuek. Untuk menjaga nama baik semua orang, keduanya pun menikah dan hidup bersama di satu atap.
"Sejak awal aku tidak pernah mencintaimu," kata Andromeda dengan tegas.
"Ya, aku tahu kamu sangat mencintai sepupumu itu. Namun, cintamu bertepuk sebelah tangan. Apalagi dia wanita yang merupakan istri orang. Sampai kapanpun cintamu tidak akan terbalas," ucap Aisyah dengan sinis.
Akankah kedua orang itu saling membuka hati untuk menyembuhkan luka di hati mereka?
Atau mereka memilih untuk berpisah setelah bayi itu lahir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Pesta Pernikahan
Bab 17
Andromeda memicingkan matanya untuk memastikan kalau wanita yang berjalan ditengah itu adalah Aisyah. Wanita itu terlihat sangat berbeda, karena selama ini sang istri tidak pernah terlihat memakai make up. Walau sebenarnya perempuan itu memakai pelembab wajah dan bibir untuk menjaga kehalusan wajahnya.
Aisyah tersenyum tanpa sadar saat melihat Andromeda yang berdiri di menunggu dirinya. Laki-laki itu memakai baju pasangan yang sudah dia pilih beberapa hari kemarin. Sangat cocok dan terlihat gagah, entah kenapa di mata wanita itu suaminya terlihat sangat memesona dan membuat jantungnya berdegup kencang.
'Ya Allah, jangan sampai aku berbuat sesuatu yang memalukan keluarga kami.'
Aisyah merasakan sengatan ringan saat tangan dia di tuntun oleh Andromeda dan mengajaknya masuk ke ballroom hotel di mana sudah banyak tamu undangan datang.
Semua mata orang-orang yang ada di sana melihat ke arah pasangan pengantin baru itu.
Setelah rangkaian acara para tamu undangan memberikan ucapan selamat dan doa untuk pasangan baru ini. Aisyah masih bisa tersenyum ramah kepada para tamu undangan, terapi Andromeda hanya sesekali tersenyum tipis.
"Selamat, ya. Aku tidak menyangka kamu diam-diam menikahi mahasiswa didikan aku," ucap Surya.
"Itulah rahasia yang Allah janjikan kepada semua makhluknya," balas Andromeda tersenyum tipis.
"Kalau ada gadis seperti kamu, beri tahu aku, ya, Aisyah! Aku juga ingin punya istri yang sholehah dan cantik," lanjut Surya kepada perempuan yang kini tersenyum tersipu malu.
"Insha Allah, Pak Surya akan mendapatkan jodoh yang terbaik," balas Aisyah.
Tamu undangan yang tidak disangka kehadirannya adalah keluarga Ustadz Syakir. Laki-laki itu terlihat kurus dan tidak bersemangat seperti biasa. Hati Aisyah terasa tergores melihat keadaan laki-laki yang menjadi cinta pertama dalam hidupnya.
'Ustadz Syakir.'
Netra Aisyah kini berkaca-kaca, dia berusaha agar jangan sampai air mata itu jatuh. Dia rasanya ingin menanyakan kabar mantan tunangannya sepeninggalan dia. Baru saja satu minggu tidak bertemu tetapi keadaan laki-laki itu membuat dirinya miris.
"Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir.” (Artinya: mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik dalam suka maupun duka dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan)," ucap Ustadz Syakir ketika berdiri di depan Andromeda.
"Aamiin," balas Andromeda dengan tatapan mata tertuju pada Ustadz Syakir.
"Aisyah—" ucapan Ustadz Syakir tercekat.
"Semoga Allah selalu melimpahkan karunia, rahmat, dan berkah-Nya untuk kamu," lanjut laki-laki itu dan membuat air mata Aisyah jatuh membasahi pipinya.
Pengantin wanita itu tidak bisa menahan air matanya. Kalau bisa memutar waktu, dia akan meminta laki-laki ini untuk menjemput dirinya di hari naas itu. Sungguh dia masih mencintai mantannya ini. Orang yang sering dia sebut dalam doanya dahulu. Namun, di mana dia merasa kalau Ustadz Syakir adalah jodoh yang tercipta untuknya, Allah membalikan semua. Dia tidak berjodoh dengannya. Justru malah laki-laki dingin itu yang kini menjadi suaminya.
"Aamiin ya rabbal alamin. Semoga Akang Syakir juga selalu berada dalam ridho Allah," balas Aisyah dengan suara yang bergetar.
Ustadz Syakir merasa hatinya sakit sejak melihat air mata yang menggenang dan akhirnya jatuh di pipi chubby milik sang pujaan hatinya. Rasanya dia ingin menghapus cairan bening itu.
"Aamiin," balas Ustadz Syakir.
Andromeda yang melihat interaksi antara Aisyah dan mantannya itu hanya menahan kesal. Untungnya Syakira, adik perempuan Ustadz Syakir menenangkan istrinya dengan memeluk dan menghapus air matanya.
Ketika para tamu sedang menikmati hidangan yang di sediakan di sana. Aisyah merasa lapar juga. Apalagi saat melihat ada es krim kesukaannya. Mulutnya terasa ngiler.
"Aunty, mau es krim?" tanya bocah laki-laki berwajah bule.
"Mau," balas Aisyah yang masih duduk di kursi pelaminan.
Aisyah tersenyum melihat ada anak laki-laki bule itu berlari ke arah counter yang menyajikan es krim. Lalu, tidak lama anak tadi kembali kali ini mereka berdua.
"Eh, mereka kembar," ucap Aisyah.
Kedua anak kecil itu naik dan menghampiri pasangan pengantin itu. Dengan senyum lucunya anak itu memberikan satu cup penuh es krim kepada Aisyah.
"Terima kasih …." Aisyah tidak tahu siapa nama anak kecil itu.
"Sky, nama aku aunty," balas anak kecil yang menggemaskan itu.
"Ini untuk Om Andro," ucap seorang anak kecil lainnya.
"Terima kasih, Shine. Sudah kalian kembali ke mana kalian. Kalau tidak mau di ambil dan di sembunyikan oleh papa kalian," tukas Andromeda.
"Ayo, kita lindungi mama dari papa," ajak Shine kepada kembarannya.
Aisyah mengerutkan keningnya sambil memperhatikan kedua bocah itu berlarian di antara para tamu undangan. Netranya mengikuti ke mana pun kedua anak kembar itu pergi. Ternyata mereka menuju ke meja di mana Cantika dan Alex duduk bersama Zahra dan Fatih.
"Kedua anak kecil tadi anaknya Kak Cantika?" tanya Aisyah sambil mengalihkan perhatiannya kepada Andromeda dan laki-laki itu mengangguk.
'Dasar dosen saraf. Bisa-bisanya membohongi anak kecil. Mana mungkin Kak Alex akan menculik dan menyembunyikan Kak Cantika.' (Aisyah memaki suaminya)
***
Para tamu undangan sudah semakin sedikit. Aisyah sudah berganti baju lebih dari tiga kali. Setiap mereka berganti baju, dia dan suaminya diminta berfoto mesra. Pose yang bikin jantung dia tidak berhenti berdebar adalah saat Andromeda mencium keningnya, sedangkan dia memegang pinggang sang suami. Sampai saat ini pipinya merona karena tidak bisa melupakan saat-saat tadi.
"Kita berfoto keluarga bersama pasangan pengantin!" seru Galaksi dan diiyakan oleh Erlangga, adiknya Cantika yang merupakan pengantin baru sebulan lalu, meski masih muda dan seusia dengan Aisyah, sudah menjadi seorang pemimpin dan pemilik salah satu mall terbesar di ibu kota.
Aisyah kenal kepada Erlangga karena sama-sama aktif di kegiatan sosial anak remaja di kampusnya. Hanya saja Erlangga sudah lulus kuliah di tahun ini. Wanita itu baru tahu kalau temannya ini adalah adik dari Cantika.
"Kak Andro dan Aisyah saling merangkul, dong! Biar semua ikut terpotret," ucap Erlangga sambil menggeser kakak sepupunya dan di sisi Aisyah ada Pelangi yang ikut menggeser mempelai wanita agar menempel ke suaminya. Kini Aisyah menempel di dada Andromeda dan laki-laki itu melingkarkan tangannya di pinggang sang istri.
Pasangan pengantin ini tidak tahu kalau mereka sedang kena kejahilan dari kaum kerabatnya. Galaksi, Erlangga, Pelangi, dan ditambah trio kancil benar-benar membuat Andromeda dan Aisyah harus menuruti keinginan mereka. Kejahilan yang paling parah adalah ulah Bintang, putri satu-satunya dari pasangan Cantika dan Alex. Gadis remaja yang sedang masa puber itu membuat Andromeda mencium pipi Aisyah dan di saat yang bersamaan, Langit berhasil mengambil gambar mereka.
"Ish, seharusnya berciuman di bibir, bukan di pipi," gerutu Bintang.
Aisyah masih shock dengan kejadian barusan. Hangatnya bibir sang suami masih bisa dia rasakan. Kali ini bukan hanya jantungnya saja yang bertalu-talu, tetapi merasa ada kupu-kupu yang menari di dalam perutnya. Padahal ini bukan pertama kali laki-laki itu mencium dirinya. Namun, rasanya sangat berbeda dengan malam itu.
"Sudah, Bintang. Jangan buat Om kesal," ucap Andromeda sambil melirik ke keponakannya.
"Om Andro tidak romantis seperti papa dan mama. Kalau nanti Tante Aisyah diambil oleh orang lain, jangan menangis," balas Bintang sambil mengerucutkan bibirnya.
Deg!
Aisyah menatap ke arah gadis remaja yang wajahnya cantik seperti boneka dengan mata biru cerah seperti langit di musim panas. Hatinya bertanya-tanya apa yang akan di lakukan oleh Andromeda jika ada laki-laki yang membawanya pergi.
***
Kira-kira apa yang ada di dalam pikiran Aisyah akan jadi kenyataan? Apa yang akan terjadi di malam pengantin kedua mereka 🤭? Tunggu kelanjutannya, ya!
bagus² semua karya author ,,suka 🥰